A. Tjahjanto Prasetyono
ABSTRACT
Quality Assurance is one of the most important part in the industry. This department will
make programs which have to be implemented in the production line, warehouse, and
distribution systems to ensure the products meet the standard of requirements. Hazard
Analysis and Critical Control Points Systems and Good Manufacturing Practices can help
the management build a good Quality Assurance Systems.
1. PENDAHULUAN
Quality Assurance merupakan merupakan suatu usaha yang terintegrasi sebagai suatu
sistem untuk menjamin kinerja proses produksi sehingga mampu menghasilkan produk yang
memenuhi standar dan dapat memuaskan konsumen. Quality assurance bukan hanya melakukan
inspeksi dan kontrol tetapi juga melakukan penetapan standar kualitas sejak produk mulai
dirancang (product design) sampai dengan distribusi produk ke konsumen.
Quality assurance mutlak diperlukan dalam setiap industri termasuk industri makanan
yang pada saat situasi krisis masih mampu bertahan di Indonesia. Untuk memenuhi standar
kualitas yang baik dan dapat diterima di pasar internasional maka sudah saatnya GMP (Good
Manufacturing Practices) dan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points)
diterapkan sebagai bentuk sistem quality assurance.
Prinsip-prinsip yang dipakai dalam GMP dan HACCP sebenarnya sangat mendukung
pihak manajemen dalam menentukan proses produksi yang baik sehingga dapat menghasilkan
produk yang memenuhi standar. Saat manajemen mulai merancang produk, memilih proses dan
memilih alat-alat sampai dapat berproduksi secara massal, prinsip-prinsip yang ada dalam GMP
dan HACCP sangat menunjang untuk dijadikan pedoman.
187
Jurnal Teknologi Industri Vol. IV No. 3 Juli 2000 : 187 – 194
188
Implementasi GMP dan HACCP dalam Menunjang
Quality Assurance Industri Pangan (A. Tjahjanto Prasetyono)
189
Jurnal Teknologi Industri Vol. IV No. 3 Juli 2000 : 187 – 194
190
Implementasi GMP dan HACCP dalam Menunjang
Quality Assurance Industri Pangan (A. Tjahjanto Prasetyono)
Good Manufacturing Practices lebih berperan dalam proses produksi karena elemen-
elemen dalam GMP merupakan elemen-elemen dalam sistem produksi. Jika digambarkan dalam
fishbone diagram :
191
Jurnal Teknologi Industri Vol. IV No. 3 Juli 2000 : 187 – 194
192
Implementasi GMP dan HACCP dalam Menunjang
Quality Assurance Industri Pangan (A. Tjahjanto Prasetyono)
Untuk mensosialisasikan Quality Assurance System yang telah dibuat oleh pihak
manajemen perlu dilakukan training terhadap para pekerja di semua bagian. Materi training
yang akan disampaikan dibuat dalam bahasa yang sederhana sehingga pekerja yang mempunyai
tingkat pendidikan paling rendah pun dapat memahaminya. Selain training juga dilakukan audit
reguler setiap bulan. Dari hasil audit dibuatkan catatan dan dilakukan evaluasi untuk mencari
cara yang terbaik untuk mencapai standar quality assurance yang diinginkan.
Secara umum ada tiga tahapan yang harus dilalui perusahaan sebelum dapat beroperasi
secara benar sesuai dengan Quality Assurance System yang dibuat (seperti dlama gambar),
tahapan itu adalah:
1. Fase Rekonstruksi
Dalam fase ini manajemen melakukan identifikasi, pengumpulan materi dan informasi
yang menunjang dan benchmarking untuk kemudian diolah sehingga dapat dihasilkan
sistem quality assurance yang baik. Pada tahap ini juga dibuat materi training dan SOP
yang nantinya akan disosialisasikan kepada pekerja.
2. Fase Implementasi
Dalam fase ini mulai dilakukan training dan auditing. Quality Assurance System tidak
bersifat statis tetapi fleksibel dan dinamis sesuai dengan kondisi yang ada dalam
perusahaan.
3. Fase Normal Operasi
Dalam fase ini Quality Assurance System yang dibuat telah dapat dilaksanakan dengan
baik. Pada fase ini perusahaan siap diaudit oleh lembaga yang berwenang untuk
memperoleh sertifikasi HACCP dan ISO 9000 series.
193
Jurnal Teknologi Industri Vol. IV No. 3 Juli 2000 : 187 – 194
5. KESIMPULAN
Implementasi prinsip-prinsip GMP dan HACCP dalam Quality Assurance System industri
pangan, obat-obatan dan kosmetik pada awalnya memang akan membutuhkan biaya dan usaha
yang besar. Tetapi dalam menghadapi era perdagangan bebas hal itu mutlak diperlukan agar
dapat bersaing dengan produsen dari luar negeri. Pada akhirnya pelaksanaan Quality Assurance
System yang baik akan dapat menekan biaya produksi karena dapat meminimasi reject product
dan dapat memenuhi kepuasan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Crocker, O. L. and Leung Chiu, J. S., 1984, Quality Circles, A Guide to Participation and
Productivity, Methuen, Toronto.
Hicks, Philips E., 1994, Industrial Engineering and Management, A New Perspective, 2nd ed.,
McGraw-Hill Book Co., Singapore.
Stebbing, Lionel, 1993, Quality Assurance, The Route to Efficiency and Competitiveness, 3rd
ed., Ellis Horwood, London.
Taguchi, G., Elsayed, E. A and Hsiang, T. C., Quality Engineering in Production Systems,
McGraw Hill Book Co., Singapore.
http://www.fda.gov/gmp5thed, down load : 14 Mei 2000.
194