SAHI
NIM : 210220009
A. Fungsi Inkubator
Inkubator merupakan sebuah perangkat tertutup yang dapat mengoptimalkan suhu dan
kelembapan agar organisme sel dapat berkembang dengan baik. Adapun fungsi-fungsi
inkubator yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut:
1
2. Fungsi dan Kegunaan Inkubator Laboratorium
Fungsi inkubator yang utama adalah untuk dapat mengontrol atau menjaga suatu
kondisi dalam lingkungan yang berada di dalam inkubator seperti suhu dan kelembapan
yang dimilikinya. Dan dengan adanya inkubator, dosen, mahasiswa dan laporan yang
sangat membantu ketika saat melakukan suatu penelitian yang terkait dengan
pertumbuhan dalam mikroorganisme (bakteri, jamur, fungi, ragi, dll). Dengan pengaturan
sebuah kondisi di dalam inkubator akan memberikan sebuah informasi tentang kondisi
yang optimal dari pertumbuhan mikroorganisme dan dilihat dari faktor biologis maupun
secara reaksi kimia untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien.
Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz.
Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan
sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya
dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih
tinggi.
a. Fungsi Sunting
Sonograf ini menunjukkan citra kepala sebuah bayi dalam kandungan.Ultrasonografi atau
yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan
prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya
untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam
2
yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan penyerasian antara
pasien dan probe.
Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis kandungan
(DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam
dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk
melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan.
Intravascular ultrasound Contrast enhanced ultrasound USG tidak dapat digunakan untuk
memantau lambung atau usus, karena banyak mengandung gas, sehingga pantulan USG
akan buyar. Di Laboratorium Klinik Bebas yang tidak berada di Rumah Sakit, selain USG
Kandungan dan USG Jantung (Echo), biasanya USG dibagi menjadi USG untuk:
Seluruh Abdomen
Upper Abdomen
Thyroid^
Payudara^
Liver/Hati^
Limpa
Pankreas
Lower Abdomen
Ginjal^
Kandung Kemih
Prostat^
Yang bertanda '^' dapat diperiksa terpisah, tetapi memeriksa Upper Abdomen saja atau
Lower Abdomen saja hanya lebih mahal sedikit daripada memeriksa terpisah dan
memeriksa Upper Abdomen dan Lower Abdomen sekaligus lebih murah daripada
memeriksa sendiri-sendiri, oleh karena itu jika biaya tidak begitu menjadi masalah, maka
lebih baik bagi mereka yang telah berusia 50 tahun atau mereka yang berusia di atas 40
tahun, tetapi menderita Diabetes, sebaiknya memeriksakan sekaligus Upper Abdomen
dan Lower Abdomen, karena beberapa penyakit belum muncul gejalanya, jika belum
3
parah, misalnya Tumor Payudara, Batu Empedu, Batu Pankreas, Pelemakan Hati, Batu
Ginjal, Batu Kandung Kemih, Pembesaran Prostat
4
C. Laser
a. Pengertian Laser
Laser merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emmission of
Radiation (Penguatan cahaya dengan stimulasi emisi radiasi ). Selanjutnya kata Laser
menjadi suatu kata yang baku , Laser. Untuk mengetahui laser lebih lanjut, Perhatikan
persamaan berikut:
HF= E2 – E1 Jika elektron secara spontan meluruh, berubah dari suatu keadaan
menjadi keadaan yang lain , elektron tersebut memancarkan foton dengan energi
sebesar persamaan di atas .proses ini di sebut emisi spontan.
b. Kegunaan Laser
Menghapus kelainan tanda lahir
Khitan / Sirkumsisi
Mata
Pembengkakan jaringan lunak
Mengeringkan tambalan gigi
Tumor
Intravena (IV) alias infus adalah sebuah metode pemberian obat yang dilakukan
secara langsung melalui pembuluh darah. Terapi ini biasanya menjadi pilihan terbaik jika
kondisi tubuh pasien sudah tidak memungkinkan minum obat secara oral (lewat mulut).
Yuk, cari tahu informasi tentang terapi intravena dalam artikel ini.
5
Ketika kondisi tersebut terjadi, minum obat lewat mulut tidak akan efektif
membantu meringankan kondisi pasien. Pasalnya, obat oral membutuhkan waktu lebih
lama untuk diserap aliran darah karena harus dicerna oleh tubuh terlebih dahulu. Padahal,
pasien sedang membutuhkan penanganan yang cepat karena jika tidak, kondisinya bisa
saja semakin memburuk.
Infus juga menjadi penting ketika obat minum tidak memungkinkan. Hal ini dapat
terjadi ketika pasien mengalami muntah hebat, dimana semua makanan dan cairan yang
masuk ke mulut segera dimuntahkan tanpa sempat dicerna.
Nah, di saat inilah terapi infus menjadi salah satu jalan keluar terbaik. Ya, terapi
intervena alias infus dapat membantu mempercepat penyerapan obat ke dalam aliran
darah, sehingga obat akan bekerja lebih optimal untuk mengatasi kondisi pasien.
Dehidrasi parah
Keracunan makanan
Stroke
Serangan jantung
Gangguan sistem imun
Mengalami infeksi yang membuat pasien tidak responsif terhadap antibiotik oral
Menggunakan obat-obatan kemoterapi untuk menangani kanker
Penggunaan obat-obatan tertentu untuk mengatasi rasa sakit
Mengalami peradangan kronis
Pemberian terapi intervena tidak hanya terbatas pada kondisi di atas. Mungkin ada
beberapa kondisi lain yang tidak disebutkan di atas, namun membutuhkan perawatan
intervena. Oleh sebabnya, konsultasilah ke dokter untuk memastikan perlu tidaknya Anda
melakukan terapi intervena.
6
E. Jarum hipodermik atau jarum suntik
Adalah jarum yang secara umum digunakan dengan alat suntik untuk menyuntikk
an suatu zat ke dalam tubuh. Jarum ini juga dapat digunakan untuk mengambil sampel zat
cair dari tubuh, contohnya mengambil darah dari urat darah halus pada venipuntur.
Jarum hipodermik digunakan untuk memasukkan obat, atau ketika zat yang
disuntikkan tidak bisa ditelan, maupun karena tidak akan diserap (seperti insulin), atau
karena akan melukai hati. Terdapat banyak rute penyuntikan yang ada.
Namun, jika jarum ini pernah digunakan oleh orang yang mengidap HIV/AIDS,
jarum yang pernah digunakan tersebut digunakan lagi oleh orang yang tidak terkena
HIV/AIDS, maka orang tersebut akan terkena infeksi HIV. Jarum ini juga merupakan
salah satu rute masuknya HIV ke tubuh manusia.