Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

Dosen Pembimbing : Retno Murwanti, S.TP, MP

1. Aulia Firdatus Sofi 2010421075


2. Yesica Melinda Putri 2010421073
3. Ana Sri Rahayu 2010422001

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JEMBER
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya
kepada kita semua sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusunan makalah ini di dasari
pada tinjauan pustaka mengenai penjelasan tentang ruang lingkup manajemen keuangan, badan
usaha perusahaan dan definisi pasar keuangan. Makalah ini disusun dalam rangka untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Keuangan.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.1 RUMUSAN MASALAH

1.2 TUJUAN MASALAH


BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan adalah bagian penting dalam perusahaan. Bisa dibilang, ruang
lingkup manajemen keuangan yang berhubungan dengan pencarian dan pengelolaan dana
perusahaan atau organisasi. Pada dasarnya manajemen keuangan adalah suatu kegiatan yang
didalamnya melibatkan suatu perencanaan, penganggaran dana, pemeriksaan, pengelolaan,
pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau
suatu perusahaan.
Manajemen keuangan dalam suatu perusahaan memiliki 4 ruang lingkup yang sangat penting
untuk kemajuan perusahaan :
1. Menentukan Keputusan Investasi
Saat menentukan keputusan untuk mendapatkan investasi atau pendanaan,
manajemen keuangan diperlukan untuk mengevaluasi risiko, menghitung biaya modal
yang diterima perusahaan, dan memperkirakan keuntungan apa saja yang akan
diperoleh oleh perusahaan setelah investasi diterima.Selain itu, manajemen keuangan
juga diperlukan untuk menghitung penganggaran modal yang sesuai dengan kebutuhan
alokasi dana dan operasional perusahaan agar investasi bisa menghasilkan banyak
keuntungan di masa depan. Penganggaran modal juga termasuk kegiatan perhitungan
aset yang dimiliki oleh perusahaan. Aktivitas yang dilakukan oleh manajemen keuangan
dalam menentukan keputusan investasi perusahaan merupakan keputusan penting yang
akan menentukan masa depan perusahaan.
2. Keputusan Keuangan Perusahaan
Menentukan keputusan investasi melibatkan tentang pendanaan, aset dan alokasi
dana perusahaan. Sedangkan menentukan keputusan keuangan perusahaan adalah hal
yang berbeda.
Manajemen keuangan harus mengembangkan cara terbaik untuk alokasi dana dan
membuat struktur keuangan agar perusahaan tidak merugi di masa depan.
Manajemen keuangan juga harus menyeimbangkan aset dan ekuitas perusahaan agar
perusahaan selalu dalam keadaan aman.
3. Memutuskan Pembagian Saham
Manajemen keuangan membuat peraturan tentang pembagian dividen perusahaan.
Ini dilakukan agar pembagian dividen sama rata dan tidak merugikan perusahaan.
Manajemen keuangan adalah pihak yang menentukan berapa besar jumlah persentase
keuntungan yang bisa dibagikan sebagai dividen. Manajemen keuangan juga harus
mampu memperhitungkan keuangan perusahaan di masa depan.
Seperti misalnya apa saja peluang investasi yang dapat dilakukan serta perencanaan
keuangan untuk ekspansi dan pengembangan bisnis agar perusahaan semakin besar.
4. Working Capital Decision
Dalam perusahaan, working capital decision adalah uang yang disimpan untuk
perusahaan yang digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Termasuk didalamnya
juga adalah aset perusahaan dan liabilitas perusahaan. Setiap aset yang dimiliki
perusahaan seperti alat, mesin, mobil dan gedung harus dipelihara dan diperhitungkan
juga oleh manajemen keuangan. Karena aset tersebut penting bagi keberlangsungan
perusahaan. Selain itu, liabilitas perusahaan juga harus diurus oleh manajemen
keuangan. Beberapa contoh liabilitas adalah hutang, tagihan yang harus dibayar serta
pinjaman dari bank. Semuanya harus diurus oleh manajemen keuangan agar tidak
mengalami keterlambatan pembayaran yang berakibat fatal bagi perusahaan.
Tugas-tugas manajemen keuangan perusahaan memang sangat penting. Dari mulai
mendapatkan pendanaan bagi perusahaan agar perusahaan bisa tetap berjalan. Hingga
mengelola keuangan perusahaan. Bisa dibilang manajemen keuangan perusahaan adalah
bagian penting perusahaan yang membuat perusahaan bisa terus berjalan.

