Oleh :
NIM :111101075
Absen :15
Kelas : B
YOGYAKARTA
2014
DAMPAK PENAMBANGAN TIMAH TERHADAP LINGKUNGAN
lumpur tanah dari timah dan pengaruh tambang timah telah membuat hampir
disetiap aliran sungai dapat berwarna coklat muda dan keruh yang berada
aliran sungai, kawasan sempadan pantai, hutan lindung, dan hutan produksi.
merusak kawasan hutan yang ada didaerah tambang timah tersebut, dan juga
dapat membuat pencemaran pada sungai disebabkan penambangan yang
dibuat tidak ditata dengan sebaik-baiknya. Dan kalau sungai telah tercemar
lainnya.
3. Lubang tambang
kualitas dan kuantitas air. Air lubang tambang mengandung berbagai logam
berat yang dapat merembes ke sistem air tanah dan dapat mencemari air ta nah
sekitar. Potensi bahaya akibat rembesan ke dalam air tanah seringkali tidak
berisi air bersifat asam dan sangat berbahaya.Dan kalu lubang tambang ini
tetap dibiarkan air asam yang ada dalam lubang tambng tersebut akan dapat
mengurangi kualitas air tanah yang ada pada proses penambangan tersebut,
dan juga dapat membuat kesuburan tanah yang ada mbangan di daerah
karena sifat alamiah dari reaksi yang terjadi pada batuan. Sebagai contoh,
pertambangan timah pada era kerajaan Romawi masih memproduksi air asam
tambang 2000 tahun setelahnya. Air asam tambang baru terbentuk bertahun-
mencemari air permukaan dan air tanah. Sekali terkontaminasi terhadap air
imbas dari krisis ekonomi berkepanjangan yang berakibat pada krisis sosial.
yang mengalami degradasi kualitas dan kuantitas lahan yang telah mencakup
wilayah hutan di Bumi Serumpun Sebalai ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa
bermuara sungai-sungai yang membawa air dan lumpur dari lokasi tambang
timah. Di kawasan pantai, hutan bakau di sejumlah lokasi rusak akibat limbah
dan pipa paralon, yang mengapung. Para buruh menyelam ke dasar laut,
timah juga merusak daerah aliran sungai, kawasan sempadan pantai, hutan
hebat pada musim kemarau. Jika dilihat dari udara sebelum mendarat di
Bandara Depati Amir, wajah bumi Bangka Belitung dipenuhi kawah dan
lubang menganga. Lubang-lubang itu terisi air hujan dan menjadi tempat
Lingkungan
sehingga kita pun merasakan bumi semakin panas. Ini disebabkan berkurangnya
ekosistem yang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya secara optimal, seperti
perlindungan tanah, tata air, pengatur cuaca, dan fungsi-fungsi lainnya dalam
disetiap sudut daerah ini. Kerusakan alam yang terjadi di Provinsi kepulauan
Bangka Belitung sangat parah. Kerusakan ini tidak hanya terjadi di darat tetapi
akan menghalangi sinar matahari masuk kedalam laut sehingga proses fotosintesis
di laut.
Gangguan ekosistem akibat penambangan ini dikategorikan dalam
gangguan yang mempunyai intensitas berat. Hal ini dikarenakan struktur hutan
lain yang timbul akibat penambangan timah adalah lahan yang terdegradasi.
Degradasi pada lahan bekas tambang meliputi perubahan sifat fisik dan kimia
tanah, penurunan drastis jumlah spesies baik flora, fauna serta mikroorganisme
tanah. Dengan kata lain, lahan yang terdegradasi memiliki tingkat kesuburan yang
rendah dan struktur tanah yang kurang baik untuk pertumbuhan tanaman
Untuk memperbaiki kondisi lahan yang rusak akibat kegiatan pertambanga dapat
kimia dan biologis tanah tersebut. Namun upaya perbaikan dengan cara ini
masih dirasakan kurang efektif, hal ini karena tanaman secara umum
tambang.
pucuk dan bahan organik serta pemupukan dasar dan pemberian kapur.
pemanfaatan mikroriza
Jika bumi tetap dibiarkan seperti saat ini maka bukan tidak
mungkin bencana akan melanda negri ini dan Bangka Belitung khususnya.
Dengan semakin langkanya tumbuhan maka cadangan air juga berkurang.
Oleh karena itu marilah kita bersama-sama untuk menjaga bumi ini agar
“muda menanam, tua menuai” untuk membuat bumi tersenyum pada kita.
Sehingga kita tidak kepanasan lagi, tidak lagi dilanda kekeringan yang
http://asnanlubis.blogspot.com/2013/02/makalah-geologi-lingkungan-
sumber-daya.html