PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Subhana Wa Taala, karena
berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Tidak lupa juga, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah
membantu dalam hal penyusunan makalah ini
Kami harap makalah dengan judul “Hakikat Fonologi” ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Lebih jauh, kami berharap
makalah yang sudah kami susun dengan sepenuh hati ini dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
Kami sangat sadar jika dalam isi dan penyusunan makalah yang sudah kami buat
masih banyak terdapat kekurangan dikarenakan kurangnya pengetahuan dan
keterampilan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan
saran sebagai upaya perbaikan di masa yang akan datang.
Tim pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................11
3.2 Saran.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Kalau kita perhatikan dengan baik, dalam kehidupan sehari-hari masih banyak
masyarakat yang memakai bahasa Indonesia tetapi tuturan atau ucapan
daerahnyaterbawa ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Tidak sedikit seseorang
yang berbicaradalam bahasa Indonesia, tetapi dengan lafal atau intonasi Jawa,
Batak, Bugis, Sundadan lain sebagainya. Hal ini dimungkinkan karena sebagian
besar bangsa Indonesiamemposisikan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua.
Sedangkan bahasa pertamanya adalah bahasa daerah masing-masing. Bahasa
Indonesia hanya digunakandalam komunikasi tertentu, seperti dalam kegiatan-
kegiatan resmi.
Oleh karena itu, untuk mencapai suatu ukuran lafal/fonem baku dalam
bahasaIndonesia, sudah seharusnya lafal-lafal atau intonasi khas daerah itu
dikurangi jikamungkin diusahakan dihilangkan. Sebagai seorang guru,
pemahaman struktur fonologi bahasa Indonesia selain dapat menjadi bekal dalam
pemakaian bahasaIndonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari juga
dapat bermanfaatdalam pembinaan kemampuan berbahasa siswa. Fonologi adalah
suatu kajian bahasa yang berusaha mengkaji bunyi ujaranyang dihasilkan oleh alat
ucap manusia. Bunyi ujaran yang dimaksud adalah pembentukan fonem-fonem
yang disatukan menjadi sebuah kata. Oleh fonologi, bunyi-bunyi ujaran ini dapat
dipelajari dengan dua sudut pandang. Pertama, bunyi- bunyi ujaran dipandang
sebagai media bahasa semata, tidak ubahnya seperti benda atau zat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hakikat Fonologi
Istilah fonologi berasal dari bahasa Yunani yaitu phone =‘bunyi’ ,logos =‘ilmu’.
Secara harfiah, fonologi adalah ilmu bunyi. Secara etimologis,fonologi berasal dari
kata Yunani, yaitu phone yang berarti “bunyi” dan logos yang berarti “ilmu”.
Secara harfiah sederhana, fonologi adalah “ilmu bunyi”. Sedangkan dalam
khazanah bahasa Indonesia, istilah fonologi merupakan turunan kata dari bahasa
Belanda, yaitu fonologie.
Objek studi fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik. Fonetik yaitucabang
studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah
bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Jenis
fonetik berdasarkan sudut pandang bunyi bahasa yaitu fonetik organis, fonetik
akustis, fonetik auditoris. Sedangkan fonemik yaitu cabang studi fonologi yang
mempelajari bunyi bahasa denga memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai
pembeda makna bunyi-bunyi ujar merupakan unsur-unsur bahasa terkecil yang
merupakan bagian dari struktur kata dan yang sekaligus berfungsi untuk
membedakan makna.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Fonologi berarti ilmu yang
mempelajari tentang bunyi suara, khususnya terkait dengan sejarah dan teori
perubahan bunyi.
Kridalaksana
Menurut Kridalaksana yang di kutip dari kamus linguistik, fonologi mempunyai
arti bidang pada linguistik yang mempelajari tentang berbagai bunyi bahasa
berdasarkan fungsinya.
Abdul Chaer
Menurut Abdul Chaer, berdasarkan etimologi “fonologi” terbentuk dari kata “fon”
yang berarti “bunyi” dan “logi” berarti sebagai“ilmu”. Maka, umumnya bisa di
bilang Fonologi memiliki arti Ilmu yang mempelajari bunyi bahasa yang di pakai
oleh manusia.
Verhaar
Keraf
Menurut Keraf, Fonologi bisa di artikan bagian dari tatanan bahasa yang
mempelajari dari bunyi-bunyi bahasa.
Trubetzkoy
Menurut Trubetzkoy, Fonologi yaitu studi bahasa yang terkait dengan sistem
bahasa, organisasi bahasa dan merupakan suatu fungsi linguistis bahasa.
Daniel Jones
1. Fonetik
Fonetik yaitu ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi-bunyi ujaran yang
dipakai dalam tutur dan bagaimana bunyi itu dihasilkan oleh alat ucap. Menurut
samsuri (1994), fonetik adalah studi tentang bunyi-bunyi ujar. Sedangkn dalam
KBBI (1997), fonetik diartikan sebagai bidang linguistik pengucahasilkan bunyi
(penghasilan) bunyi ujar atau fonetik adalah sistem bunyi suatu bahasa. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa fonetik adalah ilmu bahasa yang membahas
bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan alat ucap manusia, serta bagaiman bunyi itu
dihasilkan. Chaer (2007) membagi urutan proses terjadinya bunyi bahasa itu
menjadi tiga jenis fonrtik yaitu;
a. Fonetik Artikulatoris
b. Fonetik Akustik
c. Fonetik Auditoris
Dari ketiga jenis fonetik tersebut yang paling berurusan dengan dunia linguistik
adalah fonetik artikulatoris,sebab fonetik inilah yang erkenaan dengan masalah
bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu dihasilkan atau diucapkan manusia. Sedangkan
fonetik akustik lebih berkenaan bidang fisika yang dilakukan setelah bunyi itu
dihasilkan dan sedang merambat di udara.
2. Fonemik
Fonemik adalah ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi-bunyi bahasa yang
berfungsi sebagai pembeda makna. Terkait dengan pengertian tersebut, fonemik
dalam KBBI (1997) diartikan; 1.Bidang linguistik tentang sistem fonem. 2. Sistem
fonem suatu bahas, 3.prosedur untuk menemukan fonem suatu bahasa.
Bidang morfologi yang konsentrasinya pada tataran struktur internal kata sering
memanfaatkan hasil studi fonologi, misalnya ketika menjelaskan morfem dasar
(butuh) diucapkan secara variasi antara (butUh) dan (bUtUh) serta diucapkan
(butuhkan) setelah mendapat proses morfologis dengan penmabahan morfem
sufiks (-kan)
Semantik sebagai cabang ilmu bahasa memiliki hubungan yang erat dengan
kedua cabang ilmu bahasa di atas ( Morfologi dan sintaksis). Ini berarti, bahwa
makna suatu kata atau kalimat ditentukan oleh unsur bunyi (tekanan suara dan
atau nada suara yang lebih umum adalah suprasegmental), bentukan kata
(perubahan bentuk kata), maupun susunan kata dalam kalimat.
Fonem
C. Peluluhan fonem adalah proses luluhnya sebuah fonem, lalu menyatu pada
fonem berikutnya.
D. Pergeseran fonem adalah berubahnya posisi sebuah fonem dari satu silabel ke
dalam silabel berikutnya.
E. Perubahan fonem adalah proses berubahnya sebuah fonem menjadi fonem yang
lain karena menghindari adanya dua bunyi sama.
Realisasi Fonem
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1. Untuk menerapkan bahasa Indonesia yang baik dan benar selaku calon pendidik.
DAFTAR PUSTAKA
https://adoc.tips/download/bab-i-pendahuluan-universitas-sumatera
file:///C:/Users/asus/Downloads/adoc.pub_bab-i-pendahuluan-universitas-
sumatera-barat