Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

HIBURAN

DOSEN PENGAMPUH:
NURSAN,SE,M.SI

DISUSUN OLEH:

DINI (211120006)
HARIADI ADHA (
RESKY SHARTI (21112026)
MUH.SUBROTO (
HERWANDI (

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS (MANAJEMEN B)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH (UM) PALOPO

TAHUN AKADEMIK 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT.Yang telah melimpahkan berkat rahmat dan
taufiq hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan
makalah tentang “Hiburan”.

Shalawat serta salam kami limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang
memberikan syafaat di yaumul qiyamah nanti.

Dengan terselesaikan Makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Nursan,
SE, M.Si selaku dosen pengampuh mata kuliah Manajemen Pengantar Bisnis yang telah
membimbing, memberikan penjelasan, dan tambahan materi selama pembelajaran sehingga kami
mendapatkan banyak bahan dan inspirasi dalam penyusunan makalah.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan.Untuk itu segala
kesalahan mohon dimaafkan, dan segala bentuk kritik dan saran sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaatkan.

Palopo 5 Maret 2022

(KELOMPOK 4)

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hiburan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia.


Dimana hiburan dilakukan dan dicari oleh manusia untuk memperoleh kesenangan
dalam dirinya dan kehidupannya. Setiap manusia memiliki jenis atau bentuk
hiburan mereka tersendiri untuk diri mereka. Dalam kehidupannya banyak sekali
jenis hiburan yang berkembang di masyarakat, mulai dari jenis hiburan berupa tari-
tarian,teater, dan juga musik. Jenis hiburan musik selalu mengalami perkembangan
dari zaman ke zaman dan tidak pernah ada habisnya. Perkembangan tersebut mulai
dari musik tradisional hingga musik modern.

Jika dilihat dari segi fungsi, Kartono (2004:59), mengatakan bahwa musik
juga dapat diarahkan sebagai media pendidikan dalam mengembangkan
kemampuan dasar fisik, sosial, emosi, cipta, estetika dan bakat seseorang serta
menumbuhkan daya pikir kreatif dan kecerdasan seseorang. Selain itu Wibowo
(2012:2), mengungkapkan bahwa musik atau hiburan secara psikologis berfungsi
untuk menghibur diri individu sebagai anggota kelompok masyarakat yang
biasanya lelah dengan rutinitas seharian sehingga membutuhkan hiburan untuk
menenangkan atau refreshing diri sejenak dari kesibukan.

Ada berbagai jenis hiburan musik yang berkembang dalam kehidupan


masyarakat. Salah satunya ada pada masyarakat Sumatera Barat. Jenis hiburan
yang ada pada masyarakat Sumatera Barat yakni hiburan orgen tunggal, hiburan ini
ada pada acara-acara tertentu salah satunya pada acara pernikahan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:988) Organ (musik) adalah alat musik
seperti piano yang menghasilkan nada dari udara yang dihembuskan ke dalam pipa
yang berbeda bentuk dan ukuran, alat musik yang nadanya dihasilkan melalui
dawai elektronik. Organ (keyboard electrik), organ ini dikatakan tunggal, karena
hanya menggunakan keyboard tanpa menggunakan alat musik lain, organ ini
disambungkan ke speaker sehingga menghasilkan bunyi yang keras dan bisa
terdengar dari jarak yang cukup jauh. Hampir semua pertunjukan organ tunggal
menampilkan penyanyi wanita yang biasanya disebut dengan “biduan”. Terkadang
dalam penyajian organ tunggal ini tidak mengutamakan suara yang merdu, namun
lebih kepada postur tubuh serta ditambah dengan kemampuan gerakan tubuh yang
energik sesuai dengan irama lagu atau musik serta dengan aksi panggung yang
memukau penonton, aksi di atas pentas tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi
penonton yang menyaksikan.
Sumatera Barat khususnya Nagari Unggan, Kecamatan Sumpur Kudus,
Kabupaten Sijunjung, saat ini masyarakatnya sangat meminati musik orgen, tetapi
musik orgen yang mereka sajikan berbeda dari orgen-orgen tunggal dari daerah
lain. Biasanya orgen tunggal disajikan ketika acara pernikahan dan acara pemuda
saja, tetapi tidak dengan Nagari Unggan ini. Berbeda dengan orgen tunggal pada
umumnya, orgen tunggal ini tidak hanya diadakan pada acara pernikahan saja,
melainkan dapat juga dilakukan pada waktu-waktu lainnya. Misalnya di saat hari
perayaan 17 Agustus, perayaan tahun baru, bahkan di waktu musim panen pun
hiburan dengan orgen tunggal bisa dilakukan. Acara musik orgen ini banyak
diminati oleh semua kalangan, terlebih pemuda-pemudi dan anak-anak. Perbedaan
orgen ini dengan orgen lain terletak pada penyajian acara orgen nya. Bentuk acara
orgen tersebut secara garis besar adalah: Apabila ingin menyaksikan orgen tersebut
panitia akan memungut biaya sebesar 10.000 /orang, barulah masyarakat bisa
masuk dan menyaksikan orgen. Acara orgen dimulai pukul 20:00 wib sampai
subuh. Tidak hanya sampai disitu panitia orgen juga memperbolehkan semua
kalangan masyarakat untuk berjoged di atas panggung bersama biduan (artis
orgen), tidak hanya orang dewasa, anak-anak kecil dan pemuda-pemudi juga
diperbolehkan asalkan mereka membayar uang sebesar Rp.50.000.- untuk satu
orang dewasa/pemuda dan Rp.50.000.- dan untuk 4 orang anak-anak kecil yang
berumur dibawah 15 tahun.

Masyarakat Nagari Unggan melaksanakan kegiatan orgen tunggal ini


bisa satu sampai dua kali dalam sebulan tergantung dari dana dan kesiapan
panitia untuk mengadakan acara orgen ini, panitia pada acara orgen tunggal
adalah masyarakat Nagari Unggan lebih tepatnya pemuda dan pemudi
masyarakat Unggan. Peminat dari acara ini adalah semua masyarakat
Unggan, baik itu dari tokoh masyarakat maupun dari masyarakat itu sendiri,
dan tidak hanya pemuda pemudi maupun orang dewasa tetapi juga anak-anak
menikmati acara ini

Hiburan orgen tunggal pada masyarakat Nagari Unggan ini memiliki


dampak maupun pengaruh terhadap masyarakatnya, baik nantinya pengaruh yang
didapatkan oleh individu maupun kelompok. biasanya hiburan orgen tunggal
diperuntukkan dan diminati oleh orang dewasa. Namun di Nagari Unggan hiburan
ini juga dinikmati oleh para remaja maupun anak-anak. Dimana mereka
diperbolehkan oleh orang tua mereka untuk ikut menyaksikan hiburan orgen
tunggal tersebut. hiburan orgen tunggal ini memiliki pengaruh maupun dampak
terhadap lingkungan dan interaksi masyarakat Nagari Unggan. dimana lambat laun
hal ini akan berpengaruh kepada pola tingkah laku masyarakatnya, terlebih lagi
kepada remaja dan anak-anak Nagari Unggan. hal ini sejalan dengan yang
diungkapkan oleh Otto Soemarwoto (1998:43), mengenai dampak itu sendiri
adalah suatu perubahan yang terjadi akibat suatu aktifitas.

Berdasarkan pengertian dampak diatas, dalam hal ini peneliti ingin mengkaji
tentang dampak positif dan dampak negative dari hiburan orgen tunggal yang ada
di Nagari Unggan. Dampak ini fokus kepada remaja dan anak-anak yang ikut
terlibat dalam hiburan orgen tunggal ini. Dimana hiburan orgen tunggal dapat
mempengaruhi pola tingkah laku remaja dan anak-anak di Nagari Unggan.
pengaruh ini lebih kepda hal-hal negative yang dilakukan oleh remaja dan anak-
anak tersebut. Dari penjabaran di atas maka peneliti mengkaji tentang bentuk
hiburan orgen tunggal, fungsi hiburan orgen tunggal beserta dampaknya terhadap
masyarakat Nagari Unggan.

B. Rumusan Masalah

Banyak sekali dampak akibat perubahan zaman serta perkembangan


teknologi yang salah satunya perubahan atau perkembangan tersebut terjadi pada
hiburan di masyarakat. Sumatera Barat yang mana sebagaian masyarakatnya
memilih hiburan orgen tunggal sebagai hiburan mereka. Hiburan ini sudah mulai
bergeser nilai-nilai nya bagi masyarakat, hiburan ini tidak hanya sebagai penghibur
bagi mereka tetapi sudah mulai menjadi sebuah bisnis bagi mereka, yang mana
penghasilan dari hiburan ini mereka gunakan kembali untuk hiburan selanjutnya.
hiburan orgen tunggal ini sangat efisien dan tidak banyak memakan jasa, terlebih
karna hiburan orgen terdiri dari alat musik keyboard saja dan pemainnya. Orgen
tunggal di Sumatera Barat juga sudah seperti kebudayaan yang mana setiap acara
pesta pernikahan selalu ada orgen tunggal tersebut untuk menghibur para tamu.
Namun pada masyarakat Nagari Unggan yang menganggap orgen tunggal ini
adalah acara yang sangat menghibur dan sangat di tunggu-tunggu oleh
masyarakatnya. Orgen tunggal di Nagari Unggan ini sangat berbeda dengan orgen
tunggal pada umumnya yang ada di Sumatera Barat, dan juga orgen tunggal pada
Nagari ini sangat diminati oleh semua kalangan atau semua aspek masyarakat
terlebih lagi anak-anak dan hiburan ini bisa mereka gunakan
sebagai sebuah bisnis.

Berdasarkan uraian di atas maka pokok permasalahan yang dapat


dibahas adalah :
1. Apa yang di maksud dengan Alat Musik Orgen?
2. Sejarah Alat Musik Orgen?
3. Bagaimana cara memainkan Alat Musik Orgen?

C. Tujuan
Berdasarkan dengan perumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Mendeskripsikan acara hiburan orgen tunggal di Nagari Unggan
2. Untuk mendeskripsikan fungsi hiburan orgen tunggal pada
masyarakat Nagari Unggan.
3. Untuk mendeskripsikan dampak dari acara orgen tunggal terhadap
masyarakat.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan
dengan ilmu antropologi terhadap hiburan orgen tunggal, dan juga
dapat digunakan sebagai referensi untuk tugas maupun penelitian.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
pengetahuan kepada masyarakat umum mengenai hiburan orgen
tunggal dan dampak hiburan orgen tunggal di masyarakat perdesaan
dan dapat digunakam sebagai wacana reflektif bagi masyarakat dalam
kehidupan sosial.

E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan cuplikan isi dari bahasan pustaka yang
berkaitan dengan masalah penelitian, yang mana berupa sajian hasil atau
bahasan ringkas dari hasil temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan
masalah penelitian. Berikut adalah beberapa hasil penelitian terdahulu
sebagai perbandingan terhadap penelitian penulis. Dalam penelitian yang
ditulis oleh Endah Dwi Wahyuningsih yang berjudul Pertunjukan Barongan
Gembong Kamijoyo Kudus yang mana penelitian ini melihat bagaimana
bentuk pertunjukan ini dan nilai-nilai yang terkandung dalam pertunjukan
Barongan Gembong Kamijoyo ini. Sehingga hasil dari penelitian ini adalah
Bentuk pertunjukan Barongan Gembong Kamijoyo di Desa Dersalam ada
dua pertunjukan yaitu barongan keliling (berjalan mengelilingi desa) dan
barongan yang diselenggarakan ditempat atau dipanggung. Bentuk Barongan
Gembong Kamijoyo yaitu terdiri dari:
1) Lakon
2) Pemain (pelaku)
3) Iringan (Suara)
4) Tempat Pentas
5) Gerak
6) Rupa (busana,rias,properti,sesaji)
7) Penonton

Barongan Gembong Kamijoyo dalam acara Barongan keliling tidak


menggunakan Lakon dalam penyajiannya, hal ini dikarenakan Barongan
Gembong Kamijoyo menyajikan sebuah arakarakan. Penggunaan lakon
hanya dikhususkan pada penyajian Barongan Gembong Kamijoyo secara
utuh misalnya pada acara ruwatan. Pemain Barongan Gembong Kamijoyo
terdiri dari:
1) Pelaku Barongan
2) Penthul
3) Tembem
4) Pemusik
5) Pawang
6) Sinden
7) Para Pemain Antraksi

Gembong Kamijoyo bertujuan untuk menguatkan karakter pelaku barongan,


sedangkan rias dalam penampilan Barongan Gembong Kamijoyo tidak
digunakan karena pelaku barongan hanya memakai topeng sebagai penutup
wajah. Pemain yang tidak memakai topeng seperti pesinden dan penari
menggunakan riasan wajah yang sederhana agar lebih menunjang
pertunjukan. Properti dan sesaji menggunakan kemenyan dan sesaji lainnya.
Nilai nilai yang terkandung dalam seni pertunjukan meliputi nilai
keindahan, nilai hayati, nilai ilmu pengetahuan, nilai keterampilan, dan nilai
religius.
1) Nilai keindahan
2) Nilai hayati atau nilai kehidupan,
3) Nilai ilmu pengetahuan
Selanjutnya penelitian dari Bagus Tri Wibowo yang berjudul Persepsi
Masyarakat Terhadap Penyajian Musik Orgen Tunggal di Desa Keloran
Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripasikan persepsi masyarakat Desa Kelorn Kecamatan Selogiri
Kabupaten Wonogiri terhadap penyajian musik orgen tunggal. Sehingga hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap musik orgen
tunggal dalam ketegori 5 yaitu sangat positif, positif, cukup positif, negatif, dan
sangat negatif, sedangkan pada ketegori positif diperoleh sebanyak 82 orang
(68,3%) dan kategori negatif sebanyak 38 orang (31,7%). Mean teoritik = 81,
dengan demikian persepsi masyarakat Desa Keloran, Kecamatan Selogiri
Kabupaten Wonogiri terhadap penyajian musik orgen tunggal dikatidakan positif.
Dari penelitian di atas menyimpulkan bahwa menurut masyarakat tersebut hiburan
orgen tunggal sangat positif.

Berikutnya adalah hasil penelitian dari Jurnal Akhyar Ulfa, dkk yang
berjudul Apresiasi Masyarakat dalam Pertunjukan Orgen Tunggal di Kenagarian
Anding Kabupaten Lima Puluh Kota. Hasil dari penelitian tersebut adalah
menggambarkan bagaimana masyarakat anding menghargai kinerja orgen tunggal
daripada seni tradisional untuk merayakan pernikahan mereka. Dan setelah peneliti
observasi dan wawancara dilakukan pada beberapa informan disimpulkan bahwa
masyarakat setempat lebih suka memiliki orgen tunggal dalam perayaan
pernikahan mereka dikarenakan, 1) perbedaan pembayaran, antara kesenian
tradisional dibandingkan dengan orgen tunggal, 2) tarian para penyanyi (penyanyi
wanita), 3) dan yang terakhir aspek ekonomi. Dan dari hasil penelitian ini juga
menggambarkan bahwa masyarakat saat ini lebih menyukai hiburan seperti orgen
tunggal dibandingkan dengan hiburan tradisional. Hasil penilitian dari Anis Sujana
yang berjudul Pergeseran Fungsi Dan Bentuk Ronggeng Di Jawa Barat yang mana
penelitian ini mengkaji bagaimana Umumnya istilah ronggeng digunakan untuk
memanggil pemain wanita, ‘dibayar ', dan biasanya sangat dicitrakan. Namun, di
sisi lain, ronggeng juga melakukan ritual fekunditas dan menjadisumber berkat.
Dapat dilihat di sini bahwa ronggeng memiliki fungsi dan peran ganda.Tulisan ini
bertujuan untuk mencari fungsi dan jenis seni ronggeng di Jawa Barat. Hasilnya
menunjukkan bahwa dalam banyak kasus ronggeng sosio-kultural memiliki fungsi
profan, yaitu sebagai penghibur.Terkait teknik kinerjanya, ada beberapa fungsi:
1) sebagai mitra audiensdalam tari hubungan sosial
2) sebagai aktor di beberapa teater tradisional
3) sebagai pemain tari dan‘Penyanyi tunggal’ serta badut
4) sebagai pemain lagu (sinden) dalam boneka kayu
5) sebagai pemaindalam pertunjukan sulap
6) sebagai pemain dalam pertunjukan helaran.
Di sisi lain, ronggeng juga memiliki fungsi suci, yaitu sebagai penata ritus,
terutama
pada yang fekunditas: pada kasus ini, ronggeng memiliki fungsi ambigu, yaitu
sebagai penampil ritus di satu sisi, dan di sisi lain sebagai penghibur.
F. Kerangka Pemikira
Kebudayaan adalah tata kelakuan, kelakuan dan hasil, kelakuan manusia,
masyarakat merupakan kelompok-kelompok manusia yang memangku kebudayaan
itu tadi. Dengan demikian, masyarakat merupakan wadah dari kebudayaan
(Koentjaraningrat, 1996:101), di kehidupan masyarakat tidak pernah lepas dari
yang namanya kebuduyaan atau kebiasaan. Kebudayaan merupakan suatu tindakan
atau tingkah laku yang dilakukan secara berpola dan terus menerus sehingga hal
tersebut dapat dikatakan sebagai suatu kebiasaan atau kebudayaan.

Tylor juga mendefenisikan kebudayaan sebagai kompleks keseluruhan yang


meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, kebiasaan dan lain-
lain kecakapan dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat
(Haviland, 1985:332), sedangkan kebudayaan modern merupakan seperangkat
standar, yang apabila dipenuhi oleh para anggota masyarakat, menghasilkan
perilaku yang dianggap layak dan dapat diterima oleh anggotanya (Haviland,
1985:333).

Menurut Malinowski fungsi adalah pengaruh suatu unsur kebudayaan secara


keseluruhan. Unsur kebudayaan adalah untuk memenuhi kebutuhan kebudayaan
secara keseluruhan. Segala aktivitas kebudayaan sebenarnya bermaksud
memuaskan rangkaian dari sejumlah kebutuhan naluri makhluk manusia yang
berhubungan dengan kehidupannya (koentjaraningrat, 1987:171). Menurut ritzer
(2003:22), fungsi merupakan akibat-akibat yang dapat diamati yang menuju
adaptasi atau penyesuaian dalam suatu sistem. Sehingga dapat berkaitan dengan
suatu alasan yang dilakukan dengan tujuan yang ingin diperoleh oleh masyarakat
tersebut sehingga dapat diamati sebagai bentuk adaptasi dalam kelompok atau
masyarakat secara keseluruhan.

Menurut Robert K Merton fungsi memiliki dua jenis yakni fungsi manifest
dan fungsi laten, yang mana fungsi manifest yakni, konsekuensi obyektif yang
membantu penyesuaian atau adaptasi dari sistem dan didasari oleh para partisipan
dalam sistem tersebut. Sementara fungsi laten yakni, fungsi yang tidak
dimaksudkan atau disadari. Sehingga dari penjabaran teori fungsi di atas peneliti
lebih berfokus kepada fungsi yang dijelaskan oleh Robert K Merton mengenai
fungsi manifest dan fungsi laten.
Berdasarkan penjabaran di atas pada masyarakat Nagari Unggan hiburan
orgen tunggal memiliki fungsi tersendiri baik manifest maupun laten, selain itu
hiburan orgen tunggal juga memiliki dampak yang dapat mempengaruhi kehidupan
masyarakat itu sendiri. Dampak ialah adanya suatu perubahan sosial budaya yang
mengakibatkan timbulnya suatu dampak. Menurut Gorys Kerap dalam Otto
Soemarwoto (1998:35) adalah pengaruh yang kuat dari seseorang atau kelompok
orang di dalam menjalankan tugas dan kedudukannya sesuai dengan statusnya
dalam masyarakat, sehingga akan membawa akibat terhadap perubahan baik positif
maupun negatif. Sedangkan menurut Otto Soemarwoto (1998:43), menyatakan
dampak adalah suatu perubahan yang terjadi akibat suatu aktifitas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak adalah benturan, pengaruh


yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Dampak positif yaitu,
pengaruh kuat yang mendatangkan akibat yang positif sedangkan dampak negatif
yaitu, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat yang negatif . Pengaruh adalah
daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk
watidak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan
dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang
mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi (KBBI Online).

Sementara menurut ahli lainnya yakni Menurut Scott dan Mitchell dalam
Kurnianto dampak merupakan suatu transaksi sosial dimana seorang atau
kelompok orang digerakkan oleh seseorang atau kelompok orang yang lainnya
untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan, dampak secara sederhana bisa
diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Pengaruh tersebut dapat terjadi karena
adanya lingkungan, lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam
pemebentukan karakter manuasia baik itu individu maupun kelompok. Dari
penjelasan diatas peneliti tidak hanya mencari dampak posistif maupun negatif dari
acara hiburan orgen tunggal, tetapi juga mencari berbagai masalah sosial yang
ditimbulkannya.

G. Metode Penelitian
1) Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif dilakukan karena ada suatu
permasalahan atau isu yang perlu dieksplorasi. Pada gilirannya, eksplorasi
inidiperlukan karena adanya kebutuhan untuk mempelajari suatu kelompok atau
populasi tertentu, mengidentifikasikan variabel-variabel yang tidak mudah untuk
diukur. Selain itu, penggunaan metode penelitian kualitatif dikarenakan perlunya
membutuhkan suatu pemahaman yang detail dan lengkap tentang permasalahan
tersebut (Creswell, 2015:63-64).

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian studi kasus. Hal ini di


karenakan bahwa penelitian yang dilakukan menguraikan dan menjelaskan
komprehensif mengenai program suatu lembaga yang menjadi satuan analisis dari
pendekatan studi kasus (Creswell, 2015:145). Studi kasus ini digunakan untuk
menjelaskan bagiamana hiburan orgen tunggal ini di masyarakat Nagari Unggan
dan dampak hiburan orgen tunggal di masyarakat perdesaan dan juga menjelaskan
apa motivasi dan tujuan dari masyarakat dalam membuat acara hiburan orgen
tunggal tersebut. Dengan metode penelitian ini peneliti dapat terjun langsung ke
lapangan sebagai peneliti dan berusaha menjadi bagian dari mereka dan penelitian
ini memberikan kesempatan peneliti untuk bertanya langsung pada informan
mengenai masalah yang akan diteliti.

2) Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di daerah Nagari Unggan, Kecamatan Sumpur
Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Adapun alasan peneliti memilih
lokasi ini disebabkan, wilayah ini atau Nagari inilah yang paling cocok dengan
subjek penelitian si peneliti. Lokasi ini juga merupakan tempat lokasi KKN
peneliti sebelumnya sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi
mengenai hiburan orgen tunggal di sana.

3) Informan Penelitian
Adalah orang yang memberikan informasi baik tentang dirinya ataupun
orang lain atau suatu kejadian atau suatu hal kepada peneliti atau pewawancara
mendalam (Afrizal, 2014:139). Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Pemilihan
informan dilakukan dengan teknik-teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk
menjaring dan mencari sebanyak mungkin informasi. Informan kunci merupakan
orang yang benar-benar paham dengan masalah yang peneliti laksanakan, serta
dapat memberikan penjelasan lebih lanjut tentang informasi yang diminta.

Pemanfaatan informan bagi peneliti adalah untuk membantu agar dalam


waktu yang relatif singkat banyak informasi yang dapat dijangkau serta untuk
menghindari terjadinya pengulangan data. Subjek dan informan dalam penelitian
yang dimaksud adalah informan yang akan berguna bagi pembentukan konsep dan
proporsi sebagai temuan penelitian (Bungin, 2001:206).

Penentuan informan, dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu


pemilihan informan secara disengaja disebabkan karena informan yang diambil
dianggap mengerti dan mengetahui subjek penelitian informan. Ini dilakukan agar
jalannya penelitian lebih fokus dalam menjawab permasalahan penelitian. Selama
individu itu mengetahui tentang studi penelitian peneliti yaitu tentang acara
hiburan orgen tunggal di masyarakat pedesaan. Untuk mendapatkan data yang
sesuai dengan tujuan di bawah ini kriteria informan dalam penelitian ini, yaitu :
1) informan adalahmasyarakat Nagari Unggan
2) informan berumur 20-55 tahun

Berdasarkan tabel di atas, informan yang dipilih merupakan informan yang


mewakili kriteria-kriteria yang telah peneliti tentukan sebelumnya. Untuk
mengetahui mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Nagari Unggan, maka
peneliti menetapkan satu informan dari Kenagarian Unggan, yaitu informan nomor
Informan nomor dua merupakan Wali Nagari Unggan, data yang diperoleh dari
informan tersebut adalah data monografi Nagari Unggan, dan beberapa
pembahasan terkait masalah penelitian. Informan nomor tiga dan seterusnya
merupakan masyarakat setempat yang mana memiliki pengetahuan sedikit
banyaknya mengenai hiburan orgen tunggal yang ada di tempatnya.

H. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini dalah observasi dan
wawancara. Observasi dan wawancara dilakukan sekaligus. Sebab dasar adalah
pertanyaan yang diajukan peneliti terhadap lingkungan. Apa yang diamati
tergantung pada pertanyaan yang di kemukakan berhubungan dengan apa yang
ingin dicari jawabannya.

a) Observasi
Observasi adalah metode paling dasar untuk memperoleh informasi
tentang dunia sekitar. Peneliti mengadakan observasi penelitian secara
partisipan yaitu observasi yang tidak hanya melihat langsung tapi juga
melakukan tindakan yang sama seperti objek penelitian. Observasi ini
juga dilakukan dengan cara melihat langsung acara hiburan orgen tunggal
dan semua hal yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Observasi juga merupaka suatu cara pengambilan data dengan cara


terjun langsung kelapangan dan perincian secara sistematis terhadap
topik yang akan diteliti. Observasi digunakan untuk mengklarifikasi data
yang diberikan informan melalui wawancara, maka dari itu observasi
dapat dilakukan sebelum dan sesudah dilakukannya wawancara. Metode
observasi ini merupakan cara yang sangat baik untuk mengawasi prilaku
penduduk seperti perilaku dalam lingkungan atau ruang waktu dan
keadaan tertentu (Bagoes, 82 : 2004).

b) Wawancara
Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi,
dimana hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang
berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi, yaitu adanya
pewawancara, responden dan topik penelitian. Metode wawancara
mencakup cara yang digunakan untuk tujuan suatu tugas tertentu,
mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari
seorang responden dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan
orang lain (Koentjaraningrat, 1997:129).

Wawancara berguna untuk mendapatlan data dari tangan pertama


(primer), pelengkap teknik pengumpulan lainnya, menguji hasil
pengumpulan data lainnya (Usman, 2011:55). Wawancara merupakan
satu-satunya teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh keterangan
tentang kejadian yang oleh ahli antropologi tidak dapat diamati sendiri
secara langsung, baik karena itu terjadi di masa lampau ataupun karna dia
tidak diperolehkan untuk hadir di tempat kejadian itu (Ihromi, 1996:51).

Metode wawancara ini meminta secara langsung antara peneliti


dengan subyek atau responden untuk memperoleh informasi tentang
acara hiburan orgen tunggal masyarakat setempat. Orang yang pertama
kali di wawancara adalah ketua pemuda, panitia penyelenggara acara
hiburan tersebut, dan masyarakat setempat.

c) Dokumentasi
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi.Sebagian besar data yang tersedia adalah bentuk surat-surat,
catatan harian, cendramata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat
utama data ini tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi
peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di
waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam,
yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial,
klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data tersimpan di website,
dan lain-lain.
Dokumentasi yang peneliti dapatkan sendiri dengan menggunakan
kamera digital untuk merekam dan arsip lain yang mendukung penelitian
ini. Penggunaan foto sebagai pelengkap data yang diperoleh melalui
wawancara, observasi yang bertujuan untuk mengabdikan peristiwa yang
terjadi di lapangan yang terkait dengan penelitian. Dokumentasi foto
tersebut didapatkan dari foto pribadi yang menggambarkan kegiatan
masyarakat yang menikmati acara hiburan orgen tunggal
tersebut, dan kegiatan dari panitia atau pemuda pemudi setempat yang
mempersiapkan acara hiburan orgen tunggal ini, tidak lupa juga peneliti
juga memfoto anak-anak yang berpartisipasi atau menikmati acara
hiburan orgen tunggal.

I. Analisis Data
Analisa data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan uraian dasar. Ia
membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan
terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan di antara
dimensi-dimensi uraian.

Unit analisis merupakan satuan-satuan yang menunjukan pada subjek


penelitian. Unit analisis data merupakan hal yang kritis yang digunakan
untuk memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga dapat
dikembangkan dan dievaluasi (Sugiyono, 2011:244).

Dalam penelitian ini, data kualitatif diolah dan dianalisis dengan


tahapan, yaitu melakukan peringkasan data, penggolongan data secara
sistematis, penyederhanaan data dan menganalisis hubungan antar berbagai
konsep. Selanjutnya data yang telah disajikan secara deskriptif sesuai
dengan tema pembahasan guna penarikan kesimpulan atau penentuan
tindakan lebih lanjut.

Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan adalah analisis


deskriptif yaitu menggali dan menjelaskan realitas yang ada di lapangan.
Analisa data merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan oleh
peneliti. Menyusun data berarti proses pengorganisasian dan mengartikan
data kepada pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat
ditemukan tema dan dirumuskan hipotesis kerja. Seluruh data yang
dikumpulkan dari observasi dan wawancara disusun secara sistematis yang
disajikan secara deskriptif dan analisa secara kualitiatif (Sugiyono, 2005:88).

J. Proses Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Nagari Unggan Kecamatan Sumpur Kudus
Kabupaten Sijunjung. Penelitian yang dilakukan mempunyai beberapa
tahapan dimulai dari tahapan pembuatan proposal, ujian seminar proposal,
penelitian, analisis data dan yang terakhir adalah proses penulisan skripsi.
Pada awal penulisan proposal penelitian ini, peneliti tertarik dengan tema
minat masyarakat terhadap hiburan orgen tunggal di nagari tersebut.
Pembuatan proposal dimulai ketika peneliti berada di semeseter 8, awalnya
pada akhir semester 7 peneliti berdiskusi dengan dosen pembimbing
akademik (PA) mengenai judul dan tema proposal penelitian yang akan
diangkat oleh peneliti, setelah tema dan judul tersebut disetujui oleh dosen
PA barulah peneliti memulai pembuatan proposa. Proposal penelitian ini di
tulis di awal semester 8, selama pembuatan proposal penelitian ini
berlangsung peneliti dibimbing oleh 2 pembimbing yang merupakan Dosen
Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Andalas.

Pada tahap pembuatan proposal penelitian ini, peneliti menghabiskan


waktu kurang lebih selama 4 bulan dengan berbagai kegiatan yang mana
dimulai dari menulis, mencari referensi, menyusun hingga bimbingan.
Setelah proses pembuatan proposal penelitian selesai dan disetujui oleh
kedua pembimbing tahap selanjutnya yaitu peneliti mengikuti ujian seminar
proposal yang diadakan oleh jurusan Antropologi pada hari Senin 7 Mei
2018, yang dilaksanakan pada pukul 14.00–15.00 di ruang sidang jurusan
Antropologi Sosial.

Setelah dinyatakan lulus pada ujian seminar proposal, peneliti


membuat outline beserta panduan wawancara yang akan membantu
penelitian dalam mengambil atau memperoleh data dilapangan. Pada tahap
penelitan ini peneliti melakukan dua kali penelitian, penelitian pertama
peneliti terjun kelokasi pada hari Senin Tanggal 23 Juli 2018, pada tahap
awal penelitian ini peneliti langsung ke kantor Wali Nagari Unggan untuk
meminta izin bahwasanya akan mengadakan penelitian di nagari ini, setelah
izin didapatkan peneliti juga langsung meminta data monografi atau profil
nagari guna kelengkapan data pada penulisan skripsi yang mana
data tersebut akan dituliskan pada bab II yaitu deskripsi lokasi penelitian.
Selama penelitian ini berlangsung peneliti mencoba untuk mendekatkan diri
kepada masyarakat setempat berbaur dan ikut serta membantu dan
beraktifitas seperti layaknya masyarakat disana. Pada penelitian selanjutnya
peneliti kembali lagi ke lokasi penelitian pada hari Minggu Tanggal 31
Desember 2018 yang mana pada hari tersebut adalah hari diadakannya acara
hiburan orgen tunggal itu, pada saat acara berlangsung peneliti memulai
observasi dan memulai mewawancarai beberapa narasumber untuk
pengumpulan data yang mana data ini terfokus pada pada bab III
dan saja. Tetapi walaupun demikian terkadang tidak menutup kemungkinan
peneliti mendapatkan data yang diperlukan untuk bab VI dan bab V karna
pada dasarnya proses penelitian atau pengumpulan data peneliti lakukan
secara fleksibel.

