Anda di halaman 1dari 16

“ CRITICAL BOOK REPORT”

MORAL ETIKA DAN AKHLAK

Dosen Pengampu : Dr. Ramli Nur,MA.

Disusun Oleh Kelompok ME 12 ( kelompok 6 )

Amalia Wahidah Rambe (4193311030)

Dina ulpa pasaribu (4193311031)

Ilhamsyah Harefa (4193311040)

Semi Syaina Amanda ( 4193311005)

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

Prodi : Pendidikan Matematika

Kelas : PSPM E 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat nya kepada kita
semua serta memberikan kita nikmat kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
critical book report ini , adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi mata kuliah Pendidikan
Agama Islam dengan dosen pengampu yaitu bapak Dr.Ramli Nur,MA.Kami telah menyusun
CBR ini dengan sebaik-baiknya tetapi kami akui mungkin masih ada beberapa kekurangan
untuk mencapai kesempurnaan. Kami selaku reviewer menerima berbagai kritik yang
sifatnya membangun agar CBR ini menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya, kami berharap semoga CBR ini bisa memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi para pembaca. Semoga CBR ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata
yang kurang berkenan.

Medan , Maret 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri terhadap
lingkungan. Dengan adanya nilai, sebagai sesuatu yang terpenting bagi manusia dalam sybjek
menyangkut segala sesuatu yangbbaik atau buruk. Begitu juga moral, yang merupakan
sebagai kualitas perbuatan manusia dengan sesuai perbuatan yang dilakukan baik itu benar
atau salah. Dengan keterkaitan diantaranya, maka suatu sistem yang dibutuhkan sebagai
sistem peraturan yang teratur dengan tersusun baik dalam pelaksanaaan rangkaian kehidupan
bagi setiap manuisa untuk bimbingan dalam dirinya adalah hokum.

Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang
menentukan corak hidup manusia. Akhlak, moral, atau susila adalah pola tindakan yang
didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah
jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan
tiap-tiap pelanggaran kesusilaaan adalah menenttang kesadaran itu.

Kesadaram akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia
melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah
membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia
bisa melakukan, itulah hal khusus manusiawi. Keterkaitan antara nilai,moral, dan hukum
merupakan aspek-aspek terpenting dalam diri setiap manusia dalam pembentukan
kepribadian dan jati diri di lingkungan sosial dan kehidupan setiap manusia. Selain itu, nilai,
moral, dan hukum menjdai aspek terpenting dalam masyarakat sebagai sebuah perangkat
untuk mengontrol setiap permasalahan dalam pelaksanaannya yang menimbulkan terjadinya
masalah pelanggaran yang terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Maka
aspek-aspek ini yang akan mengatasinya, supaya kehidupan bermasyarakat dan bernegara
berjalan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:

• Pengertian, pembagian dan peranan dari etika?


• Pengertian dari moral?
• Pengertian dan macam-macam dari akhlak?
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

• Untuk mengetahui pengertian, pembagian dan peranan dari etika


• Untuk mengetahui pengertian dari moral
• Untuk mengetahui pengertian dan macam-macam dari akhlak
BAB II

ISI

2.1 Identitas Buku

Buku Utama :

Judul buku :ISLAM KAFFAH : pendidikan agama Islam untuk perguruan tinggi umum

Penulis : Dr.Husnel Anwar Matondang, M.Ag.(ED.), dkk.

Jumlah halaman : 262 halaman

Tahun terbit : 2021

Penerbit : perdana publishing

Kota terbit : Medan

Nomor ISBN : 978-623-7842-60-6

Buku Pembanding :