2.2 Badan usaha perusahaan


Badan usaha adalah kesatuan hukum, teknis, dan ekonomi yang bertujuan mencari laba
atau keuntungan. Badan usaha sering kali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada
kenyataannya tetap memiliki perbedaan. Perbedaan utamanya, badan usaha adalah lembaga
sementara perusahaan adalah tempat di mana badan usaha itu mengelola faktor-faktor
produksi.
Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia
Mungkin jika kamu melihat bentuk-bentuk dari Badan Usaha maupun perusahaan, kamu bisa
mengenali sendiri perbedaan di antara keduanya.
Berikut adalah bentuk-bentuk Badan Usaha yang ada di Indonesia:
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang paling dikenal oleh masyarakat,
karena paling sering muncul di berita. Sesuai dengan namanya, BUMN merupakan badan
usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh pemerintah. Meskipun begitu,
karyawan yang bekerja di BUMN tidak disebut sebagai pegawai negeri, melainkan karyawan
BUMN. Bentuk badan usaha ini pun dibagi lagi menjadi 3 bentuk, yakni:
 Perusahaan Jawatan (Perjan)
 Perusahaan Umum (Perum)
 Perusahaan Milik Perseorangan (Persero)

b. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Berbeda dengan BUMN, Badan Usaha Milik Swasta adalah jenis badan usaha yang
didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang.
BUMS pun dibagi-bagi lagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:
 Firma (Fa)
 Perusahaan Perseorangan (Persero)
 Perseroan Terbatas (PT)
 Persekutuan Komanditer (CV)
 Koperasi
 Yayasan
Badan Usaha menurut jenis usahanya dapat digolongkan menjadi lima, yaitu sebagai berikut:
1 Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang kegiatan usahanya mengolah dan
mengambil hasil yang disediakan alam, tanpa mengubah sifatnya. Misalnya, usaha
pertambangan.
2 Badan Usaha Agraris adalah badan usaha yang mengambil hasil dari alam dengan
mengusahakan dan mengolah tanahnya terlebih dahulu untuk memperoleh hasilnya.
Misalnya, pertanian, perternakan, perkebunan, perikanan, dan lain-lain.
3 Badan usaha perdagangan adalah badan usaha yang membeli produk (barang, ide,
jasa) untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk. Usaha pada bidang ini antara lai
toko, pasar swalayan, supermarket, mall, dan lain-lain.
4 Badan Usaha Industri adalah bada usaha yang membeli bahan baku kemudian
mengolah menjadi baha penolong dan bahan jadi. Misalnya, pabrik semen,
pembuatan tahu/tempe, dan lain-lain.
5 Badan Usaha Jasa adalah badan usaha yang melakukan kegiatan dengan memberi jasa
berupa kesenangan, kenikmata, kemudahan, kenyamanan, dan fasilitas lain yang
hanya dapat dirasakan. Misalnya, usaha pengangkutan (udara, darat,dan laut),usaha
bioskop, usaha pendidikan, dan lain-lain.
2.3 Definisi pasar keuangan
Pasar keuangan adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau koporasi
untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk
sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi), Dalam sekuritas komoditas dimungkinkan
dapat melakukan pembelian dan penjualan awal atas produk-produk sumber alam seperti
produk pertanian dan Pertambangan dan lain sebagainya.Dalam dunia keuangan, pasar
keuangan ini meliputi:
 Penjual saham dalam memperolehkan modal melalui pasar modal
 Pengalihan atas risiko pada transaksi pasar derivatif
 Perdagangan internasional melalui pasar valuta asing.
Pasar keuangan dapat berarti suatu sistem pasar yang memfasilitasi terjadinya
perdagangan antar produk dan turunan keuangan seperti misalnya bursa efek yang
memfasilitasi perdagangan saham, obligasi dan waran. Pertemuan antara pembeli dan penjual
untuk memperdagangkan produk keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa
efek, secara langsung antara penjual dan pembeli (over-the-counter) .
Pasar keuangan dapat dibagi kedalam beberapa sub jenis seperti:
 Pasar modal yang terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder yang terbagi lagi menjadi
pasar saham, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan saham, dan
merupakan sarana perdagangan saham.
 Pasar obligasi, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan obligasi dan
merupakan sarana perdagangan obligasi.
 Pasar komoditi, yang memfasilitasi perdagangan komoditas.
 Pasar derivatif, yang merupakan sarana yang menyediakan instrumen untuk mengelola
risiko keuangan.
 Pasar berjangka, yang merupakan sarana yang menyediakan stadarisasi kontrak berjangka
bagi perdagangan suatu produk pada suatu tanggal dimasa mendatang .
 Pasar asuransi, yang memfasilitasi redistribusi dari berbagai risiko.

Pasar uang
Pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan bersama dengan pasar modal.
Perbedaan antara pasar uang dan pasar modal ditandai oleh tiga hal dasar dalam kegiatan
penjualan dan pembelian dalam perdagangan. Instrumen yang diperjualbelikan dalam pasar uang
dan pasar modal adalah surat-surat berharga. Perbedaannya, pasar uang menjual dan membeli
surat berharga jangka pendek, sedangkan pasar modal menjual surat berharga jangka panjang.
Pasar uang hanya menjual surat berharga dengan jangka waktu kurang dari setahun seperti surat
berharga komersial, wesel tagih, dan sertifikat bank negara. Tempat jual beli untuk pasar uang
bersifat abstrak dan tidak memerlukan tempat khusus tertentu seperti bursa efek. Proses jual-beli
diadakan menggunakan media elektronik seperti telepon, faksimile atau telegram. Proses
transaksi dapat dilakukan dimanapun antara kreditur dan investor. Selain itu, pasar uang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan modal jangka pendek seperti untuk keperluan modal kerja.
Pasar uang tidak bertujuan untuk ekspansi perusahaan. Tujuan investor dalam membeli surat-
surat berharga di pasar uang adalah untuk mencari keuntungan sekaligus penguasaan perusahaan.
Ciri lainnya adalah peserta pasar uang umumnya adalah bank atau lembaga keuangan bukan
bank yang memerlukan dana jangka pendek.
Sifat dari pembelian surat-surat berharga pada pasar uang hanya berdasarkan rasa saling
percaya di antara pihak-pihak yang terlibat. Transaksi dilakukan tanpa ada jaminan tertentu di
masing-masing pihak. Kepercayaan antar pihak menjadi penentu keberlangsungan pasar uang.
Perdagangan atau jual-beli instrumen keuangan dapat diadakan di pasar modal yang merupakan
bagian dari pasar keuangan. Instrumen keuangan yang diperjualbelikan dalam pasar modal
bersifat jangka panjang dengan bentuk yang beragam. Dalam pasar modal, jenis instrumen yang
diperdagangkan meliputi instrumen kas maupun instrumen derivatif. Jenis instrumen kas pada
pasar modal ialah saham, obligasi, waran, right, dan obligasi konventibel. Sedangkan jenis
instrumen derivatif berupa opsi.
Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan mengalami
kesulitan dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman kepadanya.
Pengantara seperti bank membantu dalam melakukan proses ini, dimana bank menerima deposito
dari nasabahnya yang memiliki uang untuk ditabung dan kemudian bank dapat meminjamkan
uang ini kepada orang yang berniat untuk meminjam uang. Bank biasanya memberikan pinjaman
uang dalam bentuk kredit dan kredit pemilikan rumah.

Pemberi pinjaman
Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun mereka
meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara seperti misalnya:
1 Menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau deposito di bank
2 Menjadi peserta program dana pensiun
3 Membayar premi asuransi
4 Investasi dalam obligasi pemerintah
5 Investasi dalam saham perusahaan.
Perusahaan cenderung menjadi peminjam untuk permodalannya. Apabila perusahaan
mengalami kelebihan dana tunai yang tidak digunakan dalam jangka waktu pendek maka mereka
meminjamkan uang tersebut melalui pasar pinjaman jangka pendek yang disebut pasar uang.
Amat sedikit perusahaan yang memilki struktur arus kas yang kuat, dan perusahaan seperti inilah
yang cenderung menjadi pemberi pinjaman dibanding meminjam uang.

Peminjam
Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhan jangka pendek maupun
panjang guna pembiayaan pembelian rumah. Perusahaan meminjam uang untuk membantu
kebutuhan jangka pendek maupun panjang guna perputaran dananya maupun untuk
pengembangan bisnis. Pemerintah sering kali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran
mereka lebih besar daripada pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini
dibutuhkan pinjaman. Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan badan usaha
milik negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dan sektor publik lainnya. Peminjaman ini
dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah. Pemerintah daerah dapat meminjam
atas nama daerahnya sebagaimana halnya dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat.
Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri nasional dal layanan
publik seperti perusahaan kereta api pos, perusahaan listrik negara, air minum dan perusahaan
penyedia layanan publik lainnya.

BAB III PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai