3852-Full Text
3852-Full Text
SKRIPSI
OLEH
10533753013
2017
MOTO
PERSEMBAHAN
vii
ABSTRAK
Putri, Nurul Sri 2017. Penggunaan Partikel -Mi, -Ji, dan -Pi dalam Tuturan
Bahasa Indonesia Dialek Makassar oleh Pengguna Facebook di Makassar,
Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Hambali
dan Ratnawati.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan cara menganalisis
kesalahan penggunaan partikel -mi, -ji, dan -pi dalam tuturan bahasa Indonesia
dialek Makassar oleh pengguna facebook di Makassar. Data dalam penelitian ini
menggunakan teknik dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah
pengguna facebook yang ada di Makassar.
Penggunaan partikel -mi, -ji, dan -pi ke dalam kalimat berbahasa Indonesia
sebagai perwujudan interferensi bahasa. Sebagai temuan dalam perwujudan
interferensi tersebut, diuraikan penggunaan masing-masing partikel dalam
kalimat. Sebagai contoh, partikel -mi menginterfensi kalimat berita bahasa
Indonesia dengan menggantikan kosakata bahasa Indonesia ‘sudah’ seperti pada
kalimat “Hampirmi selesai.” Yang berarti ‘sudah hampir selesai.’. Pada
interferensi ini, pola struktur kalimat bahasa daerah Makassar juga dianggap
memiliki pengaruh terhadap munculnya penggunaan partikel tersebut.
Berdasarkan analisis data, dapat diketahui bahwa di antara ketiga jenis
partikel yang digunakan yang paling dominan digunakan yaitu partikel –mi sekitar
40% dan -ji 40% sedangkan partikel –pi 20% tidak dominan digunakan.
viii
KATA PENGANTAR
Allah Maha Pengasih dan Penyayang, demikian kata untuk mewakili atas
karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugerah pada titik
waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa, dan rasio pada-Mu, Sang Khalik.
Salawat dan salam semoga tercurah kepada Sang Pemimpin yang patut
kita teladani yakni Nabiyullah Muhammad saw. serta para sahabat dan keluarga
yang patut kita jadikan sebagai uswatun hazanah dalam melaksanakan segala
aktivitas demi kesejahteraan dan kemakmuran hidup dunia dan akhirat kelak.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu, penulis sangat berterima kasih kepada kedua orang tua
tercinta ayahanda Firman Kasau dengan ibunda Sunarti Anir yang ikhlas
motivasi, kritikan, dan saran yang sifatnya membangun hingga akhir penyusunan
skripsi ini.
ix
Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu
motivasi, saran, dan bantuannya kepada penulis yang telah memberi cerita indah
catatan penting dalam hidup yang tak mampu terlupakan terkhusus teman dalam
kebersamaan Yusriani Arifin, St. Karmila Kadir, Ade Sari Eka Ningsih. Ucapan
terima kasih yang tidak terlupakan kepada sahabat SMA penulis yang selalu
menjadi teman berbagi Annisa Ulil Ramadani, Lilis Sri Wahyuni, Nisma Niswaty,
Erfiyanthi Amri, Bayu Sya Putri yang selalu meberikan motivasi dan dukungan.
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan skripsi ini
dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi
penulis.Amin
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... v
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR.................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
6. Dialek ............................................................................................. 18
7. Media Sosial................................................................................... 20
8. Facebook ........................................................................................ 25
xi
B. Kerangka Pikir .................................................................................... 26
A. Jenis Penelitian...................................................................................... 27
D. Desain Penelitian...................................................................................28
B. Pembahasan.......................................................................................... 47
A. Simpulan .............................................................................................. 48
B. Saran..................................................................................................... 50
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dihasilkan oleh alat-alat ucap manusia. Bahasa sebagai alat komunikasi dan alat
mengemukakan bahwa bahasa adalah sistem lembaga bunyi yang arbiter yang
digunakan oleh para anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
adalah sebagai alat komunikasi. Hal ini sejalan dengan Soeparno (1993:5) yang
menyatakan bahwa fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial.
mengidentifikasikan diri.
1
2
internasional.
Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan
nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, dan sebagai sarana antardaerah
tanda saja, tetapi lebih dari itu juga dipandang sebagai sistem sosial dan sebagai
penggunaannya tercipta dari berbagai macam sandi atau kode yang rahasia dengan
yaitu, siapa pembicara, dengan siapa, kapan dan dengan ragam apa, serta
mengenai masalah apa. Adanya berbagai variasi bahasa atau lebih tepatnya
pemakaian bahasa itu bersifat aneka ragam. Dalam kehidupan bermasyarakat akan
yang mustahil jika dalam suatu daerah terdiri atas dua atau lebih suku. Dengan
demikian,maka tidak dipungkiri adanya suku yang berinteraksi secara intensif dan
campuran.
kemudian memiliki beberapa leksem serupa dan mirip, seperti pada kata manre
(Bugis), dan nganre (Makassar) yang berarti ‘makan’. Pada akhirnya, ketika masa
kemerdekaan, bahkan jauh lebih dini lagi, yakni 28 Oktober 1928, bahasa
kerajaan melebur ke dalam NKRI. Sebuah fenomena yang berdampak pada suku-
suku di Sulawesi Selatan yang kemudian terpecah, suku Mandar memisahkan diri
dan membentuk provinsi baru, yaitu Sulawesi Barat, sedangkan Suku Luwu
Hingga saat ini, masyarakat sekitar tak mampu lagi melawan arus
ditemukan unsur dialek lokal yang disertai penyisipan kosakata daerah ke dalam
pertuturan bahasa Indonesia ini, misalnya penggunaan partikel -mi,- ji, dan -pi.
dalam kalimat “Lamami suratnya dikirim” ‘(sudah) sejak lama suratnya dikirim’.
