Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN EKOLOGI POPULASI DAN KOMUNITAS

PENGARUH PREDASI DAN GANGGUAN TERHADAP STRUKTUR KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1:
1. BAIQ SITI SOPIA RANI (G1A019016)
2. BAIQ TINA APRIANA (G1A019018)
3. DIAN APRIANA SARI (G1A019022)
4. EKA DIANA (G1A019024)
5. ELIN DIATNA (G1A019026)
6. FAOLINA AOLIA (G1A019028)
7. FINDI FIDYANTINI (G1A019030)
8. HANNA IZZATY (G1A019032)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan setiap makhluk hidup tidak dapat terlepas dengan yang namanya
interaksi. Interaksi merupakan suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih
objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Salah satu interaksi yang terjadi
adalah interaksi antara mangsa dan pemangsa, yang sering disebut dengan interaksi
predasi. Predasi merupakan hubungan antara predator (pemangsa) dan prey (mangsa)
(Campbell dan Reece 2004). Menurut Ramlawati dkk (2017), predasi yaitu interaksi
antara pemangsa dan mangsa.
Apabila tidak ada interaksi yang terjadi pada dua spesies tersebut dan lingkungan
tidak membatasi maka populasi prey akan meningkat tak terbatas yang disebut dengan
model pertumbuhan eksponensial. Adapun model pertumbuhan logistik yang merupakan
model pertumbuhan populasi dengan kapasitas daya tampung (carrying capacity).
Kapasitas daya tampung (carrying capacity) merupakan batas atas yang dapat dicapai
oleh ukuran populasi, dimana jumlah populasi itu tidak lagi dapat didukung oleh sarana,
sumberdaya, dan lingkungan yang ada.
Model yang mendeskripsikan interaksi dua spesies terdiri dari predator dan prey
merupakan model predator-prey. Model ini terdiri dari model laju perubahan populasi
predator dan model laju perubahan populasi prey. Model predator-prey sederhana ini
diperkenalkan Lotka-Voltera dengan asumsi dasar bahwa masingmasing spesies
mengalami pertumbuhan secara eksponen, pengembangan model ini menginvestigasi
pertumbuhan logistik satu spesies ketika spesies yang lain tidak ada. Model sederhana ini
kemudian mengalami banyak modifikasi. Salah satunya Leslie dan Gower (1969 yang
memodifikasi model predator-prey dengan memberikan adanya rasio/perbandingan
Antara populasi predator dan populasi prey yang mempengaruhi pertumbuhan populasi
predator.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh predasi terhadap struktur komunitas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Predasi
Salah satu bentuk interaksi yang terjadi di dalam ekosistem adalah predasi. Predasi
merupakan hubungan antara predator (pemangsa) dan prey (mangsa) (Campbell dan
Reece 2004). Menurut Ramlawati dkk (2017), predasi yaitu interaksi antara pemangsa
dan mangsa. Hubungan atau interaksi ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tidak
dapat hidup. Predasi merupakan persaingan antara ikan predator dalam memperebutkan
ikan prey (mangsa) demi mempertahakan hidupnya.

2.2. Model-model Predasi


a. Model Lotka-Volterra
Model Lotka-Volterra juga dikenal sebaga model prey-predator (mangsa-pemangsa).
Model ini secara umum diasumsikan berdasarkan asumsi sebagai berikut:
1. Dengan kehidupan tanpa pemangsa, lingkungan hidup populasi mangsa sangat
ideal sehinga perkembangan tidak terbatas.
2. Efesiensi penggunaan prey sebagai makanan predator untuk bereproduksi adalah
konstan dan tidak tergantung umur dan kepadatan predator.
3. Gerakan dan kontak prey dan predator bergantung secara acak. Setiap individu
prey memiliki peluang yang sama untuk dimangsa.
4. Kepadatan prey tidak mempengaruhi peluang pemangsaan.
5. Kepadatan predator tidak mempengaruhi peluang predator untuk memangsa.
Model predator-prey yang paling sederhana adalah model Lotka-Volterra dengan
asumsi pertumbuhan prey mengikuti pertumbuhan populasi. Akan tetapi, model
tersebut memiliki kelemahan karena populasi tumbuh secara tidak terbatas seiring
dengan pertambahan waktu. Kelemahan lainnya yaitu model Lotka-Volterra hanya
melibatkan satu predator dan satu prey saja sedangkan pada beberapa ekosistem
terdapat predasi yang melibatkan dua predator dengan prey yang sama.
b. Model Leslie Gower
Model Leslie Gower mengasumsikan bahwa populasi pemangsa mempunyai
hubungan timbal balik dengan kelangkaan populasi mangsa. Model ini mempunyai
beberapa asumsi, yaitu:
1. Laju pertumbuhan populasi mangsa dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan
populasi mangsa, berkurang karena persaingan antar spesies dan interaksi
mangsa dan pemangsa.
2. Laju pertumbuhan populasi pemangsa dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan
populasi mangsa, berkurang karena persaingan antar spesies dan interaksi
mangsa dan pemangsa.

2.3. Penyebab Terjadinya Predasi


Dalam kehidupan, salah satu bentuk interaksi yang terjadi adalah proses predasi
(antar predator-prey). Hal ini terjadi karena setiap organisme akan berusaha untuk
mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya dengan cara mencari makanan.
2.4. Studi Kasus

Aktivitas Manusia yang Memusnahkan Spesies Penting Terutama Predator, yang


dapat Mempengaruhi Suatu Komunitas
Telah banyak pengamatan yang menunjukkan bahwa predator memainkan peran
kunci dalam keberadaan dan kelimpahan banyak spesies dalam suatu komunitas. Seperti
yang telah diketahui bahwa spesies kunci adalah spesies yang berdampak besar terhadap
lingkungan hingga dapat mempengaruhi ekosistem. Ekosistem bergantung pada spesies
kunci dan dapat berubah apabila spesies kunci ini punah, karena keberadaan mereka
mempengaruhi jumlah dan karakteristik spesies lain di suatu komunitas. Sayangnya,
aktivitas manusia menyebabkan populasi banyak spesies predator menurun di seluruh
dunia. Penurunan ini memiliki dampak yang signifikan bagi komunitas, dan
menghilangkan manfaat yang kita terima dari komunitas alam ini. Misalnya dalam sistem
pesisir hiu adalah top predator yang tugasnya menjaga kesinambungan rantai makanan di
ekosistem laut. Ketika populasi hiu seimbang, maka ikan karnivor dan ikan herbivor
dibawahnya hidup lestari pada terumbu karang yang juga terjaga baik. Sementara ketika
populasi hiu menurun, ekosistem mulai berjalan tidak seimbang. Ketika hiu tidak ada,
ikan karnivor bertambah banyak dan menghabiskan jumlah ikan herbivor. Ini
mengakibatkan pertumbuhan alga tak terkendali dan mengganggu kesehatan terumbu
karang kemudian akhirnya mati. Cara hiu menjaga populasi adalah hiu punya sensori
yang membuat ia paham kondisi ikan-ikan yang ia lihat. Sebagai predator, hiu hanya
memangsa ikan yang sakit atau lemah. Dia tidak menghabiskan semua spesies laut
sebgai makanannya. Jika ikan sakit tidak dimakan hiu, maka ikan tersebut menyebarkan
penyakit ke ikan-ikan lainnya. Tugas hiu untuk menjaga kelestarian dengan memakan
ikan-ikan sakit. Hiu juga memangsa ikan pemakan kerang-kerangan. Sebagai habitat,
laut pun menjadi berubah. Ikan pemakan kerang akan memperluas perburuannya dan
merusak habitat-habitat lain. Sebab kerang-kerangan berfungsi sebagai biofilter di laut
yang menjaga kejernihan perairan laut. Dengan tidaka adanya hiu turut meningkatnya
jumlah ikan tuna dan kerapu sebagai mangsa hiu. Ini terdengar menyenangkan, tetapi
justrujadi masalah. Populasi tuna dan kerapu yang meningkat akan mengacaukan rantai
makanan. Populasi dibawah tuna dan kerapu akan habis dalam waktu singkat dan pada
akhirnya, tuna serta kerapu juga ikut punah karena tidak ada mangsa. Akibatnya,
ekosistem laut berantakan dan menuju keruntuhan. Jika sudah demikian, manusia akan
kesulitan mendapatkan ikan sebagai santapan. Ini menjadikan keberadaan hiu di
ekosistem perairan laut dan terumbu karang menjadi sangat penting.

DAFTAR PUSTAKA
Frick, Heinz, 2007. Dasar-Dasar Arsitektur Ekologis. Semarang. Kanisius.
Irwan, Djamal Zoe'aini, 2003, Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekologi
Kusumawati, D.K., 2018, Pengaruh Kompetisi Intraspesifik dan Interspesifik Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays) dan Kacang Hijau (Vigna radiata), Jurnal
Agroradix, 1(2): 28-33.
Pringgoseputro, S. 1998. Ekologi Umum. Yogjakarta: UGM Press
Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi Umum. Malang: UNM Press
Resosoedarmo, S., 1989. Pengantar Ekologi. Bandung: CV REMADJA KARYA
Syamsurizal. 1999. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Padang: UNP press
Wolf, L. 1992. Ekologi Umum.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai