Oleh :
(NIM : 19030)
a) Pertumbuhan
2) Faktor lingkungan
a. Lingkungan internal
Intelegensi
Hormon
Emosi
3) Lingkungan eksternal
a. Kebudayaan
hidup sehat.
primernya.
c. Nutrisi
d. Iklim/cuaca
e. Olahraga/latihan fisik
psikososial anak.
anak dapat mengejar hoby yang sangat sesuai dengan bakat yang ada
konflik.
3. Perkembangan
(learning).
1. Definisi Anak
Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 202 tentang perlindungan anak,
anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termsuk
anak yang dalam perlindungan terhadap anak sudah mulai sejak anak
tersebut dalam kandungan hingga berusia 18 tahun (Kemenkes, 2014).
1) Bayi :0 – 12 bulan
2) Usiatoodler :1 – 3 tahun
4. Perkembangan Anak
Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil
dari proses pematangan. Proses ini menyangkut perkembangan sel tubuh,
organ dan system tubuh yang berkmbang untuk memenuhi fungsinya,
termasuk juga perkembangan intelektual, emosi dantingkahlaku
(Soetjiningsih, 2015).
1) Ada 5 aspek perkembangan yang perlu di bina dan dipantau, yaitu:
a) Perkembangan motoric
1) Motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan dengan sikap tubuh yang
melibatkan otot- otot besar seperti duduk dengan berdiri
(Soetjiningsih, 2015).
2) Motorik halus adalah aspek berhubungan dengan kemampuan
anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian
tubuhtertentu dan dilakuka otot-otot kecil, tetaoi melakukan
koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjepit,
mwnulis (Fida dan Maya, 2013).
b) Perkembangan kognitif
Merupakan proses berfikir, yang meliputi kemampuan individu
untuk menilai, menghubungkan, dan mempertimbangkan
suatuperistiwa. (Kyle da Carman 203).
c) Perkembangan Bahasa
Kemampuan bicara dan Bahasa adalah aspek yang berhubungan
dengan kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara,
berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah
d) Perkemnbangan sosial
sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan
setelah bermain), berpisah dengan ibu atau pengasuh, bersosialisasi
dan berinteraksi.dengan lingkungan(Doni, dkk, 2014)
e) Pengukuran perkembangan
Perkembangan merupakan proses untuk anak belajar lebih
mengenal, memakai, dan menguasai sesuatu yang lebih dari sebuah
aspek. Perkembangan Bahasa salah satunya tujuan dari perkembangan
satu Bahasa ialah agar anak mampu berkomunikasi secara verbal
dengan lingkungan (sulistiawati, 2014)
2. Anatomi Fisiologi
- Mulut
Merupakan suaturongga terbuka tempat masuknya makanan dan air
pada manusia. Mulut biasanya terletak dikepala dan umumnya
merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir
dianus. Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian
dalam dari mulut dilapisi olehselaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh
organ perasa yang terdapat dipermukaan lidah.
- Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang
dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut kedalam
lambung.
Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan
prosesperistaltik.Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6
tulangbelakang. Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
a. Bagiansuperior (sebagian besar adalah otot rangka).
b. Asam klorida(HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangatasam, yang
diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung
yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi
dengancara membunuh berbagai bakteri.
c. Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
- Usus Halus (usus kecil)
Usus halus /usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak diantara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan
pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap kehati melalui
vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus)
dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang
dicerna).Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang
mencerna protein, gula dan juga lemak. Lapisan usus halus meliputi,
lapisan mukosa(sebelah kanan), lapisan otot melingkar (Msirkuler),
lapisan otot memanjang (M longitudinal) dan lapisan serosa (sebelah
luar). Usus halusterdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
duodenum), usus kosong (jejenum) dan usus penyerapan (ileum). Villi
usushalus terdiri dari pipa berotot (>6cm), pencernaan secara kimiawi,
penyerapan makanan. Terbagi /usus 12 jari (duodenum), usus tengah
(jejenum), usus penyerapan (ileum).
Dapat dimatikan pada suhu 60○C selama 15 menit. Hidup subur pada
medium yang mengandung garam empedu. Salmonella typhimemiliki 3
macam antigen O (somatic berupa kompleks polisakarida), antigen H
(flagel), dan antigen Vi. dalam serum penderita demam tifoid akan berbentuk
antibody terhadap ketiga macam antigen tersebut.
Tabel 2.1 Gejala Dan Tanda Typhoid (Nurarif & Kusuma, 2015)
4. Patofisologi
Bakteri salmonella thypi masuk kedalam tubuh melalui makanan dan air
yang tercemar. Sebagian kuman dihancurkan oleh asam lambung, dan
sebagian masuk ke usus halus, mencapai plague peyeri di ileum terminalis
yang hipertropi. Salmonella thypimemiliki fimbria khusus yang dapat
menempel kelapisan plague peyeri, sehingga bakteri dapat difagositosis.
Setelah menempel, bakteri memproduksi protein yang mengganggu brush
bobder usus dan memaksa sel usus dan di presentasikan kemakrofag.
Pembuluh limfe
Pendarahan darah
(Bakteri Primer)
Hepatomogali Penurunan/peningkatan
Merangsang
mobilitas usus
pelepasan zat
epirogen oleh
Peningkatan asam leukosit
lambung
Mempengaruhi
Anoreksia pusat thermugor
mual muntah di hipotalamus
Defisit
Lemah, Volume
Intoleransi
lesu, pucat Cairan Hipertermia
Aktivitas
6. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Wibisionoet al (2014) ada pun pemeriksaan penunjang yang
2. Uji widal
dimulai dari terjadi pada awal minggu pertama demam, puncak pada
3. Uji TURBEX
4. Uji typhidot
Detekai IgM dan IgG pada protein. Membrane luar salmonella typhi.
Hasil positif didapat dari hasil 2-3 hari setelah infeksi dan spesifik
mengidentisifikasi IgM dan IgG terhadap salmonella typhi
menyingkirkan.
6. Penatalaksanaan
a. Antibiotic (membunuhkuman):
1. Klorampenicol
2. Amoxilin
3. Kotrimoxasol
4. Ceftriaxon
5. Cefixim
1. Paracetamol
2) Keperawatan
a. Observasi kesehatan
Pasien harus tirah baring absolute sampai 7 hari bebas demam kurang
lebih 14 hari .hal ini untuk mencegah terjadinya komplikasi perforas
b. usus
c. Mobilisasi bertahap bila tidak panas, sesuai dengan pulihnya
kekuatan pasien
f. Diet
Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi
tim
a. Perdarahan usus
Bila hanya sedikit ditemukan perdarahan maka dilakukan pemeriksaan
benzidine. Jika perdarahan banyak terjadi melena, dapat disertai nyeri
diperut.
b. Perforasi usus
Timbul biasanya pada minggu ketiga atau setelahnya dan terjadi pada
bagian distal ileum.
c. Peritonitis
Biasanya menyertai perforasi tetapi dapat juga terjadi tanpa perforasi usus.
Ditemukan gejala abdomen akut, yaitu nyeri perut hebat dan dinding pada
abdomen tegang
a. Perdarahan usus
Bila hanya sedikit ditemukan perdarahan maka dilakukan pemeriksaan
benzidine. Jika perdarahan banyak terjadi melena, dapat disertai nyeri
diperut.
b. Perforasi usus
Timbul biasanya pada minggu ketiga atau setelahnya dan terjadi pada
bagian distal ileum.
c. Peritonitis
Biasanya menyertai perforasi tetapi dapat juga terjadi tanpa perforasi usus.
Ditemukan gejala abdomen akut, yaitu nyeri perut hebat dan dinding pada
abdomen tegang
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1) Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Biasanya klien dirawat dirumah sakit dengan keluhan sakit
kepala,demam, nyeri dan juga pusing
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien mengeluh kepala terasa sakit, demam,nyeri dan juga
pusing, berat badan berkurang, klien mengalami mual, muntah dan
anoreksia, klien merasa sakit diperut dan juga diare, klien mengeluh
nyeri otot.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Kaji adanya riwayatpenyakit lain/pernah menderita penyakit seperti
ini sebelumnya
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji adanya keluarga yan menderita penyakit yang sama (penularan).
2) Pengkajian DDST
DDST (Denver Developmental Screening Test) merupakan suatu
metode pengkajian yang digunakan untuk menilai perkembangan anak
usia 0-6 tahun. Manfaat dari DDST adalah untuk menilai tingkat
perkembangan anak sesuai umurnya dan memantau anak yang
diperkirakan memiliki kelainan dalam berkembang (Adriana, 2011).
b. Interpresitas Denver II
1) Normal
Anak dikatakan normal saat tidak ada penilaian delayed, paling
banyak caution (peringatan), dan lakukan ulang pemeriksaan pada
kontrol berikutnya.
2) Suspect
Dikatakan suspect saat terdapat 2 atau lebih caution, terdapat 1
atau lebih delayed (terlambat) yang terjadi karena kegagalan terjadi
bukan karena menolak.
3) Untestable (Tidak Dapat Diuji)
Dikatakan unstable saat terdapat 2 atau lebih caution.
3) Pemeriksaan Fisik
a. Pengkajian umum
2) Jantung
Inspeksi :amati iktus cordis
a. Motorik halus
1) Menunjukan keseimbangan dan koordinasi mata dan tangan
2) Dapat meningkatkan kemampuan menjahit, membuat model
danbermain alat musik.
b. Kognitif
1) Dapat berfokus pada lebih dan satu aspek dan situasi
E. EVALUASI
Adriana, D. 2013. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta :
Salemba Medika
Arief Mansjoer (2010), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 4, Jakarta : Media
Aesculapius.
Brunner, Suddarth. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta :
ECG.Direktorat Bina Gizi
Hilda, 2013. Analisis Risiko Kejadian Demam Tifoid Berdasarkan Kebersihan Diri
Dan KebiasaanJajan Di Rumah.
Kemenkes RI. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta:
Kemenkes Ri.2013.Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta:Balitbang
Kemenkes Ri
Noer, Syaifullah. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II. Jakarta; EGC
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan
Berdasarkan DiagnosaMedis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Edisi 1. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia :
Jakarta
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Edisi 1. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia :
Jakarta
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Edisi 1. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia :
Jakarta