Sekarang kita akan mulai membahas tentang koma dan kematian otak dengan mempelajari tentang
pusat kesadaran. Di edisi sebelumnya pernah kita singgung sedikit tentang pusat kesadaran. Ada
lintasan sensorik spesifik / titik ke titik (jaras spinothalamicus, lemniscus medialis dan lateralis,
genikulo–calcarina) yang sebagian besar menentukan kualitas kesadaran, dan ada lintasan sensorik
non spesifik / lintasan ascenden difus / non lemniscal pada serabut–serabut di formatio retikularis
yang menentukan derjat kesadaran (kualitasnya). Pada topik ini kebanyakan akan dibahas kesadaran
secara kuantitatif (derajat kesadarannya gitu bo’...), so pusat kesadaran yang akan dibahas berikut ini
yang berupa lintasan nonspesifik / difus yang disebut Ascending Reticular Activating System (ARAS)
[Semacam lagunya dewa19 ya Val!!] <Wah kamu kayaknya jaras spinothalamicusnya rada kacau Er!!>.
GANGGUAN KESADARAN
Gangguan kesadaran dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Gangguan pada ARAS dan kedua hemisphere cerebri, sifatnya arousal atau bertingkat (derajat
kesadaran).
Kalo di IPD, pembagian derajat kesadaran itu lebih komplek, yaitu berupa compos mentis,
letargi, drousy, obtundation, stupor, koma, koma yang dalam [Pokoké okeh lah].
Kalo di Neurology, Cuma dibagi 4 aja <Irit...>, yaitu compos mentis (C.M), somnolen, stupor, dan
koma
2. Gangguan pada pusat kognitif, dimana gangguan ini lebih mempengaruhi fungsi mental, ekspresi,
psikologis, melibatkan sensasi, emosi, dan proses berpikir. Gangguan ini meliputi confusion,
delirium, ilusi, halusinasi, de el el.
ETIOLOGI KOMA
1. Stroke
Stroke dapat disebabkan oleh disfungsi endotel karena kelainan metabolik atau
hiperkolesterolemia. Bisa juga karena MAV (Malformasi Arterio Venosa).
2. Encephalitis dan meningoencephalitis
Terjadi gejala: panas, kejang, serta penurunan kesadaran. Selain itu meningeal sign , dapat dites
dengan tes apa? Yep! Kernig dan Brudzinxky 1, 2, 3 ya...
3. Metabolisme
Kebanyakan karena hioglikemia dengan riwayat psikologis ato pada penderita DM. Soalnya obat
DM kan untuk menurunkan kadar gula, tapi kalo gak hati–hati bisa malah jatuh ke hipoglikemia.
Gejala khas: keringat dingin, palpitasi, bingung, delirium [mirip shock lah!!]. treatmentnya ya beri
bolus dekstrosa 10 % atau suruh minum air gula hangat.
4. Encephalopati
Penyebab tersering adalah hipotensi yang kemudian menyebabkan black out karena hipoksia
cerebri.
Selain itu dapat pula karena encephalopati hepatikum akibat adanya sirosis hepar, hepatoma, or
intoksikasi alkohol.
Encephalopati uremicum juga dapat menyebabkan koma
5. Neoplasma
Tanda klinis neoplasma pada otak adalah nyeri kepala kronis tapi progresif, lokalisasi nyeri jelas
dan adanya trias TIK (tekanan intrakranial), yaitu mual muntah, diplopia, dan kejang.
6. Intoksikasi
Dapat karena intoksikasi Co, logam berat maupun obat serangga.
7. Trauma
Ya karena trauma kepala, misalnya pada KLL.
8. Elektrolit disturbance
Biasanya karena pemberian diuretika yang over dose sehingga terjadi hiponatremia.
Tujuan pemeriksaan neurology pada penderita dengan gangguan kesadaran menurun adalah:
a. Untuk menegakkan diagnosis kinis
b. Untuk mengetahui letak lesi neurologis
c. Untuk mencari faktor penyebab
c. Apneusis keadaan yang ditandai dengan aktivitas inspirasi yang dipertahankan, yang tidak
terimbangi dengan ekspirasi, setiap inspirasi berlangsung lama dan seperti kram. Keadaan ini
mengikuti eksisi bagian atas pons (pusat pneumotkoksik). Prognosisnya jelek...lek..lek...
d. Ataxic
Ataxic itu dari bahasa Yunani, Ataktos yang artinya iregulat, gak teratur, dan gak terkoordinasi.
So, nafas yang ataxic itu yang gimana coba? Bisa jawab kan....!!!
