Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FONOLOGI

TENTANG HAKIKAT FONOLOGI

Disusun Oleh Kelompok 1:

Risky Sanjaya Putra (21080036)

Elsa Amelia (21080050)

Dosen Pengampu : Suci Dwinita, M.Pd

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Subhana Wa Taala, karena
berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Tidak lupa juga, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah
membantu dalam hal penyusunan makalah ini

Kami harap makalah dengan judul “Hakikat Fonologi” ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Lebih jauh, kami berharap
makalah yang sudah kami susun dengan sepenuh hati ini dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.

Kami sangat sadar jika dalam isi dan penyusunan makalah yang sudah kami buat
masih banyak terdapat kekurangan dikarenakan kurangnya pengetahuan dan
keterampilan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan
saran sebagai upaya perbaikan di masa yang akan datang.

Padang, 7 Maret 2022

Tim pemakalah

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Fonologi......................................................................................................6

2.2 Pengertian Fonologi Menurut KBBI.......................................................................8

2.3 Pengertian Fonologi Menurut Para Ahli...............................................................9

2.4 Ilmu-Ilmu Yang Tercakup Dalam Fonologi........................................................10

2.5 Gejala fonologi bahasa Indonesia.........................................................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................11

3.2 Saran.........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................12

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kalau kita perhatikan dengan baik, dalam kehidupan sehari-hari masih banyak
masyarakat yang memakai bahasa Indonesia tetapi tuturan atau ucapan
daerahnyaterbawa ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Tidak sedikit seseorang
yang berbicaradalam bahasa Indonesia, tetapi dengan lafal atau intonasi Jawa,
Batak, Bugis, Sundadan lain sebagainya. Hal ini dimungkinkan karena sebagian
besar bangsa Indonesiamemposisikan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua.
Sedangkan bahasa pertamanya adalah bahasa daerah masing-masing. Bahasa
Indonesia hanya digunakandalam komunikasi tertentu, seperti dalam kegiatan-
kegiatan resmi.

Selain itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya di Sekolah


Dasar,istilah yang dikenal dan lazim digunakan guru adalah istilah “huruf”
walaupun yangdimaksud adalah “fonem”. Mengingat keduanya merupakan istilah
yang berbeda,untuk efektifnya pembelajaran, tentu perlu diadakan penyesuaian
dalam segi penerapannya.

Oleh karena itu, untuk mencapai suatu ukuran lafal/fonem baku dalam
bahasaIndonesia, sudah seharusnya lafal-lafal atau intonasi khas daerah itu
dikurangi jikamungkin diusahakan dihilangkan. Sebagai seorang guru,
pemahaman struktur fonologi bahasa Indonesia selain dapat menjadi bekal dalam
pemakaian bahasaIndonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari juga
dapat bermanfaatdalam pembinaan kemampuan berbahasa siswa. Fonologi adalah
suatu kajian bahasa yang berusaha mengkaji bunyi ujaranyang dihasilkan oleh alat
ucap manusia. Bunyi ujaran yang dimaksud adalah pembentukan fonem-fonem
yang disatukan menjadi sebuah kata. Oleh fonologi, bunyi-bunyi ujaran ini dapat
dipelajari dengan dua sudut pandang. Pertama, bunyi- bunyi ujaran dipandang
sebagai media bahasa semata, tidak ubahnya seperti benda atau zat.

Dengan demikian, bunyi-bunyi dianggap sebagai bahan mentah. Fonologi yang


memandang bunyi-bunyi ujaran demikian disebut fonetik. Kedua, bunyi- bunyi
ujaran dipandang sebagai bagian dari sistem bahasa. Bunyi-bunyi ujaranadalah
unsur bahasa terkecil yang merupakan bagian dari struktur kata yangsekaligus
berfungsi untuk membedakan makna. Fonologi yang memandang bunyi- bunyi
ujaran sebagai bagian dari sistem bahasa disebut fonemik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Hakikat Fonologi?