Judul buku : pendidikan agama Islam untuk perguruan tinggi umum

Penulis : Dra. Zakiah, M.Pd, Dr. Sahmiar, M.Ag, Dra. Dahlia, M.Ag, dkk

Jumlah halaman : 205 halaman

Tahun terbit : 2018

Penerbit : perdana publishing

Kota terbit : Medan

Nomor ISBN : 978-602-5674-48-8

2.2 Ringkasan Isi Buku

Buku Utama

A. AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL


Agama adalah salah satu sumber terpenting dari moral ,etika, dan akhlak. Namun
aksentuasinya sangat berbeda. Didalam buku ini akan diuraikan terlebih dahulu tentang
pengertian dan seluk beluk akhlak sebelum menjelaskan moral dan etika. Sebab akhlak
memiliki karakter khusus yang bermuatan ajaran islam. Sementara itu moral dan etika
memiliki nilai-nilai kebaikan yang tidak saja bermuatan nilai-nilai islami tetapi juga nilai-
nilai lain nya

Kata akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu akhlaq. Bentuk jamak nya adalah khuluq
artinya tingkah laku,perangai,dan tabiat. Sedangkan menurut istilah akhlaq adalah daya dan
kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan
direnungkan lagi. Dengan demikian akhlak pada dasar nya adalah sikap yang melekat pada
diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila
perbutan spontan itu baik menurut akhlak dan agama maka tindakan itu disebut akhlak yang
baik atau akhlak karimah ( mahmudah ). Sebaliknya apabila buruk maka akan disebut
akhlakul mazmumah. Baik buruk akhlak didasarkan pada sumber nilai-nilai yang ada didalam
islam yaitu Alqur’an dan Sunnah Rasul.

Disamping akhlak dikenal pula istilah moral dan etika. Moral berasal dari bahasa latin
morses,yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang
diterima umum atau masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik buruk nya suatu
perbuatan.

Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu system tata nilai suatu masyarakat
tertentu. Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat. Jika dibandingkan dengan
moral, maka etika bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat lokal atau
khusus dan etika bersifat umum.

Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar penentuan atau
standar baik dan buruk yang digunakan nya. Standar baik buruk akhlaq berdasarkan Alqur’an
dan Sunnah Rasul. Sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau kesepakatan
yang dibuat oleh suatu masyarakat. Jika masyarakat menganggap suatu perbuatan itu baik
maka baik pulalah nilai perbuatan itu dalam pandangan mereka. Dengan demikian standard
nilai moral dan etika bersifat duniawi, sedangkan standard akhlaq bersifat universal dan abadi
( ukhrawi ).
1. Konsepsi Alqur’an dan Sunnah tentang Moral ( Akhlak )

Dalam pandangan islam akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa
seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang , sebab
keimanan harus ditampilkan dalam perilaku nyata sehari-hari. Apabila akidah islam telah
mampu mendorong jiwa seseorang untuk menerapkan syari’at dalam kehidupan pribadi dan
sosial nya maka lahirlah akhlak yang baik pada prilakunya. Oleh sebab itu akhlak merupakan
perilaku yang tampak apabila syari’at islam telah dilaksanakan. Sumber perilaku syar’I itu
tidak lain adalah Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW.

Pada intinya konsepsi akhlak di dalam Alquran dan Sunnah adalah segala perilaku yang
baik yang diabsahkan oleh syara’. Oleh sebab itu baik dan buruk dalam islam hasruslah
berdasarkan petunjuk ajaran islam tersebut. Dalam pada itu, orientasi perilaku atau akhlak
menusia itu tidak bersifat duniawi tetapi inklud di dalamnya tujuan- tujuan ukhrawi dan
inilah tujuan yang paling tinggi. Tujuan tertinggi yang dimaksud adalah mengabdi Allah swt.
yang menciptakannya. Artinya, manusia diciptakan Allah adalah untuk beribadah kepada
nya dan berprilaku yang ditetapkannya di dalam firman-firman-Nya. Karena itu Allah di
dalam surah al-Ahzab ayat 21 menghubungkan antara kesuritauladan Nabi Muhammad saw.
dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu harapan Allah dan balasan-Nya di hari kiamat.
Dengan demikian, tidak ada pedoman akhlak baru dan moral bagi manusia kecuali apa yang
difirmankan Allah di dalam Alquran dan dilaksanakan Nabi saw. dengan prilakunya. Hal ini
sesuai dengan ungkapan Aisyah ra. ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah saw., maka dia
menjawab bahwa akhlak Nabi Muhammad saw. adalah Alquran.

2. Akhlak yang Baik dan Akhlak Tercela

Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelum nya bahwa dikenal istilah akhlak
karimah (mahmudah) dan akhlah mazmumah.

a. Akhlak Terpuji ( Mahmudah )


a. Sabar

yaitu perilaku seorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan
penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar diungkapkan ketika melaksanakan
perintah, menjauhi larangan, dan ketika ditimpa musibah dari Allah. Sabar melaksanakan
perintah adalah sikap menerima dan melaksanakan segala perintah tanpa pilih-pilih dengan
ikhlas serta menempat yang paling penting pada tempat prioritas, dan seterusnya. Sedangkan
sabar dalam menjauhi larangan Allah adalah berjuang mengendalikan diri untuk
meninggalkan larangan- Nya. Sabar terhadap musibah adalah menerima musibah apa saja
yang menimpa dengan tetap berbaik sangka kepada Allah serta tetap yakin bahwa ada
hikmah dalam setiap musibah itu.

b. Syukur

yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bias terhitung
banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Syukur dengan ucapan
adalah memuji Allah dengan bacaan hamdallah, sedangkan syukur dengan perbuatan
dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan keharusan,
seperti bersyukur diberi penglihatan dengan menggunakannya untuk membaca ayat-ayat
Allah baik yang tersurat dalam Alquran maupun yang tersirat pada alam semesta. Allah
berfirman pada Q.S Ibrahim : 7 yang artimya : “kalau kalian bersyukur tentu Aku akan
menmbah (nikmat ) untukmu dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya
azab-ku sangat pedih”

c. Tawaduk
yaitu rendah hati, menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau
miskin. Sikap tawaduk lahir dari kesadaran akan hakikat dirinya sebagai manusia vang lemah
dan serba terbatas yang tidak layak untuk bersikap sombong dan angkuh dimuka bumi. Allah
berfirman, yang artinya: Janganlah kamu palingkan mukamu dari manusia dan jangan kamu
berjalan di muka bumi dengan sombong. (Luqman: 18). Sikap tawaduk melahirkan
ketenangan jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak
menyenangkan orang lain.
Inilah sejumlah sikap pribadi terpuji yang harus dimiliki oleh seorang mukmin di samping
sikap-sikap akhlak yang lain yang tidak disebutkan di dalam pembahasan ini. Memiliki sikap-
sikap terpuji adalah sebuah kemenagan manusia terhadap kekerdilan jiwanya dan rongrongan
hawa nafsunya.
b. Akhlak tercela ( Mazmumah )
a. Memperturutkan hawa nafsu,

yaitu mengikut keinginan syahwat tanpa ada kendali dan bimbingan syara'. Dalam hal ini
Allah berfirman di dalam surah al-Mai'dah ayat 49 yang artinya : “Dan hendaklah kamu
memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah
kamu mengikuri hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya
mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian pa yang telah diturunkan Allah kepadamu.
Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan
sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang
yang fasik".

b. Hanya mengikuti prasangka, perkataan orang, dan tidak melakukan analisis serta tidak
mengindahkan syariat Allah.

Ini merupakan sikap kecerobohan tanpa pertimbangan. Allah berfirman di dalam surah al-
An'am ayat 116 yang artinya "Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di
muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain
hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap
Allah)"

c. Takabbur

yaitu sifat sombong dan angkuh terhadap apa yang telah dimiliki dan dicapainya.
Padahal, sikap inilah yang men jerunmuskan Iblis ke dalam kekafiran dan neraka. Di dalam
Alqur'an Allah juga memperingatkan agar manusia jangan memiliki sifat ini dan jangan
menentang ayat-ayat Allah. Sebab, menentang ayat-ayat Allah adalah bagian dari
ketakabburan. Allah berfirman didalam surah al-A'raf 36 yang artinya “ orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri terhadap nya, mereka itu penghuni-
penghuni neraka, mereka kekal didalam nya”.

d. Permusuhan dan melampaui batas merupakan sikaf moral yang dibenci Allah.

