Anda di halaman 1dari 7

PEKERJAAN STRUKTUR

A. PEKERJAAN PONDASI
PEKERJAAN PERSIAPAN PONDASI

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,
instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pekerjaan penggalian,
pengisian/pengurugan dan pembuatan pondasI

2. SIFAT PEKERJAAN
Selama masa pelelangan, semua rekanan harus memahami secara tepat mengenai sifat
penggalian dan pengurugan yang diharuskan, sehingga harga-harga penawarannya telah
memungkinkan bagi pekerjaan tersebut.

PEKERJAAN SLOOF/TIE BEAM


1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Tanah dibawah areal sloof harus diperbaiki sehingga memenuhi persyaratan kepadatan tanah
dasar. Setelah lapisan tanah dasar memenuhi persyaratan, diatasnya diberi lapisan pasir
setebal 5-10 cm padat dan diatasnya lagi diberi lapisan lantai kerja setebal 5 cm dengan
campuran 1 pc : 3 pasir : 5 kerikil.

2. PEKERJAAN BEKISTING
Sebelum dimulai pekerjaan bekisting Kontraktor harus terlebih dulu mengajukan shop drawing
tentang pekerjaan yang bersangkutan dan bila telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik, maka pekerjaan dapat dilanjutkan. Persyaratan
pekerjaan bekisting harus disesuaikan dengan persyaratan bekisting untuk pekerjaan struktur
atas.

3. PEKERJAAN PEMBESIAN
Pembesian harus dipasang sesuai dengan gambar atau atas petunjuk dari Konsultan
Pengawas. Mutu besi tulangan yang dipakai adalah BJTD 40 12 mm dan BJTP 24> 12 mm. 
D.

4. PEKERJAAN BETON
Sebelum pelaksanaan pengecoran dimulai, Kontraktor harus mengajukan permohonan
pengecoran ke Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Dalam permohonan
pengecoran ini harus dicantumkam berbagai hal yang akan berpengaruh terhadap konstruksi.
Permohonan pengecoran ini akan digunakan oleh Konsultan Pengawas/pengawas
lapangan/direksi teknik untuk mengecek persiapan ke lokasi yang akan dicor. Mutu beton
untuk pondasi, plat lantai plat dak adalah K-225.

B. PEKERJAAN BETON
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,
instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan dan mendirikan
semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan pertukangan/keahlian lain yang ada
hubungannya dengan itu, lengkap sebagaimana diperlihatkan, dispesifikasikan atau
sebagaimana diperlukan.

2. JENIS KETEGUHAN BETON ntuk beton bertulang , mutu beton yang digunakan adalah sesuai
analisa bahan beton dalam BQ. Mutu beton ini digunakan pada semua pekerjaan beton
bertulang konstruksi atas, kecuali disebut lain.
3. BAHAN-BAHAN
Sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1991 dan Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur
Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung 1983. Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat memerintahkan untuk diadakan pengujian
terhadap bahan yang akan digunakan, dan harus dilaksanakan pada lembaga pemeriksaan
bahan-bahan yang diakui serta yang disetujui Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi
teknik. Semua biaya yang berhubungan dengan pengujian tersebut sepenuhnya menjadi
tanggungan Kontraktor. Jika karena keadaan pasaran besi tulangan perlu diganti guna
kelangsungan pelaksanaan, maka jumlah luas penampang tidak boleh berkurang dengan
memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat dalam PBI - 1991. Dalam hal ini harus
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.

4. BETON KOLOM
1. Pembesian
Sebelum melaksanakan pekerjaan pembesian kolom, Kontraktor harus mengajukan shop
drawing untuk disetujui Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Setelah ada
persetujuan dari Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik, pembesian kolom
baru dapat dimulai. Sambungan-sambungan kolom harus mengikuti gambar rencana atau
atas petunjuk dari Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Sambungan-
sambungan las tidak diperkenankan. Pembengkokan pada daerah yang mengalami
pengecilan harus linear mulai dari permukaan bawah balok bersangkutan hingga permukaan
atasnya. Mutu besi tulangan yang digunakan adalah BJTD 40 12 mm. 12 mm dan BJTP 24
>

2. Bekisting
Dalam pemasangan bekisting kolom, harus diperhatikan dimensi-dimensinya dan juga posisi
vertikalnya. Unting-unting harus selalu dipasang pada dua sisinya dan harus mudah dicek
oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Pada as-as kolom harus diberi
tanda untuk memudahkan pengecekan terhadap pengukuran horizontal maupun vertikal.
Tanda-tanda dapat dibuat dari cat dengan warna yang kontras. Mutu beton Mutu beton
yang digunakan untuk semua kolom adalah adalah sesuai dengan analisa bahan pekerjaan
pembetonan.

3. Pengecoran Kegiatan pengecoran tidak boleh mengganggu stabilitas bekisting dan


pembesian kolom. Bila hal ini terjadi, Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik
dapat menghentikan pengecoran dan Kontraktor harus memperbaikinya tanpa ada
tambahan biaya.
4. BETON BALOK
1. Pembesian
Sebelum melaksanakan pekerjaan pembesian balok, Kontraktor harus mengajukan shop
drawing untuk disetujui Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Setelah
ada persetujuan dari Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik, pembesian
balok baru dapat dimulai. Sambungan-sambungan balok harus mengikuti gambar
rencana atau atas petunjuk dari Konsultan Pengawas. Sambungansambungan las tidak
diperkenankan. Mutu besi tulangan yang digunakan adalah BJTD 40 12 mm.  12 mm
dan BJTP 24 >

2. Bekisting
Dalam pemasangan bekisting balok, harus diperhatikan dimensi-dimensinya dan juga
posisi horizontalnya. Mutu beton. Mutu beton yang digunakan untuk semua balok
adalah sesuai dengan analisa bahan pekerjaan pembetonan.

3. Pengecoran.
Kegiatan pengecoran tidak boleh mengganggu stabilitas bekisting dan pembesian balok.
Bila hal ini terjadi, Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat
menghentikan pengecoran dan Kontraktor harus memperbaikinya tanpa ada tambahan
biaya.
PEKERJAAN ASITEKTUR

1. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL


LINGKUP PEKERJAAN
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik dan sempurna.
Pekerjaan ini meliputi beton sloof, beton kolom praktis, beton ring balok untuk
bangunan yang dimaksudkan termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan
bekisting/acuan dan semua pekerjaan beton yang bukan struktur, seperti yang
ditunjukkan pada gambar.

2. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA


1. UMUM
Lingkup pekerjaan dalam pasal ini meliputi : Penyediaan bahan untuk pasangan
bata. Penyiapan tempat yang akan didirikan dinding. Melaksanakan pekerjaan
pasangan bata untuk pembuatan dinding atau lainnya, sesuai dengan yang tertera
dalam gambar denah dan gambar potongan

2. MATERIAL
1. Bata
Bila direndam dalam air akan tetap utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran bata
dapat disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang disyaratkan dalam
gambar. Oleh karena itu Kontraktor wajib memberikan contoh pada Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik sebelumnya, untuk diperiksa
kualitasnya. Apabila bahan-bahan yang datang oleh Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dianggap tidak memenuhi syarat
maka Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik berhak menolak
bahan-bahan tersebut dan Kontraktor wajib mengangkutnya keluar kompleks
pembangunan.

2. Semen/Portland Cement ( P.C )


Sama dengan P.C yang digunakan untuk konstruksi beton type I. Semen yang
datang di pekerjaan dan menunggu pemakaian, harus disimpan di dalam
gudang yang lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah /
lantai sekitarnya. Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata
semennya sudah membatu, maka semen tersebut harus disingkirkan keluar
kompleks pembangunan dan tidak boleh dipergunakan. Supplier / pedagang
yang mengirimkan semen ke pekerjaan, hendaknya dapat menunjukan sertifikat
dari pabriknya. Semen yang sudah lembab atau menunjukan gejala membantu
akan ditolak. Semua semen yang ditolak, selekasnya harus dikeluarkan dari
lapangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Pasir Pasang
Sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton. Pasir yang
dimaksud harus bersih, pasir asli dan bebas dari segala macam kotoran dan
bahan-bahan kimia, satu dan lain hal sesuai dengan NI - 3 Pasal 14 ayat 2.
Bilamana pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut diatas,
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat memerintahkan
untuk mencuci pasirnya, melihat hasilnya, sampai dapat persetujuan. Khusus
untuk plester, harus dicarikan pasir yang lebih halus, atau pasir beton yang
disaring.

4. PEKERJAAN PELAPIS DINDING 1.


Lingkup Pekerjaan Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan
alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga
dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik. Pekerjaan plesteran dinding
dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan luar serta seluruh detail
yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar. 2. Persyaratan Bahan Semen
portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh
pekerjaan) Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2 Air harus memenuhi NI-3
pasal 10 Penggunaan adukan plesteran : Adukan 1 PC : 2 pasir dipakai untuk
plesteran rapat air Adukan 1 PC : 4 pasir dipakai untuk seluruh plesteran dinding
lainnya Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC 4. PEKERJAAN
PELAPIS LANTAI 1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan
dalam terlaksananya pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik.
Pekerjaan Sub lantai ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar sebagai alas lantai finishing.

3. Persyaratan Bahan
Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan PBI 1971
(NI-2), PVBB 1956 dan NI-8 Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang
terlebih dahulu harus diserahkan contohcontoh kepada Pemberi
Tugas/Konsultan untuk disetujui.

PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

1. Lingkup pekerjaan, meliputi :


Penyediaan bahan-bahan dan pembuatan kusen pintu dan jendela, bisa dengan
bahan kayu maupun dengan bahan aluminium, lengkap dengan aksesoris.
(sesuaikan dengan gambar rencana)

2. Perancangan dan bahan-bahan Bahan – bahan yang akan dipasang harus sesuai
dengan gambar perancangan atau bila belum ditentukan harus mendapat
persetujuan Pemberi Tugas dalam bentuk dan warnanya, selanjutnya dipakai
sebagai standar dalam pekerjaan. -Untuk kusen aluminium, bahan yang
digunakan adalah bahan aluminium berbentuk canal yang disatukan dengan
skrup dan atau revet. - Untuk kusen kayu, bahan yang dipakai adalah kayu segi
ukuran 5/14 (ukuran jadi) den gan kualitas kayu kelas II yang kering

PEKERJAAN KACA

1. Lingkup pekerjaan
ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, hingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. Pekerjaan ini meliputi
pekerjaan-pekerjaan kaca, cermin dan pintu jendela kaca yang dilaksanakan
untuk :
 Kaca daun jendela dengan ketebalan 5mm
 Tempat-tempat lain sesuai gambar

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

1. Lingkup pekerjaan, meliputi Jika menggunakan Genteng beton : Pengadaan


bahan untuk penutup atap menggunakan genteng beton dan bubungan dari
bubungan genteng beton. Lisplank dari bahan kayu (papan klas III uk. 3/20) atau
bahan woodplank atau kalsiboard (disesuaikan dengan gambar rencana) - Jika
meggunakan Genteng metal : Pengadaan bahan untuk penutup atap
menggunakan genteng metal dan bubungan dari bahan metal. Pemasangan
penutup bubungan dari bahan metal. Lisplank dari bahan board plank, contoh
GRC, atau calciboard (disesuaikan dengan gambar rencana) Untuk bahan atap
genteng metal agar memakai yang baik, produksi lokasi lokal dalam negeri
disahkan oleh Balai Penelitian Bahan Industri. Berukuran homogen ( 4 daun x 4
daun) dengan ukuran 120 cm x 80 cm, tidak cacat-cacat, kelembaban udara
baik, serta mempunyai kerapatan air yang baik. Mudah dipotong ataupun dibor
tanpa menimbulkan pecahpecah dan retak. Bahan dan peralatan -Jika
menggunakan Rangka Kayu : Rangka atap menggunakan kayu segi minimal klas
III. Kuda-kuda atap menggunakan kayu segi ukuran 8/12 atau disesuaikan
dengan gbr rencana, gording kayu segi uk 8/8 atau disesuaikan dengan gbr
rencana, kaso kayu segi uk. 5/7 atau disesuaikan dengan gambar rencana dan
reng menggunakan kayu segi ukuran 3/5 atau disesuaikan dengan gambar
rencana. Papan gapit menggunakan papan ukuran 4/12 atau disesuaikan
dengan gambar rencana. Kayu rangka atap , gording , kaso dan reng semuanya
di ter agar terhindar dari kerusakan akibat faktor alam/cuaca. -Jika
menggunakan Rangka Baja Ringan : Untuk bahan Rangka atap baja ringan agar
memakai yang produk baik, produksi lokasi lokal dalam negeri disahkan oleh
Balai Penelitian Bahan Industri. Berukuran homogen dengan ukuran yang sesuai
dengan gambar rencana, tidak cacat-cacat, karat, dan menggunakan skew
penyambung yang tepat. Mengingat Bangunan ini Akan dibangun didaerah
Pinggir Pantai yang Tingkat Korosinya Tinggi, Untuk Itu Bahan dari Rangka Baja
Ringan harus Berkualitas Baik dan Tidak Korosi Atau Anti Karat ( yang Terbuat
dari Bahan Zincalum / Zam )

. Spesifikasi Bahan dari Pekerjaan Rangka Atap dan Penutup Atap Antara Lain:
 Memiliki Rangka UK-75 Untuk Kebutuhan Rangka Kuda-Kuda
 Memiliki penutup atap metal sheet zinc alum t=0.3mm berwarna
 Memiliki BEARING PLATE, Sebagai Tumpuan Kuda-Kuda yang dipasang diatas
Ringbalk.
 Memasang SELF DRILLING SCREW, dipasang Sebagai Pengikat Kedua Sisi Hat
Section Minimal Sebanyak 6 Buah. - Memiliki DIAPHRAGM PLATE, Sebagai
Pengaku Profil Hat Section yang dapat Menghilangkan Gaya Tekuk pada
Kuda-Kuda. - Memiliki WIND BRACING, Sebagai Ikatan Angin Untuk Pengaku
Pada Rangka Atap. Spesifikasi Pekerjaan Rangka Atap/Produk yang
digunakan Harus Memiliki Hasil Laporan Pengujian dari Laboratorium
Rekayasa Struktur dengan Standar Nasional Indonesia ( SNI )

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

a. Umum 1.
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan langit-langit gypsum dan atau eternit beserta konstruksi
penggantungnya, penyiapan tempat serta pemasangan pada tempat-tempat yang
tercantum pada gambar untuk itu.

2. Standard
a. ANSI : American National Standard Institute, USA
b. A 42.4 : Interior Lathing and Furning
Bahan/Produk

Gypsum board tebal 9 mm/Kalsiboard dan atau Eternit (sesuaikan dengan gambar)

1. Rangka langit-langit. -Jika menggunakan Gypsum Tile maka Rangka plafond


menggunakan besi hollow kualitas baik, dibagi membentuk grid antara 50-60 cm
Sebagai penutup plafond digunakan gypsum ukuran 240 X 110 cm dengan tebal 9 mm
Sebagai lis digunakan lis profil dari gypsum. Bila diperlukan sebagai bahan penggantung
rangka plafond digunakan baja diameter 10 mm. Penggantung tersebut dapat distel
tinggi dan rendah untuk menjamin bidang yang rata -Jika menggunakan eternit maka
Rangka plafond menggunakan kayu 5/10 sebagai rangka utama dan kayu 5/7 sebagai
rangka pembagi, dibagi membentuk grid ukuran 100 x 100 cm. Sebagai lis digunakan lis
kayu profil atau dapat pula menggunakan list dari bahan gypsum.
PEKERJAAN PENGECATAN UMUM

Lingkup pekerjaan pengecatan meliputi : penyediaan bahan cat warna, mempersiapkan


bidang/tempat yang akan dicat, melaksanakan pekerjaan pengecatan pada bidang-bidang
yang harus dicat sesuai yang tertera di gambar denah dan daftar bahan penyelesaian
(finishing schedule) serta kusen-kusen dan flin lantai, kecuali pekerjaan rangka baja.

MATERIAL

Semua bahan/cat yang dipakai dalam pekerjaan ini adalah cat type weather shield. Semua
bahan cat yang diserahkan di lapangan, haruslah dibawa dalam kaleng yang tertutup rapat
dan mempunyai merek /etiket yang jelas, dan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan
dalam rencana kerja. Semua bahan cat harus dipergunakan sesuai dengan petunjuk pabrik,
tidak dicampur dan atau ditambah dengan bahan lain, kecuali terdapat peraturan khusus
dari pabriknya. Harus dibedakan pula antara cat eksterior dan cat interior. Pemakaian cat
dasar, plamur sampai pada cat penutupnya, harus disesuaikan dengan petunjuk dari
pabriknya, sehingga hasilnya memuaskan. Kontraktor harus mengajukan dahulu contoh-
contoh cat yang akan dipakai untuk mendapat persetujuan Pimpro setelah diperiksa oleh
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan Pemimpin Proyek. Warna yang
dipakai harus mengikuti petunjuk/daftar warna yang diberikan oleh Konsultan Pengawas
dan Pemimpin Proyek.

PEKERJAAN SANITAIR UMUM

1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini
hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam
pemakaiannya/operasinya.
b. Pekerjaan pemasangan wastafel, urinal, klosed, keran, perlengkapan kloset, floor drain,
clean out dan metal sink.
Persetujuan a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan Pemimpin Proyek beserta
persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak
disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. b. Jika dipandang perlu diadakan
penukaran/penggantian bahan, pengganti harus disetujui Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan Pemimpin Proyek berdasarkan contoh
yang dilakukan Kontraktor.

BAHAN / PRODUK

1. Untuk Wastafel, Urinal, Kloset dan Keran : ex.Japan atau setara


2. Floor Drain dan Clean Out : ex. Japan atau setara.
3. Metal Sink : ex.Japan atau setara.

PEKERJAAN KLOSET

a. Kloset jongkok berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah setara Dalam
Negeri, type porselen.
b. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan
baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah
disetujui Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan Pemimpin
Proyek.
c. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar,
waterpass. Semua nodanoda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak
boleh ada kebocoran-kebocoran

Anda mungkin juga menyukai