2. Apa Pengertian Fonologi Menurut KBBI ?

2. Apa saja Pengertian Fonologi Menurut Beberapa Ahli ?

3. Apa saja Ilmu-Ilmu Yang Tercakup Dalam Fonologi ?

4. Bagaimana gejala fonologi bahasa Indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Memahami hakikat fonologi

2. Mengetahui pengertian pendidikan fonologi menurut para ahli

3. Untuk mengetahui  Ilmu-Ilmu Yang Tercakup Dalam Fonologi

4. Untuk mengetahui gejala fonologi bahasa Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hakikat Fonologi

Istilah fonologi berasal dari bahasa Yunani yaitu phone =‘bunyi’ ,logos =‘ilmu’.
Secara harfiah, fonologi adalah ilmu bunyi. Secara etimologis,fonologi berasal dari
kata Yunani, yaitu phone yang berarti “bunyi” dan logos yang berarti “ilmu”.
Secara harfiah sederhana, fonologi adalah “ilmu bunyi”. Sedangkan dalam
khazanah bahasa Indonesia, istilah fonologi merupakan turunan kata dari bahasa
Belanda, yaitu fonologie.

Fonologi diartikan sebagai kajian bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi


bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia. Fonologi adalah bidang linguistik
yang mempelajari, menganalisis, dan mengkaji runtunan bunyi-bunyi bahasa.
Secara etimologi terbentuk dari kata fon berarti bunyi, dan logi yang berarti ilmu.
Fonologi berbeda dengan fonetik. Fonetik mempelajari bagaimana bunyi-bunyi
fonem sebuah bahasa direalisasikan atau dilafazkan. Fonetik juga mempelajari cara
kerja organ tubuh manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan
bahasa. Terdiri darihuruf vokal, diftong (vokal yang ditulis rangkap), kluster
(konsonan yang ditulis rangkap).

Objek studi fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik. Fonetik yaitucabang
studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah
bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Jenis
fonetik berdasarkan sudut pandang bunyi bahasa yaitu fonetik organis, fonetik
akustis, fonetik auditoris. Sedangkan fonemik yaitu cabang studi fonologi yang
mempelajari bunyi bahasa denga memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai
pembeda makna bunyi-bunyi ujar merupakan unsur-unsur bahasa terkecil yang
merupakan bagian dari struktur kata dan yang sekaligus berfungsi untuk
membedakan makna.

2.2 Pengertian Fonologi Menurut KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Fonologi berarti ilmu yang
mempelajari tentang bunyi suara, khususnya terkait dengan sejarah dan teori
perubahan bunyi.

2.3 Pengertian Fonologi Menurut Para Ahli

 Kridalaksana
Menurut Kridalaksana yang di kutip dari kamus linguistik, fonologi mempunyai
arti bidang pada linguistik yang mempelajari tentang berbagai bunyi bahasa
berdasarkan fungsinya.

 Abdul Chaer

Menurut Abdul Chaer, berdasarkan etimologi “fonologi” terbentuk dari kata “fon”
yang berarti “bunyi” dan “logi” berarti sebagai“ilmu”. Maka, umumnya bisa di
bilang Fonologi memiliki arti Ilmu yang mempelajari bunyi bahasa yang di pakai
oleh manusia.

 Verhaar

Verhaar menjelaskan bahwasanya fonologi mempunyai pengertian yang signifikan


yang mana sebuah Ilmu yang memperlajari tentang bidang khusus pada linguistik
yang meneliti bunyi suatu bahasatertentu yang sesuai dengan fungsinya bertujuan
menjadi pembeda antara makna leksikal suatu bahasa.

 Keraf

Menurut Keraf, Fonologi bisa di artikan bagian dari tatanan bahasa yang
mempelajari dari bunyi-bunyi bahasa.

 Fromkin & Rodman

Fromkin da Rodman menjelaskan Definisi Fonologi adalah suatu bidang linguistik


yang mengamati, mempelajari, mengalisa serta membecarakan terkait dengan tata
bunyi bahasa.

 Trubetzkoy

Menurut Trubetzkoy, Fonologi yaitu studi bahasa yang terkait dengan sistem
bahasa, organisasi bahasa dan merupakan suatu fungsi linguistis bahasa.

 Daniel Jones

Definisi Fonologi menurut Daniel adalah sistem bunyi sebuah bahasa.

2.4 Ilmu-Ilmu Yang Tercakup Dalam Fonologi

Fonologi dalam tataran ilmu bahasa terdiri atas:

1. Fonetik

Fonetik yaitu ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi-bunyi ujaran yang
dipakai dalam tutur dan bagaimana bunyi itu dihasilkan oleh alat ucap. Menurut
samsuri (1994), fonetik adalah studi tentang bunyi-bunyi ujar. Sedangkn dalam
KBBI (1997), fonetik diartikan sebagai bidang linguistik pengucahasilkan bunyi
(penghasilan) bunyi ujar atau fonetik adalah sistem bunyi suatu bahasa. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa fonetik adalah ilmu bahasa yang membahas
bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan alat ucap manusia, serta bagaiman bunyi itu
dihasilkan. Chaer (2007) membagi urutan proses terjadinya bunyi bahasa itu
menjadi tiga jenis fonrtik yaitu;

a. Fonetik Artikulatoris

            Fonetik artikulatoris disebut juga fonetik organis atau fonetik sosiologis,


mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara manusia yang bekerja dalam
menghasilkan bunyi bahasa serta bagaimana bunyi-bunyi itu diklasifikasikan.

b. Fonetik Akustik

            Fonetik akustik mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau


fenmena alam. Objeknya adalah bunyi bahasa ketika merambat di uadara, anatra
lain membicarakan; gelombang bunyi beserta frekuensi dan kecepatannya ketika
merambat di udara, spektrum, tekanan, dan intensitas bunyi.

c. Fonetik Auditoris

            Fonetik auditoris mempelajari bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu diterima


oleh telinga, sehingga bunyii-bunyi itu terdengar dan dapat dipahami. Dalam hal
ini tentunya pembahasan mengenai sturuktur dan fungsi alat dengar, yang disebut
telinga itu bekerja.

Dari ketiga jenis fonetik tersebut yang paling berurusan dengan dunia linguistik
adalah fonetik artikulatoris,sebab fonetik inilah yang erkenaan dengan masalah
bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu dihasilkan atau diucapkan manusia. Sedangkan
fonetik akustik lebih berkenaan bidang fisika yang dilakukan setelah bunyi itu
dihasilkan dan sedang merambat di udara.

2. Fonemik

Fonemik adalah ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi-bunyi bahasa yang
berfungsi sebagai pembeda makna. Terkait dengan pengertian tersebut, fonemik
dalam KBBI (1997) diartikan; 1.Bidang linguistik tentang sistem fonem. 2. Sistem
fonem suatu bahas, 3.prosedur untuk menemukan fonem suatu bahasa.

            Jika dalam fonetik mempelajari berbagai macam bunyi yang dapat


dihasilkan oleh alat-alat ucap serta bagaiman tiap-tiap bunyi
itu  dilaksanakan,maka dalam fonemik mempelajari dan menyelidiki
kemungkinan-kemungkinan, bunyi ujaran yang manakah yang dapat mempunyai
fungsi untuk memedakan arti.
            Chaer (2007) mengatakan bahwa fonemik mengkaji bunyi bahasa yang
dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Misalanya bunyi [L], [a], [b], dan
[u] dan [a], [b],dan [u]. Jika dibandingkan perbedaannya hanya pada bunyi
pertama, yaitu bunyi [L] dan bunyi [r]. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kedua bunyi tersebut adalah fonem yang berbeda dalam bahasa indonesia,
yaitu fonem L dan fonem r.

            Sebagai bidang yang berkonsentrasi dalam deskripsi dan anaisis bunyi-


bunyi ujar, hasil kerja fonologi berguna bahkan sering dimanfaatkan oleh cabang-
cabang linguistik yang lain, misalnya morfologi, sintaksis, dan semantik.

