Proposal
Oleh :
IHKSAN BAYU AJI SAPUTRA
NIM : 50400117054
Dalam kehidupan tentunya setiap orang memiliki tujuan atau hal yang mesti
di capai contoh kecil dalam kegiatan sehari-hari adalah seorang ayah yang ingin pergi
ke kantor untuk bekerja, tentunya ia harus sampai di kantor tepat waktu. Dalam hal
ini ia harus memiliki strategi untuk bagaimana ia bisa sampai di kantor tepat waktu, ia
harus tidur lebih cepat, agar bisa bangun lebih cepat menyiapkan apa saja yang mesti
ia siapkan untuk pergi ke kantor. Jadi bisa di simpulkan bahwa pentingnya strategi
dalam kehidupan agar semua kegiatan bisa berjalan lebih rapih dalam menggapai
hidupnya, namun bagaimana jika setiap individu yang meiliki tujuan hidup dan
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berinteraksi dengan orang lain dalam
berbagai oganisasi, baik organisasi formal seperti sekolah, universitas, lembaga
bisnis, perusahaan, institusi agama, media massa, pemerintah, dan olahraga.1 Setiap
sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, tidak dapat dihindari bahwa
1
Ako Liliweri, Sosiologi & Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 1.
1
2
manusia harus selalu berhubungan dengan manusia lainnya, atau hubungan manusia
dengan kelompok, atau hubungan kelompok dengan kelompok inilah yang disebut
interaksi sosial.2 Sebagai mahasiswa selain dituntut untuk memiliki prestasi akademik
mahasiswa juga harus mampu mengembangkan potensi bakat yang dimilikinya dan
mampu berpikir secara rasional dalam lingkungan sosial agar mahasiswa mampu
berintelektual yang baik serta mampu menempatkan dirinya dalam dunia kerja
nantinya.
Salah satu elemen penting yang berperan di dalam suatu organisasi yaitu
pemimpin, seorang pemimpin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab harus
dilakukan secara terarah dan tersusun rapih sehingga dalam melaksanakan kegiatan
Peran kepemimpinan yang sangat strategis dan penting bagi pencapaian misi, visi dan
tujuan suatu organisasi merupakan salah satu motif yang mendorong manusia untuk
selalu menyelidiki seluk beluk yang terkait dengan kepemimpinan. Suatu organisasi
perilaku anggotanya atau anak buahnya. Seorang pemimpin atau kepala suatu
organisasi akan diakui sebagai seorang pemimpin apabila ia dapat memberi pengaruh
organisasi atau negara, memiliki peran, tanggung jawab dan kewenangan (kekuasaan)
2
Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010). H. 185.
3
terhadap organisasi atau negara yang dipimpinnya, serta mengarahkan sumber daya
pemimpin organisasi harus mampu membawa organisasi kea rah tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan, ia harus mampu melihat adanya perubahan serta mampu
potensi dirinya. Untuk itu disetiap perguruan tinggi atau kampus menyediakan wadah
untuk penempatan diri setiap masing-masing individu yaitu dengan adanya organisasi
Negeri Alauddin, beberapa diantaranya UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) UKM itu
sendiri lebih berfokus pada pengembangan minat bakat, didalamnya ada beberapa
cabang organisasi seperti UKM LIMA WASHILA, UKM SENI BUDAYA ESA,
UKM KSR, dan masih banyak lainnya. Di luar dari pada UKM masih ada organisasi
tingkatan Jurusan yang saling memiliki garis koordinasi agar bisa berjalan beriringan.
Universitas) dan SEMA U (Senat Mahasiswa Universitas), tingkat Fakultas ada juga
3
Toman Sony Tambunan, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), h.
45.
4
DEMA dan SEMA bedanya hanya ini tingkatan Fakultas, dan di tingkatan Jurusan
sekumpulan orang-orang atau mahasiswa yang menjadi anggota dan memiliki visi,
misi, fungsi dan tujuan. DEMA U (Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas) yaitu,
salah satu wadah dari mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya serta
agar menjadi mahasiswa yang memiliki ilmu pengetahuan yang lebih. DEMA U
sebagai sarana mahasiswa untuk menyalurkan sumbang saran dan aspirasinya kepada
DEMA U selama 1 tahun. Anggota DEMA U adalah mahasiswa yang masih aktif
dalam perkuliahan.
organisasi pastilah setiap anggota melakukan interaksi satu dengan yang lainya
Universitas Islam Negeri Alauddin agar mampu meningkat kualitas kolaborasi antar
kememimpinan.
2. Deskripsi Fokus
kepemimpinan yang penulis maksudkan adalah apa saja yang akan di lakukan
kesuksesan organisasi.
Negeri Alauddin agar bisa bekerja sama dalam hal positif apapun. DEMA U
d. Faktor pendukung dan penghambat yang dimaksud oleh peneliti ialah dimana
C. Rumusan Masalah
D. Kajian Pustaka
akan tetapi penelitian tersebut memiliki kesamaan terkait arah maupun tujuan yang
dibahas sama sekali belum dibahas oleh peneliti sebelumnya maka dipaparkan hasil
tahun 2009.
8
luddin Penengahan Lam-
Permata, Jurusan Mana-
2019.
Jurusan Manajemen
Pendidikan Islam,
Walisongo Semarang,
9
2019.
yang penulis laksanakan belum pernah diteliti dan walaupun ada penelitian yang
tidak ada yang sama dengan penelitian yang penulis akan laksanakan. Dilihat dari
DEMA Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar ( Studi DEMA UINAM Periode
2019).
2. Kegunaan penelitian
a. Kegunaan teoretis
1) Sebagai bahan rujukan atau referensi bagi mahasiswa atau peneliti lainnya
b. Kegunaan praktis
10
1) Bagi Masyarakat
2) Bagi peneliti
lebih detail.
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos” terdiri dai dua kata
Stratos yang berarti militer dan ag yang berarti memimpin yang berarti generalship
atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral perang untuk memenenangkan perang.
Strategi adalah menenukan apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan agar mencapai
persepsi.5
untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta
3. Hak dan Maljur menyebutkan bahwa strategi: a) adalah suatu pole keputusan
4
Iqbal Arraniri, Manajemen Strategi (Sukabumi: Al Fath Zumar, 2014), h. 1.
5
Retina Sri Sedjati, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Deepublish, 2015), h.1.
6
Mahmuddin, Strategi Dakwah Terhadap Masyarakat Agraris, Jurnal Tabligh Dakwah, vol
14, no. 1 (2013): h. 103.
11
12
tujuan organisasi dalam arti sasaran jangka panjang, program kegiatan dan
bertahan lama, dengan memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan
4. Samiang Katu menyadari perlunya taktik dan strategi dalam usaha mencapai
pemahaman tentang taktik dan strategi merupakan hal yang tidak boleh
diabaikan.8
c. Identifikasi kondisi existing baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh
organisasi.
bersaing.
7
Nazarudin, Manajemen Strategik (Cet. I; Palembang: CV. Amanah, 2018), h. 6.
8
Samiang Katu, Taktik dan Strategi Dakwah di Era Millenium, dalam Mahmuddin, Strategi
Dakwah Kontemporer dala m Menghadapi Pola Hidup Modern, Prosiding Seminar Nasional Dakwah
dan Komunikasi, vol 1, (2018); h. 47.
9
Eddy Yunus, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Andi, 2016). h. 11.
13
Apa saja yang berhubungan dengan strategi maka harus memiliki sifat sebagai
berikut:
2. Strategi harus bersifat general plan (rencana umum), dalam hal ini strategi
harus bersifat umum dan berlaku untuk seluruh bagian dalam perusahaan
5. Strategi harus eksternal, suatu hal yang sangat penting dalam strategi harus
bisa diadaptasikan pada lingkungannya, maka dari itu sangatlah penting melakukan
analisa lingkungan.11
10
Iqbal Arraniri, Manajemen Strategi, h. 51.
11
Rahayu Puji Suci, Esensi Manajemen Strategi (Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015), h. 4-5.
14
bersangkutan berupa:
d) Aktivitas yang telah dipilih harus sesuai dengan yang lainnya agar tercipta
12
Hakimi, Strategi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja: Teori dan Aplikasi (t.t: Guepedia,
2020), h. 18.
13
Muhammad Gafur Kadar, dkk, Manajemen Strategik dan Kepemimpinan (t.t: Yayasan Kita
Menulis, 2021), h. 23-24.
15
yaitu:
tetap berada pada ukurannya yang sama atau tumbuh perlahan dengan
terjadinya penurunan dengan penyusutan unit bisnis yang ada saat ini atau
guna mencapai tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi
bisnis SWOT: mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan
menetapkan kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka Panjang.
kurang mencukupi.
diraih olej perusahaan yang masih belum dikuasai oleh pihak pesaing dan
kesulitan yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing yang jika dibiarkan
14
Taufiqurrohman, Manajemen Strategik (Jakarta: Fak. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univ.
Prof. Dr. Moestopo Beragama, 2016), h.18.
15
Retina Sri Sedjati, Manajemen Strategi, h. 27-28.
17
terutama dalam menentukan tujuan dan sasaran suatu perusahaan. Strategi ini
diperlukan untuk menentukan bisnis apa yang harus atau ingin dimilki oleh
perusahaan, seperti jenis produk apa yang ingin diproduksi, serta di mana produk
tersebut harus dipasarkan. Strategi level korporasi juga menentukan arah yang akan
dituju perusahaan dan peran setiap unit bisnis dalam perusahaan agar mencapai arah
tersebut. Hal penting yang harus dilakukan pada strategi di tingkat korporasi yaitu
Strategi di tingkat unit bisnis adalah strategi yang digunakan untuk mencapai
tujuan dari setiap unit bisnis seperti unit bisnis layanan, produk, divisi ataupun anak
perusahaan. Strategi ini dijalankan oleh masing-masing unit bisnis tetapi harus
bersinergi dan mendukung strategi korporasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan
induk. Strategi di tingkat unit bisnis ini penting dilakukan, karena dapat melihat unit
bisnis mana yang unggul dan unit bisnis mana yang perlu ditingkatkan lagi. Hal yang
harus dilakukan pada strategi di tingkat unit bisnis ini yaitu membedakan perusahaan
pada area fungsional tertentu untuk mendukung strategi unit bisnis. Area fungsional
produksi, keuangan, sumber daya manusia, IT, penelitian dan pengembangan dan
strategi yang ditetapkan ini dapat selaras dengan strategi di tingkat unit bisnis dan
korporasi, perlu mengukur data penting yang menentukan pencapaian sasaran dan
tujuan utama.16
1. Perumusan strategi
2. Perencanaan tindakan
adalah membuat perencanaan strategi. Inti dari apa yang ingin dilakukan pada
tahapan ini adalah bagaimana membuat rencana pencapaian (sasaran) dan rencana
kegiatan (program dan anggaran) yang benar-benar sesuai dengan arahan (visi,
3. Implementasi
organisasi yang lain harus sesuai, strategi harus dicermati pada rancangan struktur
16
Mukhlis Catio, Manajemen Strategi (Tangerang: Indigo Media, 2021), h. 19-22.
19
1. Pengertian kepemimpinan
dari bahasa Anglo Saxon yang artinya jalur perjalanan kapal yang mengarahkan awak
kapal. Artinya, pemimpin kapal (nahkoda) harus mampu mengarahkan kapal sebagai
wadah organisasi dan mengarahkan awak kapal sebagai pengikut (bawahan), untuk
mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. 18 Kepemimpinan berasal dari kata
pimpin, mempunyai awalan pe dan akhiran an yang menunjukkan sifat yang dimiliki
oleh pemimpin itu. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau
memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan
17
Zuriani Ritonga, Buku Ajar Manajemen Strategi (Teori dan Aplikasinya) (Yogyakarta:
Deepublish, 2020), h. 17-18.
18
Husaini Usman, Kepemimpinan Efektif: Teori, Penelitian, dan Praktik (Jakarta: Bumi
Aksara, 2019), h. 3.
19
Reimond Napitupulu, dkk, Dasar-Dasar Ilmu Kepemimpinan Teori dan Aplikasi (Jawa
Timur: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), h. 2.
20
Sutarto Wijono, Kepemimpinan Dalam Perpektif Organisasi (Jakarta: Prenamedia Group,
2018), h. 1.
20
situasi tertentu agar bersedia bekerja sama mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.22
praktisi.23
2. Komponen kepemimpinan
kepemimpinan yaitu:
pemimpin dan legitimasi juga merupakan posisi formal dari kekuasan dalam
organisasi.
21
Syaiful Sagala, Pendekatan Dan Model Kepemimpinan (Jakarta: Prenamedia Group, 2018),
h. 56.
22
Syaiful Sagala, Pendekatan Dan Model Kepemimpinan, h. 58.
23
Husaini Usman, Kepemimpinan Efektif: Teori, Penelitian, dan Praktik, h. 8-9.
24
Soekarso dan Iskandar Putong, Kepemimpinan: Kajian Teoritis dan Praktis, Vol. 1, (Buku
& Artikel Karya Iskandar Putong, 2015), h. 14. Diakses 22 November 2021
21
3. Ciri-ciri kepemimpinan
organisasi/Lembaga.
d. Keyakinan yang kuat akan visi. Pemimpin yang amanah akan menanggung
e. Perilaku yang lain dari yang biasa. Pemimpin harus memberikan suasana
kedepannya.25
4. Fungsi kepemimpinan
antara lain:
25
Setyowati, Organisasi dan Kepemimpinan Modern (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 114.
22
tujuan dan rencana, menjelaskan mengapa tujuan atau rencana itu perlu,
secara berkaitan.
5. Pendekatan kepemimpinan
26
Toman Sony Tambunan, Pemimpin Dan Kepemimpinan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), h.
13.
23
Metode analisa teori ini memusatkan perhatiannya pada sifat spesifik atau
manajerial.
Metode analisa teori ini memusatkan perhatiannya pada hukum situasi (Law
Metode analisa teori ini merupakan pendekatan terbaru dan masa depan teori
kasual.27
6. Jenis kepemimpinan
27
Soekarso dan Iskandar Putong, Kepemimpinan: Kajian Teoritis dan Praktis, Vol. 1, (Buku
& Artikel Karya Iskandar Putong, 2015), h. 10-11. Diakses 22 November 2021
24
diangkat secara formal dan tanpa didukung oleh surat keputusan dari suatu
organisasi formal.28
7. Syarat kepemimpinan
adanya 8 syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu:
dan rohaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk
yang dihadapinya.
keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah
28
Toman Sony Tambunan, Pemimpin Dan Kepemimpinan, h. 33.
25
g. Kecakapan bergaul, dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui
8. Gaya kepemimpinan
a. Kepemimpinan Otokratis/Diktatorial
tetapi resikonya akan membuat para anggotanya berfikiran yang tidak baik
terhadap pemimpinnya.
b. Kepemimpinan Militeristis
29
Eko Purnomo, dkk., Teori Kepemimpinan dalam Organisasi (t.t: Yayasan Nusantara
Bangun Jaya, 2016), h. 30-31.
26
militer yang dimana pemimpinnya sangat menjaga wibawa dan jabatan yang
bawahannya.
c. Kepemimpinan Paternalistik
yang masih memegang teguh tradisi atau adat istiadat, dimana pemimpin
d. Kepemimpinan Partisipatif
jawab sebagai seorang pemimpin. Pemimpin seperti ini senang bekerja sama
dengan para anggotanya karna berfikiran jika mereka saling bekerja sama
f. Kepemimpinan Bebas-Kendali
27
g. Kepemimpinan Karismatik
Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang tidak bisa diukur dari segi
manapun karna pemimpin ini sudah termasuk pemimpin yang ideal atau
efektif yang mana didirinya sudah melekat semua baik dari segi fisik,
pengetahuan, percaya diri yang tinggi, visi yang kuat serta dapat
h. Kepemimpinan Demokratis
Pemimpin seperti ini bukan hanya berfokus pada tujuan organisasi tetapi
dibenahi sebaik-baiknya.30
sebagai berikut:
depan.
efesien.
30
Toman Sony Tambunan, Pemimpin dan Kepemimpinan, h. 47-55.
28
Kepemimpinan Islam adalah suatu proses atau kemampuan orang lain untuk
mengarahkan dan memotivasi tingkah laku orang lain, serta ada usaha kerja sama
sesuai dengan al-Qur’an dan Hadis untuk mencapai tujuan yang diinginkan
bersama.32
Dalam Islam ada ayat yang selalu menyinggung tentang pemimpin seperti
Terjemahnya:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “aku hendak
menjadikan khalifah di bumi”. Mereka berkata, “apakah Engkau hendak
menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan
kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “
Sungguh, aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui”.33
31
Soekarso dan Iskandar Putong, Kepemimpinan: Kajian Teoritis dan Praktis, Vol. 1, (Buku
& Artikel Karya Iskandar Putong, 2015), h. 15. Diakses 22 November 2021
32
Iskandar Syukur, Kriteria Pemimpin Teladan dalam Islam (Analisis Kritis Terhadap Ayat-
Ayat Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Nabi SAW) (Lampung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (LP2M), 2015), h. 19.
33
Kementrian Agama RI, al-Qur’an Terjemah dan Tajwid Warna, (Jakarta: Samad, 2014), h.
6.
29
dianugerahkan Allah Swt., makhluk yang diserahi tugas, yakni Adam as. dan anak
cucunya, serta wilayah tempat bertugas, yakni bumi yang terhampar ini. Jika
tugasnya sesuai dengan petunjuk Allah Swt,. yang memberinya tugas dan wewenang.
amri atau pejabat adalah orang yang mendapat amanah untuk mengurus orang lain.
Dengan kata lain pemimpin itu adalah orang yang mendapat amanah untuk mengurus
urusan rakyat. Dalam suatu perusahaan, jika ada direktur yang tidak mengurus
Pemimpin bukan hanya disebut sebagai khalifah tetapi sering juga disebut
34
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah: pesan, kesan dan keserasian al-Qur’an (Jakarta:
Lentera Hati, 2002), h. 173.
35
Iskandar Syukur, Kriteria Pemimpin Teladan dalam Islam (Analisis Kritis Terhadap Ayat-
Ayat Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Nabi SAW), h. 21.
30
sunahnya yang sahih, dan perkenankan juga perintah ulil amri, yakni yang berwenang
Swt., dan menaati Rasulullah Saw dalam menjalankan perintah, amanah, tanggung
a. Allah adalah hakim mutlak seluruh alam semesta dan segala isinya. Allah Swt.,
yang bersumber pada sistem ini disebut sistem Islam, sedangkan sistem yang
36
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Terjemah dan Tajwid Warna, h. 87.
37
M. Quraish Shihab,”Tafsir Al Misbah: pesan, kesan dan keserasian al-Qur’an”, dalam
Sulaiman Kurdi, dkk, Konsep Taat Kepada Pemimpin (Ulil Amri) di dalam Surah An-Nisa: 59, Al-
Anfal:46 dan Al-Maidah: 48-49 (Analisis Tafsir: Tafsir Al-Qurthubi, Al-Misbah, dan Ibnu Katsir)
(Banjarmasin: Fak. Syariah Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, 2017), h. 35.
31
bentuk kitabullah, tetapi juga pelaksana qanun itu sendiri. Para nabi diutus
penindasan.
berdasarkan atas hukum Allah Swt. Oleh karena itu seorang faqih haruslah
Jadi sikap yang harus dimiliki oleh pemimpin harus mengetahui hukum-hukum
Allah Swt., karena kelak diakhirat akan mempertanggung jawabkan semua yang
diperintahkannya.
3) Tidak berdendam.
4) Bersifat amanah.
7) Muhasabah diri.
8) Menghormati sesama.
9) Rendah hati.
10) Berperikemanusiaan.
38
Iskandar Syukur, Kriteria Pemimpin Teladan dalam Islam (Analisis Kritis Terhadap Ayat-
Ayat Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Nabi SAW), h. 31-32.
32
organisasinya bisa beradaptasi atau tetap mempertahankan daya saingnya dalam iklim
keberuntungan.40
menyenangkan. Karena memiliki peran strategis, maka pemimpin itu dibutuhkan dan
selalu mendapat informasi yang tidak diberi pada orang lain dan informasi itu
39
Nadya Sayra dan Azuar Juliandi, Kepemimpinan dalam Perspektif Islam, Jurnal Riset Sains
Manajemen, Aqli, vol. 1, no. 1 (2017): h.46.
40
Hasan Hariri, dkk, Evolusi Pendekatan Teori Kepemimpinan Menuju Kepemimpinan Efektif,
(Yogyakarta: expert, 2017), h. 67.
33
yang strategis itu membuat pemimpin memiliki kontribusi dalam upaya mencapai
1. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah wadah atau tempat berinteraksi dan bekerjasama dua orang
atau lebih yang terkoordinasi agar berfungsi mencapai tujuan bersama. Organisasi
dalam arti dinamis adalah suatu proses penetapan dan pembagian kerja yang akan
dilakukan, pembatasan tugas dan kewajiban, otoritas dan tanggung jawab, dan
penetapan hubungan berbagai elemen organisasi. Jadi, organisasi dalam arti dinamis
terdapat dua orang atau lebih yang memiliki tujuan bersama dan berupaya untuk
masyarakat meraih hasil atau mengejar tujuan yang sebelumnya sulit untuk bisa
Budaya merujuk kepada suatu system pengertian bersama yang dipegang oleh
organisasi lainnya. Sistem pengamatan bersama ini, dalam pengamatan yang lebih
seksama, merupakan serangkaian karakter penting yang menjadi nilai bagi suatu
41
Syaiful Sagala, Pendekatan Dan Model Kepemimpinan, h. 44.
42
Candra Wijaya dan Muhammad Rifa’i, Dasar-Dasar Manajemen Mengoptimalkan
Pengelolaan Organisasi Secara Efektif Dan Efisien (Medan : Perdana Publishing, 2016), h 48.
34
organisasi. Penelitian terakhir menyatakan bahwa terdapat tujuh karakter utama, yang
mengambil resiko
hasil, dibandingkan perhatian pada teknik dan proses yang digunakan untuk
Tingkat aktivitas pekerjaan yang diatur secara tim bukan secara perorangan
f. Agresivitas
Tingkat aktivitas terhadap orang-orang agar berlaku agresif dan bersaing, dan
g. Stabilitas
berbanding pertumbuhan.43
43
Wayan Gede Supartha dan Desak Ketut Sintaasih, Pengantar Perilaku Organisasi Teori,
Kasus dan Aplikasi Penelitian (Denpasar Timur : Setia Bakti, 2017), h.114.
35
karakteristik manusia akan masuk ke dalam lingkungan kerja yang baru yaitu
tujuan, yang mana seseorang seringkali mempunyai motif dalam pencapaian tujuan
Setelah bergitu lamanya teori dan riset dikembangkan, akhirnya secara umum
disepakati, bahwa:
c. Perilaku yang dapat diamati masih dapat diukur. Membuat laporan, menyusun
d. Perilaku yang tidak langsung dapat diamati seperti; berfikir, berpersepsi juga
e. Perilaku bermotivasi.
36
sebagai berikut: regulasi yang disusun dalam suatu hirarki, pekerjaan, tugas,
berbeda antar satu sama lain. Hal ini menyebabkan muculnya beragam karakteristik
yang secara pasti akan mempunyai kemampuan yang tinggi jika diwujudkan dalam
suatu kebutuhan dan tujuan bersama. Setelah mereka menjadi bagian dari
kepentingan dan tujuan dari kelompok tersebut, akan terbentuklah perilaku kelompok
untuk kebersamaan.44
perilaku organisasi:
a. Pratical Application
b. Personal Growth
Memahami orang lain akan memberikan pengetahuan diri dan wawasan diri
lebih besar. Dengan memahami orang lain, seorang ketua atau pemimpin
44
Syamsu Q. Badu dan Novianty Djafri, Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi (Gorontalo :
Ideas Publishing, 2017), h. 20-21.
37
dalam organisasi atau lembaga dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh
c. Increased Knowledge
45
Candra Wijaya, Perilaku Organisasi (Medan : Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan
Indonesia, 2017) h. 6.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
pendekatan deskriptif. Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Andi Prastowo,
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
yang ada dalam kehidupan riil (alamiah) dengan maksud menginvestigasi dan
memahami fenomena: apa yang terjadi, mengapa terjadi dan bagaimana terjadinya. 47
mendalam.48
Jadi penelitian kualitatif dan metode deskriptif sangat sesuai digunakan dalam
Alauddin Makassar ( Studi DEMA UINAM Periode 2019) juga dianalisa terhadap
46
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Ar-ruzz, 2011 Media), h. 22.
47
Syamsuddin, Dasar-Dasar Teori Metode Penelitia Sosial (Jawa Timur: Wade Group, 2018),
h. 37.
48
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 35.
38
39
2. Lokasi Penelitian
B. Pendekatan Penelitian
artinya suatu disiplin ilmu yang dijadikan landasan kajian suatu studi atau penelitian.
Dalam melakukan penelitian, ada beberapa pendekatan yang digunakan oleh peneliti
untuk mengkaji dan memahami secara lebih mendalam terkait masalah-masalah yang
yang dapat diartikan sebagai aktivitas menerbitkan, mengatur dan berpikir yang
menjadikan hidup selaras dan serasi dengan yang lainnya. 49 Dengan demikian
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata atau tindakan para informan
sebagai data primer dan tulisan atau dokumen yang mendukung pernyataan sebagai
data primer dan tulisan atau dokumen yang mendukung pernyataan informasi.
49
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana, 2006), h. 9.
40
Negeri Alauddin Makassar ( Studi DEMA UINAM Periode 2019) ada dua yaitu data
primer dan data sekunder, data ini diperlukan untuk memperoleh informasi yang
1. Data primer
Data primer adalah data-data empirik yang diperoleh dari informasi penelitian,
juga dari lokasi penelitian yang berkaitan dengan fokus Strategi Kepemimpinan
DEMA Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar ( Studi DEMA UINAM Periode
2. Data sekunder
yang mendukung data primer serta memperjelas peristiwa yang peneliti temukan
sesuai dengan judul penelitian. Data sekunder juga diperoleh dengan cara menelaah
dokumen resmi, data pelaksanaan kegiatan dan data lain tertulis yang sesuai dengan
penelitian.
41
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Field research atau penelitian lapangan merupakan metode pengumpulan data dan
1. Metode observasi
Young dan Schmith yang dikutip oleh Harbani Pasolong, berpendapat bahwa
bahwa observasi adalah dasar ilmu pengetahuan para ilmuan yang hanya dapat
bekerja berdasarkan data yaitu, fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
melalui observasi data itu dikumpulkan dan seiring bantuan berbagai alat yang
canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan electron) maupun yang
Kegiatan observasi pada penelitian ini dilakukan langsung oleh peneliti pada
2. Metode wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanggung jawab antara dua orang atau lebih secara
langsung dengan tujuan untuk memperoleh data atau informasi. Sebagai tekhnik
permasalahan yang akan diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal
50
Harbani Pasolong, Metode Penelitian Administrasi Publik (Bandung: Alfabeta, 2016), h.
131.
51
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 226.
42
Responden yang dimaksud dalam hal ini adalah Ketua DEMA Universitas,
3. Metode dokumentasi
4. Instrumen Penelitian
pengumpulan data selama penelitian berlangsung, adapun alat yang digunakan dalam
penelitian adalah:
1. Pedoman wawancara
yang terdiri atas beberapa pertanyaan, dengan tujuan untuk menggali informasi dari
Buku atau catatan yaitu peralatan yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang
3. Kamera
Kamera berfungsi sebagai alat merekam atau mengambil gambar dalam proses
wawancara berlangsung.
52
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h. 157.
43
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada konsep
penguatan data. Kondensi data dalam penelitian ini dilakukan melalui merangkum
hasil, wawancara, observasi, dan dokumen sesuai dengan masing-masing aspek data
Menyajikan data teks yang bersifat naratif paling sering digunakan untuk
dalam penarikan penyajian data diharapkan dapat dalam bentuk matriks, grafik,
diagram maupun pemetaan, dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk teks
3. Penarikan kesimpulan
yang salah menghasilkan penarikan kesimpulan yang salah, demikian juga sebaliknya
data yang sah menghasilkan penarikan kesimpulan hasil yang benar. Pengecekan
keabsahan data pada dasarnya merupakan bagian yang sangat penting dan tidak
dalam penelitian ini yaitu kriteria derajat kepercayaan (credibility), dan kepastian
(confirmability).
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Karim
Hakimi. Strategi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja: Teori dan Aplikasi. t.t:
Guepedia. 2020.
Kementrian Agama RI, al-Qur’an Terjemah dan Tajwid Warna. Jakarta: Samad.
2014.
Kurdi, Sulaiman. dkk. Konsep Taat Kepada Pemimpin (Ulil Amri) di dalam Surah
An-Nisa: 59, Al-Anfal:46 dan Al-Maidah: 48-49 (Analisis Tafsir: Tafsir Al-
Qurthubi, Al-Misbah, dan Ibnu Katsir). Banjarmasin: Fak. Syariah
Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin. 2017.
45
46
Liliweri, Ako. Sosiologi & Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. 2014.
Munir, Muhammad. dan Wahyu Ilahi. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana. 2006.
Sayra, Nadya. dan Azuar Juliandi. Kepemimpinan dalam Perspektif Islam, Jurnal
Riset Sains Manajemen. Aqli. vol. 1, no. 1. 2017.
Suci, Rahayu Puji. Esensi Manajemen Strategi. Sidoarjo: Zifatama Publisher. 2015.
Syamsuddin. Dasar-Dasar Teori Metode Penelitia Sosial. Jawa Timur: Wade Group.
2018.
Syukur, Iskandar. Kriteria Pemimpin Teladan dalam Islam (Analisis Kritis Terhadap
Ayat-Ayat Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Nabi SAW). Lampung: Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M). 2015.
Taufiqurrohman. Manajemen Strategik. Jakarta: Fak. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univ. Prof. Dr. Moestopo Beragama. 2016.