Anda di halaman 1dari 15

Perkembangan Hukum

Administrasi Negara Dalam


Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah

SUKAMTO SATOTO
Latar Belakang Perkembangan HAN
Lahirnya UU Cipta Kerja

Kewenangan Presiden merupakan fokus penataan dan


pengaturan pada klaster Administrasi Pemerintahan dalam UU
Cipta Kerja. UU ini menegaskan kedudukan Presiden sebagai
pemegang kekuasaan pemerintahan. Penataan tersebut
bertujuan: (1) mendorong integrasi horizontal kementerian atau
lembaga di Pusat dan (2) integrasi vertikal antara Pusat dengan
Daerah. Penataan kewenangan ini berdampak terhadap
keberadaan daerah otonom sebagai satu entitas hukum mandiri
dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Daerah otonom telah direduksi hanya sebagai pemerintahan di


daerah sebagai badan atau pejabat pemerintahan yang
melaksanakan kewenangan delegatif dari Presiden.
Terjadi pula penyempitan hakikat dan mekanisme dari semestinya
adalah pemberian kewenangan (atribusi) menjadi sekedar
penyerahan urusan/tugas (delegasi). Padahal, Konstitusi (UUD
1945 Perubahan) menetapkan kedudukan dan kewenangan Daerah
dalam mengatur dan mengurus sendiri penyelenggaran
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Latar Belakang Kebijakan Pemda

Pandemi covid 19 yang telah merubah tatanan hidup bangsa


Indonesia baik dari segi ekonomi, sosial, politik dan budaya
selama 2 tahun terakhir.
Sampai sekarang, belum menemukan solusi baku dalam
pemecahan masalah ini. Kehadiran Pemerintah Daerah, sebagai
institusi yang diberikan legitimasi di setiap tindakan dan
kebijakannya, adalah cita hukum yang harus ditegakkan melalui
tindakan hukum yang tepat.

Tindakan Pemerintah Daerah Untuk Pelayanan Publik

Pemerintah Daerah dalam mengendalikan kehidupan


masyarakat dan memberikan pelayanan ini diharapkan secara
profesional melaksanakannya, dan harus mengambil keputusan
politik secara tepat mengenai siapa mendapat apa, berapa
banyak, di mana, kapan, dsb. Padahal, kenyataan menunjukan
bahwa pemerintah daerah tidak memiliki tuntunan atau
pegangan kode etik atau moral secara memadai
PERKEMBANGAN HUKUM ADMINISTRASI
DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH

1. Perkembangan Hukum Administrasi Dalam


Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Setelah Disahkannya UU No. 11 Tahun 2020
Tentang Cipta Kerja
2. Perkembangan Hukum Administrasi Negara
Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Untuk Mengatasi Wabah Covid 19
dan terakhir masuknya varian Omicron
UU Cipta Kerja soal Kewenangan
Pemda dan Presiden
§ Undang-undang Cipta Kerja menempatkan wewenang pemerintah
daerah di bawah presiden dalam melaksanakan atau
membentuk peraturan undang-undang. Kini presiden mengambil
alih kewenangan yang sebelumnya milik pemda,
§ Pasal 174 Omnibus Law UU Cipta Kerja menambahkan satu aturan
soal hubungan pemerintah pusat dan daerah. Pasal ini mengatur
kewenangan pemerintah daerah hanya sebagai bagian dari
kewenangan presiden,
§ Pasal 174 Omnibus Law UU Cipta Kerja
"Dengan berlakunya undang-undang ini, kewenangan menteri,
kepala lembaga, atau pemerintah daerah yang telah ditetapkan
dalam undang-undang untuk menjalankan atau membentuk
peraturan perundang-undangan harus dimaknai sebagai
pelaksanaan kewenangan Presiden,"
Perizinan Oleh Pemerintah Daerah
1. Pasal 174 UU Omnibus Law UU Cipta Kerja tersebut juga mengubah sejumlah
kewenangan pemda. Misalnya, kewenangan soal perizinan pada pasal 350
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (UU
Pemda)
2. Pasal 350 ayat (1) UU Pemda menyebut pemda wajib memberikan pelayanan
perizinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. UU Cipta
Kerja menambahkan kewenangan pemerintah pusat dalam urusan ini
"Kepala daerah wajib memberikan pelayanan Perizinan Berusaha sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan norma, standar, prosedur, dan
kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat," beleid pasal 350 ayat (1) UU
Pemda setelah diubah Omnibus Law UU Cipta Kerja

Jika UU Pemerintahan Daerah menggunakan landasan hukum


yang mengamanatkan desentralisasi, maka UU Cipta Kerja
berperan sebaliknya. UU yang dibentuk dengan konsep omnibus
law ini berfokus pada pertumbuhan ekonomi tersebut, dengan
mudahnya membatasi hak dan kewajiban daerah lewat pasal-
pasalnya
WEWENANG EKSTRA BAGI
PEMERINTAH PUSAT DALAM URUSAN

PERIZINAN
Pemerintah Pusat boleh mengambil alih urusan perizinan jika
ada pemda yang tidak menjalankannya dan tidak
mengindahkan dua kali teguran,
 Dalam hal teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat
(7) dan ayat (8) telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-
turut dan tetap tidak dilaksanakan oleh kepala daerah:

a. menteri atau kepala lembaga yang membina dan


mengawasi Perizinan Berusaha sektor mengambil alih
pemberian Perizinan Berusaha yang menjadi
kewenangan gubernur; atau
b. gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat mengambil
alih pemberian Perizinan Berusaha yang menjadi
kewenangan bupati/wali kota," beleid pasal 350 ayat
(9) sebagaimana diatur di Omnibus Law UU Cipta
Kerja.
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM
MENGATASI COVID 19
§ Tindakan Pemerintah, baik melalui instrumen hukum tertulis
maupun tindakan hukum publik seperti; awal tindakan pemerintah
dengan disahkannya Perpu No 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk
Penanganan Covid 19 menjadi Undang-undang oleh DPR,
§ Kebijakan beberapa Pemerintah Daerah yang menerapkan PSBB
dan ada juga yang sudah melonggarkan, sesuai dengan
kebutuhan daerahnya dan yang terbaru adalah konsep adaptasi
baru (new normal) sebagai pertimbangan dampak ekonomi akibat
pandemi ini.
§ Politik hukum dan arah kebijakan tersebut berimbas kepada
penyelenggara pemerintahan yang harus selalu siaga
berimprovisasi di setiap tindakan hukum, dan masyarakat harus
selalu siap beradaptasi dengan hadirnya kebijakan-kebijakan
baru tersebut
Fakta Hukum dan Realita Sosial Atas
Tindakan Pemerintah
1. Adanya gugatan uji materiil yang dilakukan LSM Masyarakat Anti Korupsi (MAKI)
ke Mahkamah Konstitusi terkait Pasal 27 Undang-undang tersebut yang
mengisyaratkan adanya kekebalan hukum terhadap setiap keputusan yang
diambil oleh Pemerintah dalam rangka pelaksanaan kebijakan, melalui tidak
adanya ruang gugatan, baik secara pidana atau perdata, maupun administrasi
bagi pihak-pihak yang kelak merasa dirugikan akibat kebijakan tersebut
2. Pemaksaan denda dan pemberian sanksi atas pelanggaran 3 M. Hal ini
membuktikan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak percaya terhadap
pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak yang sudah ditetapkan oleh
Pemerintah, padahal kewajiban 3 M tersebut mempunyai dasar hukum.
Akibatnya gagalnya penanganan pencegahan penyebaran covid 19 yang
membuat hukum tidak mencapai tujuannya

Fakta hukum dan realita soaial di atas adalah contoh bahwa politik
hukum dan kebijakan publik yang dibuat Pemerintah selama ini,
kehilangan sisi pendekatan sosiologi hukumnya. Peraturan
Perundang-undangan yang bertentangan dengan nilai Konstitusi
dan ketidakpatuhan masyarakat terhadap hukum merupakan
perilaku yang mencederai keberlakuan hukum
TINDAKAN PEMERINTAH DAERAH
DALAM URUSAN COVID 19
 Pandemi Covid-19 belum akan berakhir dalam waktu singkat,
inovasi untuk beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru
atau new normal life adalah pilihan untuk tetap bertahan
dalam hidup. Sektor ekonomi, sosial, kesehatan dan lain lain
harus mulai sedikit demi sedikit bergerak untuk menopang
roda dinamika yang telah tersendat beberapa waktu lalu
sejak pandemi dinyatakan serius mewabah Indonesia.
 Berbagai strategi pemerintah dilakukan sebagai upaya memutus
mata rantai penyebaran Covid-19, tidak ketinggalan
berbagai terobosan pemerintah daerah untuk melindungi
warganya tetap produktif dan aman Covid-19. Memasuki
tahapan kehidupan baru adalah titik kebangkitan semua
pihak untuk saling bersinergi bersama membangun upaya
serta inovasi agar roda ekonomi dan protokol kesehatan
berjalan baik
STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM
PENYELENGGARAAN URUSAN BERBAGAI
SEKTOR DI DAERAH
 Berbagai strategi pemerintah daerah dilakukan
sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran
Covid-19, tidak ketinggalan berbagai terobosan
pemerintah daerah untuk melindungi warganya
tetap produktif dan aman Covid-19. Memasuki
tahapan kehidupan baru adalah titik kebangkitan
semua pihak untuk saling bersinergi bersama
membangun upaya serta inovasi agar roda
ekonomi dan protokol kesehatan berjalan baik
 Pemerintah Daerah berinovasi pada berbagai
sektor tananan kehidupan baru, diharapkan ini
adalah langkah awal untuk menggerakan sektor
lain turut serta menularkan semangat baru
dalam beradaptasi kehidupan baru ditengah
pandemi ini
Tindakan Hukum Pemerintah
Daerah
a. Krisis kepercayaan masyarakat terhadap hukum yang
dibuat Pemerintah Daerah untuk mengatasi problem
menanganan covid 19, harus segera diatasi melalui
penegakan hukum yang adil, sebab kepercayaan adalah
faktor utama efektif atau tidaknya hukum;
b. Penyebab ketidakpercayaan masyarakat kepada hukum
akan menimbulkan tidak berfungsinya hukum sebagai
norma, instrumen dan sebagai pelindung masyarakat.
c. Fakta hukum di atas merupakan pembelajaran penting yang
harus dicarikan solusinya, yang kemudian dapat
diterapkan di era adaptasi baru saat ini
Inovasi Di Berbagai Sektor Terhadap
Tindakan Hukum Pemerintah
Di Bidang Perizinan Restoran Misalnya:
a. Seperti kita ketahui bahwa restoran adalah tempat yang
menjadi tujuan warga setelah lama berdiam diri dirumah,
baik untuk sekedar kangen untuk bertemu rekan, saudara
atau lainya bahkan untuk sekedar ‘ngopi’ di café atau
restauran. Pandemi Covid-19 seakan memaksa bahwa
kita tidak dapat melakukan hal itu semua tanpa
memperhatikan protokol kesehatan baik oleh pihak
restoran maupun kesadaran kita pribadi sebagai warga
negara yang baik;
b. Realisasi agar semua berjalan dan memulai lembaran baru
adalah inovasi dari restoran untuk menjalankan secara
ketat protol kesehatan terhadap pengunjung di antaranya:
v Pengunjung dan karyawan restoran harus menggunakan
makser dan pelindung wajah
v Pengecekan suhu tubuh oleh karyawan terhadap
pengunjung yang datang
v Aturan ketat dari restoran hanya menerima 50% kapasitas
pengunjung yang diterima untuk ‘dine in” selebihnya bisa
“take away food” dengan pemesanan kursi system
booking agar pembatasan pengunjung dapat terukur.
v Agar memberi warna bagi pengunjung yang datang, pihak
restoran memasang foto artis atau public pigur lainnya
yang juga berfungsi sebagai jarak dan pembatas satu
meja dengan lainnya
v Pihak restoran wajib menyediakan tempat cuci tangan,
sabun dan hand sanitizer
v Pemilihan menu melalui e-menu (elektronik menu) dan
pembayaran non tunai sebagai bentuk mengurangi
kontak langsung pengunjung dengan karyawan restoran

Anda mungkin juga menyukai