Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fahrud Mufadil

NIM : 18201241074

Kelas : PBSI B 2018

UAS

Kurikulum dan pembelajaran

1)
a. Kurikulum merupakan suatu kata yang sudah tak asing didengar.
Terutama bagi orang yang berkecimpung di dunia pendidikan. Belakangan ini,
pemerintah Indonesia telah menetapkan untuk merubah kurikulum KTSP
menjadi Kurikulum 2013. Hal ini tentu menimbulkan berbagai respon, ada yang
setuju dan ada juga yang tidak. Namun perlu diperhatikan bahwa perubahan
kurikulum di Indonesia tidak hanya terjadi sekali ini saja. Melainkan sudah
beberapa kali. Dikutip dari brillio.net, menurut data di kemendikbud.go.id,
perubahan kurikulum di Indonesia telah berganti sebanyak 11 kali. Terhitung
seak Indonesia merdeka, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975,
1984, 1994, 2004, 2006, 2013, dan 2015.

Hal ini tentu saja menjadi bukti bahwa perubahan kurikulum itu
memang sudah hal yang wajar. Perubahan kurikulum bisa terjadi oleh beberapa
hal, antara lain :

1. Perkembangan zaman

Akibat dari perkembangan zaman yang semakin modern, menjadi


tututan bagi pendidikan di indonesia untuk berubah menjadi lebih baik.
Kurikulum sebagai salah satu hal utama dalam dunia pendidikan pun
mau tidak mau harus ikut terlibat dalam perubahan ini.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan

Zaman berubah, ilmu pengetahuan juga bertambah. Dengan


berkembangnya ilmu penetahuan, maka banyak cabang ilmu yang
mengalami perkembangan pula, menghasilkan teori baru, metode
pembelajran dll. Sehingga kurikulum juga harus berubah.

b. Merdeka belajar merupakan salah satu hal yang dicanangkan oleh


mendikbud, Nadiem makarim. Merdeka belajar memiliki makna bahwa unit
pendidikan, baik sekolah, guru dan muridnya memiliki kebebasan untuk
berinovasi, belajar dengan mandiri, dan kreatif. Maka dengan adanya program
merdeka belajar ini, tidak menutup kemungkinan kurikulum akan sedikit
berubah. Dan juga sistem pembelajaran seperti contoh dalam mata pelajaran

1
bahasa Indonesia akan mengalami perkembangan menyesuaikan kurikulum
yang ada.
2)
a. Sesuai permendikbud nomor 22 tahun 2016, Kegiatan inti menggunakan
model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.

Salah satu model pembelajaran dalam permendikbud adalah Metode


Pendekatan Saintifik. Melalui kegiatan mengamati, menanya,
mencoba/mengekplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Dalam
pelaksanaannya, akan digunakan pada komepetensi dasar 3.17 pada mata
pelajaran bahasa indonesia kelas X yakni menganalisis unsur pembangun puisi.

b. Tahapan model pembelajaran metode pendekatan saintifik :

1. Mengamati

Siswa akan mengamati masalah berkaitan dengan tema yang akan


diberikan pada pembelajaran.

2. Menanya

Siswa merumuskan pertanyaan sesuai masalah yang diperoleh setelah


pengamatan.

3. Mengumpulkan informasi

Siswa mengumpulkan informasi berkaitan dengan tema yang


diberikan,capapun bentuknya.

4. Mengasosiasi

Siswa mengolah informasi tersebut untuk nantinya menjawab pertanyaan


dan menarik kesimpulan.

5. Mengomunikasikan

Siswa menyampaikan jawaban ataupun kesimpulan berdasarkan hasil


asosiasi secara lisan maupun tulis.

Anda mungkin juga menyukai