Listrik Dinamis Dan Penjelasannya Kelompok 6
Listrik Dinamis Dan Penjelasannya Kelompok 6
Kelompok 6
1.muh.rasyah kabar
2.m.akbar syamsul
3.m.syaldi ramadhan
4.m.dimas
6.ahmad hidayat
Listrik Dinamis
Listrik dinamis adalah aliran partikel bermuatan dalam bentuk arus listrik yang dapat
menghasilkan energi listrik. Listrik dapat mengalir dari titik berpotensial lebih tinggi ke
titik berpotensial lebih rendah apabila kedua titik tersebut terhubung dalam suatu rangkaian
tertutup.
Pada analisis rangkaian listrik dinamis hal yang perlu diperhatikan adalah komponen-
komponen rangkaian seperti sumber listrik dan tahanan, susunan rangkaian, dan hukum-
hukum yang berlaku pada rangkaian tersebut.
Setiap bahan memiliki nilai resistansi yang berbeda-beda. Berdasar sifat resistivitas bahan,
suatu bahan dibagi menjadi tiga, yaitu konduktor, isolator, semikonduktor. Konduktor
memiliki hambatan yang kecil, sehingga dapat menghantarkan listrik dengan baik.
Contohnya material-material logam seperti besi, tembaga, alumunium, dan perak.
Isolator memiliki hambatan yang besar, sehingga tidak dapat menghantarkan listrik.
Contohnya kayu dan plastik. Sedangkan semikonduktor adalah material yang dapat bersifat
sebagai konduktor, juga isolator. Contohnya karbon, silikon, dan germanium. Pengaturan
sifat semikonduktor dilakukan dengan penambahan material lain dan pemberian tegangan
listrik.
Dari sifat-sifat bahan tersebut, yang sering digunakan sebagai hambatan penghantar
adalah konduktor. Nilai hambatan bahan konduktor sebanding dengan panjang kawat (l),
dan berbanding terbalik dengan luas penampang kawat (A).
Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah hukum yang menyatakan bahwa perbedaan tegangan pada
penghantar akan sebanding dengan arus yang melewatinya. Konstata yang
menghubungkan proporsionalitas tegangan-arus disebut dengan tahanan.
dimana V adalah beda potensial (Volt), I adalah arus listrik (Ampere), dan R adalah besar
tahanan (Ohm). Untuk mempermudah mengingat rumus ini, hubungan ketiga variabel
tersebut dapat digambarkan dengan sebuah segitiga.
Bunyi dari Hukum Sirkuit Kirchoff 1 adalah “Pada setiap titik percabangan dalam sirkuit
listrik, jumlah dari arus yang masuk kedalam titik itu sama dengan jumlah arus yang keluar
dari titik tersebut. atau Jumlah total arus pada sebuah titik adalah nol”. Nilai arus yang
keluar diberikan tanda negatif, sedangkan nilai arus masuk diberikan tanda positif.
Bunyi dari Hukum Sirkuit Kirchoff 2 adalah “Jumlah terarah (melihat orientasi tanda positif
dan negatif) dari beda potensial listrik (tegangan) di sekitar sirkuit tertutup sama dengan
nol, atau secara lebih sederhana, jumlah dari gaya gerak listrik dalam lingkaran tertutup
ekivalen dengan jumlah turunnya potensial pada lingkaran itu.”
Loop
Loop adalah siklus tertutup yang memiliki titik awal dan titik akhir di komponen yang sama.
Pada satu loop hanya ada satu arus listrik yang mengalir, dan nilai beda potensial yang ada
di komponen-komponen listrik loop tersebut bisa berbeda.
Junction
Junction atau node adalah titik temu antara dua atau lebih komponen listrik. Node menjadi
tempat bertemunya arus-arus listrik yang berbeda besaran dan pada setiap node akan
berlaku Hukum Kirchoff 1.
Analisis rangkaian listrik dimulai mengidentifikasi loop dan junction yang ada pada
rangkaian tersebut. Untuk menganalisis loop dapat digunakan Hukum Kirchoff 2, dan untuk
menganalisis junction atau node digunakan Hukum Kirchoff 1.
Arah loop dapat ditentukan secara bebas, namun umumnya arah loop searah dengan arah
arus dari sumber tegangan paling dominan di rangkaian. Arus bertanda positif jika searah
dengan loop dan bertanda negatif jika berlawanan dengan arah loop. Pada komponen
dengan GGL, GGL bertanda positif jika kutub positifnya lebih dulu dijumpai loop dan
sebaliknya GGL negatif jika kutub negatifnya lebih dulu dijumpai loop.