*Fonologi dalam cabang morfologi

Bidang morfologi yang konsentrasinya pada tataran struktur internal kata sering
memanfaatkan hasil studi fonologi, misalnya ketika menjelaskan morfem dasar
(butuh) diucapkan secara variasi antara (butUh) dan (bUtUh) serta diucapkan
(butuhkan) setelah mendapat proses morfologis dengan penmabahan morfem
sufiks (-kan)

*Fonologi dalam cabang sintaksis

Bidang sintaksis yang berkoBidang sintaksis yang berkosentasi pada tataran


kalimat, ketika berhadapan dengan kalimat kamu berdiri. (Kalimat berita), kamu
berdiri? (kalimat tanya), dan kamu berdiri! ( kalimat perintah) ketiga kalimat
tersebut masing-masing terdiri  dari  dua kata yang sama tetapi mempunyai
maksud yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat dijelaskan dengan memanfaatkan
hasil analisis fonologis, yaitu tentang intonasi, jedah dan tekanan pada kalimat
yang ternyata dapat membedakan maksud kalimat, terutama dalam bahasa
indonesia.

*Fonologi dalam cabang semantik

          Semantik sebagai cabang ilmu bahasa memiliki hubungan yang erat dengan
kedua cabang ilmu bahasa di atas ( Morfologi dan sintaksis). Ini berarti, bahwa
makna suatu kata atau kalimat ditentukan oleh unsur bunyi (tekanan suara dan
atau nada suara yang lebih umum adalah suprasegmental), bentukan kata
(perubahan bentuk kata), maupun susunan kata dalam kalimat.

2.5 Gejala Fonologi Bahasa Indonesia

 Fonem 

       fonem adalah satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, maksudnya


satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Fonem dalam bahasa
mempunyai beberapa macaam lafal yang bergantung pada tempatnya dalam kata
atau suku kata.

 Gejala Fonologis Bahasa Indonesia

A. Pemunculan fonem adalah hadirnya sebuah fonem yang sebelumnya tidak


ada  akibat dari terjadinya proses morfologi.

B. Pelesapan fonem adalah peristiwa hilangnya fonem akibat proses morfologis.

C. Peluluhan fonem adalah proses luluhnya sebuah fonem, lalu menyatu pada
fonem berikutnya.

D. Pergeseran fonem adalah berubahnya posisi sebuah fonem dari satu silabel ke
dalam silabel berikutnya.

E. Perubahan fonem adalah proses berubahnya sebuah fonem menjadi fonem yang
lain karena menghindari adanya dua bunyi sama.

 Realisasi Fonem

            Realisasi fonem adalah pengungkapan sebenarnya dari ciri atau satuan


fonologis, yaitu fonem menjadi bunyi bahasa. Bahasa Indonesia memiliki realisasi
dalam berbagai bunyi. Realisasi fonem sebenarnya sama dengan bagaimana fonem
itu dilafalkan. Realisasi dalam wujud bunyi yang bermacam-macam dari sebuah
fonem itulah yang disebut sebagai alofon. Dengan demikian dapat ditegaskann,
bahwa sumber yang sama dari sejumlah bunyi itu merupakan fonem.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Fonologi diartikan sebagai kajian bahasa yang mempelajari tentang bunyi-


bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia. Fonologi adalah bidang
linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan mengkaji runtunan bunyi-bunyi
bahasa. Fonetik mempelajari bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa
direalisasikan atau dilafazkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh
manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahasa.

Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Fonologi adalah


cabang ilmu bahasa (linguistik) yang mempelajari, menganalisis dan mengkaji
bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya dan perubahannya yang diproduksi oleh
alat ucap manusia secara umum dan fungsional.

3.2 Saran

Adapun saran penulis :

1. Untuk menerapkan bahasa Indonesia yang baik dan benar selaku calon pendidik.

2. Untuk lebih mempelajari bahasa Indonesia dalam makalah yang penulis buat


tentunya terdapat celah oleh karena nya kritik yang bersifat konstruktif sangat
kami perlukan.

DAFTAR PUSTAKA

https://adoc.tips/download/bab-i-pendahuluan-universitas-sumatera
file:///C:/Users/asus/Downloads/adoc.pub_bab-i-pendahuluan-universitas-
sumatera-barat

Chaer, Abdul (2009).Fonologi bahasa Indonesia: Rineka cipta

Chaer, Abdul (2009) Laingustik Umum. Bandung : Rineka cipta


Tarigan, Henry Guntur. 2011. Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Bandung: Penerbit
Angkasa Bandung.

Meyindriyani.2012.Fonologi bunyi bahasa dan tata bunyi. Yogyakarta: Diva pers

Anda mungkin juga menyukai