Anda di halaman 1dari 8

STUDI LITERATUR

Peran Perawat Dalam Melakukan Perawatan Paliatif

Disusun Oleh :

Andarias Yonatan Kobawon


12114201190014

FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

AMBON

2022

1
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Keperawatan adalah kegiatan
pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit
maupun sehat. Praktik keperawatan yang professional dan berkualitas harus didasarkan pada
kode etik, standar pelayanan, standar profesi dan standar prosedur operasional, sebagaimana
diamanatkan dalam Undang –undang No.38 tahun 2014 tentang keperawatan.

Perawat sebagai tenaga kesehatan berperan memberi asuhan keperawatan, penyuluh dan
konselor klien, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti, pelaksana tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang, dan pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu (Yusuf, 2017).
Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan bertugas memenuhi kebutuhan dasar pasien tidak
hanya fisik, psikologis, sosial namun juga spiritual (Potter, 2012).

Sejalan dengan itu, maka salah satu peran perawat yaitu sebagai pemberi asuhan
keperawatan. Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi Perawat dengan Klien dan lingkungannya
untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian Klien dalam merawat dirinya. Salah
satubentuk peran perawat yang dapat ditonjolkan adalah pada perawatan paliatif.

Perawatan menjelang ajal (palliative care) sangat komperehensif karena diberikan kepada pasien
dengan penyakit yang mengancam jiwa atau mematikan (Shreves & Marcolini, 2014). Perawatan
paliatif mayoritas dibutuhkan oleh pasien dengan penyaki kronis seperti kanker, penyakit
kardiovaskuler, paru obstruktif kronis, HIV/AIDS, dan diabetes miletus. Selain itu penyakit lain
yang juga membutuhkan perawatan paliatif adalah penyakit gagal ginjal kronik, penyakit hati
kronik, arthritis reumatik, neurologis, dimensia, anomali konginetal, dan tuberkulosis resisten
obat (Baxter, 2014).

WHO pada tahun 2019 terdapat sekitar 40 miliar orang di dunia yang membutuhkan
perawatan paliatif. Perawatan paliatif meliputi penderita penyakit kronis seperti penyakit
kardiovaskular sebanyak 38,5%, kanker 34%, penyakit paru kronis 10,3%, AIDS 5,7% dan
diabetes 4,6%. Kondisi lain yang juga membutuhkan perawatan paliatif diantaranya penyakit

2
gagal ginjal, liver kronis, multiple sclerosis, parkinson, rematik arthritis, dimensia, kelainan
kongenital dan penyakit TBC yang resisten terhadap obat-obatan (World Health Organization,
2019).

Penyakit kronis di Indonesia masih menjadi permasalahan kesehatan yang terus


meningkat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 penyakit tidak
menular seperti stroke, penyakit ginjal, penyakit jantung, penyakit kanker dan diabetes
mellitus dari tahun 2013-2018 terus mengalami peningkatan yaitu stroke 3.9%, penyakit
ginjal 1.8%, penyakit jantung 1.5%, penyakit kanker 0.4%, dan diabetes mellitus 4.9%.
(Riskesdas, 2018 dalam Neni Nuraenah, 2020)

Di Indonesia Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan perawatan paliatif masih
terbatas di lima ibu kota provinsi yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar dan
Makassar dan masih ada kemungkinan adanya keterbatasan tersebut di ibu kota provinsi yang
lainnya. Ditinjau dari besarnya kebutuhan dari pasien, jumlah dokter yang mampu
memberikan pelayanan perawatan paliatif juga masih terbatas. Keadaan sarana pelayanan
perawatan paliatif di Indonesia masih belum merata sedangkan pasien memiliki hak untuk
mendapatkan pelayanan yang bermutu, komprehensif dan holistik, maka diperlukan
kebijakan perawatan paliatif di Indonesia yang memberikan arah bagi sarana pelayanan
kesehatan untuk menyelenggarakan pelayanan perawatan paliatif. (Kepmenkes RI Nomor:
812, 2007).

Menurut Davies et al (2008) menyatakan bahwa hambatan dalam memberikan paliatif


yaitu akses terbatas penyedia perawatan paliatif, ketidakpastian dalam prognosis dan hasil
pengobatan dan kurangnya komunikasi serta hambatan dari pemberi perawatan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

Menurut Baxter, 2014 perawatan menjelang ajal (palliative care) sangat komperehensif
karena diberikan kepada pasien dengan penyakit yang mengancam jiwa atau mematikan
(Shreves & Marcolini, 2014). Perawatan paliatif mayoritas dibutuhkan oleh pasien dengan
penyaki kronis seperti kanker, penyakit kardiovaskuler, paru obstruktif kronis, HIV/AIDS, dan
diabetes miletus. Selain itu penyakit lain yang juga membutuhkan perawatan paliatif adalah
penyakit gagal ginjal kronik, penyakit hati kronik, arthritis reumatik, neurologis, dimensia,
anomali konginetal, dan tuberkulosis resisten obat.

Berikut ini adalah gambaran peran perawat dalam perawatan paliatif :

1. Gambaran Peran Perawat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pada Pasien Paliatif Di
Ruang Intensive Care Unit Rsud Dr. Moewardi

Penelitian yang dilakukan oleh Ramahdani dkk. 2021 didapatkan hasil bahwa pemenuhan
kebutuhan spiritual pada pasien paliatif di ruang Intensive Care Unit RSUD Dr.
Moewardi dalam kategori sedang sebanyak 30 responden (76,9%). Hal ini menunjukan
bahwa peran perawat dalam perawatan paliatif sehubungan dengan kebutuhan spiritual
pasien sangat diperlukan.
Sejalan dengan itu, menurut Saman & Henni (2017) dalam Ramahdai dkk. 2021, aspek
spiritual dibutuhkan karena merupakan komponen penting dalam perawatan paliatif yang
merupakan karakter holistik yang berpengaruh dalam meningkatkan kualitas hidup, well-
being, dan mengurangi distress pada pasien paliatif. Apabila perawatan spiritual pasien
tidak terpenuhi dan pasien tidak mampu melakukan praktik keagamaan akan
menyebabkan distress spiritual pada pasien tersebut.

2. Pengaruh Perawatan Paliatif Terhadap Pasien Kanker Stadium Akhir

4
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Irawan (2013) hasil ulasan literatur menunjukan
bahwa Perawatan Paliatif berpengaruh terhadap pasien kanker stadium akhir. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Sekelja, Natasha and Butow, Phillis N (2009) , yang
berjudul Bereaved cancer carers’ experience of and preference for palliative care dengan
Interpretive Analisis fenomenologis yang terdiri dari arti perawatan paliatif , waktu
perawatan paliatif , aspek dihargai perawatan paliatif , persiapan untuk kematian pasien
dan peran perawatan paliatif dalam mempersiapkan dan setelah kematian pasien hasilnya
adalah Penelitian menunjukkan bahwa keadaan berduka pasien kanker mendefinisikan
arti dari perawatan paliatif dalam hal fungsi dan mengasosiasikannya oleh dan besar
dengan akhir kehidupan.

3. Perawatan Paliatif Terhadap Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara

Hasil penelitian oleh Amalia & Listia (2020) menunjukan bahwa perawatan paliatif
berpengaruh terhadap pasien kanker payudara dimana perawatan paliatif yang komprehensif dari
berbagai aspek kehidupan pasien sangat berperan dalam tercapainya kualitas hidup maksimal
pada pasien kanker payudara smapai dengan upaya untuk memperisapkan kematian yang
bermartabat.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuraini et al (2018) menunjukkan
sumbersumber individu (mengatasi, spiritualitas, dan keluargadukungan) dan layanan
keperawatan memperoleh nilai tinggi. Hubungan positif yang signifikan(P = 0,05; r = 0,098)
antara spiritualitas dan pasien ketidaknyamanan melalui mediator emosional yang rendah.
Hasilnya menunjukkan bahwa responden yang lebih dekatTuhan lebih mungkin memiliki emosi
yang lebih baik. Dengan demikian Efek positif dari perawatan paliatif dilihat dari peningkatan
kenyamanan pasien.

4. Implikasi Perawatan Paliatif


Salah satu bentuk implikasi yang dapat dilakukan oleh perawat dalam perwatan paliatif
adalah memamndirikan keluarga dengan Kompetensi Family Caregiver Dalam Merawat Anggota
Keluarga Dengan Perawatan Paliatif.
Menurut Neni Nuraenah (2020) Kompetensi family caregiver merupakan
kemampuan family caregiver pada saat melakukan perawatan paliatif. Keluarga mempunyai
peran penting dalam perawatan paliatif. Keluarga memberikan asuhan pada pasien sejak

5
terdiagnosis sampai pasien menjelang ajal. Oleh karena itu peningkatan kompetensi family
caregivermenjadi hal yang harus ditelaah sebagai dasar dalam pemberdayaan keluarga dalam
perawatan paliatif. Family caregiveradalahrole model yang memiliki komitmen kuat dan
memikul banyak tanggung jawab dalam merawat anggota keluarganya. Studi literatur ini
dilakukan untuk mengidentifikasi kompetensi yang harus dimilki family caregiverdalam
melakukan perawatan paliatif.

6
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil literature riveuw yang dilakukan maka dapat disimpilkan bahwa perawat
memiliki peranan penting dalam perawatan paliatif pada pasien, dimana perawatan ini sangat
berpengaruh terhadap kondisi pasien tetapi juga terhadap keluarga pasien sehingga pemberian
pelayanan kepewaratan tidak hanya ditujukan kepada pasien semata namun juga harus berdampak
pada keluarga pasien

2. SARAN
Terhadap hambatan dalam memberikan paliatif yaitu akses terbatas penyedia perawatan
paliatif, ketidakpastian dalam prognosis dan hasil pengobatan dan kurangnya
komunikasi serta hambatan dari pemberi perawatan, maka perlu perhatian yang lebih baik
dari perawat sebagai pemberi asuhan keperawtan maupun pihak layanan kesehatan dalam
hal ini rumah sakit serta dukungan dinas terkait untuk upaya pelayanan kesehatan yang
lebih optimal.

7
DAFTAR PUSTAKA

Neni Nuraenah, 2020. Kompetensi Family CaregiverDalam Merawat Anggota Keluarga Dengan
Perawatan Paliatif

Erna Irawan, 2013. Pengaruh Perawatan Paliatif Terhadap Pasien Kanker Stadium Akhir (Literature
Review). J u r n a l I l m u K e p e r a w a t a n . V o l . I . N o . 1

Amalia & Listia, 2020. Perawatan Paliatif Terhadap Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara. Jurnal
Keperawatan Silampari Volume 4, Nomor 1

Leuna & Rantung, 2018. Studi Fenomenologi Pengalaman Perawat Dalam Memberikan Asuhan
Keperawatan Paliatifpada Pasien Dengan Penyakit Terminal Di Ruang Icu Rumah Sakit Advent
Bandung. Jurnal skolastik keperawatanVol, 4, No. 2

Anda mungkin juga menyukai