P11. Revisi Samsul Ma'ruf
P11. Revisi Samsul Ma'ruf
Oleh :
Mohammad Taufiqurrahman
NIM: 2021.04.034
Samsul Ma’ruf
NIM: 2021.04.017
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarga, sahabat dan kita
selaku umatnya sampai di yaumil akhir. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah manajemen dan pengembangan kurikulum yang berjudul
faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum.
Demikian pengantar singkat dari tulisan ini, lebih kurangnya mohon maaf
dan terima kasih atas perhatian dan pengertiannya.
Samsul Ma’ruf
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Pengertian Pengembangan Kurikulum..........................................................2
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum.....................2
C. Faktor Determinan Pengembangan Kurikulum.............................................5
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................11
D. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, peran kurikulum sangat penting
keberadaannya. Karena kurikulum sebagai pedoman utama dalam mencapai
target tujuan dari hasil pembelajaran. Dengan adanya kurikulum akan
memudahkan para pengajar dalam menentukan proses belajar mengajar. Oleh
karena itu, perlu memahami apa itu kurikulum dan apa tujuan dengan adanya
kurikulum ini. Setelah kita mengetahui arti dan tujuan kurikulum maka kita
akan mudah menentukan arah dari tujuan pembejaran.
Di samping itu setelah mengetahui dan memahami arti dan tujuan
kurikulum, perlu juga mengetahui bagaimana caranya untuk mengembangkan
kurikulum mengingat zamanpun mengalami banyak perkembagan salah
satunya dalam hal teknologi. Teknologi di zaman era globalisasi ini sangat
pesat perkembangannya begitupun dengan kurikulum jangan hanya berhenti di
satu titik saja melainkan harus mengalami perkembangan dan menyesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
Oleh karena itu, penulis mencoba untuk membahas tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi pengembangan kurikulum serta komponen yang terkait di
dalammnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
permasalahnya yaitu ;
1. Apa pengertian pengembangan kurikulum?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan kurikulum?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut;
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen dan
pengembangan kurikulum.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
pengembangan kurikulum.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
4
b. Essensialisme
Menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian pengetahuan
dan keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi anggota
masyarakat yang berguna. Matematika, sains dan mata pelajaran yang
lainnya dianggap sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang
berharga untuk hidup di masyarakat. Sama halnya dengan perenialisme,
essensialisme juga lebih berorientasi pada masa lalu.
c. Eksistensialisme
Menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan hidup dan
makna. Untuk memahami kehidupan seseorang mesti memahami
dirinya sendiri.
d. Progresivisme
Menekankan pada pentinggnya melayani perbedaan individual,
berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses.
Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar peserta
didik aktif.
e. Rekonstruktivisme
Merupakan kerja sama lanjutan dari aliran progresivisme. Pada
rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan sangat ditekankan.
Di samping menekankan tentang perbedaan individual seperti pada
progresivisme, rekonstruktivisme lebih jauh menekankan tentang
pemecahan masalah, berfikir kritis dan sejenisnya.
Masing-masing aliran filsafat pasti memiliki kelemahan dan
keunggulan tersendiri. Oleh karena itu, dalam praktik pengembangan
kurikulum, penerapan aliran filsafat cenderung dilakukan secara selektif
untuk lebih mengkomunikasikan dan menyediakan berbagai kepentingan
yang terkait dengan pendidikan. Meski demikian, saat ini pada beberapa
negara dan khususnya di Indonesia, tampaknya mulai terjadi pergeseran
landasan dalam pengembangan kurikulum, yaitu dengan mementingkan
pada filsafat rekonstruktivisme. Ini merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum.
