Anda di halaman 1dari 6

KULTUM AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Amar ma’ruf nahi munkar adalah kewaijban setiap muslim yang


paling utama, yang akan menjadi jalan keselamatan dan
menghindarkan dari murka Allah, di dunia maupun di
akhirat. amar ma’ruf nahi munkar harus tegak, dalam segala
tataran masyarakat, baik sosial, individu, keluarga, masyarakat,
nasional bahkan internasional. Kita harus senantiasa ingat
bahwa amar  ma’ruf  nahi  munkar adalah perintah Allah, yang mana
Allah menjanjikan keberuntungan bagi kita bila menegakkannya.
***

Amar Ma’ruf Nahi Mungkar

KHUTBAH JUM’AT PERTAMA

‫َأسَألُهُ ال َْمغْ ِف َر َة َي ْو َم‬


ْ ‫ َو‬,ُ‫َأح َم ُدهُ ُس ْب َحانَهُ َوَأ ْش ُك ُره‬ْ ,‫ب اْ َلعالَ ِم ْي َن‬ ِ ‫الْحم ُد‬
ِّ ‫ِهلل َر‬ َْ
‫َأن َسيِّ َدنَا‬َّ ‫ك لَهُ َو َأ ْش َه ُد‬ َ ْ‫وَأ ْش َه ُد َأ ْن الَّ ِإلَهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬. َ ‫الدِّيْ ِن‬
‫صلَّى اهللُ َو َعلَى‬, َ ‫ث بِاال ُْه َدى َوالن ُّْو ِرال ُْمبِْي ِن‬ ُ ‫اع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ ال َْم ْبعُ ْو‬َ ‫َونَبَِّينَ َام َح َّم ًد‬
‫َأج َم ِع ْي َن‬ ِ ‫َألِ ِه و‬
ْ ‫ص ْحبِه‬ َ َ
‫ََّأما َب ْع ُد‬
ِ ‫ص ْي ُكم و َن ْف ِسي بَِت ْقوى‬
‫اهلل َت َعالَى‬ ِ
َ ْ َ ْ ‫فَ ُْأو‬:
‫آمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ تَ ُموتُ َّن ِإالَّ َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬ َ َ ‫ين‬ ِ َّ‫يا َُّأيها ال‬
‫ذ‬ َ َ
‫اح َد ٍة َو َخلَ َق ِم ْن َها َز ْو َج َها‬ ِ ‫سو‬ ِ ِ َّ
َ ٍ ‫َّاس َّات ُقوا َربَّ ُك ُم الذي َخلَ َق ُك ْم م ْن َن ْف‬ ُ ‫يَا َُّأي َها الن‬
‫اءلُو َن بِ ِه َواَأل ْر َح َام ِإ َّن‬ ِ َّ ِ ِ ِ َّ ‫وب‬
َ ‫اء َو َّات ُقوا اللَّهَ الذي تَ َس‬ ً ‫ث م ْن ُه َما ِر َجاالً َكث ًيرا َون َس‬ ََ
‫اللَّهَ َكا َن َعلَْي ُك ْم َرقِيبًا‬
‫ َو َش َّر اُأل ُمو ِر‬,‫ي ُم َح َّم ٍد‬ ِ
ُ ‫ َو َخ ْي َر ال َْه ْد ِي َه ْد‬,‫اب اللَّه‬
ِ ِ ِ ‫فَِإ َّن َخير ال‬
ُ َ‫ْحديث كت‬ َ َْ
ٌ‫ضالَلَة‬َ ‫ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة‬,ٌ‫ َو ُك َّل ُم ْح َدثٍَة بِ ْد َعة‬,‫ُم ْح َدثَا ُت َها‬
‫ضالَلَ ٍة فِي النَّا ِر‬ َ ‫َو ُك ُّل‬
ِ ‫َّاس تَْأمرو َن بِالْمعر‬ ِ ْ ‫ ُكنتم َخير َُّأم ٍة ُأ ْخ ِرج‬:‫قال تعالى‬
‫وف َوَت ْن َه ْو َن َع ِن‬ ُْ َ ُ ُ ِ ‫ت للن‬ َ َْ ُْ
ِ ِ‫الْمن َك ِر وتُْؤ ِمنُو َن ب‬
‫اهلل‬ َ ُ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110).

Jamaah salat Jumat rahimakumullah

Di hari yang penuh berkah ini, mari kita menghadapkan hati kita
kepada Allah, membuka hati dan pikiran untuk sejenak menyimak
nasihat khutbah yang kami harapkan dapat menambahkan
ketakwaan kita kepada Allah.

Ma’asyiral  muslimin jamaah salat Jumat rahimakumullah


Jika kita perhatikan dan kita amati secara sepintas saja, apa yang
terjadi saat ini di tengah masyarakat muslimin, kita akan
mendapatkan fenomena yang seharusnya menjadikan kita semua
prihatin akan umat ini. Perhatian ini menjadikan kita mawas diri
dan berusaha menjadikan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar
kita tidak termasuk golongan mereka yang telah melampaui batas.

Sekian banyak bentuk kesyirikan, kezaliman, kejahatan,


kemaksiatan yang dengan begitu mudah kita temukan di sekitar
kita. Contohnya praktik kesyirikan sudah menjadi suatu yang biasa
dilakukan orang. Bahkan dukun, para normal, tukang ramal, ahli
zodiak, dan orang-orang semacam mereka, yang jelas-jelas
melakukan praktik kesyirikan, dianggap sebagai tokoh panutan
dan memiliki tempat terhormat di tengah masyarakat. Contoh lain
di antara kaum muslimin sudah tidak bisa lagi menghargai nyawa
seseorang, tidak bisa menghargai harta orang lain, dan bahkan
tidak bisa menghargai kehormatan manusia. Padahal itu semua
telah dilindungi oleh Islam, dan tidak boleh diganggu. Semua itu
terjadi karena mereka telah meninggalkan Agama yang hanif ini,
menuruti hawa nafsu, terpedaya dan tertipu oleh bujuk rayu setan
serta gemerlapnya kehidupan dunia.

Di sisi lain, di antara kaum muslimin tidak lagi memiliki rasa


empati dan kepedulian terhadap saudaranya sesama muslim,
tidak peduli dengan kejadian dan kondisi yang ada, sehingga
segala bentuk kemungkaran semakin hari tumbuh subur, dan
sebaliknya segala bentuk kebaikan mulai terkikis dan asing di
hadapan manusia. Orang-orang yang ingin selalu konsisten dan
istiqamah menjalankan agama dengan benar menjadi asing di
tengah masyarakatnya. Sikap keislaman yang baik terkesan batil
dan begitu juga sebaliknya. Yang sunah dan sesuai dengan contoh
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dianggap sebagai sikap
beragama yang ekstrim, dan sebaliknya yang bid’ah dianggap
sebagai jalan kebenaran sejati.

Semua itu adalah karena yang menjadi tolok ukur beragama


adalah perasaan dan keridhaan manusia, bukan keridhaan
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Padahal Rasulullah shallallahu  ‘alaihi
wa  sallam telah memperingatkan kita semua dari sikap timpang
semacam ini dalam sabda beliau,

َ ‫س ِر‬ ِ ِ ِ ِ ‫ضا اهلل بِس َخ‬ َ ‫س ِر‬


‫ضا‬ َ ‫م‬
َ ‫ْت‬
َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬
َ ‫و‬
َ ، ‫َّاس‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ة‬
َ ‫ن‬
َ ‫ْؤ‬ ‫م‬
ُ ‫اهلل‬ ‫اه‬
ُ ‫ف‬
َ ‫ك‬
َ ‫َّاس‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ط‬ َ َ ‫َم ِن الْتَ َم‬
ِ ‫َّاس بِ َس َخ ِط اهلل َو َكلَهُ اهلل ِإلَى الن‬
‫َّاس‬ ِ ‫الن‬.

“Barangsiapa yang mencari ridha Allah dengan (mengacuhkan)


kebencian manusia maka Allah mencukupkannya dari beban
manusia, dan barangsiapa yang mencari ridha manusia dengan
(mengesampingkan) kemurkaan Allah maka Allah akan menguasakan
manusia atas dirinya.” (HR. at-Tirmidzi no. 2414 dan dishahihkan
oleh al-Albani).

Jamaah salat Jumat rahimakumullah

Sebegitu hebat kemungkaran yang telah dianggap biasa di tengah


masyarakat kita, sampai yang baik menjadi suatu yan dianggap
aneh. Orang yang rajin salat berjamaah aneh, kaum muslimah
yang mengenakan hijab sesuai syariat aneh, rajin ke tempat-
tempat pengajian aneh, laki-laki muslim yang memotong
pakaiannya agar tidak isbal aneh, dan semua yang sebenarnya
adalah tepat sebagaimana yang diridhai Allah Subahanahu wa
Ta’ala, menjadi suatu yang aneh dan asing. Maka sungguh benar
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam manakala beliau bersabda,

‫صلِ ُح ْو َن‬ ِ ِ ِ
ْ ُ‫ الَّذيْ َن ي‬،‫ فَطُْوبَى ل ْلغَُربَاء‬،‫بَ َدَأ اِإْل ْساَل ُم غَ ِر ْيبًا َو َسَيعُ ْو ُد َك َما بَ َدَأ غَ ِر ْيبًا‬
‫َّاس ِم ْن َب ْع ِد ْي ِم ْن ُسنَّتِ ْي‬
ُ ‫ َما َأفْ َس َد الن‬.
“Islam mulanya dianggap aneh (asing) dan akan kembali dianggap
asing seperti semula. Maka kabar gembira yang besar bagi orang-
orang yang dianggap aneh (asing), yaitu, orang-orang yang
memperbaiki (menjalankan dengan baik) perkara-perkara sunahku
yang telah dirusak orang-orang setelahku.” (HR. Ahmad dan Muslim)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

َ ‫ِإ َّن الَّ ِذينَ َكفَرُوا لَن تُ ْغنِ َي َع ْنهُ ْم َأ ْم َوالُهُ ْم َوَآلَأوْ الَ ُدهُم ِّمنَ هللاِ َش ْيًئا َوُأوْ الَِئ‬
ِ َّ‫ك هُ ْم َوقُو ُد الن‬
‫ار‬

“Kalian adalah umat yang terbaik yang pernah dilahirkan untuk manusia,
karena menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar,dan
beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)
Al-Allamah As-Sa’di mengomentari ayat ini dengan mengatakan, “Allah memuji
umat ini sebagai umat yang paling baik yang Allah ciptakan untuk umat
manusia. Hal itu dikarenakan Allah menyempurnakan Iman bagi diri mereka,
yang dengan iman itu mereka melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah,
dan menyempurnakan mereka untuk orang lain dengan amar ma’ruf dan nahi
munkar, yang mencakup mendakwahi manusia untuk kembali kepada Allah.
Dengan inilah maka umat Islam ini adalah umat terbaik.” Dan sebaliknya Allah
melaknat orang-orang yang kafir dari kalangan ahli kitab, karena mereka
membiarkan kemungkaran terjadi di tengah mereka.
Sekian dari saya apabila ada salah kata , mohon dimaafkan
Wassalamualaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai