Disusun oleh :
202102070014
Kita sering berolahraga, tetapi apakah kita tahu perkembangan olahraga di Negara
kita ini yaitu Indonesia. Mungkin kebanyakan orang di sekitar kita tidak tahu perkembangan
olahraga di Indonesia saat ini, karena mereka hanya menjalankan olahraga dan tidak ingin
tahu bagaimana sejarah dari olahraga itu sendiri.
Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya suatu pengetahuan mengenai sejarah
olahraga supaya kita semua bisa tahu bagaimana perkembangan olahraga tidak hanya bisa
berolahraga saja. Maka penyusun makalah akan membahas bagaiman perkembangan
olahraga pada zaman kemerdekaan, orde baru, hingga sekarang.
2. Rumusan Masalah
Analisis Perkembangan Olahraga Pada Zaman Kemerdekaan, Zaman Orde Baru, dan
Perkembangan Olahraga Sekarang.
3. Tujuan
Mengetahui bahwa di negara kita memiliki sejarah yang panjang mengenai
olahraga.
Memahami perkembangan olahraga di negara supaya tahu perkembangan dan
perjuangan pendahulu kita.
BAB 2 ISI
Pada bulan September 1945 tentara Belanda mendampingi tentara sekutu (Inggris)
masuk ke Indonesia terutama Jakarta. Pada waktu itu organisasi olahraga yang bernama
GELORA (Gerakan Latihan Olahraga) yang dipimpin oleh Otto Iskandar Dinata sebagai
ketua umum dan Soemali Prawirosoedirjo sebagai ketua harian meleburkan diri bersama-
sama Djawa Iku Kai (pusat olahraga versi Jepang) menjadi persatuan olahraga republik
Indonesia (PORI). Mengingat suasana di jakarta kurang menguntungkan karena gangguan
tentara Belanda, PORI Hijrah ke Solo dan berkantor di rumah Soemono sekertaris PORI di
jalan Purwosari. Pada bulan Januari 1947 diadakan Kongres Darurat PORI dan terpilih
sebagai ketua, Mr. Widodo Sastrodininggrat dan sebagai wakil ketua Soemali
Prawirosoedirjo, sebagai sekertaris Soemono.
Pada tahun 1947 PORI mengadakan hubungan dengan Menteri Pembangunan dan
Pemuda Wikana. Berkat bantuan sekertarsi menteri Drs. Karnadi, PORI dapat
mengembangkan organisasinya antara lain : (a) pembangunan kembali cabang-cabang
olahraga yang tersebar dan bercerai berai. (b) Membentuk organisasi induk cabang olahraga
yang belum tersusun, (c) Menerbitkan majalah “Pendidikan Djasmani” dengan simbol obor
menyala dan lima gelang, (d) Mempersiapkan Pekan Olahraga Nasional ke satu. Pada malam
peresmian PORI bulan Januari 1947, Presiden Soekarno sekaligus melantik KORI (Komite
Olimpiade Republik Indonesia), sebagai ketua ditunjuk Sri Sultan Hamengku Buwono IX,
wakil ketua adalah drg. Koesmargono dan Soemali Prawirodirjo. KORI mempunyai tugas
menangani masalah keolahragaan yang ada kaitannya dengan olimpiade, saat itu KORI
dibentuk karena Indonesia ingin ikut Olympic Games 1948 (namun karena persiapan para
atlet itu tidak memadai, pengiriman ke London tidak jadi). PORI kemudian membentuk
badan-badan (sekarang disebut induk cabang olahraga). Yang ada pada waktu itu adalah
cabang olahraga sepak bola, basket, atletik, bola keranjang, panahan, tenis, bulutangkis,
pencak silat, dan gerak jalan. Keuangan PORI dan KORI diperoleh dari subsidi pemerintah
yang disalurkan melalui Kementerian Pembangunan dan Pemuda. Selama aksi militer
Belanda 21 Juni 1947 – 17 Januari 1948 kegiatan olahraga praktis terhenti. Pada tanggal 2 – 3
Mei 1948, PORI mengadakan konferensi di Solo berkat bantuan Walikota Solo
(Syamsurizal), PON I dapat diselenggarakan pada 9 – 14 September 1948 dengan lancar,
meskipun suasana politk meruncing kembali.
Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Solo adalah pekan olahraga yang
sangat berkesan dan merupakan tonggak sejarah keolahragaan yang penting bagi bangsa
Indonesia yang baru merdeka. PON I adalah PON revolusi, PON perjuangan, PON penyebar
semangat dan sekaligus PON persatuan. Berkenaan dengan PON I, Maladi (mantan Menteri
Olahraga) mengutarakan kembali kesannya, yaitu :
"PON I di Solo Tahun 1948 membuat berdiri bulu roma tiap orang Indonesia yang
menyaksikan rakyat sepanjang Yogya-Solo menyambut dan menghormati bendera PON yang
dibawa dan diarak oleh ribuan Pemuda dari Gedung Negara Yogya untuk dikibarkan di
Stadion Sriwedari, Solo. Teriakan 'Hidup PON' bersamaan dengan pekik 'Merdeka atau Mati'
berkumandang sepanjang Yogya-Solo
Pada masa orde baru perkembangan olahraga negara Indonesia fase dimana
pembangunan dan modemisasi bangsa dan negara dengan segala aspek - aspeknya ,
memelihara persatuan dan untuk mencapai cita-cita membentuk manusia Pancasila sejati
berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
BAB 3 PENUTUP
Dari materi diatas dapat kita ambil pelajaran dari sejarah dan perjuangan negara kita
yang berjuang mengenbangkan bidang olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
https://niam-jepara.blogspot.com/2011/10/sejarah...
https://umpp.ucm.ac.id/courses/pengantar-pendidikan/homepage/?cl=1