Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Fera Eunike Naben

Nim : 1606050084
Program studi : Biologi
MK : Penyediaan Air Bersih

Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting. Tanpa air, berbaga i proses
kehidupan tidak dapat berlangsung. Meskipun air merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbarui oleh alam sendiri, tapi kenyataan menunjukkan bahwa ketersediaan air tanah tidak
bertambah.

Di Indonesia, akses terhadap bersih masih menjadi masalah. Sebagian besar air tawar yang
digunakan berasal dari air sungai, danau, waduk dan sumur. Pesatnya pembangunan wilayah di
Indonesia dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi membutuhkan air dalam jumlah yang
banyak yang sering kali tidak tersedia untuk penduduk. Oleh karena itu pembangunan yang baik
adalah juga penyediaan kualitas dan kuantitas air bersih.

Pentingnya air sungai bagi masyarakat di Indonesia dan rendahnya kualitas air sungai,
seharusnya mendorong pemerintah melaksanakan program peningkatan kualitas air sungai
sebagai bagian dari pembangunan. Ketidaktersediaan air bersih secara umum disebabkan oleh
dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam disebabkan secara alamiah
bentukan (kondisi) wilayahnya yang memang sulit untuk mendapatkan air sehingga tidak
tersedianya air. Faktor manusia yaitu dikarenakan tercemarnya air bersih akibat aktifitas
manusia.
Oleh karena itu, persoalan-persoalan mengenai turunnya kualitas lingkungan seperti
pencemaran, kerusakan sumber daya alam, deforestasi serta degradasi fungsi hutan, musnahnya
berbagai spesies hayati, erosi, banjir, bahkan timbulnya jenis penyakit adalah akibat penurunan
fungsi lingkungan. Hal tersebut diyakini merupakan gejala- gejala negatif yang secara dominan
dari faktor manusia itu sendiri.
Dalam hal ini berbagai masalah dari pertumbuhan penduduk dengan kebutuhan dan
ketersediaan air bersih menjadi suatu masalah yang saling berkaitan. Banyaknya lokasi
permukiman yang berada di sekitar bantaran sungai merupakan suatu permasalahan yang
krusial dan memerlukan upaya tersendiri untuk mengatasinya. Terlebih lagi terjadinya
pencemaran air sungai yang ditimbulkan oleh warga, seperti pembuangan limbah rumah tangga
dan membuang sampah yang langsung ke sungai.

Hal ini terjadi akibat kurangnya kepekaan masyarakat akan pelestarian lingkungan dan pada
akhirnya akan merugikan masyarakat sendiri.
Pencemaran serta tercemarnya air sungai tidak hanya merugikan masyarakat yang
mendiami daerah bantaran sungai saja akan tetapi layaknya seperti air sungai yang mengalir dari
hulu ke hilir yang berarti turut membawa dampak-dampak negatif bagi masyarakat lain.
Dampak pencemaran terhadap kesehatan lingkungan lingkungan sungai sangat
mempengaruhi fungsi lingkungan baik abiotik, biotik maupun sosial. Banyak organisme, biota,
hewan dan tumbuhan yang menjadi rusak atau mati karena pencemaran tersebut. Warga yang
bermukim di sungai rentan terkena penyakit akibat adanya zat-zat yang merugikan tubuh yang
ditemukan pada air sungai tersebut. Berdasar hasil uji lab BTKL, dapat diindikasikan bahwa air
sungai di lokasi penelitian telah tercemar terbukti bahwa air tersebut berasa, berbau dan berwarna,
terjadi perubahan suhu air, terdapat endapan, terdapat mikroorganisme didalamnnya. Air sumur
warga tidak memenuhi kualifikasi sebagai air bersih karena terdapat kadar Nitrat dan Mangan

yang tinggi yang berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi terus menerus. Pencemaran tersebut
diakibatkan pembuangan sampah sembarangan oleh warga dan pembuangan limbah cair. Oleh
karena itu berdasarkan informasi yang didapatkan dari Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta,
dikatakan air sungai telah tercemar melebihi standar baku mutu lingkungan. Kedua, peran
pemerintah daerah dalam menangani dampak pencemaran air terhadap kesehatan lingkungan di
sungai , yaitu membangun Instalasi Pengelolaan Limbah (IPAL) Komunal, MCK umum, sumur
umum, pelaksanaan program kali bersih (prokasih) dan memberikan sosialisasi dan penyuluhan–
penyuluhan tentang lingkungan hidup.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Menurut PP no 20 tahun 1990,
pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun
hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya.
Berikut adalah sumber-sumber pencemaran air :
1. Limbah industri: bahan kimia cair maupun padat, dari sisa-sisa bahan bakar seperti tumpahan
minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah.
2. Penggunaan lahan hijau atau hutan untuk membangun sesuatu.
3.Limbah pertanian.
4. Limbah pengolahan kayu.
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut.
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik,
gelas, kaleng, batu batre, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti

Standar Air Layak Minum Menurut WHO

WHO (World Health Organization) menyebutkan dua standar air yang layak dikonsumsi. Secara
singkat, terdapat dua kriteria yang harus Anda perhatikan:

1. Air Tidak Boleh Berbau


Cara paling mudah untuk mengetahui apakah air rumah Anda tercemar atau tidak adalah
dari baunya. Bau tidak sedap akan muncul saat air yang hendak Anda konsumsi terpapar
zat kontaminan yang terlarut atau mengendap pada air. Hindari mengonsumsi jika airnya
memiliki bau.
2. Air Berwarna Bening
Air yang bersih dan layak untuk konsumsi umumnya tidak berwarna, alias bening. Maka
dari itu, jika Anda mendapati perubahan warna pada sumber air, maka kemungkinan besar
air tersebut sudah tercemar.
3. Tidak Memiliki Rasa
Air yang tidak tercemar tidak memiliki rasa apapun, alias plain. Jika terdapat rasa pahit,
asam atau lainnya, para ahli menganjurkan untuk tidak mengonsumsi air tersebut.
4. Mengandung Mineral yang Baik Bagi Tubuh
Air minum yang sehat harus mengandung berbagai mineral yang menunjang performa
tubuh, yaitu zat besi, fosfor dan zinc.
5. Tingkat pH Air Tidak Jauh dari Batas Netral
Anda bisa menggunakan pH Meter untuk mengetahui tingkat pH air di rumah Anda. Air
yang bersih adalah air yang memiliki pH netral, ditunjukkan dengan angka 7. Jika kurang
atau lebih dari itu, ada baiknya Anda melakukan penyaringan tambahan.
6. Tidak Ada Mikroorganisme Berbahaya
Apabila Anda hendak mengecek lebih lanjut, Anda bisa membawa contoh air rumah Anda
ke laboratorium untuk dicek kadar mikroorganismenya. Indikator air yang layak konsumsi
adalah air yang tidak memiliki kandungan mikroorganisme berbahaya.
7. Tidak Terdapat Zat Radioaktif
Banyak orang tidak tahu, zat radioaktif seperti uranium dan radium ada di barang-barang
yang sering Anda temui sehari-hari, seperti limbah makanan, kotoran hewan atau puntung
rokok.

Dalam jumlah kecil, zat radioaktif tidaklah membahayakan dan masih bisa terurai sendiri. Namun,
Anda perlu waspada jika sumber air yang Anda konsumsi berada dekat dengan tempat
pembuangan limbah, karena ada potensi terpapar dengan sisa zat radioaktif.

Mengatasi Air Tercemar Menggunakan Filter Air

Mengonsumsi air yang sudah tercemar memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Untuk mencegah
hal tersebut, Anda bisa menggunakan HomePure Nova dari QNET.

HomePure Nova adalah water purifier yang memiliki teknologi mutakhir. HomePure Nova
mampu menyaring air, baik air mentah maupun matang, menjadi layak konsumsi.

Dengan menggunakan teknologi 35+ Ultratech Filter, HomePure Nova tidak hanya menjernihkan
air dari kontaminan berbahaya, tapi juga menambah kandungan mineral di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai