Anda di halaman 1dari 2

Rabu (6/5) sore pukul 16.00 WIB.

Ia menjelaskan, pihaknya melaporkan dugaan


pelanggaran Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, karena
pihak rumah sakit yang dianggap lalai memberikan pelayanan kesehatan dan
menyebabkan bayi mereka meninggal dunia.Menurut dia, dalam Pasal 190 ayat 2
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dijelaskan, pimpinan
fasilitas atau tenaga kesehatan yang melakukan praktik atau pekerjaan pada fasilitas
pelayanan kesehatan dengan sengaja tidak memberikan pertolongan pertama
terhadap pasien yang dalam keadaan gawat darurat yang mengakibatkan terjadinya
kecacatan atau kematian, pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan atau tenaga
kesehatan diancam pidana kurungan 10 tahun dan denda paling banyak Rp1miliar.
7. Salah satu rumah sakit di Kota Semarang, Jawa Tengah dilaporkan ke pihak
kepolisian oleh orangtua pasien atas dugaan malpraktek karena menyebabkan
kematian.
Keterangan dari kuasa hukum keluarga, cerita bermula saat pasien yang bernama
Samuel Reven (26) periksa ke poli di RS Telogorejo karena mengeluhkan sakit asam
lambung.
Pasien asal Jakarta ini memang sedang berkunjung ke Kota Semarang hendak
bertemu dengan adiknya yang sedang menjalani masa pendidikan di Akmil.Namun,
keesokan harinya kondisi kesehatannya menurun sehingga periksa ke rumah sakit
yang sama.
Tiba di rumah sakit, ia bertemu dengan dokter dan dianjurkan masuk ke HCU karena
gulanya tinggi.
Namun, Samuel tak kunjung dibawa ke HCU malah menunggu sekitar 7 jam di IGD
karena tak kunjung mendapatkan kamar untuk perawatan.
Saat itu, pihak rumah sakit meminta mengisi sebuah formulir dengan syarat
melampirkan kartu keluarga (KK) dan menjanjikan segera mendapatkan
kamar.Namun, ternyata kamar itu adalah kamar isolasi Covid-19 padahal dua kali
swab test hasilnya menunjukkan negatif.Selama menjalani isolasi, pihak keluarga
tidak diperbolehkan masuk hingga Samuel dinyatakan meninggal dunia pada 3
November 22020.
8. kasus pemberian obat kedaluwarsa oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil yang
terjadi di puskesmas kamal muara, penjaringan, jakarta utara sontak menjadi
perhatian publik. pihak puskesmas mengakui ada kelalaian dalam pemberian obat
kepada pasien.
semakin tingginya kesadaran masyarakat atas hak layanan kesehatan menuntut
kecermatan dan kehati-hatian setiap tenaga kesehatan dalam memberikan setiap
produk layanan. petugas kesehatan acapkali dininabobokkan oleh sebuah rutinitas
pelayanan yang memang menjadi tugas dan fungsinya serta pengakuan
kelembagaan atas kualitas layanan dalam bentuk akreditasi puskesmas.
jumlah kunjungan masyarakat ke puskesmas setiap tahun terus meningkat seiring
dengan maraknya berbagai penyakit yang muncul. terdapat risiko hukum ketika
layanan yang diberikan tidak sesuai standar atau prosedur yang ditetapkan atau
tindakan "kelalaian" petugas yang mengakibatkan penurunan kualitas atau
menimbulkan kerugian terhadap ppasien.
9. Kasus pasien mengkonsumsi obat kadaluwarsa dari Puskesmas kembali terjadi.
Kali ini dialami Nur Istiqomah (50) yang mengidap penyakit paru-paru basah.
Ia menerima obat dari Puskesmas Vila Pertiwi, Cilodong, Kota Depok Jawa Barat.
Ditemui di kediamannya di Perumahan Vila Pertiwi, Cilodong, Kota Depok, Nur
mengatakan dirinya baru mengetahui bahwa obat yang dikonsumsinya sudah
kedaluwarsa pada Minggu (8/9/2019) kemarin.
Hari sebelumnya pada Sabtu (7/9/2019), Nur mengatakan juga telah menyuntikan
obat yang kadaluwarsa tersebut ke tubuhnya.
Dijumpai wartawan, Nur menjelaskan sudah sebulan belakangan ini dirinya berobat
di Puskesmas Vila Pertiwi dan diharuskan mengkonsumsi obat dengan cara disuntik
setiap harinya.
10. Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, memberikan teguran kepada
pimpinan puskesmas yang menolak seorang warga terkonfirmasi positif Covid-19
saat membutuhkan pemeriksaan medis.
Kejadian penolakan warga terjadi di Puskesmas Sosial, Jalan Sanusi, Kelurahan
Sukabangun II, Kecamatan Sukarame, Kota Palembang, pada Jumat (30/7/2021),
dan langsung direspons pemerintah.Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa
mengetahui kejadian tersebut dari laporan warga di jejaring media sosial, lalu
langsung mendatangi puskesmas untuk memastikan fakta kejadian.
Setelah melakukan interogasi kepada petugas kesehatan, ditemukan adanya unsur
kelalaian yaitu menolak warga yang hendak memeriksakan kesehatannya dengan
dalih untuk menghadiri pemakaman anggota keluarga petugas puskesmas pada saat
itu.

Anda mungkin juga menyukai