Untuk penggunaan partikel -ji dapat ditemukan pada kalimat “Dua hariji batas
partikel -pi terdapat pada kalimat “Nanti sorepi saya antarkan makalahnya.” ‘nanti
(setelah) sore (saja) saya antarkan makalahnya”. Seluruh contoh partikel tersebut
disebabkan oleh kebiasaan masyarakat penutur bahasa ini yang selalu ingin
“pergi ka’. ”, oleh masyarakat penutur bahasa Indonesia dialek Makassar, berubah
menjadi “pergi ka’.” Kata ka’ tersebut merupakan penanda subjek pertama
tunggal. Jadi, dapat dikatakan secara fungsi sintaksis, pada kalimat tersebut terdiri
atas P + S + Pel. Hal tersebut serupa dengan penerapan penanda subjek terhadap
bentuk partikel -mi, -ji, dan -pi. Penanda subjek tersebut digabungkan dengan
bentuk partikel menjadi, mi+ka; mi+ko; mi+ki; ji+ka; ji+ko; ji+ki, pi+ka; pi+ko;
pi+ki (penanda subjek ka ‘saya’; ko ‘kamu’; ki ‘kita’ dan juga bisa ‘kamu’ sebagai
5
penanda yang lebih halus), maka perubahan partikel tersebut secara berurut
menjadi; maka; mako; maki; jaka; jako; jaki; paka; pako; dan paki.
tersebut, terdapat banyak makna yang ditemukan dalam setiap penggunaan partikel
ini jika digunakan dalam jenis kalimat tertentu seperti kalimat berita, kalimat
tanya, kalimat perintah dan kalimat negasi serupa dengan yang ditemukan dalam
bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, diperlukan analisis lebih mendalam dalam
mendeskripsikan fungsi partikel -mi, -ji, dan -pi ini yang paling sering ditemui di
Mengapa facebook? Hal ini didasarkan pada fungsi media sosial tersebut
yang dapat memberikan informasi kepada setiap pengguna akun facebook dalam
berkomunikasi tiada batas kepada pengguna situs secara aktual. Di samping itu,
kedudukan media jejaring sosial facebook kini memiliki jumlah pengguna akun
terbanyak di Indonesia dan merupakan salah satu sumber data faktual yang
globalisasi tiada henti oleh pihak pengembang jejaring sosial yang semakin
beragam dan menjadi salah satu akses sumber informasi utama sekaligus wadah
media jejaring sosial yang diketahui berasal dari kalangan muda hingga dewasa,
beranggapan bahwa tidak ada lagi elemen masyarakat pada generasi muda yang
tidak mengenali situs facebook ini. Data yang diunggah oleh pengguna situs ini
merupakan hasil pemikiran atau tanggapan yang diwujudkan berupa tulisan yang
transkripsi tersebut. Oleh sebab itu, penulis memilih sumber data penelitian ini
pengguna situs ini secara purposif berdasarkan lokasi atau tempat asal pengguna,
yakni di Makassar, dan suku asli yang dimiliki pengguna tersebut, yaitu Makassar.
Oleh karena itu, penulis menganggap perlu dan menarik untuk mengangkat
judul karya ilmiah ini karena masyarakat Makassar telah banyak menggunakan
sosial tersebut terutama dalam menyusun status atau pemberian komentar dalam
dan –pi. Sehingga penulis mampu memperoleh data dari sosial media yang
digunakan yang nantinya akan dianalisis dan ditelaah sehingga mampu memberi
pemaknaan dari partikel –mi, -ji, dan –pi dalam penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar berdasarkan kaidah yang ada. Dengan ini dibuatlah sebuah
penelitian berjudul “Penggunaan Partikel -mi, -ji, dan -pi dalam Tuturan Bahasa
B. Rumusan Masalah
partikel -mi, -ji, dan –pi sebagai bagian kata tugas dalam tuturan bahasa Indonesia
C. Tujuan Penelitian
yaitu “Mendeskripsikan penggunaan partikel -mi, -ji, dan -pi sebagai bagian kata
tugas dalam tuturan bahasa Indonesia dialek Makassar oleh pengguna facebook di
Makassar.”
D. Manfaat Penelitian
Untuk itu, penulis mengklasifikasi manfaat penelitian ini menjadi dua bagian,
yakni
dari hasil penelitian ini, yaitu suatu telaah linguistik tentang fenomena
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaksa
lain; sebagai berikut; (1) Bugis and Makassar: Two Short Grammars (2012),
sebuah ringkasan materi bahasa Sulawesi Selatan yang dibukukan oleh Campbell
Analisis Kesalahan Penggunaan Partikel -ni dan –de, oleh Elisa Carolina Marion.
membuat sebuah translasi artikel penelitian dari Belanda ke dalam bahasa Inggris.
Penelitian ini memuat serangkaian kaidah morfofonemik dalam bahasa Bugis dan
Makassar. Secara keseluruhan, cakupan karya ilmiah ini adalah kajian terhadap
Pada penelitian (2), dibahas masalah perilaku partikel -mi, -ji dan -pi
sebagai salah satu bentuk interferensi bahasa Makassar ke dalam bahasa Indonesia.