4. Refleks batang otak (brainstem reflex) untuk mengetahui derajat severitas (keparahan) penurunan
kesadaran.
Major brainstem reflexes used in the coma
Macam refleksnya:
a. Refleks pupil
Reaksi pupil terhadap cahayanya cepat
atau lambat. M. Spinkter pupil kan
inervasinya oleh n. III yang
nukleusnya ada di perbatasan
mesencephalon–pons. So, kalo ada
gangguan ditempat itu ya...refleknya
jadi terganggu. Disamping itu
perhatikan juga terjadinya anisokoria
b. Refleks kornea
Jika ada lesi di batang otak, refleksnya
jadi lambat. Inervasi kornea oleh n. V
cabang I yaitu n. Opthalmicus,
sedangkan reflek blink (mengejapnya)
oleh n. VII yang menginervasi otot di
kelopak mata (m. Levator palpebrae dan m. Tarsalis superior dan inferior) <Mungkin kornea ini kalo
dalam keadaan seperti ini prisnipnya adalah alon–alon waton kelakon> [Bagi yang gak tau artinya silahkan tanya Mas
Bambang ≈ Ludhang, hehehe]
c. Refleks gerak bola mata
Lihat gerak bola matanya, sifatnya masih konjugae atau udah disjugat? Oleh karena lesinya
udah melibatkan batang otak (disitu kan ada nukleus n. III, IV, dan VI yang menginervasi otot
penggerak bola mata) maka gerak bola matanya sifatnya jadi disjugat.
Nach, melihat lukisan diatas, kita dapat memahami beberapa hal. Misalnya:
Jika lesinya ada di diencephalon, pupilnya akan memberikan sedikit reaksi (small reaktive)
pada penyinaran.
Yang paling sering dijumpai adalah pin point pupil akibat lesi yang terjadi pada pons. Be
aware...jangan sampai keliru dengan pin point pupil yang terjadi akibat overdosis pemakaian
diazepam <like pil koplo??> <plizz ya jangan semena–mena mendiagosa bahwa terjadi lesi di pons, padahal dia lagi
mabok>
Yang lainya bisa kalian lihat sendiri dari gambar di atas.
Jika terjadi penambahan massa intracranial yang berakibat peningkatan ICP (Intra Cranial
Pressure) maka otak akan terdesak ke–2 arah, yaitu:
a. Ke foramen magnum ke arah belakang
b. Ke foramen orbitale maifestasinya berupa papilleoedema. So...perlu dilakukan funduskopi
Penyebab papilleoedema (peningkatan tekanan intrakranial) antara lain:
Hipertensi
Massa (ex: tumor)
Hydrocephalus
CVT
Meningitis
Perdarahan
Tidak terjadinya papilleoedema tidak menyingkirkan kemungkinan terjadinya peningkatan ICP.
Menurut referensi, papilloedema itu terjadinya pada peningkatan ICP yang perlangsungannya
kronis. Papilleoedema harus segera ditangani. Tidak boleh lebih dari 6 jam. Terapi pada
papilleoedema: Injeksi steroid, ex: dexamethasone dengan dosis 10–40 mg sebanyak 4 kali.
Jika ingin cepat berefek, bisa dikombinasikan dengan pemberian mannitol 125 cc tetesan yang
habis dalam ½ jam. Berikan setiap 5 jam.
Resiko pemakan deksametason adalah peningkatan kadar glukagon yang berakibat peningkatan
kadar gula darah (glukagon kan antagonisnya insulin gitu loh), sedangkan resiko pemakaian
manitol adalah peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Generasi yang lebih baru dari steroid
antara lain metil prednisolon.
2. Gerak bola mata
Mekanisme yang memediasi gerak konjugae bola mata pada batang otak <pelajari sendiri ya gambar
dibawah....kalo gak donk, sebut kata dodol 3x, he..he...he...> {Sorry ya gambarnya kepisah, gambar yang diliat yang
judulnya Brainstem pathways mediating conjugate horizontal eye movements, dihalaman berikutnya}
Masih ingat gak tentang test kalori? Pada tes kalorik yang disebut juga Barany’s symptom, bila
telinga normal diirigasi dengan air panas (110–120 °F) akan timbul nistagmus berputar kearah
Nah, kalo yang berikut ini adalah manifestasi gerak bola mata jika terjadi lesi pada MLF kiri
(internuclear opthalmoplegi)
Internuclear Opthalmoplegia
Brainstem Reflexes for Coma
(Left MLF lesion)
Looking forward
Looking to left
Looking to right
Convergence
Meningeal Sign
Kaku kuduk / neck stiffness
Brudzinki sign
Kernig sign pada meningism atau pada herniasi discus lumbaris <kalo yang ini kayaknya udah jelas soalé
udah tak terangin diwaktu lampau. Kalo lupa berarti kalian perlu makan bakpau, he..he..he..> {????}
Vegetative State
Vegetative itu tumbuhan, so pada vegetative state ini pasien sadar, matanya terbuka tapi tidak
memberikan respon terhadap lingkungan ataupun stimulasi yang datang dari dirinya sendiri.
