FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta merupakan lembaga perguruan tingi negeri di Yogyakarta yang tetap eksis mendarmabhaktikan dirinya pada ibu Pertiwi hingga sekarang. Sejak tahun 1958 UPN “Veteran” Yogayakarta menapaki perjalanan panjang sebagai pendidik dan pencetak generasi pioneer pembangunan Indonesia, berbekal semangat disiplin, kejuangan dan kreativitas untuk meraih prestasi dan cita-cita menjadi perguruan tinggi yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional dilandasi jiwa bela Negara dan sesanti Widya Mwat Yasa. Makna Widya Mwat Yasa (Wimaya) sangat mulia, yaitu “menuntut ilmu untuk didarmabaktikan bagi pembangunan Bangsa dan Negara” hal ini perlu ditanamkan kepada para mahasiswa. Pengabdian untuk mengisi pembangunan tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa dilandasi jiwa bela Negara dan rasa cinta tanah air yang tulus. Dalam rangka penanaman nilai-nilai kebangsaan, di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta terdapat salah satu mata kuliah wajib yaitu Bela Negara dan Widya Mwat Yasa. Mata kuliah ini membahas tentang sekelumit sejarah, nilai-nilai jati diri, jiwa bela Negara, rasa cinta tanah air, semangat persatuan kesatuan, dan pembangunan karakter mahasiswa. Penanaman nilai-nilai tersebut akan menjadi bekal bagi para mahasiwa dalam mengisi era pembanguna berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih merata. Dalam proses pembelajaran mata kuliah Bela Negara dan Widya Mwat Yasa, terdapat kegiatan kunjungan untuk mahasiwa. Kunjungan ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu di area kampus dan di luar kampus. B. Tujuan Diadakannya Kunjungan 1. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang jati diri kampus UPN “Veteran” Yogyakarta. 2. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tetang jati diri bangsa Indonesia.
C. Manfaat Diadakannya Kunjungan
1. Mahasiswa mendapat wawasan dan pengetahuan tentang jati diri kampus UPN “Veteran” Yogyakarta. 2. Mahasiswa mendapat wawasan dan pengetahuan tentang jati diri bangsa Indonesia. BAB II
ISI
A. Riwayat
Museum Geoteknologi Mineral (MGTM) UPN “Veteran” Yogyakarta
diresmikan pada tanggal 27 Februari 1988 oleh Menhankam RI Bapak jendral (Purn.) Poniman. Museum ini beralamat di Jl. Babarsari No. 2 Tambakbayan, Yogyakarta. Maksud didirikannya museum GTM adalah sebagai Penunjang Tridharma Perguruan Tinggi yang disajikan dalam gambaran kejadian bumi melalui peninggalan benda – benda yang berkaitan dengan sejarah kejadian bumi beserta kehidupannya dan divisualkan melalui maket – maket. Tujuan museum GTM disamping untuk melestarikan peninggalan – peninggalan yang amat berharga yang terdapat di bumi, juga digunakan sebagai media dan sarana untuk mencintai, mempelajari, dan mengembangkan ilmu kebumian.
Museum ini terbuka untuk masyarakat akademis maupun masyarakat
umum. Selain itu, museum ini tidak memungut biaya masuk. Jam operasional museum ini adalah Hari Senin sampai Jumat pukul 08.00- 15.00 WIB. Pada Hari Sabtu, Minggu, dan hari besar museum ini tutup.
B. Macam – Macam Koleksi
Museum GTM mempumyai koleksi berbagai jenis mineral (dalam dan
luar negeri), batuan, bahan tambang, serta maket – maket dan gambar – gambar yang berkaitan dengan ilmu kebumian, rekayasa ilmu kebumian, maupun rekayasa teknologi ilmu kebumian, maupun rekayasa teknologi ilmu kebumian, yang dapat dikelompokkan menjadi :
1. Bidang Geologi
Menyajikan visualisasi sejarah terjadinya bumi, batuan, dan mineral
penyusunnya, beserta fosil dan berbagai jejak kehidupan pada masa ratusan juta sampai ribuan tahun yang lalu, juga maket dan gambar- gambar yang berkaitan dengan geologi/ilmu kebumian.
2. Bidang Pertambangan
Menyajikan berbagai mineral dan batuan yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar, ornament untuk lantai dan bahan galian tambang lainnya. Juga maket – maket system penambangan tambang terbuka maupun tambang bawah tanah (Underground Mining) serta beberapa perlengkapan peledakan dan peralatan pengolahan bahan galian.
3. Bidang Perminyakan
Menyajikan maket anjungan eksplorasi maupun eksploitasi minyak
bumi, miniatur rig produksi minyak lepas pantai. Selain itu juga menyajikan beberapa contoh minyak mentah yang belum diolah maupun yang sudah diolah.
4. Bidang Pertanian
Menyajikan berbagai monolit profil tanah Vertisol, Andisol,
Inceptisol, Alfisol, Oxisol, dan Regisol dengan berbagai horizon yang terbentuk secara nyata sebagaimana terdapat di lapangan dengan penjelasan sifat kimia dan fisika berbagai kandungan unsur hara untuk berbagai jenis tanaman.
C. Fasilitas 1. Ruang Pamer Koleksi
Museum GTM mempunyai dua ruang pamer yang terdiri : Ruang
Pamer 1 berisi koleksi fosil, berbagai jenis batuan dan mineral, sedangkan Ruang Pamer 2 berisi maket – maket rekayasa teknologi ilmu kebumian.
2. Ruang Audio Visual
Ruangan ini digunakan sebagai tempat pertemuan dan pemutaran
film – film yang berkaitan dengan ilmu kebumian dan rekayasa teknologi ilmu kebumian pertambangan dan perminyakan. BAB III PENUTUP Dalam pembuatan laporan ini, kami menyadari akan adanya kekurangan, baik dalam bahasa maupun penulisannya. Hal tersebut tidak lain karena keterbatasan kami dalam ilmu pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Sekalipun demikian, mudah-mudahan laporan ini dapat berguna dan bermnfaat bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
A. Kesimpulan
Setelah melakukan kunjungan, kami bisa dapatkan pelajaran yaitu
tentang jati diri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, khususnya salah satu fasilitas kampus yaitu Museum Geoteknologi Mineral (MGTM).
B. Saran
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta dikenal
sebagai pendidik dan pencetak generasi pioneer pembangunan Indonesia, berbekal semangat disiplin, kejuangan dan kreativitas untuk meraih prestasi dan cita-cita menjadi perguruan tinggi yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional dilandasi jiwa bela Negara dan sesanti Widya Mwat Yasa. Untuk mencapai tujuan mulia UPN “Veteran” Yogyakarta, perlu adanya kerjasama antar seluruh warga kampus UPN “Veteran” Yogyakarta. Sebagai mahasiswa, hendaknya mendukung dengan ikut andil dalam perwujudan cita-cita kampus yang mulia tersebut. Sebagai fasilitas kampus, museum Geoteknologi Mineral sudah cukup baik. Namun, perlu adanya penambahan koleksi untuk melengkapi isi museum.