Di samping itu, disinggung pula pengunaan variasi bentuk partikel tersebut seperti
partikel -maka, -maki, -jaka, -jaki, -jako, -paka, -pako, dan -pi, tetapi tidak
8
9
dan -pi tersebut masing-masing sebagai satu morfem enklitika, padahal menurut
Hal sama berlaku pula pada penggunaan partikel -pi. Partikel ini
merupakan penggabungan dua morfem, yaitu partikel -pa ‘aspek futuristis’ dan- I
partikel -mi, -ji dan -pi akan berubah menjadi mako, jako, dan pako. Artinya
partikel -mi, -ji dan -pi akan mengalami perubahan bentuk secara sistemik sesuai
Pada penelitian (3), pemakaian partikel -ni (に) dan -de (で) yang berfungsi
semester enam dan delapan. Hasil yang dicapai adalah mahasiswa pemelajar
bahasa Jepang tidak lagi melakukan kesalahan yang sama dalam membedakan
penggunaan partikel -ni に) dan -de (で) yang sama-sama berfungsi menunjukkan
10
menguasai pemakaian partikel -ni (に) dan -de (で) yang berfungsi menunjukkan
berupa partikel -mi, -ji dan -pi dikaitkan dengan interferensi partikel tersebut ke
2. Kata Tugas
kumpulan kata dan partikel yang tidak mempunyai arti leksikal, yaitu arti kata
secara lepas tanpa kaitannya dengan kata lain (Finoza, 2009: 80-81).
mengungkapkan pengertian kata tugas adalah sejenis perkataan yang hadir dalam
Jadi, pengertian Kata tugas ialah golongan perkataan selain kata nama,
kata kerja dan kata sifat yang mendukung sesuatu tugas tertentu dalam binaan
ayat, klausa dan frasa. Kehadiran kata tugas dalam ayat tidak berfungsi sebagai inti
dalam frasa utama, sebaliknya mendukung sesuatu tugas sintaksis tertentu sebagai
kata tugas yaitu kata yang terutama menyatakan hubungan gramatikal yang tidak
3. Definisi Partikel
kata yang tidak mengalami perubahan, dan tidak bisa berdiri sendiri yang memiliki
keraguan dan lainnya dalam kalimat bahasa Jepang baik dalam ragam lisan
maupun ragam tulisan “. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa partikel
merupakan kata bantu yang tidak bisa berdiri sendiri dalam suatu kalimat.
Kedudukan partikel dalam ragam tulisan maupun lisan merupakan hal yang
penting karena berfungsi menentukan makna. Jika merujuk pada Kamus Besar
Bahasa Indonesia, partikel sendiri diartikan sebagai kata yang biasanya tidak dapat
dan interjeksi.
Menurut kamus lingustik edisi ketiga, partikel adalah kata yang biasanya
dan tidak mengandung makna leksikal, misalnya preposisi seperti di, dari,
4. Jenis-Jenis Partikel
Partikel (kata bantu) merupakan kata yang tidak bisa berdiri sendiri dalam
suatu kalimat dan biasanya mengikuti jenis kata yang lainnya. Ada beberapa jenis
partikel bahasa Indonesia dialek Makassar seperti -mi, -ji, dan -pi
(Nurhayati,2016:89-91)
1) Partikel -mi
Makassar. Partikel -mi dapat berarti hanya, saja, sudah, dan sebagai penegas
Contoh (1)
Singgahmi ki dirumah
Singgahlah di rumah
Pada contoh (1) di atas partikel -ki sebagai penegas pada kata singgah.
Contoh (2)
Contoh (3)
Partikel -mi dalam dialek Makassar dapat bermakna sudah atau lah. Partikel
Indonesia (Mokhtar,2000:221)
Indonesia. Bentuk partikel -mi harusnya diganti menjadi partikel -lah. Adanya
Indonesia.
2) Partikel -ji
Partikel -ji adalah bentuk partikel bahasa Makassar yang digunakan oleh
masyarakat Makassar dalam berbahasa Indonesia. Partikel -ji ini bermakna saja
atau hanya dan juga maknanya kurang lebih sama dengan partikel -mi, tetapi
partikel -mi dalam bahasa Bugis tidak pernah digunakan oleh penutur bahasa
Contoh (1)
Contoh (2)
Pada contoh (2) di atas partikel -ji sebagai penegas terhadap kata sebelumnya.
Contoh (3)
3) Partikel -pi
Partikel -pi dalam bahasa Makassar yang bermakna kala nanti. (Masrurah
Mokhtar,2000:221). Partikel -pi yang bermakna nanti, saja, lagi dan sebagai
Contoh (1)
Contoh (2)
Partikel -pi pada contoh (2) di atas menjadi penegas pada kata sebelumnya
Contoh (3)
Pengertian Tuturan
adalah sesuatu yang dituturkan; ucapan; ujaran. Tuturan adalah suatu ujaran dari
seorang penutur terhadap mitra tutur ketika sedang berkomunikasi. Tuturan dalam
pragmatik diartikan sebagai produk suatu tindak verbal (bukan tindak verbal itu
menyatakan bahwa semua tuturan adalah bentuk tindakan dan tidak sekadar
sesuatu tentang dunia tindak ujar atau tutur (speech act) adalah fungsi bahasa
sebagai sarana penindak, semua kalimat atau ujaran yang diucapkan oleh penutur
a. Tindak Lokusi
Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Tindak
tutur ini disebut sebagai the act of saying something (Wijana, 1996: 17). Leech
Nababan, (1987: 18) menyatakan bahwa tindak ilokusi adalah mengaitkan suatu
topik dengan sesuatu keterangan dalam suatu ungkapan, serupa dengan hubungan
“pokok” dengan “predikat” atau “topik” dan tertentu. Tindak ilokusi merupakan
tindak tutur atau pengajaran kata atau kalimat dengan makna dalam mengatakan
sesuatu. Konsep lokusi adalah konsep yang berkaitan dengan proposisi kalimat.
Kalimat atau tuturan merupakan satu kesatuan yang terdiri dari subjek dan
b. Tindak Ilokusi
melakukan sesuatu disebut tindak tutur ilokusi (the act of doing something).
Tindak tutur ilokusi merupakan sentral untuk memahami tindak tutur. Hal tersebut
dikarenakan harus mempertimbangkan siapa penutur dan lawan tutur, kapan dan
dimana tindak tutur tersebut terjadi, dan sebagainya (Wijana, 1986: 19). Selain itu,
17
Austin dalam Cahyono, 1995: 224 menyatakan bahwa tindak ilokusi adalah
(1987: 18) menyatakan bahwa tindak ilokusi adalah pengucapan suatu pernyataan,
c. Tindak Perlokusi
Menurut Wijana (1996: 19) Sebuah tuturan yang diutarakan oleh seseorang
mendengarkannya. Efek atau daya pengaruh ini dapat secara sengaja atau tidak
Tindak ini disebut the act of affecting someone. Nababan (1987: 18) menyatakan
bahwa tindak perlokusi adalah hasil atau efek yang ditimbulkan oleh ungkapan itu
pada pendengar sesuai dengan “situasi” dan “kondisi” pengucapan kalimat itu.
Austin (dalam Cahyono, 1995: 224) menyatakan bahwa tindak tutur perlokusi
adalah pengaruh yang dihasilkan pada pendengar karena pengujaran kalimat itu
Tindak terpenting dalam kajian dan pemahaman tindak tutur adalah tindak
ilokusi. Tindak ilokusi adalah tindak tutur yang bukan hanya menginformasikan
sesuatu tapi dapat juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu (the act of doing
menimbulkan efek sengaja atau tidak sengaja dilakukan oleh penutur (the act of
affecting someone).
6. Dialek
yang adanya ditentukan oleh sebuah latar belakang asal si penutur. Nababan
kumpulan kategori yang disebut dialek. Besarnya persamaan ini disebabkan oleh
a. Dialek Geografis
Dialek geografis yaitu tempat asal daerah si penutur seperti dalam bahasa
b. Dialek Sosial
Dialek sosial adalah latar belakang tingkat sosial dari mana seseorang
penutur berasal. Dialek ini dibedakan menjadi dialek sosial tingkat tinggi,
c. Dialek Usia
Dialek usia adalah varian bahasa yang ditandai oleh latar belakang umur
penuturnya. Dengan demikian dapat dibedakan menjadi tiga macam dialek usia,
yaitu dialek anak, dialek (kaum) muda, dialek (kaum) tua. Sebagai ciri penanda
dialek usia yang paling menonjol adalah pemilihan kata-kata atau kosakata.
tentang dialek bahasa Makassar telah dilakukan oleh berbagai pihak, antara lain oleh
Pelenkuhe et al, yang menghasilkan Peta Bahasa Sulawesi Selatan (1974), dan oleh
Timothy dan Brabara Friberg yang menghasilkan Geografi Dialek Bahasa Bugis.
1) Dialek Lakiung
2) Dialek Turatea
3) Dialek Bantaeng
4) Dialek Konjo
5) Dialek Selayar
7. Media Sosial
Media sosial (medsos) atau social media menjadi fenomena yang makin
mengglobal dan mengakar. Keberadaannya makin tidak bisa dipisahkan dari cara
bisa dikatakan sebagai sebuah media online, di mana para penggunanya (user)
konten berupa blog, wiki, forum, jejaring sosial, dan ruang dunia virtual yang
disokong oleh teknologi multimedia yang kian canggih. Internet, medsos dan
mendorong pada hal-hal baru. Saat ini medsos yang paling banyak digunakan dan
berbagai belahan dunia untuk berinteraksi dengan mudah dan dengan ongkos yang
murah ketimbang memakai telepon. Dampak positif yang lain dari adanya situs
jejaring sosial adalah percepatan penyebaran informasi. Akan tetapi ada pula
langsung atau tatap muka, munculnya kecanduan yang melebihi dosis, serta
persoalan etika dan hukum karena kontennya yang melanggar moral, privasi serta
peraturan. Dalam artikelnya berjudul “User of the World, Unite! The Challenges
Menurut mereka, pada dasarnya medsos dapat dibagi menjadi enam jenis,
yaitu:
suatu hal di blog itu, seperti perasaan, pengalaman, pernyataan, sampai kritikan
3) Konten atau isi, di mana para user di website ini saling membagikan konten-
konten multimedia, seperti e-book, video, foto, gambar, dan lain-lain seperti
Youtube.
4) Situs jejaring sosial, di mana user memperoleh izin untuk terkoneksi dengan
cara membuat informasi yang bersifat pribadi, kelompok atau sosial sehingga
dapat terhubung atau diakses oleh orang lain, seperti misalnya facebook.
orang lain yang mengambil wujud avatar juga layaknya di dunia nyata, seperti
online game.
6) Virtual social world, merupakan aplikasi berwujud dunia virtual yang memberi
berinteraksi dengan yang lain. Virtual social world ini tidak jauh berbeda
dengan virtual game world, namun lebih bebas terkait dengan berbagai aspek
Dengan muatan seperti itu, maka medsos tidak jauh dari ciri-ciri berikut
ini:
2) Isi pesan muncul tanpa melalui suatu gatekeeper dan tidak ada gerbang
penghambat.
4) Konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat dan bisa juga
8. Facebook
“Facebook adalah salah satu web jejaring sosial yang diluncurkan pada
4Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg. Menurut catatan statistik,
pengguna FB hingga Oktober 2007 sebesar 50 juta orang.” (Fredy Yusman Kapang,
2009:1). Fungsi dari facebook yaitu menjalin jaringan pertemanan, mencari teman
lama, mengetahui kabar terbaru dari teman, berbagi profil dan foto, video, bisnis,
bahkan berfungsi untuk kampanye. Pengguna facebook tidak hanya dari kalangan
remaja tetapi juga orang dewasa. Fredy Yusman Kapang (2009:17) mengemukakan
facebook mempunyai fitur yang berbeda dari jejaring sosial lainnya. Fitur-fitur
tersebut di antaranya:
1) Home (Beranda)
Home atau beranda adalah halaman pertama saat pengguna membuka situs
facebook. Beranda adalah halaman pribadi. Melalui beranda, pengguna dapat melihat
news feed yang berisi informasi perubahan terbaru pada profil teman-teman lainnya,
status updates yang berisi daftar semua aktivitas pengguna FB, foto, serta fitur-fitur
menarik lainnya.
2) Profil
Profil adalah halaman yang dapat dilihat orang lain tentang pengguna di FB.
Profil menggambarkan semua hal yang mereka tahu tentang pengguna di kehidupan
nyata, dan hal yang ingin disampaikan tentang diri pengguna. Profil di sini berbicara
segala informasi tentang diri pengguna, seperti informasi umum (Jenis kelamin, kota
asal, status hubungan, pandangan politik, dan agama), Informasi Kontak (E-mail,
Alamat sekarang, Yahoo, dan situs web), Informasi Pendidikan dan Pekerjaan
Musik favorit, Acara TV favorit, Film favorit, Buku favorit, Kutipan favorit, dan
Tentang saya).
3) Wall (Dinding)
Pada menu Profil terdapat sebuah fitur yang disebut wall atau dinding.
Dinding merupakan media pertukaran informasi yang berisi pesan singkat, komentar,
4) Friends (Teman)
FB dirancang dengan tujuan untuk mencari rekanan atau teman dengan sistem
jaringan. Teman adalah hal yang paling mendasar dalam jaringan sosial FB.
25
Inbox atau pesan masuk merupakan fitur untuk melihat pesan masuk yang
dikirim oleh teman sesama FB. Adapun fasilitas lain yang terdapat dalam FB adalah
B. Kerangka Pikir
Kata tugas merupakan kumpulan kata dan partikel yang tidak mempunyai arti
leksikal. Partikel sebagai berikut. “Jenis kata yang tidak mengalami perubahan, dan
tidak bisa berdiri sendiri yang memiliki fungsi membantu, dan menentukan; arti
Jepang baik dalam ragam lisan maupun ragam tulisan “. Ada tiga jenis partikel yang
terdapat dalam dialek Makassar, yaitu partikel –mi, -ji, dan –pi.
Makassar. Partikel -mi dapat berarti hanya, saja, sudah, dan sebagai penegas. Partikel
-ji adalah bentuk partikel bahasa Makassar yang digunakan oleh masyarakat
Makassar dalam berbahasa Indonesia. Partikel -pi dalam bahasa Makassar yang
suatu ujaran dari seorang penutur terhadap mitra tutur ketika sedang berkomunikasi.
Dialek adalah variasi sebuah bahasa yang adanya ditentukan oleh sebuah latar
belakang asal si penutur. Dalam tuturan terdapat dialek, dialek merupakan variasi
sebuah bahasa yang adanya ditentukan oleh sebuah latar belakang asal si penutur.
26
Contoh dialek yaitu dialek Makasar, dialek Makassar adalah bahasa yang melatar
Media sosial (medsos) atau social media menjadi fenomena yang makin
mengglobal dan mengakar. Keberadaannya makin tidak bisa dipisahkan dari cara
virtual, medsos merupakan hasil dari kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
suatu media sosial yang berfungsi untuk menjalin jaringan pertemanan, mencari
teman lama, mengetahui kabar terbaru dari teman, berbagi profil dan foto, video,
bisnis,
runtutan berpikir yang melandasi proses penelitian ini. Kerangka pikir merupakan
landasan berpikir dalam menyikapi proses, tindakan, dan temuan dalam penelitian.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada bagan kerangka pikir berikut ini:
27
Kata Tugas
Partikel
Tuturan
Analisis
Temuan
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
semata-mata berdasarkan fakta nyata atau fenomena yang secara empiris yang hidup
pada masyarakat penutur bahasa, sehingga yang dihasilkan atau dicatat ialah berupa
pemerian bahasa yang dikatakan sifatnya sebagai potret (Sudaryanto, 1988: 62).
penelitian, yaitu
B. Fokus Penelitian
C. Definisi Istilah
Kata tugas merupakan kumpulan kata dan partikel yang tidak mempunyai arti
leksikal, yaitu arti kata secara lepas tanpa kaitannya dengan kata lain.
Partikel sebagai berikut. “Jenis kata yang tidak mengalami perubahan, dan
tidak bisa berdiri sendiri yang memiliki fungsi membantu, dan menentukan; arti
27
28
Tuturan adalah sesuatu yang dituturkan; ucapan; ujaran. Tuturan adalah suatu
ujaran dari seorang penutur terhadap mitra tutur ketika sedang berkomunikasi.
Dialek adalah variasi sebuah bahasa yang adanya ditentukan oleh sebuah latar
Media sosial (medsos) atau social media menjadi fenomena yang makin
mengglobal dan mengakar. Keberadaannya makin tidak bisa dipisahkan dari cara
berkomunikasi antarmanusia.
mencari teman lama, mengetahui kabar terbaru dari teman, berbagi profil dan foto,
video, bisnis,
D. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan riset
informasi yang diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian.
Desain penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, desain
penelitian akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien. Menurut Malhotra (2007),
pernyataan yang jelas mengenai permasalahan yang dihadapi, hipotesis yang spesifik,dan
diperhatikan (ditatap) dapat memperoleh informasi yang memperhatikan tiga macam sumber,
wacana, kalimat, klausa, atau frasa yang di dalamnya terdapat unsur penggunaan
partikel -mi, -ji dan -pi, baik secara lisan maupun tulisan. Pada sumber data lisan
sedangkan data tertulis diperoleh dari media jejaring sosial facebook. Adapun
1. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini ialah
metode simak libat cakap. Metode ini dilakukan dengan menyimak penggunaan
bahasa dari seseorang atau beberapa orang yang menjadi atau dijadikan informan
dengan melibatkan diri dalam komunikasi atau tuturan yang diteliti. Keterlibatan
bahasa yang hendak diteliti, dalam hal ini penggunaan partikel -mi, -ji, dan -pi
Pada sumber data lisan digunakan tape recorder, yaitu alat perekam suara secara
digital. Di samping itu alat tersebut, data juga dikumpulkan dengan cara mencatat
data secara langsung pada saat menemukan penggunaan partikel -mi, -ji, dan -pi.
Untuk sumber tertulis seperti di facebook, alat yang dipergunakan untuk merekam
data bahasa ialah fitur Screen Capture. Fitur ini merupakan salah satu teknologi
digital berupa aplikasi yang berfungsi ‘memotret’ tampilan layar secara aktual dan
menghasilkan data berupa potongan gambar (mirip foto) yang berisikan data
Makassar.
H. Analisis Data
Pada tahap ini, hasil pengumpulan data yang telah ditranskripsikan dan
kaidah berdasarkan penggunaan partikel -mi, -ji, dan -pi ke dalam bahasa Indonesia.
Padanan tersebut diperoleh dari kesamaan fungsi kata yang setidaknya dapat
menggantikan keberadaan partikel-partikel -mi, -ji, dan -pi. Setelah itu penulis
Pada tahap teknik analisis data, penelitian ini disajikan dalam partikel
informal, yaitu dengan menuliskan hasil penelitian dalam paragraf. Teknik analisis
data disajikan dengan memunculkan kaidah dan rumusan tertentu berdasarkan hasil
analisis dalam penelitian ini. Penulis menyajikan transkripsi data bahasa melalui
tabulasi data secara sistematis untuk kemudian jabaran analisis diuraikan satu per
satu.
BAB IV
Dalam bab ini dibahas tentang penggunaan partikel -mi, -ji, dan –pi sebagai
bagian kata tugas dalam tuturan bahasa Indonesia dialek Makassar oleh pengguna
facebook di Makassar.
-ji, dan –pi selanjutnya akan dipaparkan, dikelompokkan dan dianalisis ke dalam
bahasa Indonesia dengan perwujudan interfrensi gramatikal yang baik dan benar.
Data a
Analisis
dan penggunaan partikel –mi hanya terdapat dalam bahasa Makassar dalam bahasa
32
33
Partikel –mi pada kalimat diatas bermakna saja yang berfungsi sebagai
Perbaikan
Data b
Janganmi
Analisis
Penggunaan partikel –mi pada kalimat diatas bermakna lah yang berfungsi
Perbaikan
Jangan!
Data c
Analisis
dan partikel tersebut tidak terdapat dalam KBBI. Penggunaan partikel –mi hanya
terdapat dalam bahasa Makassar dalam bahasa Indonesia seharusnya bentuk kata
Partikel –mi pada kalimat diatas bermakna jika yang berfungsi sebagai penegasan
Perbaikan
Data d
Waktunyami wkwkwkw!!!!
Analisis
penggunaan partikel –mi hanya terdapat dalam bahasa Makassar dalam bahasa
Perbaikan
Partikel –mi pada kalimat diatas bermakna sudah waktunya yang berfungsi
Data e
Analisis
penggunaan partikel –mi hanya terdapat dalam bahasa Makassar dalam bahasa
Perbaikan
Partikel –mi pada kalimat diatas bermakna kalimat tanya seperti siapakah
yang
Data f
Analisis
Bentuk kata ada semuami, adalah penyimpangan dalam bahasa Indonesia dan
penggunaan partikel –mi hanya terdapat dalam bahasa Makassar dalam bahasa
Partikel –mi pada kalimat diatas bermakna sudah yang berfungsi sebagai
Perbaikan
Data g
Mungkin selaluka memang bahagia diluar, tapi nda ditahunya didalam, sakit
sekalimi kodong.
Analisis
penggunaan partikel –mi hanya terdapat dalam bahasa Makassar dalam bahasa
Indonesia seharusnya bentuk kata tersebut ialah sekali. Mungkin saya memang selalu
bahagia diluar, tapi tidak ditahu didalam, sudah sakit sekali kasihan.
Partikel –mi pada kalimat diatas bermakna sudah yang berfungsi sebagai penegas
Perbaikan
Mungkin saya selalu bahagia diluar, tapi tidak ditahu didalam, sakit sekali.
Data h
Kau memang aslinya teman, aslimi teman palsu yang selalu memanfaatkan
kebaikan orang lain. Datang pas ada susahnya.giliran sudah dapat teman baru keluar
aslinya.
37
Analisis
penggunaan partikel –mi hanya terdapat dalam bahasa Makassar dalam bahasa
Partikel –mi pada kalimat diatas tersebut bermakna sudah yang berfungsi
Perbaikan
Kamu memang aslinya teman, sudah asli teman palsu yang selalu
memanfaatkan kebaikan orang lain. Datang setelah ada susah giliran sudah dapat
Data i
Baiklah..
Analisis
penggunaan partikel –mi hanya terdapat dalam bahasa Makassar dalam bahasa
Perbaikan
Baiklah!
Data j
Analisis
penggunaan partikel –mi hanya terdapat dalam bahasa Makassar dalam bahasa
Indonesia seharusnya bentuk kata tersebut ialah hampa yang bermakna tidak ada apa-
apa.
Perbaikan
Jawaban yang tak pasti ujung-ujungnya hampa, hanya dapat ban bocor
39
2. Parikel –ji
Data a
Analisis
Partikel –ji pada kalimat diatas bermakna kah yang bermakna siapakah,
Perbaikan
Data b
Analisis
Partikel –ji pada kalimat diatas bermakna bisa yang berfungsi sebagai makna
Perbaikan
Data c
Kenapa mamiki itu kita, apaji nda ada gunanya itu kalau begitu terus
kebiasaanta.
Analisis
Partikel –ji pada kalimat diatas bermakna apa yang berfungsi sebagai
Perbaikan
Kenapa kamu seperti itu ? sudah tidak berguna lagi kalau begitu terus
kebiasaanmu.
Data d
Edede nasukaji itu. Kau sayangji itu. Dia cintaji itu. Dia rindukanji itu. Dia
kangenji itu. Tidak mau ngaku grgr kakaknya. Kalau tidak ada kakaknya
Analisis
Partikel –ji pada kalimat diatas bermakna kangen yang berfungsi sebagai
penegas bahwa seseorang tersebut juga kangen dari penggunan kata kangen.
Partikel –ji pada kalimat diatas bermakna merindukan yang berfungsi sebagai
Perbaikan
41
Edede hanya suka itu. Kau hanya sayang itu. Dia hanya cinta itu. Dia hanya
rindukan itu. Dia hanya kangen itu. Tidak mau mengaku gara-gara kakaknya.
Data e
Ciye dipanggil sayang sama pacarnya karena mauji lagi diminta uangnya
Analisis
Partikel –ji pada kalimat diatas bermakna hanya yang berfungsi sebagai
Perbaikan
Ciye dipanggil sayang sama pacarnya hanya karena mau minta uang.
Data f
Minta maafka kusadari kalau sayaji yang salah yang jelas maluka juga bicara
Analisis
Partikel –ji pada kalimat diatas bermakna lah yang berfungsi sebagai penegas
Perbaikan
Saya meminta maaf saya sadari kalau sayalah yang salah, yang jelas saya juga
Data g
42
Satuji harapanku hidup di dunia yaitu kasi bahagia orangtuaku, masalah jodoh
Analisis
Partikel –ji pada kalimat diatas bermakna hanya yang berfungsi sebagai
Perbaikan
masalah jodoh dan percintaan itu urusan belakangan, biar saja Tuhan yang mengatur
bagaimana baiknya
Data h
Bikin sakit kepalaki terus.. na belikanki pulsa samaji kita yang habisi.
Analisis
Penggunaan partikel –ji pada kalimat diatas bermakna sama saja yang
Perbaikan
Hanya bikin sakit kepala terus, dia yang membelikan pulsa tetapi sama saja,
dia juga yang menghabisi. Baik kalau dia disana mau memijit kalau dipikir terus.
43
Data i
Analisis
Penggunaan partikel –ji pada kalimat di atas bermakna sudah ada yang
Perbaikan
Data j
Analisis
Penggunaan partikel –ji pada kata charsji pada kalimat di atas bermakna saya
sudah mengchars yang berfungsi sebagai penegas pada kata sudah mengechars.
Perbaikan
3. Partikel –pi
Data a
Analisis
Penggunaa partikel –pi pada kalimat diatas bermakna lagi yang berfungsi
Perbaikan
Data b
Analisis
Penggunaan partikel –pi (bisapi) pada kalimat di atas bermakna bisa saja
Perbaikan
Data c
Analisis
Penggunaan partikel –pi (depanpi) pada kalimat diatas bermakna tahun yang
Perbaikan
Data d
Apapi lagi, semua sudah saya korbankan bahkan jiwa dan raga.
Analisis
Penggunaan partikel –pi (apapi) pada kalimat diatas bermakna apa yang
Perbaikan
Apa lagi, semua suda saya korbankan bahkan jiwa dan raga.
Data e
Analisis
46
Penggunaan partikel –pi (siangpi) pada kalimat diatas bermakna siang yang
Perbaikan
Penelitian ini menggunakan analisis penggunaan partikel -mi, -ji, dan -pi
Makassar.
Berdasarkan dari hasil penyajian data sebelumnya, maka analisis data yang
ditemukan mengenai penggunaan partikel -mi, -ji, dan -pi dalam tuturan bahasa
berbahsa Indonesia belum memadai, ini terbukti dari banyaknya kesalahn yang
dilakukan oleh pengguna facebook dalam penulisan status. Kesalahan yang paling
pengunaan partikel –ji, kemudian yang paling sedikit digunakan kesalahan penulisan
sekitar 40% dari 10 status pengguna facebook. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat
penggunaan partikel –mi dalam tutur bahasa Indonesia dialek Makassar oleh
sekitar 40% dari 10 status pengguna facebook. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat
penggunaan partikel –ji dalam tutur bahasa Indonesia dialek Makassar oleh pengguna
sekitar 40% dari 5 status pengguna facebook. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat
penggunaan partikel –pi dalam tutur bahasa Indonesia dialek Makassar oleh
PENUTUP
maka penulis dapat menarik beberapa simpulan dan mengajukan saran sebagai
berikut:
A. Simpulan
kesimpulan bahwa penggunaan partikel -mi, -ji, dan -pi ke dalam kalimat berbahasa
Sebagai contoh, partikel -mi menginterfensi kalimat berita bahasa Indonesia dengan
selesai.” Yang berarti ‘sudah hampir selesai.’. Pada interferensi ini, pola struktur
Pada penggunaan partikel -mi, misalnya, partikel ini dapat mewakili partikel
klitika ‘-lah’ seperti pada kalimat “Makan mi!”. Di samping itu, partikel tersebut juga
dapat berarti ‘sudah’ seperti pada kalimat “Selesaimi.”. Selain itu, penulis juga
menemukan makna ‘saja’ seperti pada kalimat “Kaumi yang pergi” yang berarti
‘Kamu saja yang pergi.’. Perubahan makna tersebut didasarkan pada jenis kalimat
48
49
Demikian halnya yang terjadi pada partikel -ji dan -pi. Pada partikel -ji berarti
‘saja’; ‘-kan’; ‘kok’; ‘benarkah’; dan ‘sungguh’. Temuan yang menarik sehubungan
dengan penggunaan partikel -ji ini ialah penulis tidak menemukan penggunaan
Hal ini didasarkan oleh kegramatikalan partikel -ji yang terbatas dan tidak
dapat berfungsi di dalam kalimat jenis perintah. Pada partikel -pi, makna partikel ini
juga dapat berbagai macam, bergantung pada jenis kalimat yang diisinya. Partikel ini
B. Saran
1. Peneliti yang berminat untuk meneliti interferensi bahasa, khususnya pada ragam
terhadap analisis morfosintaksis. Hal ini didasarkan atas temuan penulis yang
partikel -mi, -ji, dan -pi, dan pola kalimat bahasa daerah Makassar.
2. Peneliti yang berminat mengungkap makna bentuk atau kosakata daerah bahasa
padeng, mami, palek, di, na, to, tong, rong, kodong, kasi dan lain sebagainya. Penulis
bahasa lainnya di luar Sulawesi Selatan yang juga menemukan fenomena interferensi
bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia. Oleh karenanya, objek penelitian tentang
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta:
Rineka Cipta.
Depdiknas. 2005. Pengertian Tuturan. Jakarta: Direktorat PPTK dan KPT Dirjen
Dikti.
Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta :Diksi Insan Mulia
Hambali. 2002. Interferensi Fonologi Bahasa Bugis terhadap Bahasa Arab Ranah
Keagamaan di Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros. Tesis. Makassar:
Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar.
51
52
Macknight, Campbell. 2012. Bugis and Makasar Two Short Grammars. Canberra:
Karuda Press.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University
Press.
Malhotra, Naresh. 2007. Marketing Research : an applied orientation, person
education, inc.,fifth edition. New Jearsey : USA
Marion, Elisa Carolina. 2008.s "Analisis Kesalahan Penggunaan Partikel -Ni dan -
De." Lingua Cultura 2.1 (2008).
Mokhtar, Masrurah. 1992. Penggunaan Morfem –kik –tak dan kita masyarakat Bugis
dalam Berbahasa Indonesia.
Depdikbud.
Said, D.M, M.Ide, dkk.. 1979. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Bugis. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Sikki,M, dkk. 1991.Tata Bahasa Bugis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Syamsuri, Andi Sukri, dkk. 2017. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Panrita
Press Unismuh Makassar.
Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI. 2014. Panduan Optimalisasi Media
Sosial untuk Kementerian Perdagangan RI. Jakarta: Pusat Hubungan
Masyarakat.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah. 2017. Bandung: Penerbit Yrama Widya.
Negeri 147 Kalempang pada tahun 2002 sampai pada tahun 2007. Selanjutnya,
melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), dan diterima di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pada tahun 2017, berkat rahmat Allah Swt. dan iringan doa dari kedua orang
“Penggunaan Partikel -MI, -JI, dan -PI dalam Tuturan Bahasa Indonesia Dialek