Di dalam surah at-Taubah ayat 10 Allah berfiman yang artinya “diri terhadap nya,
mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat
terhadap orang- orng mumin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka itulah
orang-orang yang melampaui batas".

e. Suka membuat onar dan kerusakan di muka bumi.

Ini merupakan prilaku destruktif yang sangat merugikan diri sendiri dan manusia
lainnya. allah menghaharamkan prilaku sebagaimana disebutkan Allah di dalam surah al-
Baqarah ayat 11 yang artinya “Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang
mengadakan perbaikan." Selanjutnya sirah al-Qashash ayat 77 yang artinya "Dan carilah pada
apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan oahagianmu dari (keni'matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang
lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan unganlah kamu berbuat kerusakan
di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan".

f. Iri dan dengki

Merupakan perilaku yang buruk dan hina sebagaimana yang disebutkan di dalam
surah an-Nisa ayat 32 yang artinya "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang
dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.
(Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka tusahakan, dan bagi
para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah
sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu "

g. Khianat

yaitu tidak bersikap amanah terhadap tanggungjawab, tidak menepati janji, serta anti
kebenaran, Allah berfirman di dalam surah an-Nisa' ayat 107 yang artinya "Dan janganlah
kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhrya
Allah tidak menyukai orang orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa".

h. Suka popularitas, pamer, dan riya

prilaku yang buruk yang diharamkan. Allah berfirman di dalam surah al Baqarah ayat
264 yang artinya "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan Sipenerima), seperti orang
yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah
dan hari kemudian".

i. Dusta

Merupakan salah satu sifat orang munafik, sifat ini tidak pantas dimiliki sorang yang
beriman kepada Allah. Lihatlah larangan Allah di dalam surah an-Nisa' ayat 50: yang artinya
"perhatikanlah, betapakah mereka mengada-adakan dusta terhadap Allah? Dan cukuplah
perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi mereka)"
Akhlak-akhlak tercela cukup banyak disinggung di dalam Alquran dan hadis, seperti
gosif, mengeksploitasi manusia, keras kepala, suka bertengkar, dan lain sebagainya. Namun,
apa yang dijelaskan di atas telah menggambarkan sejumlah sikapyang harus dihindari dan
dihilangkan dari diri seorang mukmin. Semakin banyak sifat ini pada diri manusia maka
semakin buruklah akhlaknya. Namun semikin sedikit sifat ini pada dirinya maka ia akan
semakin mendekati manusia yang bgerkahlak seperti yang dicita-citakan syariat. Ketika sifat-
sifat tercela ini telah terkikis dari dirinya maka ia telah menunjukkan sikap taat dan mulia di
sisi Allah swt

Buku pembanding

A. PENGERTIAN AKHLAK, ETIKA, DAN MORAL


1. Akhlak

Ada dua pendekatan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik


(kebahasaan) dan pendekatan terminologi (peristilahan). Akhlak berasal dari bahasa Arab
yakni khuluqun yang menurut loghat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau
tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalakun yang
berarti kejadian, serta erat hubungan dengan Khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang
berarti diciptakan. Sedangkan secara terminologi akhlak suatu keinginan yang ada di dalam
jiwa yang akan dilakukan dengan perbuatan tanpa intervensi akal/pikiran. Akhlak juga dapat
didefinisikan sebagai daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan
spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi.

2. Etika

Etika terdiri dari tiga pendekatan, yaitu pendekatan deskriptif, etika normatif, dan
mataetika. Kaidah etika yang biasa dimunculkan dalam etika deskriptif adalah adat
kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk, tindakan-tindakan yang
diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Sedangkan kaidah yang sering muncul dalam etika
normatif, yaitu hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, nilai dan norma, serta hak dan
kewajiban. Yang termasuk dalam kaidah dalam mataetika adalah ucapan-ucapan yang
dikatakan pada bidang moralitas.

3. Moral
Antara etika dan moral memang memiliki kesamaan. Namun, ada pula perbedaannya,
yakni etika lebih banyak bersifat teori, sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis.
Menurut pandangan ahli filsafat, etika memandang tingkah laku perbuatan manusia secara
universal (umum), sedangkan moral secara lokal. Moral menyatakan ukuran, etika
menjelaskan ukuran itu.

B. KARAKTERISTIK AKHLAK ISLAM

Yang dimaksud katakteristik islam adalah ciri-ciri khusus yang ada di dalam akhlak
islam. Akhlak Islam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Kebaikannya bersifat mutlak(al-khairiyah al-muthlaqah).

2. Kebaikannya yang bersifat menyeluruh (al-shalahiyyah Al-'Ammah).

3. Tetap, langgeng dan mantap.

4. Kewajiban yang harus dipatuhi (al-ilzmul-mustajab).

5. Pengawasan yang menyeluruh (al-rabbah al-muhitnah).

C. AKHLAK DAN KONSEPSI TASAWUF

Beberapa literatur menyebutkan bahwa tasawuf muncul dengan latar belakang gerakan
moral yang dilakukan oleh suatu kelompok umat Islam untuk meningkatkan kualitas
kepribadian kepada Allah SWT dengan cara melakukan uzlah(meninggalkan) kemewahan
dunia. Mereka hidup dengan amat sederhana (ascetic) sebagai bentuk perlawanan moral
terhadap suasana kehidupan umat ketika itu yang cenderung hidup bermewah-mewah. Tujuan
mereka adalah mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah SWT sehingga dapat melihat
zat Allah dengan mata hatinya, serta merasakan kehadiran-Nya secara rohaniah.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku


a. Kelebihan buku utama
• Defenisi yang diberikan sangat jelas dan mudah dipahami
• Adanya memberikan suatu ayat alquran ataupun sunnah rasul didalam penjelasan
nya suatu sub materi
b. Kelebihan buku pembanding
• Bahasa yang dipakai mudah dipahami
• Materi yang diberikan lengkap
c. Kekurangan buku utama
• Bahasa yang digunakan sedikit susah dipahami
• Ada beberapa kata yang salah dalam penulisan nya
d. Kekurangan buku pembanding
• Kurang nya memberikan contoh ataupun ayat alquran didalam penjelasan materi
2.4 Pembahasan Buku Utama dan Buku Pembanding
a. Persamaan buku utama dan buku pembanding
• Materi yang dibahas sama-sama menjelaskan tentang Akhlak,Moral dan Etika
• Setiap sub materi diberikan nya penjelasan
b. Perbedaan buku utama dan buku pembanding
• Pada buku utama diberikan nya ontoh dari akhlak yang baik serta akhlak yang
buruk sedangkan pada buku pembanding tidak
• Pada buku utama diberikan nya beberapa ayat ataupun hadis mengenai suatu
materi ataupun submateri yang sedang dibahas sedangkan pada buku pembanding
tidak terdapat ayat alquran ataupun hadis.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
• Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi
ukuran baik dan buruknya adalah akal. Karena memang etika adalah bagian dari
filsafat.
• Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di
suatu masyarakat.
• Akhlak dalam kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap
hidup yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu
tuhan.
• Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada
Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf. Indikator
manusia berakhlak (husn al-khulug ) adalah tertanamnya iman dalam hati dan
teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
• Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman
yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah
laku sehari- hari. Seperti akhlak kepada tuhan, diri sendiri, keluarga, dan sesama
manusia.
3.2 Saran
Hendaknya kita sebagai muslim dapat menerapan etika, moral, dan akhlak ke dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan syariat islam.
DAFTAR PUSTAKA

Husnel Anwar Matondang,dkk.2021.Islam kaffah : Pendidikan Agama Islam Untuk


Perguruan Tinggi.Medan : Perdana Publishing.

Zakiah,dkk.2018.Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.Medan : Perdana


Publishing.
LAMPIRAN

Buku Utama

Buku Pembanding

Anda mungkin juga menyukai