Esoknya dan beberapa hari setelahnya peneliti langsung juga mencari


lagi data untuk kelengkapan pada penulisan skripsi. peneliti juga melakukan
penambahan serta cross-check ulang terhadap data yang telah dikumpulkan
mulai dari bab II sampai dengan bab V. Setelah semua data yang diperlukan
untuk penulisan laporan akhir penelitian telah terkumpul, maka peneliti
meminta izin kepada masyarakat untuk pamit meninggalkan lokasi
penelitian pada hari Senin 14 Januari 2019. Setelah melakukan penelitian,
tahap selanjutnya yaitu penulisan laporan. Sebelum melakukan penulisan,
peneliti terlebih dahulu melakukan pengelompoka data sesuai dengan tema
dan pembahsan. Setelah itu barulah proses penulisan laporan
dilakukan secara bertahap bab per bab hingga bab terakhir.

BAB II
PEMBAHASAN
A . Pengertian Orgen
Organ , dalam musik , instrumen keyboard , yang dioperasikan oleh
tangan dan kaki pemain, di mana udara bertekanan menghasilkan nada
melalui serangkaian pipa yang diatur dalam baris seperti skal. Istilah organ
mencakup organ buluh dan organ elektronik tetapi, kecuali ditentukan lain,
biasanya dipahami sebagai organ pipa. Meskipun salah satu yang paling
kompleks dari semua alat musik, organ ini memiliki sejarah terpanjang dan
paling terlibat dan yang terbesar dan tertua yang masih ada repertoar dari
setiap instrumen dalam musik Barat .

Terlepas dari perkembangan teknis yang sangat luas, prinsip-prinsip


dasar operasi organ tetap secara substansial tidak berubah sejak ditemukan
lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Konvensionalorgan pipa terdiri dari empat
bagian utama: akeyboard atau keyboard dan kontrol lainnya, pipa untuk
menghasilkan nada, perangkat untuk memasok angin di bawah tekanan,
dan mekanisme yang terhubung ke tombol untuk memasukkan angin ke
pipa. Instrumen paling dasar terdiri dari satu set, atauperingkat, pipa
dengan setiap pipa sesuai dengan satu tombol di keyboard, atau manual .
Organ biasanya memiliki beberapa set pipa (juga dikenal sebagaiberhenti ,
atau register), bagaimanapun, dapat dimainkan dari beberapa keyboard
dan apapan pedal . Di bawah kendali mereka adalah berbagai jajaran pipa
kayu dan logam dengan panjang dan bentuk berbeda. Ini terbagi dalam dua
kategori pipa buang dan buluh yang berbeda.

Organ atau organa adalah alat musik tuts yang mempunyai suara yang
unik. Sekarang, organ diproduksi dengan cara elektronik. Namun, pada
awalnya, suara organ didapat dari pipa. Suara yang dihasilkan organ sangat
unik. Karena: Suaranya berkelanjutan, tidak semakin kecil.

Organ elektronik atau organ elektrik adalah kibor elektronik yang


terinspirasi dari harmonium, organ pipa, dan organ teater. Dirancang untuk
menirukan suara instrumen diatas, atau suara orkestra, organ elektrik
dibedakan menjadi beberapa tipe.

Dalam pandangan masyarkat awam atau musisi pemula, melihat atau


mendengar kata “Organ Tunggal” adalah hal yang sangat biasa atau sepele
Dan mungkin tidak jauh seperti bermain piano solo.Namun mungkin
menurut hasil studi yang ditelusuri peneliti, organ tunggal adalah seni
bermain keyboard solo yang di kemas sedemikian rupa dari berbagai
instrumen di dalamnya (sumber).Organ atau electone dan keyboard
merupakan jenis alat musik instrument yang menggunakan papan tuts yang
bertenaga listrik. Cara memainkannya dengan menekan bilah-bilah (tuts)
nada yang berada pada papan tuts atau papan pedalnya.
Dibandingkan dengan instrument musik konvebsional lainnya, organ dan
keyboard memiliki kesamaan. Yaitu jangkauan rentang nada yang luas,
keberagaman suara instrument musik, dan kelengkapan rhythm machine
yang dapat mengeluarkan suara oermainan drums set dan perkusi (auto
rhythm/style). Oleh karenanya, jenis alat musik tersebut dapat digunakan
untuk menciptakan aneka jenis dan warna musik., dalam bentuk permainan
one man band. Misalnya : musik pop, rock, jazz klasik,
dangdut, melayu, gambus, qasidah, campursari, atau keroncong. (Sudibyo,
Priyatmo,2006.

Pada umumnya, keyboard merupakan jenis alat musik yang


samaseperti piano. Hanya saja keyboard memiliki kelebihan dalam hal suara
yang dikeluarkan. Dalam piano mungkin hanya suara akustik dikeluarkan,
sedangkan dari keyboard/organ tunggal ini dapat mengeluarkan berbagai
macam jenis suara musik yang ada didalamnya sehingga orang akan lebih
tertarik bila menyanyikan sebuah lagu itu diiringi dengan alat musik yang
lengkap seperti dalam sebuah Band.

Organ Tunggal di kalangan masyarakat, tentu sudah tidak asing lagi


bahkan salah satu dampak dari perkembangan teknologi dalam dunia
hiburan khususnya di tanah air, adalah lahirnya ‘live music performance’
dalam bentuk ‘organ tunggal (OT). Formasi OT biasanya terdiri dari
penyanyi kemudian dengan peralatan yang digunakan adalah alat musik
keyboard dan 1 set peralatan sound system, namun formasi ini bisa berubah
sesuai kebutuhan. Asal muasal OT lahir sekitar tahun 80-an.
Seiring dengan perkembangan jaman makan diperkenalkanlah home
keyboard oleh Yamaha yang mengeluarkan seri PS dan kemudian disusul
seri PSR, yang hingga saat ini cukup populer di tanah air, khususnya
komunitas OT (wawancara : Sadra Lucas ,Instruktur musik Yamaha).

Pemain Organ Tunggal di daerah-daerah banyak bermunculan


dikarenakan tidak sulit untuk mempelajarialat musiksatu ini,meskipun
dengan tidak menekuni pendidikan musik secara formal pun masyarakat
dapat mempelajari alat keyboard/organ tunggal secara autodidak.Selain itu
juga, organ atau keyboard merupakan alat musik multiguna yang bisa
digunakan sebagai alat pembelajaran musik, alat mengiring dan alat untuk
pertunjukan musik.

Perkembangan OT ini ternyata telah membukakan pikiran sebagian


masyarakat terhadap perkembangan musik digital, khususnya MIDI
(Musical Instrument Digital Interface) untuk belajar secara otodidak menjadi
pemainnya. Meskidemikian, biarpun dapat belajar secara otodidak pemain
organ tunggal dituntut untuk menguasai program musik dalam format
MIDI.Yaitu untuk membuat sebuah keyboard menjadi compatible dengan
keyboard lainnya. MIDI merupakan singkatan dari Musical
Instrument Digital Interface yang berarti tatap muka digital antar perangkat
alat musik. Dengan adanya standarisasi general MIDI yang tercetus oleh
produsen- produsen keyboard terkemuka pada tahun 1991 memungkinkan
sebuag file MIDI dimainkan diberbagai merek keyboard dan menghasilkan
jenis suara yang sama.

Organ tunggal atau keyboard pada masa sekarang ini sudah menjadi
alat musicyang banyak digunakan orang dan sudah memasyarakat. Banyak
tempat hiburan atau pada acara perayaan tertentu menggunakan keyboard
sebagai alat musik utama untuk mengiringi penyanyi. Hal ini mendapat
apresiasidari banyak kalangan, baik yang
Muhammad Nursyifa, 2017
Kreativitas Eri Suheri Dalam Mengaransemen Materi Lagu Organ Tunggal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed
berupa tanggapan yang positif maupun yang bersifat negatif tergantung pada
penyajian dari musik organ tunggal itu sendiri. Permainan Organ Tunggal
dituntut untuk memiliki kreativitas dan skill yang natural untuk mengolah
musik meskipun tanpa menekuni dunia pendidikan music secara formal,
sehingga ini yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti hal
tersebut.

Sebagaimana Eri Suheri yang menekuni dunia organtunggal sebagai


sebuah hobi yang menjadi ladang usaha. Eri mulai belajar bermusik sejak
usia 12 tahun, beliau belajar musik dari seorang seniman otodidak yang
sangat kompeten pada instrumen keyboard yaitu ayahnya sendiri. Selain
belajar secara langsung Eri juga belajar secara mandiri atau otodidak untuk
mengasah kemampuannya dalam bermain musik terutama saat memainkan
keyboard. Pada awalnya alat musik yang pertama kali Eri pelajari adalah
gitar setalah dia mampu menguasai gitar dan dasar chord nya beliau
mencoba mempelajari alat music keyboard yang tak sengaja beliau lihat saat
ayahnya bermain pada suatu acara dangdut. Dengan bakatnya beliau mulai
memasuki dunia bermusik profesional di tahun 1995. Dari kegemarannya
pada dunia musik beliau membuat suatu grup dangdut orkestra yang diberi
nama “Viola Orkestra” ( hasil wawancara, 04/04/2017).

Eri Suheri adalah pemain keybord Organ Tunggal (seniman/musisi)


yang mempunyai populeritas tinggi tidak hanya di daerahnya di Serang,
terbukti sudah banyak hasil karya aransemen musik Organ Tunggal beliau
yang tersebar dan dijual pada pemain Organ Tunggal di kota-kota lain, salah
satunya Tanggerang dan Jakarta. Mempunyai ciri khas dalam aransemennya
pada kebutuhan bermusik Organ Tunggal menjadi suatu influen atau kiblat
para musisi Organ Tunggal lainnya untuk mengikuti cara beliau menjadi
musisi organ tunggal terutama di kota kelahirannya sendiri. Lebih dari 30
tahun beliau telah bermain di event-event dalam dan luar kota.
Bukti keesksistensiannya dalam alat musik Organ Tunggal adalah pada
tahun 2004, bermain disebuah acara musik dangdut berkolaborasi dengan
musisi tanah air yaitu Rhoma Irama dalam soneta grup, beliau pernah
berkolaborasi dengan grup dangdut.

Muhammad Nursyifa, 2017 Kreativitas Eri Suheri Dalam


Mengaransemen Materi Lagu Organ Tunggal Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengiring Mansyur. S
pada tahun 2006 sampai 2008, mengisi berbagai acara salah
satu nya acara Wedding dan Reguler Cafe sampai saat ini keeksistensiannya.

Oleh karena itu, kreativitas adalah proses berfikir dan bertindak untuk
menciptakan atau menyusun gagasan baru, baik yang benar-benar baru
(belum ada sebelumnya) ataupun yang merupakan kombinasi dari
unsur/elemen yang sudah ada sehingga menghasilkan sesuatu yang baru,
dapat berupa ide pemikiran maupun produk, yang bersifat unik, orisinil,
berbeda dari sebelumnya sehingga dapat dijadikan sebagai pemecahan
masalah ataupun dirasakan, dilihat, dinikmati dan bermanfaat bagi dirinya
sendiri dan/atau orang lain.

B. Sejarah Alat Musik Organ


Dalam tangga nada barat disebut diatonis dan terbagi dalam 12 nada,
ada nada semi-tone dan juga ada nada penuh, pada organ atau keyboard
kedua kelompok nada ini dapat dibedakan dengan kunci berwarna terang
dan gelap.

Abad ke-14
Pada abad ke-14, susunan deret kunci yang kromatik atau mencakup
12 nada muncul di Eropa, awalnya bilah-bilah atau tutsnya masih dalam
ukuran yang sangat lebar, satu bilah dapat beberapa sentimeter lebarnya
hingga tidak banyak nada harmoni yang dapat dihasilkan.

Abad ke-16
Hingga pada abad ke-16 muncul pembaruan tuts, ini berarti nada
diatonik tidak dapat mencakup dalam lebar satu tangan hingga musik
harmonik pun dapat dihasilkan, pada perkembangan baru ini kunci putih dan
hitam juga sudah diciptakan.

Abad ke-20
Keyboard elektronik pun muncul pada abad ini yang awalnya
dipasarkan oleh Laurens Hammond di Amerika Serikat pada tahun 1935,
sejak saat itu mulai berkembanglah instrumen yang seperti sekarang ini
menjadi rajanya instrumen musik. Suara Orkes Simponi pun muncul dengan
puluhan instrumen dapat dihasilkan oleh sebuah keyboard saja.

Munculnya transistor silikon dengan harga yang murah dan


berkualitas memudahkan usaha para insinyur untuk mengembangkan
instrumen musik penghasil suara instrumen yang ringkas dan juga dapat
menghasilkan suara konvensional seperti suara akustik sebagaimana yang
dihasilkan instrumen lainnya seperti gendang, dawai, atau instrumen tiup,
maupun suara yang tidak lazim seperti suara atonal semacam suara yang
derit antar logam.

Tahun 1962
Seorang insinyur Italia Paolo Ketoff pada tahun ini mengeluarkan
instrumen yang disebut Synket, instrumen ini menghasilkan musik
eksperimental yang bagi pendengar awam tidaklah musikal.

2 tahun kemudian di Amerika muncul instrumen yang diciptakan oleh


Donald Buchla dan satunya lagi oleh Robert Moog, instrumen Donald
Buchla tidak menggunakan keyboard sebagai perangkat memainkannya
melainkan dengan permukaan yang sensitif terhadap sentuhan,

sedangkan Robert Moog membuat alat yang menggunakan keyboard


sebagai perangkat pengolahnya, di sisinya pun dipasang alat pengontrol
yang konvensional seperti tombol putar untuk mengeraskan dan
memelankan suara, maupun mengatur rendah tingginya nada yang
dihasilkan.

Buatan Robert Moog ini lebih memudahkan bagi para penggunanya


untuk mengalunkan musik tradisional dalam tatanan suara baru, karya-karya
Johan Sebastian Bach dapat dimainkan dengan Mini Moog begitu alatnya
disebut. Kala itu instrumen ini belum dapat dimainkan nada harmonik,

hanya satu nada saja yang dapat dimainkan hingga instrumen ini
populer sebagai pembawa melodi pada musik Pop. Musik Rock yang
termasuk pertama mengadopsi instrumen ini dalam genre Progressive Rock
pada band seperti Genesis, Yes, Emerson Lake and Palmer.

Tahun 1980
Pada tahun 198 yang juga merupakan Era Digital ini, synthesizer
dapat mengeluarkan suara harmonik, peralatan pertama yang tekenal yaitu
Yamaha DX-7 yang keluar pada tahun 1983.

Peralatan ini menggunakan pengembangan synthesier dari zaman


Robert Moog dengan Frequenty Modulation Synthesis yang dirancang oleh
John Chowning dari Stanford University di Palo Alto, California.

FM menghasilkan variasi timbre dengan cara mengubah frekuensi


suatu gelombang dengan amplitudo gelombang lain yang proposional,
Yahama DX-7 ini memiliki keyboard 5 oktaf, lebih dari 100.000 perangkat
ini dijual oleh Yamaha.

Kemudian Casio mengeluarkan CZ-101 yang menggunakan baterai


untuk tenaga atau powernya, memiliki 4 suara dan mengikuti kemampuan
synthesizer analog, harga jual CZ-101 ini hanya seperempat dari harga jual
Yamaha DX-7 hingga popularitas keyboard elektronik menjadi sangat
meningkat.
Suara-suara dapat direkam, hasil rekamannya akan berupa gelombang
nada atau waveform yang diterjemahkan sebagai data digital, data digital
tersebut dapat diolah dan dibunyikan ulang dengan kontrol musikal, hal ini
disebut dengan sampling instrument. Sampling ini telah menjadi bagian
yang umum dalam instrumen keyboard elektronik.

Fairlight Computer Musical Instrumen (CMI) di Sydney, Australia,


pada tahun 1970 mengeluarkan sampling pertama, Fairlight CMI merupakan
perangkat komputer umum dengan tambahan perangkat yang dapat
merekam dan mengubahnya menjadi data digital atau digitize, yang
kemudian menyimpan dan memainkan ulang pada instrumen keyboard.

Kemampuan simpan dan memainkan ulang ini dimainkan oleh


Raymond Kurzweil melalui perangkat yang disebut dengan Kurzweil 250,
pada keyboardnya terdapat kode-kode digital dari suara grand piano, string,
dan banyak lagi timbre instrumen orkestra. Selain ditujukan untuk
penggunaan pertunjukan, instrumen ini juga ditujukan untuk membuat
komposisi, keyboard yang berkembang dengan kemampuan synthesizer
polifoni dan sampling tersebut workstation musikal.

Tahun 1983
Beberapa manufaktur instrumen musik pada tahun ini bersepakat
untuk tata cara menggabungkan berbagai peralatan musik agar dapat bekerja
dalam suatu perangkat komputer.

Hasilnya adalah Musical Instrument Digital Interface atau disingkat


dengan MIDI, MIDI menjadi cara untuk memerintahkan nada apa yang
dimainkan dalam timbre apa, nuansa apa, dan seterusnya.

Dengan perangkat komputer dan program yang sesuai maka dapat


dilakukan seperti apa yang dapat dikerjakan pada workstation musikal yang
canggih, saat ini dunia pertunjukan musik selalu menyertakan instrumen
ringkas keyboard elektronik seperti ini.

C. Cara Memainkan Alat Musik Organ

Ada beberapa langkah awal yang sebaiknya dilakukan sebagai pemula


dengan tujuan memudahkan kita dalam belajar, seperti:
1) Mengenal kunci dasar
2) Mempelajari cara organ bekerja
3) Posisi tangan & peletakan jari
4) Melemaskan tangan
5) Memainkan lagu

Semua dimulai dengan mengenal nada dasar seperti C, D, E, F, G


yang ada pada organ. Lalu dilanjut dengan cara mengoperasikan organ dan
fungsi bagiannya masing-masing.

Setelah memahami fungsi tiap bagian pada organ, tinggal


menyesuaikan jari tangan kita dengan jarak antar tutsnya.

Terakhir, barulah kita mencoba untuk memainkan lagu-lagu mudah.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari analisis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa Jenis hiburan
musik selalu mengalami perkembangan dari zaman ke zaman dan tidak pernah ada
habisnya. Perkembangan tersebut mulai dari musik tradisional hingga musik
modern. Selain itu, Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga
mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan
dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama Walaupun musik adalah sejenis
fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah
suatu bentuk seni. Hal ini juga di karenakan dari beberapa jenis musik hiburan
yang digemari oleh pendengarnya sehingga manusia memperoleh kesenangan
dalam dirinya dan kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai