YOGYAKARTA
DI SUSUN OLEH
TIM INSTRUKTUR
UPT CREW KA KELAS BESAR YOGYAKARTA
i
DAOP 6
YOGYAKARTA
DAFTAR ISI
POKOK BAHASAN
1. EO/97 TENTANG GO NO GO ITEM TIDAK BERFUNGSI ATAU
MENGALAMI GANGGUAN KETIKA DI LINTAS...................................1
2. OR/14 TENTANG PENGALIHAN TUGAS KONDEKTUR UNTUK KA
BARANG MAS DAN ASS MAS...........................................................5
3. EO/26 TENTANG PENYELIA RUNNING.............................................8
4. EO/48 TENTANG RUNNING KUPT DAN ASSUR................................9
5. EO/120 TENTANG AWAK KA HARUS MEMBAWA TANDA
KECAKAPAN...................................................................................10
6. CP/263 TENTANG KETENTUAN LD.................................................12
7. O/152 TENTANG LARANGAN MASINIS MENYERAHKAN PELAYANAN
LOKOMOTIF KEPADA ASISTEN MASINIS........................................14
8. O/140 TENTANG PENGALIHAN TUGAS TKA KE MAS DAN ASS MAS
PADA KA BARANG..........................................................................15
9. O/141 TENTANG PENGATURAN PREMI UNTUK KA BARANG
TERKAIT PENGALIHAN TUGAS TKA KE MAS DAN ASS MAS............18
10. EO/156 TENTANG PEMASIR TIDAK BERFUNGSI.............................21
11. EO/67 TENTANG LARANGAN TUKAR MENUKAS DINASAN............22
12. EO/409 TENTANG BILA PPJ BELUM MASUK STASIUN...................23
13. TS/33 TENTANG PENGGUNAAN RADIO.........................................27
14. EO/238 TENTANG PENDINASAN ORANG KETIGA/BELAJAR JALAN 29
15. OT/69 TENTANG MENCABUT RH SEBELUM TURUN DARI KABIN LOK
......................................................................................................30
ii
DAOP 6
YOGYAKARTA
16. OT/338 TENTANG PEMBENTUKAN MASINIS DAN ASISTEN MASINIS
......................................................................................................31
17. O/319 TENTANG MASINIS HARUS MENYALAKAN LAMPU KABIN
(MALAM HARI) DAN MEMBUNYIKAN S.35 SAAT MELEWATI
STASIUN SERTA MENYAKINKAN S.1...............................................33
18. OT/159 TENTANG HP HARUS OFF DI DEPAN PENYELIA, DILARANG
MEROKOK DALAM KABIN DAN PAKAIAN DINAS RAPI TANPA JAKET
......................................................................................................36
19. O/325 TENTANG LOCOTRACK TIDAK TERPANTAU SAAT DI LINTAS
......................................................................................................38
20. PH6/28 TENTANG PENGGUNAAN VAPOR.....................................42
21. OT/470 TENTANG MELEWATI BATAS WILAYAH SESUAI LINTAS
PADA O.23.....................................................................................43
22. O/538 TENTANG KECEPATAN MAKSIMAL UNTUK KRD,KRDI,KRDE
DAN RAILBUS.................................................................................44
23. OT/426 TENTANG BOLEH MENINGGALKAN LOK BILA LEBIH DARI 60
MENIT TIDAK ADA KEGIATAN BAIK LOK DINAS LANGSIR DAN DINAS
KA..................................................................................................46
24. RRT/81 TENTANG PENGGUNAAN GPS POTRABLE BILA GPS
SPEEDOMETER DI LOK MENGALAMI GANGGUAN.........................49
iii
DAOP 6
YOGYAKARTA
EO/97 TENTANG GO NO GO ITEM TIDAK BERFUNGSI ATAU
MENGALAMI GANGGUAN KETIKA DI LINTAS
= cta =
evp/vp sm/m op kom sintel sar m/jm pusdalopka jmi sar op opsar
daop 1 s.d 9 di jawa
divre/subdivre 1 s.d 3 di sumatera
kupt crew thb boo jng bd bjr cn pk smc cu pwt kta yk slo mn sb
sbi ml jr kpt tmb bta tnk mdn pd
1
DAOP 6
YOGYAKARTA
tempat berhenti.
3) kipas pembersih kaca tidak dapat dioperasikan mengguna-
kan tuas darurat maka :
a) pada saat tidak terjadi hujan, masinis dapat menerus-
kan perjalanan sampai stasiun yang terdapat lokomotif
pengganti.
b) pada saat terjadi hujan, masinis meneruskan perjalan-
an, berjalan hati - hati dengan kecepatan maximum 30
km/jam sampai stasiun pertama berikutnya kemudian
meminta lokomotif pengganti melalui pk.
c) oc/pk segera memintakan lokomotif pengganti.
d) masinis menunggu lokomotif pengganti di stasiun
tempat berhenti
2
DAOP 6
YOGYAKARTA
d. kerusakan pada lampu kabin masinis, pada perjalanan malam
hari atau pada saat cuaca gelap, masinis segera melapor
kepada pk dan meneruskan perjalanan lebih waspada pada
kecepatan normal sampai stasiun yang ditunjuk oleh pk
untuk melakukan perbaikan atau disediakan lampu yang
dapat berfungsi sebagai lampu kabin.
3
DAOP 6
YOGYAKARTA
5. terima kasih
4
DAOP 6
YOGYAKARTA
OR/14 TENTANG PENGALIHAN TUGAS KONDEKTUR UNTUK
KA BARANG MAS DAN ASS MAS
=cta=
Evp/vp d.4sm man op kom keamanan pel sar sdm dan umum
Jm op sar kapusdal opka jm/asman perka
Ks/b kupt crew d.1 s/d 9 di jawa
1. Menunjuk :
a. Surat keputusan direksi pt. Kereta api (persero) no.
Kep.u/ot.003/rum 11/4/ka-2012 tentang pengalihan tugas dan
fungsi kondektur kepada masinis dan atau asisten masinis
untuk ka babaranjang di divre 3 ss dan ka commuterline
dilintas jabodetabek.
b. Hasil rapat direksi pt. Kereta api (persero) tanggal 31 juli 2012
yang memutuskan bahwa ka barang di jawa dijalankan tanpa
kondektur.
c. Nota d5 no.276/s/rum 8/2012 tanggal 3 agustus 2012 tentang
pengalihan tugas dan fungsi kondektur kepada masinis dan
/atau asisten masinis ka barang di jawa.
2. Mengalir dari butir nomor 1 diatas dengan ini diinstruksikan mulai
hari kamis tanggal 9 agustus 2012 jam 00.00 wib semua kereta api
barang dijawa tugas dan fungsi kondektur dialihkan kepada
masinis dan atau asisten masinis.
3. Menyimpang dari R-19 jilid rum1 pasal 20 dan 21 tugas dan fungsi
kondektur dialihkan kepada :
a. Masinis adalah sbb :
1. Sebagai pemimpin selama dalam perjalanan ka.
2. Sebagai koordinator seluruh petugas diatas ka.
3. Menandatangani lapka.
4. Menandatangani laporan kejadian luar biasa (kdlb).
b. Asisten masinis adalah sbb :
5
DAOP 6
YOGYAKARTA
1. Mencatat jam datang dan berangkat serta semua kejadian
penting yang berhubungan dengan perjalanan kereta api
dalam lapka.
2. Administrasi angkutan dan surat dinas.
3. Menyerahkan surat angkutan/ surat dinas kepada ppka
distasiun tujuan akhir.
4. Memandu langsiran untuk kereta apinya apabila distasiun
tersebut tidak ada juru langsir .
5. Membuat permintaan kereta api penolong ketika kereta
apinya membutuhkan kereta api penolong.
6. Memsang semboyan 3 untuk melindungi rangkaian kereta
apinya ketika diperlukan.
7. Membuat Laporan kejadian Luar biasa (kdlb).
4. Menyimpang dari R-19 rum 1 pasal 20 dan 21 serta R3 pasal 16
tentang prosedur pemberangkatan kereta api, khusus untuk
kereta api barang yang tugas dan fungsi kondektur telah dialihkan
kepada masinis diatur sebagai berikut :
a. Tanda perintah berangkat (semboyan 40)diberikan ppka/pap
kepada masinis/asisten masinis, setelah syarat – syarat
kemanan berangkat kereta api terpenuhi.
b. Setelah menerima semoyan 40, masinis/ asisten masinis wajib
memastikan bahwa sinyal keluar dalam indikasi aman untuk
kereta apinya.
c. Selanjutnya masinis membunyikan semboyan 35 sebagai tanda
mengerti dan memberangkatkan kereta apinya.
5. Apabila pada hari kamis 9 agustus 2012 terdapat kondektur :
a. Dinas melewati jam 00.00 maka kondektur tersebut tetap
menjalani dinasan sampai stasiun tujuan.
b. Dinas dan tidak melewati jam 00.00 kembali dinas pada hari
jum’at 10 agustus 2012 maka dinasan kembalinya menjadi
luar dinas.
c. Uang g.43 yang sudah diterima untuk dinasan kembalinya
dianggap sudah dijalani dinasannya.
6. Untuk masinis dan asiten masinis yang menjalankan tugas dan
fungsi kondektur diberikan premi kilometer ditambah premi
6
DAOP 6
YOGYAKARTA
tunggu kondektur dengan komposisi pembagian 40 persen untuk
masinis dan 60 persen untuk asisten masinis.
7. sm/m op jmi opsar untuk memastikan bahwa para kupt crew/
penyelia mas/kdr mengerti dan melakukan sosialisasi kepada crew
ka.
8. Evp/vp sm/m op melakukan pengawasan terhadap instruksi ini
serta membuat laporan selama masa 3 bulan sejak
diberlakukannya instruksi ini kepada direktur operasi c.q eo/ eop/
eoc.
9. Untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
10. Terima kasih.
7
DAOP 6
YOGYAKARTA
=cta=
evp/vp sm/m op sdm keu jmi asmen opsar para kupt daop 1 s.d 9 di
jawa
evp/vp sm/m op sdm keu jmi asmen opsar para kupt daop 1 s.d 3 di
sumatera
8
DAOP 6
YOGYAKARTA
direksi pt. kereta api indonesia (persero)
=cta=
evp/vp sm/m op sdm keu jmi asmen opsar kupt crew daop 1 s.d 9
jawa evp/vp sm/m op sdm keu jmi asmen opsar kupt crew divre 1
s.d 3 di sumatra
9
DAOP 6
YOGYAKARTA
4. sm/m op jmi opsar agar melakukan pengawasan
=cta=
evp/vp sm/m op jmi asmen opsar kupt crew se jawa dan sumatra
1. menunjuk
a. surat kementrian perhubungan direktorat jenderal perkeretaapian
nomor : d.260/k5/djka/x/2013 perihal sertifikasi dan smart card awak
sarana perkeretaapiaan petugas prasarana perkeretaapian
b. undang-undang no.23 tahun 2007 tentang perkeretaapian telah
mengamanatkan bahwa pengoperasian prasarana dan sarana
perkeretaapian dilakukan oleh petugas dan awak sarana
perkeretaapian dilakukan oleh petugas dan awak sarana
perkeretaapian yang telah mempunyai sertifikasi kecakapan
c. peraturan dinas 16.a tentang dinas lokomotif diesel elektrik dan diesel
hidrolik bab ii bagian keempat mengenai persyaratan awak kereta api
pasal 5 ayat 1
d. peraturan dinas 16.b tentang dinas kereta rel listrik bab ii bagian
keenam mengenai persyaratan awak kereta api pasal 9 ayat 1
2. kami instruksikan kepada semua awak kereta api yang sedang bertugas
wajib :
10
DAOP 6
YOGYAKARTA
a. bagi awak kereta apiyang telah mengikuti sertifikasi dirjen
perkeretaapian membawa foto copy buku sertifikasi bidang kecakapan
dari dirjen perkeretaapian dan memakai smart card atau tanda
pengenal kecakapan dari dirjen perkeretaapian
b. bagi masinis membawa foto copy keterangan kecakapan sebagai
masinis untuk mengoperasikan lokomotif sesuai dengan jenis
lokomotif yang didinasi (o.64) dan tanda kecakapan pemahaman lintas
yang didinasi atau baan verkeneng (o.63)
c. bagi asisten masinis membawa foto copy keterangan kecakapan
sebagai asisten masinis (o.62)
11
DAOP 6
YOGYAKARTA
d bandung0010cp/263/1-2014 1600
=cta=
Evp/vpseniormanajer/
manajeroperasiangkutanpelayanansaranapengamankeuangansysteminf
ormasi
humasJuniormanager/ass.manoperasipemasaranangkpnpakutansikasb
esaranggarancustomercare
sccccjuniorsupervisorpendapatandaop1s.d9divreIs.diiiticketingcente
rithelpdeskkpbdcontact center121ptkcjks/bjawasumtra
1. MenunjukskdireksinoKP.U/LL.033/VII/36/KA-
2013tanggal10juli2013tentangperubahanatas
keputusandireksiPt.KeretaApiIndonesia(persero)nomorKEP.U/LL.003
/V/6/KA-2013tanggal24
mei2013tetnagtariffreduksiangkutankeretaapi
2. Menerangkanbahwayangdimasud:
a. Krukaadalahpetugasyangberdinasdiataskaterdiridarimasinis,asist
enmasinis,kondektur,
runningawakka,petugaspengawalka(kamtib)petugasrestorasiclea
12
DAOP 6
YOGYAKARTA
ningservice,petugascsot
termasuksiswayangsedangpraktekdinaskruka.\
b. Luar dinas (LD) adalah pegawai/pkm/pkwt/outsourcing yang
telah melakukan dinas dan kembali ke tempat kedudukannya
semua atau unutk memulai dinias tidak ditempat
kedudukannya. Contoh:
- Masinisbjrditugaskankirimlokkebd,makaperjalandaribdkem
balikenjradalahperjalan LD
- Masinisbdditugaskanmengambillokdibjr,makaperjalandaribdk
embalikebjradalah perjalanLDF
- PPKA/PA ccl ditugaskan dinas wakilan PPKA di kac perjalanan ccl-
kac dan pergi adalan perjalananLD
- Pegaaikantoryangbertugaskeluarkantor,perjalananpergidanpulan
gnyatidaktermasuk LD
3. DijelaskankembalibahwaKruKAdinasdanaauLuarDinas(LD)tidakdikena
kanperjalanandengan Persyaratan sebagai berikut:
a. MenggunakanR6atauseragamdinassesuaidenganketentuanun
itkerjanyayangtidak tertututp pakaianlainnya.
b. Tercatat dalamLKDR/Lapka
c. KruKALDwajiblaporkepadakondekturKAybsy=untukdicatatdala
mLKDR/Lapka
d. KhususuntukkruLDdenganjarakperjalanlebihdari150kmberhakata
standatempatduduk sepanjang tempat duduktersedia.
4. KruKALDtetapwajibmemilikitiketdenganpelayanansebagaiberikut:
a. KruKALDmenyerahkanfotokopisuratperintahperjalanandinas/
surattugasyangditandatangi
serendahrendahnyapejabatsetingkatdiatasnya.
(dapatberupag43atauLHM)kepada petugasloket/operator
b. Untuk perjalanan sampai dengan 150 km, kru KA LD tidak
diatas tempat duduk, tikert
menggunakanbtk245tanpabeadantanpanomortempatduduk
13
DAOP 6
YOGYAKARTA
c. Untukperjalanandiatas150kmKRUKALDberhakatasnomordudukse
panjangtempatduduk
masihtersedia,“KRUKALD”.Jikatempatduduktelahhabismakatiket
menggunakanbtk245 tanpabeadantanpanomortempatduduk
d. Foto copi surat perintah perjalanan dinas/surat
tugas/g.43/lhm dilampirkan dalam tembusan btk245 atau
laporanpenjualan
KetentuantiketbagikruKALDiniberlakumulaitanggal7januari2013
= cta =
2. kepada manager operasi jmi opsar, jmi op dan kupt crew ka,
asur masinis dan penyelia agar memberikan pembinaan kepada
masinis terkait :
- larangan masinis menyerahkan pelayanan lokomotif kepada
asisten masinis
- kecepatan langsir yang diizinkan (pd 19/I pasal 116 ayat 5)
14
DAOP 6
YOGYAKARTA
direksi pt kai(persero)
O/140 TENTANG PENGALIHAN TUGAS TKA KE MAS DAN ASS
MAS PADA KA BARANG
=cta=
15
DAOP 6
YOGYAKARTA
2. pasal 15 ayat 5 ( perangkaian lokomotif dalam rangkaian
kereta api )
3. pasal 20 ayat 3 ( kewajiban pembantu masinis )
4. pasal 42 ayat 6 dan ayat 7 ( langsir ke luar tanda batas
gerakan langsir )
5. pasal 54 ayat 2 ( percobaan rem statis )
6. pasal 64 ayat 1 dan ayat 2 ( alat perangkai kereta api
putus atau terlepas dalam perjalanan )
c. pd 8a :
pasal 45 ( pemeriksaan rangkaian untuk ka barang )
d. sk direksi no.kep.u/ot.003/vi/1/ka-2013 tgl 3 juni 2013
tentang pengalihan tempat kedudukan,perubahan pola kerja,
pengawasan urusan sarana kereta dan gerbong ( pus,puk,pug)
di lingkungan unit sarana dibawah daerah operasi di jawa
16
DAOP 6
YOGYAKARTA
masinis dan asisten masinis adalah :
1. membantu masinis dalam memandu jalannya kereta api
dengan kecepatan terbatas atau dalam pemasangan
semboyan untuk mengamankan rangkaian kereta api
apabila terjadi gangguan pada prasarana dan/atau
sarana kereta api
2. melakukan pemeriksaan dan perbaikan ringan peralatan
atau fasilitas sarana kereta api dan/atau sarana
kereta api
3. kelengkapan kotak peralatan petugas tka ( inventaris )
meliputi sbb :
a. 2 ( dua ) buah bendera merah
b. 1 ( satu ) buah bendera kuning
c. toolkit ( kunci pipa,martil,tang,pahat,dript )
d. selang air brake,klipton ring dan seal
e. senter
f. jas hujan
c. menyimpang sk direksi no.kep.u/ot.003/vi/1/ka.2013 tgl 3
juni 2013 diktum ketigabelas poin 2,masinis/asisten
masinis tidak berkewajiban melakukan pemeriksaan/schowing
rangkaian pada saat kereta api berhenti di stasiun
ataupun petak jalan
6. hal hal lain yang terkait dengan instruksi ini akan diatur
lebih lanjut dalam surat keputusan direksi
17
DAOP 6
YOGYAKARTA
terima kasih
=cta=
e/vp sm/m op sar sdm dan umum keu daop 1jak s.d 9jr
e/vp sm/m op sar sdm dan umum keu divre 3 sumsel subdiv 3.1 kpt
3.2 tnk
1. menunjuk :
18
DAOP 6
YOGYAKARTA
perkeretaapian
19
DAOP 6
YOGYAKARTA
20
DAOP 6
YOGYAKARTA
=cta=
21
DAOP 6
YOGYAKARTA
=cta=
evp/vpsm/
mopopsarsdmdanumumjmiasmenopsarkupt
crewdaop 1 s.d 9 divre 1 s.d3
22
DAOP 6
YOGYAKARTA
c. KUPT crew untuk aktif mengawasi semua kegiatan di
lingkungannya termasuk adanya tukar menukar dinasan dan
pengawasan assesment pradinas
d. KUPT crew wajib melakukan pembinaan dan pemahaman
secara aktif dan terprogam tentang larangan tukar menukar
dinasan.
Direksi PT KAI
=cta=
evp/vp daop 1 s.d 9 divre 1 s.d 3 subdivre 3.1 kpt 3.2 tnk
sm/m operasi sarana sintel jj daop 1 s.d 9 divre 1 s.d 3
subdivre 3.1 kpt 3.2 tnk
1. menunjuk :
a. pd 19 jilid rum 1 pasal 41, tentang pemeriksaan jalur
kereta api.
b. lampiran 2 pd 19 jilid rum 1, bentuk 90 (berjalan hati –
hati)rum 1 huruf a.
2. guna menghindari kelambatan perjalanan kereta api akibat
pemberian btk. 90 (bh) yang disebabkan karena ppj belum
masuk, pemeriksaan jalur kereta api diatur sbb :
a. jalur kereta api harus diperiksa paling sedikit 2 (dua)
kali dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam, masing –
23
DAOP 6
YOGYAKARTA
masing disesuaikan dengan kebutuhan waktu pemeriksaan
oleh petugas pemeriksa jalur (ppj).
b. untuk memenuhi ketentuan sebagaimana pada huruf a,
jpjd bersama jpod menetapkan jadwal pemeriksaan jalur
atau bagian jalur untuk pemeriksaan pertama dan kedua,
baik yang berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan
pemeriksa jalur (kpj), selanjutnya dengan berpedoman
pada peraturan perjalanan dibuat “grafik perjalanan
pemeriksa jalur” yang ditandatangani oleh jpjd dan jpod,
serta dalam pelaksanaannya di bawah pengawasan ppka.
c. untuk keperluan pengawasan ppj oleh ppka sebagaimana
pada huruf b, disetiap stasiun harus dipasang “grafik
perjalanan pemeriksa jalur”.
d. pengawasan ppka sebagaimana pada huruf c adalah
apabila buku “pas jalan” (bentuk j.91)telah diterima dan
ditandatangani oleh ppka stasiun permulaan pemeriksaan,
yang dilewati dan/atau stasiun akhir perjalanan petugas
pemeriksa jalur (ppj) yang ditentukan dalam buku “pas
jalan”.
e. apabila permulaan pemeriksaan jalur dimulai dari pos ppj,
buku “pas jalan” saling ditandatangani oleh ppj sedangkan
apabila dimulai dari gardu perlintasan, buku “pas jalan”
ditandatangani oleh penjaga perlintasan yang
bersangkutan.
f. apabila pada lintas yang diperiksa olehpetugas pemeriksa
jalur yang pemeriksaannya melewati stasiun tutup, petugas
pemeriksa jalur yang bersangkutan harus mencatat pada
buku “pas jalan antara” sebagai bukti bahwa petak jalan
atau sebagian petak jalan dibelakangnya telah diperiksa.
g. apabila dalam pemeriksaan ppj mendapati bagian jalur ka
yang dianggap membahayakan perjalanan kereta api (misal
longsor,banjir, rel patah), ppj melaporkan kejadian
tersebut kepada ppka stasiun terdekat dengan
menggunakan alat komunikasiserta menyebutkan
semboyan yang harus dipasang, selanjutnya ppj dapat
24
DAOP 6
YOGYAKARTA
meneruskan pemeriksaan setelah petugas regu perawatan
atau kupt jalan rel datang di lokasi kejadian.
h. ppka yang menerima laporan ppj sebagaimana pada
huruf g, segera melakukan tindakan :
1) memberitahukan kepada ppkp dan kupt jalan rel yang
terkait;
2) sebelum memberangkatkan kereta api yang akan melalui
petak jalan tersebut, harus memberitahukan kepada
masinis dengan sesuai dengansemboyan yang dipasang
sebagai berikut :
a) apabila semboyan yang dipasang berupa semboyan
pembatas kecepatan :
(1)untuk kereta api yang berhenti di stasiunnya
pada lapka dan lkdr diberikan catatan pembatas
kecepatan sesuai dengan semboyan pembatas
kecepatan yang terpasang;
(2)untuk kereta api langsung diberitahu menggunakan
alat komunikasi melalui ppkp dan menyebutkan letak
pembatas kecepatan sesuai dengan semboyan
pembatas kecepatan yang terpasang, dan setelah
menerima pemberitahuan masinis mencatat pada
lapkanya;
b) apabila semboyan yang dipasang berupa semboyan
berhenti (semboyan 3) :
(1) untuk kereta api yang berhenti di stasiunnya
pemberangkatan kereta api harus menunggu
perintah lebih lanjut;
(2) untuk kereta api langsung diberhentikan luar
biasa di stasiunnya
(sesuai ketentuan peraturan dinas 19 jilid i
pasal 86);
i. apabila ppj belum menyelesaikan pemeriksaan pada petak
jalan sebagaimana tercantum pada grafik ppj maka kereta api
pertama yang akan melewati petak jalan tersebut diatur
sebagai berikut.
25
DAOP 6
YOGYAKARTA
1) Untuk kereta api yang berhenti di stasiunnya diberikan
perintah “berjalanhati-hati” (bentuk 90) dan masinis harus
benar-benar memperhatikan akan kemungkinan adanya
halangan pada petak jalan yang bersangkutan tanpa
mengurangi kecepatan sesuai O.100;
2) Untuk kereta api langsung pemberian perintah
“berjalan hati-hati” menggunakan telepon pk dari ppka
kepada masinis melalui ppkp dengan menyebutkan nomor
bentuk 90 serta menyebutkan bahwa ppj belum masuk
stasiun,dan masinis harus benar-benar memperhatikan
akan kemungkinan adanya halangan pada petak jalan yang
bersangkutan tanpa mengurangi kecepatan sesuai O.100;
3) Keretaapi berikutnya tidak perlu diberikan perintah
“berjalan hati-hati” meskipun ppj belum masuk;
26
DAOP 6
YOGYAKARTA
dinyatakan tidak berlaku
direksi pt kai(persero)
= cta =
27
DAOP 6
YOGYAKARTA
"call" atau “enter”, komunikasi dapat terbentuk apabila status id yang
dipilih berubah menjadi “ack” atau "connected".
c. untuk sistem pk yang sudah berbasis digital atau multikanal, ada
tambahan fasilitas group call dimana panggilan grup dilakukan dengan
menekan tombol "call group" atau dengan cara memilih alamat grup
diikuti dengan menekan tombol "send code".
4. terima kasih.
28
DAOP 6
YOGYAKARTA
=cta=
1. menunjuk :
a. sk direksi nomor kep.u/kp.209/xii/2/ka-2013 tentang
besaran tarif premi awak sarana perkeretaapian
29
DAOP 6
YOGYAKARTA
b. peraturan menteri perhubungan republik indonesia nomor 155
tahun 2015 tentang sertifikasi kecakapan awak sarana
perkereta apian
c. sk mutasi menjadi asisten masinis yang berlaku efektif
mulai bulan oktober 2015
=cta=
1. menunjuk
30
DAOP 6
YOGYAKARTA
a.pd 16a jilid 1 pasal 36 ayat 6 tentang meninggalkan
Lokomotif secara bergantian jika memungkinkan dan telah
mendapat izin
b.pd 16a jilid 1 pasal 14 ayat 7 dan 9 tentang pergantian
awak ka di stasiun
1.menunjuk
a.pm 155 tahun 2015 tentang sertifikasi kecakapan awak sarana
perkeretaapian
b.pd 16a jilid I tentang dinas lokomotif diesel eletrik dan
diesel hidrolik
31
DAOP 6
YOGYAKARTA
c.pd 19 jilid I tentang urusan perjalanan kereta api dan
urusan langsir
32
DAOP 6
YOGYAKARTA
sedang belajar mengoperasikan lokomotif/krd dan masinis
berada diposisi asisten masinis;
=Cta=
1.Menunjuk :
a) Pd 19 jilid I pasal 54 ayat (3) tentang tertib penerimaan
kereta masuk
b) Pd 19 jilid 1 pasal 14 tentang pengendalian perjalanan
kereta api
33
DAOP 6
YOGYAKARTA
c) Pd 16 A Jilid I Bab X bagian keduapuluh dua pasal 81
tentang lampu kabin
d) Pd 3 pasal 13 tentang semboyan 1 isyarat kondisi siap
e) warta dinas direksi no.d3/263d tgl.25 agustus 2011 tentang
ketentuan bagi masinis ketika melewati stasiun
34
DAOP 6
YOGYAKARTA
memperdengarkan semboyan 35 saat melewati stasiun dan
memperhatikan semboyan 1 PPKA.
2) melaporkan ke PPKP apabila semboyan 1 tidak dilaksanakan
oleh PPKA.
c) PPKP :
1) berkewajiban untuk mengkonfirmasi kepada masinis apabila
berdasarkan laporan Ppka, masinis tidak menyalakan lampu
kabin lokomotif (pada malam hari) saat masuk/lewat di
stasiun dan memerintahkan stasiun berikutnya untuk mem
BLB kan ka tersebut bila tidak ada respon dari masinis.
2) Berkewajiban mengingatkan kepada Ppka apabila
berdasarkan laporan Masinis, PPKA tidak melaksanakan
semboyan 1 serta membuat laporan kepada kapusdal
3) Aktif berkomunikasi dengan masinis terutama di jam-jam
rawan mengantuk.
35
DAOP 6
YOGYAKARTA
=cta=
1. menunjuk ;
a.pd 16a jilid i pasal 19 ayat 10 tentang pembagian tugas
antara masinis, asisten masinis dan teknisi lokomotif
selama dalam perjalanan
b.instruksi direksi nomor 23/ps.103/ka-2010 tentang
pemeriksaan di depo, stasiun pemberangkatan,stasiun
pemeriksaan untuk lokomotif siap dinas ka
c.pd 16a jilid i pasal 75 point a tentang larangan pada waktu
menjalankan dinas
36
DAOP 6
YOGYAKARTA
d.instruksi direksi nomor 3/ll.006/ka-2014 tentang larangan
merokok di semua rangkaian kereta api
e.instruksi direksi pt.kai (persero) nomor: 4/ll/ka-2012
tentang larangan merokok diatas kereta-api
f.sk direksi pt.kai(persero) nomor :
kep.u/um.108/iii/2/ka-2015 tentang pakaian dinas pekerja
37
DAOP 6
YOGYAKARTA
=cta=
1. menunjuk :
A. keputusan direksi no. kep.u/tm.105/vi/1/ka-2013 tanggal 28
juni 2013 perihal pengelolaan perangkat pelacak posisi
lokomotif (locotrack).
B. wad direksi no. wad o/65d tanggal 30 desember 2013 perihal
pengaturan penanganan apabila pelacak posisi lokomotif
(locotrack) tidak terpantau.
C. nota dinas internal ci no.1/kk.304/xi/ci/ka/2016 tanggal
24 november 2016 perihal usulan penanganan locotrack
apabila terjadi gangguan.
38
DAOP 6
YOGYAKARTA
mendukung peningkatan keselamatan perjalanan kereta api
diatur ketentuan sbb:
A. ppkp selalu melakukan pemantauan perjalanan kereta api
melalui tms yang berada di ruang pengendaliannya.
39
DAOP 6
YOGYAKARTA
pengganti.
D. dalam hal terjadi seperti pada poin 2.C dan kereta api tsb
akan melewati wilayah pengendaliannya, ppkp berkewajiban
mengabarkan gangguan ini kepada ppkp sebelah atau ppkp
daop lain berikutnya, ppkp yang menerima laporan perihal
40
DAOP 6
YOGYAKARTA
gangguan locotrack kereta api dimaksud diwajibkan
melakukan hal-hal seperti pada poin 2.B dan melaporkan
kepada petugas it di wilayahnya.
41
DAOP 6
YOGYAKARTA
=cta=
42
DAOP 6
YOGYAKARTA
3.demikian untuk diketahui dan disampaikan kepada seluruh
jajaran di lingkungan kerja masing-masing.
4.Terima kasih.
=cta=
1. menunjuk
a.uu no.23 tahun 2007 pasal 183 ayat 2 perihal ijin berada di
lokomotif dan di kabin masinis dari penyelenggara sarana
perkereta apian
a.pd 16a jilid 1 pasal pasal 74 ayat 2 perihal turut jalan
dalam lokomotif
b.pd 16b pasal 59 ayat 2 perihal turut jalan di kabin masinis
c.wad ot/363 tanggal 23-12-2016 perihal ketentuan pengajuan
pembuatan o.23
43
DAOP 6
YOGYAKARTA
di stasiun sesuai batas lintas pada o.23, maka yang
bersangkutan diijinkan turut jalan sampai dengan stasiun
pemberhentian berikutnya.
direksi pt.kereta api (persero)
=cta=
1. menunjuk:
a. nota dinas rre nomor 3/kr.103/xi/rre/2016 tanggal 2
november 2016 perihal penyampaian data puncak kecepatan
krd/krdi/krd/railbus
b. warta dinas direksi pt kai (persero) no o/335 d tanggal 25
oktober 2012 perihal penetapan puncak kecepatan ka yang
menggunakan rangkaian krd/krdi/krd
44
DAOP 6
YOGYAKARTA
c. krde : puncak kecepatan maks 80 km/jam
d. railbus : puncak kecepatan maks 80 km/jam
(mengacu pada nota dinas rre nomor 3/kr.103/xi/rre/2016
tanggal 2 november 2016)
45
DAOP 6
YOGYAKARTA
=cta=
1. menunjuk
a.pd 16a jilid 1 pasal 36 perihal dinas sesudah perjalanan
berakhir,lokomotif disiapkan untuk dinasan berikutnya
b.pd 16a jilid 1 pasal 41 perihal pelaksanaan langsir
46
DAOP 6
YOGYAKARTA
serta mengamankan sesuai ketentuan sebagaimana pd 16a
jilid 1 pasal 36 ayat (4) dan (5) termasuk
membawa reverser handle dan harus memasang stop blok,
selanjutnya awak ka dapat meninggalkan kabin
2).dalam hal penempatan lokomotif di dipo atau di emplasemen,
sebelum dimatikan awak ka wajib berkoordinasi dengan
petugas dipo atau pus/puk/pug dan ppka/pap untuk
menempatkan lokomotif di jalur yang aman dan mudah untuk
pengawasan kdl atau pus/puk/pug dan ppka/pap.
3).prosedur serah terima lokomotif di stasiun yang
emplasemennya memungkinkan dengan ketentuan sbb:
a. di stasiun terdapat pus/puk/pug maka prosedur serah
terima sbb:
a).awak ka melapor kepada petugas pus/puk/pug
menyerahkan bentuk serah terima untuk diisi catatan
b).setelah itu melapor ke ppka/pap untuk menyerahkan
lapka dan memberitahukan tempat tujuan agar dapat
dihubungi bila ada perintah mendadak sesuai
ketentuan sebagaimana pd 16a
jilid I pasal 36 ayat(6) huruf a dan b
c).reverser hendel tetap dibawa oleh awak ka dan menjadi
tanggungjawab dari awak ka
b. distasiun tidak terdapat pus/puk/pug maka prosedur serah
terima sbb:
a).awak ka melapor kepada ppka/pap menyerahkan lapka
atau bentuk serah terima untuk diisi catatan dari
ppka/pap serta memberitahukan tempat tujuan dan
dapat dihubungi bila ada perintah mendadak sesuai
ketentuan sebagaimana pd 16a jilid I pasal 36 ayat
(6) huruf a dan b
b).reverser hendel tetap dibawa oleh awak ka dan menjadi
tanggung jawab dari awak ka
47
DAOP 6
YOGYAKARTA
ditempatkan di tempat yang telah ditentukan dan pintu
serta jendela kabin lokomotif dalam keadaan tertutup
5).bukti serah terima lokomotif dapat dicatat pada lapka atau
pada bentuk serah terima yang dibawa oleh awak ka, dengan
cara mencatat jam saat menyerahkan dan saat menerima
kembali lokomotif
6).khusus untuk lokomotif dinas langsir di stasiun tempat
kedudukan dipo lokomotif,lokomotif dapat dimasukan ke dipo
untuk diserahterimakan kepada petugas dipo lokomotif
selanjutnya awak ka dapat menuju tempat yang ditentukan,
kemudian apabila awak ka mendapat perintah langsir kembali
maka awak ka melakukan serah terima lokomotif dengan
petugas dipo lokomotif
7).awak ka dapat meninggalkan kabin setelah lapor ke ppka/pap
dengan menginformasikan tempat yang dituju di stasiun yang
dapat dihubungi bila ada perintah mendadak
8).awak ka harus sudah menghidupkan lokomotif tiga puluh (30)
menit sebelum lokomotif dinas ka ataupun dinas langsir
kembali
9).awak ka wajib melakukan pemeriksaan pendahuluan pada
lokomotif sebelum menghidupkan lokomotif, meliputi :
kecukupan bahan bakar, pelumas, air pendingin mesin,
lampu-lampu, instrument ukur, pemadam api mesin lokomotif,
rangka bawah, rangka atas, rem parkir, dan terbebas dari
benda-benda lain yang tidak seharusnya ada di kabin
10).dalam hal start lokomotif mengalami gangguan atau gagal
start, awak ka harus berkoordinasi dengan pengendali
sarana melalui ppkp untuk mendapat arahan atau petunjuk
3. demikian untuk dilaksanakan dan terima kasih.
direksi pt kereta api (persero)
48
DAOP 6
YOGYAKARTA
=cta=
1. menunjuk :
a. nota dinas rte, nomor 4/kr.203/xi/rre/ka/2017, tanggal
17 november 2017, tentang speedometer portable berbasis gps
b. nota dinas rrt, nomor 4/kr.203/xi/rrt/ka/2017, tanggal 13
november 2017, tentang permohonan kajian penggunaan gps
speedometer portable.
c. nota dinas rr, nomor 5/kr.203/vi/rr/2017, tanggal 14 juni
2017, tentang instruksi penggantian power supply versi 3
dan perbaikan wiring gps speedometer
d. pd 16a jilid 1, pasal 85.
e. pm 24 tahun 2015 tentang standar keselamatan
perkeretaapian (pasal 36).
2. memperhatikan :
a. gangguan lokomotif yang disebabkan oleh kerusakan pada
gps speedometer (error, mati)
b. improvement yang sudah dilaksanakan pada gps speedometer
eksisting:
i. penggantian power supply menjadi versi 3
ii. standardisasi instalasi/ wiring gps speedometer
iii. penggantian sekering tabung menjadi model fuse dx
c. ujicoba gps speedometer portable pada lok cc201 92 09
49
DAOP 6
YOGYAKARTA
mulai 19 nopember 2017 sampai dengan 30 nopember 2017
d. telah dilaksanakan pemasangan instalasi gps speedometer
di lokomotif cc 201/203/204.
50
DAOP 6
YOGYAKARTA
memasang gps speedometer portable.
51
DAOP 6
YOGYAKARTA
52