DI SUSUN OLEH :
NAMA: RIFKI AJIZY
NIM: 202101067
KELAS: 1 A
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan saya karunia nikmat dan kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini, dan terus dapat menimba ilmu di Akper Yatna Yuana Lebak.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah
psikologi. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
bagi saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini. Terimakasih.
DAFTAR ISI
HalamanJudul ………………………………………………………….i
KataPengantar ……………………………………………………..ii
BAB I. Pendahuluan
…………………………………………………………………….........1
BAB II. Isi
Bahasan ....................................................................................................................... 2
Manusia ...................................................................................................................... 3
A. HakikatManusia ................................................................................................... 4
B.MartabatManusia ......................................................................................................5
C.TanggungJawabManusia ......................................................................................... 6
D.Agama dan fungsinya................................................................................................7
E.Moral Ahklah nilai Dan Norma.................................................................................8
F.Keterkaitan Antar agama Iman dan Ilmu pengetahuan..............................................9
BAB III.
Penutup........................................................................................................................10
Kesimpulan ………………………………………………………………….............11
Daftar Pustaka
……………………………………………………………………………. ..12
BAB1 PENDAHULUAN
AGAMA DAN FUNGSINYA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Agama adalah suatu fenomena yang selalu hadir dalam sejarah umat manusia,
bahkan dapat dikatakan bahwa sejak manusia ada, fenomena agama telah hadir.
Walaupun demikian, tidaklah mudah untuk mendefinisikan apa itu agama. Mengapa
Pertama, karena pengalaman manusia tentang agama sangat bervariasi, mulai dengan
yang paling sederhana seperti dalam agama animisme/dinamisme sampai ke agama-
agama politeisme dan monoteisme. Kedua, selain begitu variatifnya pengalaman
manusia tentang agama, dan begitu variatifnya disiplin ilmu yang digunakan untuk
memahami fenomena agama.
Misalnya, agama bisa ditinjau dari sudut psikologi, antropologi, sosiologi,
ekonomi, bahkan teologi. Melalui bab ini, Anda diharapkan mencapai tiga tujuan
pembelajaran. Adapun tujuan pembelajaran yang diharapkan dicapai adalah: (i)
bersikap rendah hati dan bergantung kepada Tuhan yang diwujudkan antara lain
dalam ibadah yang teratur; (ii) menunjukkan sikap hormat terhadap orang lain dalam
kepelbagaian agama, suku dan budaya; (iii) menjelaskan pengertian agama,
mengidentifikasi fungsi-fungsi agama dalam kehidupan manusia baik yang positif
maupun negatif, merumuskan pengertian agama dengan kata-kata sendiri, dan
menalar perbedaan fungsi agama yang positif dan negatif.
PENGERTIAN AGAMA DAN FUNGSI BERBAGAI SUDUT PANDANG
Cobalah Anda amati pengertian agama dari disiplin ilmu psikologi,
antropologi, sosiologi, dan teologi. Lihatlah buku psikologi, antropologi, sosiologi,
dan teologi yang mengulas tentang pengertian agama. Bandingkanlah masing-masing
definisi tersebut dan diskusikanlah dalam kelas! Fenomena agama merupakan
fenomena yang tak bisa dijelaskan secara tuntas dengan kategori ilmu pengetahuan
dan teknologi. Walaupun begitu, Arnold Toynbee, seorang ahli sejarah ternama,
mengatakan bahwa:
Jadi menurut Toynbee, dalam agama, keseluruhan kepribadian manusia
terlibat antara lain: segi-segi emosional, segimoral dan kejiwaan, dan segi intelektual
juga. Keprihatinan agama mencakup keseluruhan “dunia manusia”; tidak hanya
dibatasi pada bagian yang bisa diakses oleh indra manusia yang pada gilirannya dapat
dipelajari secara ilmiah tetapi juga yang dapat dimanipulasi oleh teknologi.
Singkatnya, seluruh kemanusiaan kita terlibat di dalam pengalaman beragama
manusia.
Cobalah Anda amati hal-hal apa saja dalam diri manusia yang terlibat di dalam
pengalaman beragama manusia! Kita mencoba menelusuri berbagai pengertian agama
sebagaimana dikemukakan oleh berbagai ahli dari berbagai perspektif. Jika ditelusuri,
ternyata ada begitu banyak definisi/pengertian agama dari yang sifatnya sangat positif
sampai ke yang sifatnya sangat negatif. Begitu bervariasinya definisi agama karena,
antara lain, ada yang memasukkan agama-agama yang sangat sederhana atau primitif,
seperti dalam bentuk animisme/dinamisme, sampai ke agama-agama yang lebih rumit
dan kompleks, seperti dalam agama-agama yang monoteisme ke dalam definisi
mereka. Pada umumnya definisi-definisi tersebut bersifat positif dan tidak menilai
benar atau salahnya suatu keyakinan religius.Selain definisi-definisi dari kamus yang
sifatnya netral, ada juga pengertian agama yang sifatnya negatif. Berikut tiga contoh
definisi negatif tentang agama: 1. Karl Marx mendefinisikan agama adalah vitamin
untuk masyarakat yang tertindas ... agama adalah candu bagi masyarakat. 2. Sigmund
Freud dalam New Introductory Lectures on Psychoanalysis, mengatakan bahwa
agama adalah ilusi dan menarik kekuatannya dari fakta bahwa ia berasal dari
keinginan-keinginan instingtif manusia. 3. Bertrand Russel berpendapat bahwa agama
adalah sesuatu yang terbawa/tertinggal dari masa kanak-kanak dari inteligensi kita,
agama akan lenyap ketika kita mengadopsi penalaran dan ilmu pengetahuan sebagai
penuntun kita
BAB II
ISI BAHASAN
MANUSIA.
Manusia adalah makhluk ciptaan allah swt yang paling sempurna
dibandingkan dengan
makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara
logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan,
dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat
diri kita sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian manusia secara umum adalah
manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri
sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia
adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
Adapun beberapa definisi manusia menurut para ahli, yaitu :
ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau
yang terbungkus dalam tubuh yang fana".
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan
prana atau badan fisik.
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta,
rasa dan karsa.
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang
berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal,
dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan
lingkungan.
A. Hakikat Manusia
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah,
alaqah,
dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang
memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas
karunia yang telah diberikan Allah Swt.
1. Nilai
Nilai atau value adalah sikap manusia dalam menilai segala sesuatu yang ada
disekitarnya.
Nilai dianggap penting oleh masyarakat, karena bisa menganggap baik dan buruk
dalam masyarakat, sehingga membantu kita untuk mengambil keputusan.
Selain itu, penilaian adalah suatu sikap manusia yang didorong dari aspek-aspek yang
ada di dalam diri, terdiri dari:
- rasio atau cipta
- rasa
- karsa
- budi nurani
Menurut Widjaja, menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan membandingkan antara
sesuatu dengan sesuatu yang lain, hingga pengembalian keputusan.
2. Moral
Moral adalah ajaran yang baik dan buruk tentang suatu kelakuan manusia.
Pada dasarnya, moral membicarakan tentang tingkah laku atau akhlak manusia yang
baik dan enggak baik.
3. Akhlak
Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradatnya “khuluqun” yang
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. Sedangkan menurut istilah, apa
itu akhlak adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk (benar dan
salah), mengatur pergaulan manusia, dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan
pekerjaannya, mengutip publikasi dari Jurnal Pesona Dasar Universitas Syiah Kuala.
Akhlak pada dasarnya melekat dalam diri seseorang, bersatu dengan perilaku atau
perbuatan. Jika perilaku yang melekat itu buruk, maka disebut akhlak yang buruk atau
akhlak mazmumah. Sebaliknya, apabila perilaku tersebut baik disebut akhlak
mahmudah.
Para ahli bahasa mengartikan akhlak dengan istilah watak, tabi’at, kebiasaan,
perangai, dan aturan. Sedangkan menurut para ahli ilmu akhlak, akhlak adalah sesuatu
keadaan jiwa seseorang yang menimbulkan terjadinya perbuatan-perbuatan seseorang.
Dengan demikian, bilamana perbuatan, sikap, dan pemikiran seseorang itu baik,
niscaya jiwanya baik.
Berdasarkan definisi dari apa itu akhlak, dapat dilihat beberapa pendapat dari pakar
ilmu akhlak di bawah ini tentang pengertian sebenarnya dari akhlak menurut agama
Islam:
Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubi Juz VIII mengatakan bahwa akhlak adalah
"perbuatan yang bersumber dari diri manusia yang selalu dilakukan, maka itulah yang
disebut akhlak, karena perbuatan tersebut bersumber dari kejadiannya".
Imam al-Ghazali dalam Ihya' Ulum al-Din Juz III mendefinisikan akhlak sebagai
"sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia) yang melahirkan tindakan-tindakan mudah
dan gampang tanpa memerlukan pemikiran ataupun pertimbangan".
Ibn Miskawaih dalam Tahdzib al-Akhlak Fii al-Tarbiyah mendefinisikan apa itu
akhlak sebagai "keadaan jiwa yang mendorong ke arah melakukan perbuatan-
perbuatan dengan tanpa pemikiran dan pertimbangan".
Prof. Dr. Ahmad Amin dalam Pengantar Studi Akhlak mengemukakan bahwa "akhlak
merupakan suatu kehendak yang dibiasakan. Artinya kehendak itu bila membiasakan
sesuatu, kebiasaan itu dinamakan akhlak".
Muhammad Ibn ‘Ilan al-Sadiqi dalam Dalil Al-Falihin, Juz III mengatakan bahwa
"akhlak adalah suatu pembawaan yang tertanam dalam diri, yang dapat mendorong
(seseorang) berbuat baik dengan gampang".
Abu Bakar Jabir al-Jaziri dalam Minhaj al-Muslim menyebutkan bahwa "akhlak
adalah bentuk kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia yang dapat menimbulkan
perbuatan baik dan buruk, terpuji dan tercela".
Dari pakar dalam bidang akhlak tersebut, dinyatakan bahwa akhlak adalah perangai
yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa
mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Tingkah laku itu dilakukan secara
berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik atau hanya
sewaktu-waktu saja.
Akhlak islam dapat dikatakan sebagai aklak yang islami karena bersumber pada
ajaran Allah dan Rasulullah. Akhlak islami ini merupakan amal perbuatan yang
sifatnya terbuka, sehingga dapat menjadi indikator seseorang apakah seorang muslim
yang baik atau buruk. Akhlak ini merupakan buah dari akidah dan syariah yang benar.
Secara mendasar, akhlak erat kaitannya dengan kejadian manusia yaitu khaliq
(pencipta) dan makhluq (yang diciptakan). Rasulullah diutus untuk menyempurnakan
akhlak manusia yaitu untuk memperbaiki hubungan makhluq (manusia) dengan
khaliq (Allah Ta’ala) dan hubungan baik antar makhlukNya
4. Norma
Norma adalah aturan yang mengikat pada masyarakat tertentu. Jenis jenis
norma yaitu norma agama, hukum, kebiasaan, kesusilaan, dan kesopanan. Berikut
pengertian dan contoh norma.
Norma berkaitan dengan aturan yang berlaku pada masyarakat tertentu. Aturan ini
berkaitan dengan tingkah laku manusia, jika melanggar dapat terkena sanksi.
Norma adalah aturan atau kaidah untuk perilaku manusia yang berisi perintah,
larangan, dan sanksi. Perintah ini merupakan sesuatu yang harus dilakukan, sementara
larangan yaitu sesuatu yang tidak boleh dilakukan.
Jika melanggar perintah dan larangan, maka seseorang bisa terkena sanksi. Nama lain
sanksi adalah hukuman yang diberikan ke seseorang karena telah melanggar norma.
Pengertian Norma
Mengutip buku Kewarganegaraan yang ditulis Emy Yunita Rahma Pratiwi, norma
adalah pedoman perilaku untuk melangsungkan kehidupan bersama dalam suatu
kelompok.
Norma bisa juga disebut sebagai petunjuk yang dibenarkan oleh kelompok, untuk
menjalani interaksi sosial. Perbedaan antara nilai sosial dan norma sosial terdapat
pada sanksinya. Seseorang yang melanggar norma akan dikenakan hukuman.
Norma adalah aturan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, berfungsi
sebagai pengendali dalam hidup. Aturan ini berisi petunjuk yang sifatnya mengikat
dan wajib ditaati.
Ada tiga poin penting tentang norma yaitu kaidah, tingkah laku manusia, perintah
berisi larangan, dan sanksi.
Soerjono Soekanto
Norma merupakan suatu perangkat supaya hubungan antarmasyarakat terjalin dengan
baik.
Norma Kesopanan
Asal norma kesopanan dari tingkah laku masyarakat yang berlaku di daerah tertentu.
Norma ini bersifat relatif, artinya penerapannya bisa berbeda satu sama lain.
Norma Kebiasaan
Contoh:
Kegiatan mudik menjelang hari raya.
Kumpul bersama keluarga ketika hari natal.
Kebiasaan mengadakan acara selamatan atau doa untuk anak yang baru melahirkan.
Acara mendoakan arwah untuk orang yang sudah meninggal dunia, pada masyarakat
Manggarai, Flores.
Norma Hukum
Norma hukum berfungsi mengatur tata tertib di suatu negara. Masyarakat akan
mendapat sanksi jika melanggar aturan yang sudah ditetapkan dalam negara. Sanksi
ini dilakukan oleh lembaga pemerintah resmi.
Ciri-ciri norma hukum yaitu diakui oleh masyarakat, adanya penegak hukum, dan
pihak berwenang yang memberi sanksi. Tujuan dari norma hukum ini untuk
menciptakan lingkungan yang tertib dan aman.
3.1Kesimpulan
Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada
Tuhan Yang
Maha Esa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia
yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan.
Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan,
mendefinisikan
tentang apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan
kitab suci.
Émile Durkheim juga mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang
terpadu yang
terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci.
Beberapa orang mengikuti beberapa agama atau beberapa prinsip-prinsip
agama pada
saat yang sama, terlepas dari apakah atau tidak prinsip-prinsip agama mereka
mengikuti cara tradisional yang memungkinkan untuk terjadi unsur sinkretisme.
Jadi, dari beberapa definisi yang disebutkan di atas dapat kita pahami bahwa
iman adalah
keyakinan atau kepercayaan seseorang terhadap sesuatu, baik itu terhadap Tuhan,
Agama, atau manusia.
Pengertian Iman Dalam Islam Menurut Imam Malik, Asy Syafií, Ahmad, Al
Auzaí, dan
Ishaq bin Rahawaih, definisi iman adalah pembenaran dengan hati, pengakuan dengan
lisan, dan amal dengan anggota badan.
Pengertian Iman Dalam Kristen Dalam Alkitab disebutkan bahwa iman adalah
keyakinan
akan apa yang kita harapkan dan percaya Tuhan berperan di dalamnya meskipun kita
tidak dapat melihatnya.
Manusia telah dianugrahi potensi yang sempurna untuk hidup di dunia, yaitu akal,
nafsu, dan qalbu. Akal diarahkan kepada alam melalui proses tafakur, sehingga
manusia dapat menguasai ilmu dan teknologi sebagai pelaksanaan tugas
kekhalifahannya, dan manusia mempunyai hakikat, martabat, serta tanggung jawab
nya masing-masing. Sementara qalbu yang diarahkan kepada penghayatan firman-
firman Allah melalui proses dzikir melahirkan keimanan sebagai bentuk pelaksanaan
tugas ke-abdullah-annya
Dalam konteksnya hubungan antara nilai, moral, dan sikap adalah jika ketiganya sudah
menyatu dalam superego dan seseorang yang telah mampu mengembangkan
superegonya dengan baik, sikapnya akan cenderung didasarkan atas nilai-nilai luhur dan
aturan moral tertentu sehingga akan terwujud dalam perilaku yang bermoral.
Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap perkembangan nilai, moral, dan sikap
individu mencakup aspek psikologis, sosial, budaya, dan fisik kebendaan, baik yang
terdapat dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Suatu sistem sosial yang paling awal beruasaha menumbuhkembangkan sistem nilai,
moral, dan sikap kepada anak adalah keluarga. Melalui proses pendidikan, pengasuhan,
pendampingan, pemerintah, larangan, hadiah, hukuman, dan intervensi edukatif lainnya,
para orang tua menanamkan nilai-nilai luhur, moral, dan sikap yang baik bagi anak-
anaknya agar dapat berkembang menjadi generasi penerus yang diharapkan.
3.2 SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Hedayetullah, Muhammad.2006. Dynamics of Islam: An Exposition. Trafford
Publishing
Ali, Mohammad.2005.Pendidikan Agama Islam.Jakarta:Grafindo
Majid, Al-Zandaniy, Abdul, dkk. 1991. Al Iman. Jakarta: Pustaka Al Kautsar
Umary, Barmawie, Drs. 1991. Materi Akhlak. Solo: Ramdhani
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. 1993. Ensiklopedia Islam. Jakarta: PT. Ikhtiar
Baru Van Hoeve
Iu Rusliana, S.Fil.I., M.Si., 2017. Filsafat Ilmu : Struktur Ilmu Pengetahuan. Bandung
: PT Refika Adiatama