7
2. Psikologis.
Nana Sukmadinata (1997) mengemukakan bahwa minimal terdapat dua
bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu (1)
psikologi perkembangan dan (2) psikologi belajar. Psikologi
perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku
individu berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi
perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan
individu, serta hal-hal yang lainnya yang berhubungan dengan
perkembangan individu semuanya dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum. Psikologi belajar
merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam
konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakikat belajar dan
teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam
belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan. Selanjutnya,
dikemukakan juga 5 tipe kompetensi yaitu;
a. Motif, yaitu sesuatu yang dimiliki seseorang untuk berfikir secara
konsisten atau keinginan untuk melakukan aksi.
b. Bawaan, yaitu karakteristik fisik yang merespon secara konsisten
berbagai situasi dan informasi.
c. Konsep diri, yaitu tingkah laku, nilai atau image seseorang.
d. Pengetahuan, yaitu informasi khusus yang dimiliki seseorang.
e. Keterampilan, yaitu kemampuan melakukan tugas secara fisik maupun
mental.
Kelima kompetensi tersebut mempunyai tanggung jawab praktis
terhadap perencanaan sumber daya manusia atau pendididkan.
Keterampilan dan pengetahuan cenderung lebih tampak pada permukaan
ciri-ciri seseorang, sedangkan konsep diri, bawaan dan motif lebih
tersembunyi dan lebih mendalam serta merupakan pusat kepribadian
seseorang. Kompetensi permukaan pengetahuan dan keterampilan lebih
mudah dikembangkan. Pelatihan merupakan hal yang tepat untuk
8
3. Sosial Budaya.
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan.
Sebagai suatu rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil
pendidikan. Ini dapat dimaklumi bahwa pendidikan merupakan usaha
sadar untuk mempersiapkan peserta didik terjun ke lingkungan
masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk sendiri, namun lebih penting
lagi untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai-nilai
untuk hidup, bekerja dan mencapai perkembanagan lebih lanjut di
masyarakat.
Peserta didik berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik
formal maupun informal dalam lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi
kehidupan masyarakat pula. Kehidupan masyarakat dengan segala
karakteristik dan kekayaan budayanya menjadi landasan dan sekaligus
acuan bagi pendidikan. Kita tidak mengharapkan munculnya manusia
yang terasing dari lingkungan masyarakatnya, tetapi justru melalui
pendidikan diharapkan lahirnya manusia yang dapat lebih mengerti dan
mampu membangun kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, tujuan, isi
dan proses pendidikan itu harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi,
karaktristik, kekayaan dan perkembangan yang ada di masyarakat.
Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan, bahwa melalui
pendidikan manusia mengenal peradaban masa lalu, turut serta dalam
peradaban sekarang dan membuat peradaban masa yang akan datang.
Dengan demikian, kurikulum yang akan dikembangkan sudah seharusnya
mempertimbangkan, merespon dan berlandaskan pada perkembangan
sosial-budaya dalam suatu masyarakat, baik dalam konteks lokal, nasional
maupun global. Setiap lingkungan masyarakat masing-masing memiliki
sistem sosial-budaya tersendiri yang mengatur pola kehidupan dan pola
hubungan antara anggota masyarakat.
9
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi pengembangan kurikulum sangat banyak dan saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya. Pada hakikatnya kurikulum akan selalu
mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman, mengingat kurikulum
bersifat berubah. Perubahan ini membuktikan bahwa ada indikasi untuk
berubah dan berkembang, terkhusus bagi suatu bangsa dan negara agar dapat
bersaing dengan negara-negara lain terkhusus dalam pendidikan.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini yang berjudul faktor-faktor yang
mempengaruhi pengembangan kurikulum sangat jauh dari kata kesempurnaan,
dan masih banyak yang belum diketahui oleh penulis sehingga tidak semuanya
dapat dipaparkan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis berharap agar
pembaca tidak berhenti mencari lagi dari referensi yang lain agar menambah
ilmu dan wawasan pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ansori Ida (2020). Prosiding Nasional. Peluang dan Tantangan Studi Islam
Interdisipliner dalam Bingkai Moderasi. Kediri : Pascasarjana IAIN. 161-169
(3).
Bahri Syamsul (2011). Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuan. Jurnal
Ilmiah Islam Futura. Aceh : UIN Ar-Raniry Banda Aceh. 16-32 (11).
Hernawan Yudi Candra (2020). Konsep Kurikulum dan Kurikulum Pendidikan
Islam. Jurnal Mudarrisuna. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan. 34-43
(10).
Nana Syaodih Sukmadinata (2011). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik.
Jakarta : PT Rosda Karya Remaja.
12