Tiga persoalan yang dikaji dalam skripsi ini terkait dengan Keaktifan Belajar Siswa Pada
Materi Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 3 Sidoarjo adalah bagaimanakah
pelaksanaan Model Pembelajaran Advance Organizer (Pengatur Awal); Bagaimanakah
Keaktifan Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer; Adakah Pengaruh
Model Pembelajaran Advance Organizer terhadap Keaktifan Belajar Siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer terhadap keaktifan belajar siswa
materi Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif deskriptif dan menggunakan desain penelitian pretest and posttest group
design, serta menggunakan data statistik dengan Rumus Uji “t” atau “Ttes”.
Kesimpulan dari penelitian ini dapat dilihat dari rata-rata sebesar 3,64 yang berarti sangat
baik. Praktek pengajaran advance organizer dimulai tersusun atas perencanaan, pembukaan,
tidakkan dan penutup yang terpola dalam tiga tahap. Hasil pengamatan pada pelaksanaan
pembelajaran dengan Advance Organizer materi Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 3;
keterampilan kooperatif guru pada tiap siklus dalam mengelola model pembelajaran Advance
Organizer dapat dilihat dari rata-rata 4,56 yang berarti sangat baik. Pada Kemampuan
pembelajaran kontekstual guru dalam pengelolaan Advance Organizer dapat dilihat dari rata-
rata 4,11 yang berarti baik. Berdasarkan hasil analisis keterampilan kooperatif siswa dapat
diketahui tergolong sangat baik dapat dilihat dari jumlah rata-rata 3,62. Untuk pengamatan
aktivitas siswa dalam KBM pada model pembelajaran Advance Organizer dapat dilihat dari
rata-rata 50,00 pada kegiatan inti. Berdasarkan angket respon siswa menyatakan senang
dengan prosentase 75,56%. Berdasarkan hasil analisis data statistik dengan perhitungan uji
hipotesis dua populasi dengan hasil t = -4,66 dan penentuan nilai t dari daftar tabel yaitu
-1,645 dapat diketahui bahwa thitung > - t tabel –4,66 > -1,645 berarti Ho ditolak dan Ha
yang diberikan dapat diterima yaitu adanya pengaruh model pembelajaran Advance
Organizer (Pengatur Awal) terhadap Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Pendidikan Agama
Islam Di SMA Negeri 3 Sidoarjo.
PENDAHULUAN
Pikiran yang berada pada diri manusia adalah alat yang sangat bermanfaat dalam
pembuatan makna dari suatu obyek atau stimulus dari setiap mili, detik manusia melihat ,
mendengar, merasakan sesuatu, dan pada saat itu juga dia memnutuskan apa yang sedang
diamatinya, menghubungkannya dengan apa yang telah diketahui sebelumnya, dan
membuat keputusan apakah objek yang telah diamati itu perlu disimpan ataukah dilupakan
saja.
Proses pengamatan terhadap objek itu dapat berlangsung secara sadar, atau
sebaliknya tidak disadarinya, atau bahkan bisa dilakukan secara setengah sadar. Teori
belajar kognitif, terutama dari belajar materi verbal yang bermakna. Pengkajian terhadap
belajar materi verbal ayng sangat bermakna ini sangat penting mengingat proses belajar
yang terjadi di dalam kelas berlangsung dalam proses komunikasi yang berisi pesan-pesan
yang berkaitan dengan fakta, konsep, prinsip, dan ketrampilan yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus
yang berda di luar dirinya, melainkan oleh factor yang ada pada diri sendiri. Faktor0faktor
internal itu berupa kemampuan atau potensi yang ebrfungsi untuk mengenal dunia luar, dan
dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan terhadap stimulus. Berdasarkan pada
pandangan itu, teori belajar kognitif memendang belajar sebagai proses pemfungsian
unsure-unsur kognisi, terutama unsure pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami
stimulus yang dating dari luar dengan kata lain aktivitas belajar pada diri amnusa ditekankan
pada proses internal dalam berpikir yaitu proses pengolahan(processing) informasi,
Oleh karena itu, teori kogitif menekankan pada cara-cara seseorang menggunakan
pikirannya untuk belajar,mengingat, dan mengunakan pengetahuan yang telah diperoleh
dan disimpan dalam pikirannya secara eefektif. .
Kebermaknaan materi pelajaran secara potensial tergantung dari materi itu memiliki
kebermaknaan logis dan gagasan-gagasan yang relevan harus terdapat dalam struktur
kognitif siswa. Bedasarkan Pandangannya tentang belajar bermakna, maka David Ausable
mengajukan 4 prinsip pembelajaran , yaitu:
Pengatur awal atau bahan pengait dapat digunakan guru dalam membantu
mengaitkan konsep lama denan konsep baru yang lebih tinggi maknanya.
Pemggunaan pengatur awal tepat dapat meningkatkan pemahaman berbagai
macam materi , terutama materi pelajaran yang telah mempunyai struktur yang
teratur. Pada saat mengawali pembelajaran dengan prestasi suatu pokok bahasan
sebaiknya “pengatur awal” itu digunakan, sehingga pembelajaran akan lebih
bermakna.
2. Diferensiasi progresif
3. Belajar superordinat
4. Penyesuaian Integratif