Pekerjaan : Dokter
Yang menetapkan
Hak Pegawai :
1. Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk
memperoleh pekerjaan
2. Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau meningkatkan dan/atau
mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya
melalui pelatihan kerja
3. Setiap pekerja memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan kerja sesuai
dengan bidang tugasnya
4. Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti
pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga
pelatihan kerja swasta atau pelatihan di tempat kerja
5. Tenaga kerja yang telah mengikuti program pemagangan berhak atas pengakuan
kualifikasi kompetensi kerja dari perusahaan atau lembaga sertifikasi
6. Perusahaan wajib memberikan waktu cuti 12 (dua belas) kali selama 1 (satu) tahun
kepada pekerja
7. Pekerja perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan
sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan
menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan
8. Setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan
Kewajiban Pegawai :
1. Pekerja wajib melakukan pekerjaan, melakukan pekerjaan adalah tugas utama dari
seorang pekerja yang harus dilakukan sendiri, meskipun demikian dengan seizin
perusahaan dapat diwakilkan
2. Pekerja wajib menaati aturan dan petunjuk perusahaan
3. Kewajiban membayar ganti rugi atau denda jika melakukan perbuatan yang merugikan
perusahaan baik karena kesengajaan atau kelalaian.
NOMOR : 1/SK/KGM/VI/2019
c. bahwa jika kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi oleh klinik maka pasien
harus dirujuk ke fasilitas kesehatan lebih lanjut.
MEMUTUSKAN :
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannyan maka akan diadkan perbaikan sebagaimana
mestinya.
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang benar
2. Pendaftaran pasien harus memperhatikan kebutuhan dan keselamatan pasien
3. Identitas pasien harus dipastikan dengan minimal dua cara yakni : nama pasien, tanggal
lahir, alamat dan nomor rekam medis
4. Informs tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan informasi lainnya meliputi :
tarif, jenis pelayann, jadwal pelayanan, dan kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang
lain.
5. Pada saat pendaftaran perlu diantisipasi dan dilakukakan upaya untuk mengurangi dan
menghilangkan kesulitan ataupun hambatan.
B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN DAN PERENCANAAN LAYANAN
1. Kajian awal dilakukan secara paripurna oleh tenaga medis yang berkompeten
2. Proses kajian awal mengacu pada standar profesi dan standar asuhan
3. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOP
4. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan
5. Pendelegasian wewenang diberikan baik dalam kajian maupun keputusan layanan harus
dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang
6. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan professional yang
memenuhi syarat
7. Resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi
8. Efek samping dan resiko pelayanan layanan dan pengobatan harus diinformasikan
kepada pasien
9. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
10. Rencana layanan harus memuat pendidikan dan penyuluhan (KIE) pasien
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi : pelayanan medis, keperawatan,
kebidanan,dan pelayanan profesi kesehatan lain
3. Tindakan medis/pengobatan yang beresiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum
mendapat persetujuan
4. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai dengan
prosedur pelayanan pasien gawat darurat
5. Pemeberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian
obat/ cairan intravena yang baku serta mengikuti prosedur aseptic
6. Hak dan kebuthan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan
7. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak lanjuti
8. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, perencanaan layanan, pelaksanaan
layanan pemberian obat/tindakan sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus
dijamin kesinambungannya
D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN
1. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan sesuai prosedur
2. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
3. Resume klinis meliputi : nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan yang telah
dilakukan dan kebutuhan akan tindak lanjut
4. Pasien diberi hak untuk memilih tempat rujukan
5. Kriteria merujuk pasien meliputi : pasien yang tidak dapat ditangani di klinik,
keterbatasan sarana dan prasarana serta tidak tersedia tenaga yang berkompeten di
klinik.
SURAT PERMOHONAN KERJASAMA
Kepada :
Denpasar
di tempat
Dengan Hormat,
Bersama surat saya ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Dengan ini mengajukan permohonan kerjasama dengan rumah sakit yang bapak/Ibu pimpin.
Demikian surat ini saya buat, atas perhatian dan kerjasamanya saya sampaikan terima kasih.
Hormat Saya
Kepada :
Denpasar
di tempat
Dengan Hormat,
Bersama surat saya ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Dengan ini mengajukan permohonan kerjasama dengan rumah sakit yang bapak/Ibu pimpin.
Demikian surat ini saya buat, atas perhatian dan kerjasamanya saya sampaikan terima kasih.
Hormat Saya
Kepada :
Denpasar
di tempat
Dengan Hormat,
Bersama surat saya ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Dengan ini mengajukan permohonan kerjasama dengan rumah sakit yang bapak/Ibu pimpin.
Demikian surat ini saya buat, atas perhatian dan kerjasamanya saya sampaikan terima kasih.
Hormat Saya