Tidak mampu berinteraksi dengan orang lain.
Tidak ada respon tingkah laku (behavioural response) yang sifatnya bertujuan, dan disadari.
Nafasnya spontan <Uhuy... !!!>
Refleks batang otaknya normal.
Terdapat gerakan–gerakan tidak bertujuan yang tidak konsisten.
tcome dari PSV ini tergantung pada beberapa hal, yaitu: etiologi, umur, dan durasi
PSV akan menjadi permanen jika:
Tidak terjadi pemulihan kesadaran setelah 12 bulan pada anak–anak atau dewasa yang
mengalami cedera otak akibat trauma.
Tidak terjadi pemulihan kesadaran setelah 3 bulan pada anak–anak atau dewasa yang
mengalami cedera otak non–trauma.
Bila terjadi Brainstem Death berarti terjadi kematian otak <Bahasa filsafatnya: hakikat/intidari kematian manusia
adalah kematian batang otak. Soalnya hal ini dapt diterapkan pada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, dengan kata lain tidak
dibatasi oleh ruang, waktu, aksi, passi, dll. Ha333x>
MASSES
TUMOUR
ABSCESS
CYST
HAEMATOMA
ICP
CONING
FOCAL VENTRICULAR HYDROCEPHALUS
DISPLACEMENTS DISTORTION CENTRAL HERNIA
Slide diatas merupakan gambaran hubungan antara peningkatan TIK dengan keadaan otaknya.
Cerita singkat aja ya…… Adanya massa di otak akan meningkatkan TIK. Massa tersebut akan
menekan otak disekitarnya sehingga terjadi focal displacements. Dalam waktu beberapa hari
berlanjut menjadi penekanan terhadap ventrikel, akhirnya setelah beberapa minggu muncullah
hidrocephalus. TIKnya semakin meningkat. Akhirnya……karena TIK yang terlalu tinggi
menyebabkan herniasi central. Dalam hitungan jam dia akan jatuh ke kondisi koma akibat
pendesakan ARAS dan akhirnya mati karena pendesakan batang otak.
Proses desak ruang supratentorial (karena adanya massa di lobus temporalis) menyebabkan focal
displacement (pendesakan di sekitar lesi) ke berbagai arah. Yang pada akhirnya (tahap terminal)
semua mendesak batang otak ke foramen magnum.
1. Hernia Subfalcine
Dapat kita lihat bahwa terjadi pendesakan ke
arah falk cerebri. So... pada CT–Scan terlihat
falk cerebrinya tampak melengkung.
2. Hernia Transtentorial
Penyebabnya ada 2 macam, yaitu:
a. Hernia PHG (para hypocampal gyrus)
PARAHIPPOCAMPAL GYRUS (PHG) HERNIATION COMPLICATIONS of PHG HERNIATION
KERNOHAN’S
Kernohan itu nekrosis di daerah otak yang mengalami oedem akibat proses pendesakan.
NORMAL HERNIA
Hernia PHG dan hernia Central dapat terjadi sendiri–sendiri dapat pula bersama–sama
(kombinasi). Pada herniasi transtentorial (hernia central dan PHG) pendesakannya arahnya
kebawah, yang dimulai dengan bagian diencephalon/central kemudian turun ke batang otak
dengan arah rostro–caudal (mulai dari mesencephalon–pons–medula oblongata). Manifestasinya
disebut Sindroma Sentral Perburukan Rostro–Kaudal.
a. Tahap diencephalik
1. Penurunan kesadaran dan perilaku
2. Pernafasan cheyn–stokes
3. Pupil isokor sempit (diameter 1–3 mm) masih bereaksi dengan cahaya dengan cepat
4. Kedua bola mata divergensi
5. Doll’s eye movement
6. Terjadi hemiparesis sebelum terjadi penurunan kesadaran, refleks babinsky dapat
ditimbulkan pada kedua sisi
b. Tahap mesencephalon–pons
1. Temperatur tubuh naik turun
2. Nafas cheyn–stokes berangsur hilang diganti hiperventilasi terus menerus
3. Pupil mulai melebar (2–3 mm), tidak bereaksi terhadap cahaya
4. Gerak mata mulai diskonjugasi, pada tindakan doll’s eye, bola mata yang jatuh ke medial
tidak bergerak sejauh yang jatuh ke lateral.
5. Refleks motorik bersifat ekstensor
c. Tahap pons–medula oblongata
1. Hiperventilasi mulai mereda, tapi nafas jadi tidak teratur, kadang apneu dan kadang
dangkal dan cepat (20–40 kali/menit)
d. Tahap medula oblongata
1. Nafas lambat, tak teratur, dangkal
2. Nadi tidak teratur
3. Tekanan darah menurun tiba–tiba
4. Akhirnya pernafasan berhenti dan kemudian pupil melebar
<Kalo pada uncal herniation, pendesakan dari arah lateral batang otak. Jadinya yang menifestasi uncal
hernia tahap dini bukanlah penurunan kesadaran, informasi detailnya plizz bacalah tentang uncal herniation
setelah ini>
Proses desak ruang supratentorial yang berkedudukan di lobus temporalis, biasanya mendesak
tepi bawah bagian medial uncus dan gyrus hypocampus ke arah garis tengah batang otak dan
juga ke tepi lateral tentorium <pilzz dech.... liat gambar yang di hal 71> . Akibatnya terjadi penekanan
pada batang otak dan mendesak samping batang otak kontralateral ke arah tepi bebas daun
tentorium. Karena itu, N. III (occulomotorius) dan arteri cerebri posterior sisi proses desak
ruang terjepit antara uncus yang udah bengkak dengan tepi bebas daun tentorium. So...dari
keadaan tersebut dapat disimpulkan bahwa manifestasi tahap dini herniasi uncus bukan
kemunduran kewaspadaan, tetapi manifestasi akibat lumpuhnya n. III. Apa aja ya? Yup...ada
anisokria sedang, refleks cahaya lambat pada pupil yang melebar. Pada tahap lanjut dapat kita
temukan:
1. Anisokoria dengan pupil yang melebar pada sisi lesi
2. Paralisis n. III ipsilateral (internal/eksternall)
3. Hemiparesis ipsilateralmungkin didapatkan sebagai akibat kompresi pedunculus cerebri sisi
kontralateral
4. Stupor/koma
5. Tahap terminal berarti udah mulai terjadi penekanan medula oblongata. Udah tak jelasin
didepan lho... <Minta dijelasin lagi ya? Plizz dech...jangan terlalu ngefans ama kami, he...he...he...>
4. Cerebellar Tonsiler Herniation (CONIG)
Hernia cerebellar atau tonsilar yang terjadi pada kasus–kasus
tumor infratentorial atau tumor cerebellum, berakibat terjadinya
koma, penekanan pusat respirasi dan sirkulasi hingga akhirnya
berakhir pada kematian...mati...mati...mati..
<Hiks...hiks...hiks...takut ya?>
HYDROCEPHALUS
Seperti udah diterangin didepan, hidrocephalus itu pada prinsipnya adalah penekanan pada salah satu
ventrikel (dilatasi ventrikel) dan merupakan salah satu penyebab meningkatnya tekanan intracranial.
Definisi hidrocephalus tuch apa ya? Si gendut Dorland bilangnya sich keadaan yang ditandai oleh
dilatasi ventrikel cerebral, paling sering akibat obstruksi jalur cairan cerebrospinal.
1. Hidrocephalus noncommunicating
Hidrocephalus noncommunicating adalah hidrocephalus yang terjadi akibat obstruksi ventrikel <So,
kira–kira kenapa dikasih nama noncommunicating coba? Yuppy...karena ada obstruksi pada ventrikelnya berakibat antar
ventrikel putus hubungan..cerai gitu dech! Kayak artis–artis aja ya, he..he..he..>. Nach...ada gambarnya nich... titik–
titik or bulatan hitam menunjukkan letak obstruksinya.
2. Hidrocephalus communicating
Bilangnya si gendut Dorland yang lumayan kekar, hidrocephalus communicating merupakan
hidrocephalus dimana tidak terdapat obstruksi dalam sistem ventrikel dan cairan cerebrospinal
mudah mengalir keluar dari otak menuju canalis spinalis, namun tidak diabsorbsi. Tapi dari gambar
dapat kita lihat bahwa obstruksinya ada di subarachnoid spacenya (liat aja black dots di gambar)
HYDROCEPHALUS
COMMUNICATING v NONCOMMUNICATING
********Alhamdulillah*******
Ex vacuo hiydrocephalus
ILMU PENYAKIT SYARAF 73AFTER MID