Tes lisan memiliki keuntungan dan kelemahan sendiri. Dalam bukunya Sary (2015: 16)
menyebutkan tentang keuntungan dan kelemahan penggunaan tes lisan dalam evaluasi
atau menilai pembelajaran.
Dalam situasi di bidang pengajaran khusus, tes lisan mengandung keuntungan-
keuntungan dibandingkan dengan bentuk tes yang lain antaralain:
Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki siswa, sikap serta
kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan langsung.
Bagi siswa yang kemampuan berpikirnya lambat sehingga sering mengalami
kesulitan dalam memahami pertanyaan soal, tes bentuk lisan dapat menolong sebab
dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud
Hasil tes dapat langsung diketahui oleh siswa
Pelaksanaan tes lisan yang terampil perlu mencapai pengukuran yang baik
Jika tes lisan dipakai untuk tujuan pengajaran atau review, tidak ada atau sedikit saja nilai
yang diberikan pada ujian tersebut
Jika hanya satu pertanyaan diberikan kepada seorang individu, guru harus haati- hati
menjaga agar tingkat kesukaran pertanyaan itu sama, atau setidak- tidaknya
menyesuaikan kesukaran tes kepada kemampuan siswa.
Walaupun penilaian tes lisan sering subyektif , guru harus berusaha menghindarkan
faktor- faktor luar yang tidak perlu seperti favoritisme.
Tes lisan juga akan memberikan penghematan secara ekonomi dimana guru ataupun
siswa tidak perlu menyediakan media untuk menyajikan soal satu per satu pada siswa dan
juga media untuk menuliskan jawaban. Namun secara perhitungan waktu tes lisan sangat
tidak efektif untuk diterapkan, oleh karena itu tidak semua materi pembelajaran tepat
menggunakan tes lisan sebagai pengujiannya. Dalam penerapan jika hendak memberikan
soal yang sama pada semua siswa maka perlu menyediakan ruangan khusus agar siswa
lain tidak mengetahui soalnya dan jawaban siswa lain. Jika tidak memungkinkan maka
guru bisa melakukan modifikasi atau memberikan pebedaan variabel pada soal antara
siswa satu dengan yang lainnya.