Anda di halaman 1dari 22

“MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA”

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Belajar dan Pembelajaran Kelas B

Dosen Pembimbing : Drs. Subiki, M.Kes


Oleh : Kelompok XI

Mahesti Zuli Alfianita Sulistyorini Sasti Handayani W


(170210102066) (170210102057) (170210102075)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, karena atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Kami juga berterima
kasih pada bapak Drs. Subiki, M.Kes, selaku dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang
telah memberikan tugas ini kepada kami. Dan terima kasih pula kepada seluruh anggota
kelompok 11 yang telah berperan aktif dalam membantu penyelesaian tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini Semoga
dengan adanya makalah ini dapat memberi manfaat bagi kami serta bagi seluruh pembaca,
sehingga dapat memberikan dampak positif tentang pengetahuan dan wawasan.

Jember, 05 Maret 2018

Penulis

Page 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Definisi metode pembelajaran.............................................................3
2.2 Macam-macam metode pembelajaran.................................................. 5
2.3 Metode yang digunakan dalam pendekatan pembelajaran ipa............5

2.4 Definisi stategi pembelajaran .............................................................5


2.5 Macam-macm strategi pembelajaran dalam kelas...............................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................9
3.1 Kesimpulan..........................................................................................9
3.2 Saran....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10
LAMPIRAN

Page 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Upaya pengembangan pendidikan harus sesuai dengan proses pengajaran yang sesuai
agar anak didik dapat menerima pelajaran dengan baik. Suatu proses belajar dan pembelajaran
yang bermutu tidak hanya mengarah pada satu ruang lingkup, sehingga proses belajar mengajar
akan dapat meningkatkan hubungan antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, maka
dengan demikian siswa yang kurang memahami akan dibantu oleh temannya yang lebih mengerti
sehingga suatu proses pembelajaran dapat lebih terlihat hidup dan hasilnya akan lebih baik.
Pelajaran IPA merupakan ilmu yang mencari tahu tentang alam secara sistematis
sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep atau prinsip-prinsip tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi suatu wadah bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan
alam sekitar serta dapat menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Seorang pendidik akan melakukan pendekatan yang tepat untuk meningkatkan hasil
belajar siswanya. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan pembelajaran
yang membuat siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar. Beberapa pendekatan
pembelajaran yang dianggap efisien adalah pendekatan pembelajaran komunikatif, pendekatan
pembelajaran kontekstual, dan pendekatan pembelajaran humanistik. Pada makalah ini, akan
dijelaskan tentang pendekatan, metode, model, strategi dan teknik pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana definisi metode pembelajaran?
1.2.2 Apa saja macam-macam metode pembelajaran?
1.2.3 Metode yang digunakan dalam pendekatan pembelajaran ipa?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui definisi metode pembelajaran


1.3.2 Mengetahui macam-macam metode pembelajaran

Page 4
1.3.3 Mengetahui Metode yang digunakan dalam pendekatan pembelajaran ipa

Page 5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi metode pembelajaran

Menurut Mashuri dalam bukunya Kompetensi Guru Dalam Mengajar, Secara etimilogis
istilah motode berasal dari kata yunani yaitu “metododus” yang berarti jalan atau cara dan
“logos” yang berarti ilmu. Yang secara sistematik berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan dengan hasil yang efektif dan
efisien.

Menurut M. Hasby Ashydiqih dalam bukunya Metode Pembelajaran berpendapat bahwa,


metode pembelajaran adalah seperangkat cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
dalam proses pembelajaran.

Sedangkan menurut Geriach Ely dalam bukunya Strategi Dalam Proses Belajar, metode
pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan pelajaran dalam lingkungan
pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan
pengalaman belajar kepada siswa.

Dari berbagai ragam pengertian metode pembelajaran diatas, dapat disimpulkan bahwa
guru dituntut untuk mendidik dan mengajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran
dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1 Macam-macam metode pembelajaran

2.2.1 Metode Ceramah

Metode ceramah atau preaching method yaitu sebuah metode yang dilakukan untuk
menyampaikan informasi tentang pengetahuan secara lisan kepada seluruh siswa dikelas. Metode
ini salah satu cara menyajikan pembelajaran secara praktis dan sudah digunakan guru pada
umumnya.

