Anda di halaman 1dari 4

KLIPING KASUS KORUPSI DAMKAR DEPOK

Siti Aisyah
2051080

Universitas Internasional Batam

Kasus korupsi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok akhirnya
memasuki babak baru, setelah Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok meningkatkan status
perkara dari penyelidikan ke penyidikan per Rabu (15/9/2021).

Ada 2 dugaan korupsi Damkar Depok yang dilaporkan ke Kejari, dan seluruhnya dinaikkan
ke tingkat penyidikan setelah jaksa menemukan adanya unsur pidana. "Yang pertama terkait
dengan pengadaan seragam dan sepatu PDL, itu surat perintah penyidikan pertama. Surat
perintah penyidikan kedua, adalah tentang pemotongan gaji," kata Kepala Kejaksaan Negeri
Depok, Sri Kuncoro, kepada wartawan, Jumat (17/9/2021).
1. Dimana tindak pidana dilakukan oleh Tersangka ?
Bedasarkan data dan di temukan nya barang bukti kasus tindak pidana Korupsi
DAMKAR tersebut berada di daerah Depok, Jawa Barat Indonesia.
2. Kapan waktu terjadinya kasus tindak pidana tersebut ?
Terkait waktu tepat terjadinya tindak pidana kasus dengan pengadaan seragam dan
sepatu PDL tersebut terjadi pada tahun 2019. Namun kasus baru terbuka dan
menemui titik terang saat masuknya laporan baru terkait kasus pemotongan gaji,
pemotongan gaji yang di maksudkan adalah ialah disunatnya honorarium penanganan
Covid-19 bagi para pemadam kebakaran pada 2020.
3. Siapa Nama Tersangka ?
Sri Kuncoro, adalah penydik kasus DAMKAR ia berujar bahwa penetapan tersangka
biasanya tidak terpaut lama dengan terbitnya surat perintah penyidikan. Namun, ia
mengeklaim, jajarannya masih perlu melengkapi alat-alat bukti sebelum menetapkan
tersangka meskipun perkara ini sudah naik ke tingkat penyidikan. Ia menyebutkan,
beberapa pemeriksaan, baik itu keterangan saksi hingga kelengkapan dokumen-
dokumen, masih akan dilakukan pada tahap ini
"Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengumpulkan alat bukti,
lalu dengan alat bukti itu dapat diketahui siapa tersangkanya," ujarnya. "Kalau kami
tetapkan tersangka dulu baru cari alat buktinya itu namanya mengkriminalisasi. Kita
harus taat pada KUHAP apa itu penyelidikan, apa itu penyidikan. Penyidikan itu baru
kegiatan-kegiatan kita, pengumpulan alat bukti dari mulai dokumen, surat, keterangan
saksi, kami akan mengumpulkan semuanya," bebernya. Dapat di Tarik kesimpulan
dalam kasus ini belum di tetapkannya tersangka.
4. Siapa Nama Penyidik yang menangani kasus tersebut ?
Nama penyidik yang melakukan kasus Korupsi DAMKAR tersebut adalah Sri
Kuncoro.
5. Saksi dalam kasus DAMKAR Depok ini tidak di sebutkan.
6. Tindak pidana apa yang disangkakan kepada Tersangka ?
Yaitu kasus korupsi pengadaan seragam dan sepatu PDL

Serta korupsi pemotongan gaji yang di maksudkan adalah disunatnya honorarium


penanganan Covid-19 bagi para pemadam kebakaran pada 2020.
7. Apa ancaman pidana nya ?
Dalam Pasal 8 UU 20/2001 penggelapan jabatan pidana penjara paling singkat 1
(satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua
ratus lima puluh juta rupiah)
8. Perkara tersebut masuk wilayah hukum Pengadilan mana ? Pengadilan Negri Depok
9. Bagaimana kronologis peristiwa tindak pidana yang disangkakan kepada Tersangka ?
setelah Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok meningkatkan status perkara dari
penyelidikan ke penyidikan per Rabu (15/9/2021). Ada 2 dugaan korupsi Damkar
Depok yang dilaporkan ke Kejari, dan seluruhnya dinaikkan ke tingkat penyidikan
setelah jaksa menemukan adanya unsur pidana. "Yang pertama terkait dengan
pengadaan seragam dan sepatu PDL, itu surat perintah penyidikan pertama. Surat
perintah penyidikan kedua, adalah tentang pemotongan gaji," kata Kepala Kejaksaan
Negeri Depok, Sri Kuncoro, kepada wartawan, Jumat (17/9/2021) "Jadi ada 2 surat
perintah penyidikan," ia menambahkan. Sementara itu, pemotongan gaji yang
dimaksud ialah disunatnya honorarium penanganan Covid-19 bagi para pemadam
kebakaran pada 2020 lalu. Total jenderal, butuh waktu sekitar 5 bulan bagi jaksa
untuk menaikkan perkara ini dari penyelidikan ke penyidikan. Sempat dianggap lama
memproses kasus ini, Sri Kuncoro mengungkapkan beberapa alasan.
"Kami harus beberapa kali ekspos (kasus), ada diskusi dengan Kejaksaan Tinggi dan
teman-teman beberapa kali ekspos. Melalui espos kan ada arahan tentang apa yang
harus dilengkapi lagi dan apa yang sudah (lengkap), Ia kemudian memberi contoh
soal pemanggilan berulang terhadap pihak-pihak tertentu yang disebutnya untuk
"mempertebal keyakinan bahwa memang ada dugaan tindak pidana korupsi".
Sri mengaku tak menutup kemungkinan pihaknya masih akan kembali memanggil
beberapa pihak terkait dalam beberapa waktu ke depan. "Kalau minggu depan teman-
teman melihat banyak orang berbondong-bondong diperiksa lagi, ini bukannya kami
mengulur-ulur waktu. Ini konteksnya beda (pemanggilan untuk tahap penyidikan),"
katanya. Dari hasil penyelidikan sejauh ini, kasus korupsi Damkar Depok disebut
mulai mengerucut ke nama-nama tertentu. "Tentang beberapa orang yang kami
anggap potensial untuk jadi tersangka, ya, justru itulah kami naikkan ke tingkat
penyidikan," kata Sri. "Nanti langsung pemeriksaannya kami akan fokuskan orang
yang punya potensi itu. Kami akan mengumpulkan semuanya. Dari situ, si A, si B, si
C, orang yang paling bertanggung jawab itu, baru kami tetapkan tersangka,"
10. Tanggapan dan pendapat disertai alasan-alasan yang berdasarkan hukum !
Tanggapan saya dalam kasus di atas tindakan yang di lakukan penyidik sudah sesuai
dengan UU jika dilihat dari
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA Nomor 8 Tahun 1981
HUKUM ACARA PIDANA BAB IX Pasal 7 tentang Kewajiban dan tugas nya sudah
sesuai dengan peraturan perundang undangan pihak penyidik sudah sangat kooperatif.
Dan sangat jeli dalam mencari bukti yang jelas bukan hanya dugaan semata.

Anda mungkin juga menyukai