Dengan metode ini, guru dapat menguasai kelas dan mudah dilaksanakan dalam menerangkan
materi pembelajaran. Tetapi sering juga dapat membuat siswa merasa bosan bila terlalu lama dan
anak yang kurang tanggap akan sulit menerima atau memahami materi yang disampaikan.

2.2.1 Metode Demontrasi

Page 6
Metode demontrasi adalah metode yang memerlukan suatu objeck atau alat bantu sebuah
barang yang bertujuan untuk melihat dan mengetahui kejadian, aturan-aturan yang dilakukan
dalam sebuah kegiatan yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Metode ini dapat membantu anak didik lebih cepat memahami jalan nya suatu proses kerja
sebuah benda.

2.2.2 Metode Eksperimen

Metode eksperimen yaitu metode pembelajaran yang digunakan guru untuk melakukan
suatu percobaan yang melibatkan siswa harus lebih aktif dalam belajar.

Tujuan dalam metode ini adalah untuk menguji kebenaran dan membuktikan suatu percobaan
yang dilakukan.

2.2.3 Metode Resitasi

Metode resitasi merupakn metode yang mengharuskan anak didik belajar disaat jam
sekolah telah usai. Metode ini digunakan guru dengan cara memberikan tugas kepada anak didik.

Tugas tersebut biasanya dilakukan diluar jam sekolah, diberbagai tempat dirumah, ditaman,
diperpustakaan ataupun ditempat lainnya.

2.2.4 Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab yaitu metode yang cara penjelasan materinya dilakukan dengan cara
saling bertanya jawab antara sumber belajarnya dengan siswa maupun satu siswa dengan siswa
lainnya.

Metode tanya jawab ini mengharuskan siswa lebih aktif dan lebih kreatif dalam mengembangkan
ilmu yang telah dimilikinya. Mengharuskan siswa lebih berfikir luas dalam belajar atau
menjawab pertanyaan.

Cara belajar ini melibatkan antara guru dan siswa belajar lebih praktis. Sehingga dari tanya
jawab inipun guru dapat melihat siswa mana yang lebih aktif lebih tinggi, sedang dan rendah
dalam menerima pelajaran.

2.2.5 Metode Karya Wisata

Metode karya wisata adalah cara penyajian materi pembelajaran yang dilakukan diluar
kelas atau diluar ruangan. Metode ini bertujuan untuk mengajarkan siswa mempelajari dan
menyelidiki sesuatu atau objeck yang telah diberikan guru yang sesuai dengan materi yang
disampaikan.

Page 7
2.3 Metode yang digunakan dalam pendekatan pembelajaran ipa

Dewasa ini pengajaran pada umumnya para ahli mengemukakan orientasinya pada
tujuan. Yakni tujuan pengajaran, termasuk yang akan diberikan kepada siswa. Untuk mendalami
masalah tersebut para ahli pendidikan dan pengajaran berkecenderungan menggunakan
pendekatan sistematik pada pengajaran.

Pendekatan sistemik ialah pelaksanaan yang pragmatis dari metode ilmiah. Hal ini
merupakan sintesis metode pemecahan masalah yang berhasil, perencanaan, dan perkembangan.
Pendekatan sistemik telah banyak pula digunakan orang pada bermacam-macam bidang ilmu
pengetahuan. Pendekatan sistemik pada pengajaran sebagai keseluruhan secara tuntas dan dapat
mendalami pula apa bagian-bagiannya. Diharapkan juga dengan pendekatan sistemik pada
pengajaran, kita dapat memahami pula cara bagaimana masing-masing bagian itu saling
berinteraksi, saling berfungsi, dan saling bergantung di dalam suatu sistem untuk tujuan tertentu.
Elemen atau komposisi sistem belajar paling sedikit ada 3, yaitu :

 Pelajaran
 Tujuan belajar
 Prosedur perencanaan untuk mencapai tujuan

2.4 Strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan strategi atau teknik yang harus dimiliki oleh para
pendidik maupun calon pendidik. Hal tersebut sangat dibutuhkan dan sangat menentukan
kualifikasi atau layak tidaknya menjadi seorang pendidik, karena proses pembelajaran itu
memerlukan seni, keahlian dan ilmu guna menyampaikan materi kepada siswa sesuai tujuan,
efesien, dan efektif.

2.5 Macam-macm strategi pembelajaran.


2.5.1 Strategi Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud
agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang
berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan
yang sangat penting atau dominan.

Page 8
Dalam sistem ini guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik,
dan lengkap sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencernanya saja secara tertib dan
teratur.

2.5.2 Strategi Inquiry


Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan.
Ada beberapa hal yang menjadi utama strategi pembelajaran inquiry:
a)     Menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya
strategi inquiry menempatkan siswa sebagai objek belajar.
b)     Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk atau konsep yang sudah jadi, akan
tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
c)     Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
d)     Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa rata-rata memilki kemauan dan kemampuan
berpikir, atrategi ini akan kurang berhasil diterapkan kepada siswa yang kurang memiliki
kemampuan untuk berpikir.
e)     Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh guru.
f)      Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada
siswa
SPI merupakan strategi yang menekankan kepada pembangunan intelektual anak. Perkembangan
mental (intelektual) itu menurut Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu maturation, physical
experience, social experience, dan equilibration.

2.5.3 Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial


Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh percaya diri.

Page 9
2.5.4 Contextual Teaching Learning
Contextual teaching and learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
Karakteristik pembelajaran kontekstual:
1)     Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik
2)     Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang
bermakna (meaningful learning).
3)     Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (learning
by doing).
4)     Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling mngoreksi antar
teman (learning in a group).
5)     Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa kebersamaan, bekerja sama, dan
saling memahami antara satu dengan yang lain secara mendalam (learning to know each other
deeply).
6)     Pemebelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, dan mementingkan kerja sama
(learning to ask, to inquiry, to work together).
7)     Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan (learning ask an enjoy activity).
Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini, diantaranya :

2.5.5 Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir


Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran
yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran
tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan
sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan
memanfaatkan pengalaman siswa.
Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran yang
bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau
pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan

Page 10
2.5.6 Strategi Pembelajaran Kooperatif/ Kelompok
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh
siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang
mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda
(heterogen), sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh
penghargaan (reward), jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan.
Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan.

Page 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode pembelajaran berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan
yang ditempuh untuk mencapai tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien. Metode pembelajaran
terdiri dari: metode ceramah, metode demontrasi, metode eksperimen, metode resitasi, metode Tanya
jawab, metode karya wisata.

Pendekatan sistemik ialah pelaksanaan yang pragmatis dari metode ilmiah. Hal ini
merupakan sintesis metode pemecahan masalah yang berhasil, perencanaan, dan perkembangan.
Pendekatan sistemik telah banyak pula digunakan orang pada bermacam-macam bidang ilmu
pengetahuan

Strategi pembelajaran merupakan strategi atau teknik yang harus dimiliki oleh para
pendidik maupun calon pendidik.

Strategi pembelajaran merupakan strategi atau teknik yang harus dimiliki oleh para
pendidik maupun calon pendidik. Strategi pembelajaran terdiri dari: strategi ekspositorial, strategi
inquri, strategipembelajaran inquiri sosial, strategi CTL, strategi pembelajaran peningkatan
kemampuan berfikir, strategi pembelajaran kelompok.

3.2 Saran
Guru yang baik adalah guru yang menginspirasi para siswanya, namun baik saja tidaklah
cukup, yang diperlukan ialah guru yang berkualitas dan salah satu indikator guru yang
berkualitas adalah guru yang baik.

Page 12
Daftar pustaka

Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Suryosubroto. 1997. Proses Belajar-Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Usman, Moh Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Page 13
LAMPIRAN

Page 14
Page 15
Page 16
Page 17
Page 18
Page 19
Page 20
Page 21
Page 22

Anda mungkin juga menyukai