MIKROBIOLOGI AKUATIK
Tim Dosen :
1. Prof Dr Widanarni
2. Dr Dinamella Wahjuningrum
3. Dr Wiyoto
4. Wida Lesmanawati, M.Si
5. Amalia Putri Firdausi, M.Si
6. Dian Eka Ramadhani, M.Si
Disusun oleh :
1. M Iqbal Maulana (J1308201072)
2. Putri Shintia Rosalina (J1308201042)
3. Asywaaq Nur Hafizah (J1308201032)
4. Miqdad Husamuddin (J1308202075)
5. Alifia Safitri (J1308201037)
6. Nadya Resty Wibowo (J1308201018)
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PRODUKSI DAN MANAJEMEN PERIKANAN
BUDIDAYA
SEKOLAH VOKASI
I. PENDAHULUAN
1. Teori singkat
Dalam Pengenalan alat – alat kimia dan cara penggunaanya merupakan
suatu keharusan bagi orang-orang yang akan berkecimpung dalam bidang
ilmu sains terutama kimia. Keberhasilan suatu praktikum atau penelitian
sangat ditentukan oleh penguasaan praktikan atau peneliti terhadap alat-
alat yang digunakannya. Di dalam laboratorium ada berbagai macam alat
mulai dari yang sederhana seperti alat-alat gelas sampai pada peralatan
yang cukup rumit.
2. Tujuan
Tujuan dari praktikum pengenalan alat-alat laboratorium ini mahasiwa
dapat mengenal beberapa macam alat yang digunakan di laboratorium
serta mengetahui cara penggunaannya.
II. Alat-alat laboratorium, kegunaan dan cara menggunakannya
1. Mikroskop
Fungsi mikroskop :
Fungsi mikroskop adalah untuk mengamati objek yang ukurannya sangat
kecil hingga mata manusia tidak akan mampu untuk melihatnya. Selain
fungsi mikroskop yang umum tersebut, fungsi mikroskop juga dibagi
sesuai dengan bagian-bagiannya.
Fungsi dari bagian-bagian :
1. Lensa okuler: memperbesar bayangan benda (sifat bayangan: maya,
tegak diperbesar).
2. Tabung mikroskop: meneruskan cahaya dari lensa obyektif ke lensa
okuler.
3. Revolver: mengganti lensa obyektif dengan perbesaran yang
diinginkan.
4. Lensa obyektif: memperbesar bayangan benda.
5. Penjepit obyek: menjepit kaca benda.
6. Meja mikroskop: t empat meletakkan obyek.
7. Cermin terdiri atas dua cermin, yaitu cermin cekung dan cermin
datar. Cermin cekung berfungsi mengumpulkan, mencari, dan
mengarahkan sinar pada obyek yang diamati. Cermin datar berfungsi
memantulkan cahaya apabila sumber cahaya cukup terang.
8. Diafragma: mengatur banyak sedikitnya cahaya.
9. Kaki mikroskop: penyangga mikroskop.
10. Lengan mikroskop: memegang mikroskop.
11. Pemutar kasar: memperjelas bayangan.
12. Pemutar halus: mempertajam bayangan.
Cara menggunakan :
1. Letakan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan
mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada dihadapan
praktikan.
4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan
penjepit dengan penjepit objek/benda.
2. Automatic autoclave
Fungsi Autoclave :
Cara menggunakan :
1. Masukan peralatan dan juga bahan yang hendak distrelirkan. Jika kita
hendak menstrelikan boto dengan tutup ulir, maka tutup wajib dikendorkan.
2. Tutup autoclave rapat-rapat dan kencangkan baut pengaman supaya taka da
uap keluar. Jangan kencangkan klep pengaman terlebih dahulu.
3. Nyalakan autoclave dan atur time minimal 15 menit di suhu 121 derajat
celcius.
4. Tungggu hingga air mendidih agar uapnya memenuhi kompartemen dan
terdesak keluar. Setelah itu barulah kencangkan klep pengaman dan tunggu
hingga prosesnya selesai. Perhitungan 15 menit baru dimulai pada saat
tekanan mencapai 2 jam.
5. Apabila alarm telah bunyi dan menandakan proses telah selesai, tunggu
sampai tekanan dalam kompartemen mulai turun dan menjadi sama dengan
tekanan udara pada lingkungan. Buka klep-klep pengaman lalu keluarkan isi
autoclave secara hati-hati. Demikian adalah cara strelisasi menggunakan
autoclave dalam mensterlilkan alat-alat laboratorium.
3. Laminar Air Flow
Laminar air flow merupakan suatu tempat atau meja kerja steril untuk
melakukan kegetian mulai dari persiapan bahan tanaman, inokulasi atau
penamaan dan pemindahan tanaman dari satu tempat ke tempat lain dalam
satu kuktur.
Fungsi incubator :
Incubator digunakan untuk tumbuh dan memelihara budaya mikrobiologi atau
kultur sel. Incubator mempertahankan suhu optimal, kelembapan dan kondisi
lain Hubungkan kabel power ke stop kontak.
1. Nyalakan alat
2. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set hingga mencapai
suhu yang diinginkan.
3. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set,
incubator akan seperti karbon dioksida dan kandungan oksigen dari atmosfer
di dalam.
Cara menggunakan :
1. Nyalakan alat
2. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set hingga mencapai
suhu yang diinginkan.
3. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set,
incubator akan seperti karbon dioksida dan kandungan oksigen dari atmosfer
di dalam.
4. menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.
5. Siapakan sample (kultur mikroorganisme) yang akan diinkubasikan,
kemudia letakan dalam rak yang terdapat dalam incubator tersebut.
6. Kemudia masukan media pembiakan berisi mikrooganisme (sample
kultur) yang akan di inkubasi. Jika menggunakan cawan petri, maka bungkus
dengan kertas buram terlebih dahulu.
5. Water Bath
Water Bath merupakan peralatan laboratorium yang berisi air atau cairan
khusus yang bisa memepertahankan suhu pada kondisi tertentu selam selang
waktu yang ditentukan.
Fungsi utama water bath adalah sebagai pemanas yang digunakan sebagai
media untuk menyeragamkan larutan. Penyeragaman larutan menggunakan
water bath dilakukan dengan suhu rendah yakni berkisar anatara 30 derajat
celcius.
Fungsi sederhana dari water bath adalah untuk memanaskan bahan kimia yang
mudah terbakar dengan mudah.
Water Bath Shaker adalah alat yang berfungsi untuk mempertahankan suhu air
pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan dengan pengaturan
suhu atau temperatur yang diinginkan bersamaan dengan proses pengocokan.
Fungsi oven :
Alat sterilisasi ini dipakai untuk mensterilkan alat-alat gelas seperti
Erlenmeyer, Petridisk (cawan petri), tabung reaksi dan gelas lainnya. Bahan-
bahan seperti kapas, kain dan kertas juga dapat disterilkan dalam oven tetapi
dalam temperatur tertentu, pada umumnya temperatur yang digunakan pada
sterilisasi cara kering adalah sekitar 140-170 celcius.
Cara menggunakan :
1. Hubungkan drying oven dengan sumber listrik
2. Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur
dengan rapi dan tutup pintu oven dengan rapat.
3. Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di
drying oven akan berkedip.
4. Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan
terbuat dari plastic, dan bahan yang mudah berubah volume seperti pipet ukur
dan labu ukur sebaiknya suhu tidak melebihi 100°C.
• Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam
• Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam
• Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam
• Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam
5. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis
kemali ke nol
6. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin
didalam oven, setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan tata
kembali peralatan laboratorium dengan rapi.
7. Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal
yang tidak diinginkan.
Fungsi :
sebagai penampung sample / bahan sementara, atau bisa digunakan sebagai
penyimpan zat sementara.
9. Gelas Ukur
Fungsi :
Alat ukur volume, untuk sampel bahan cair dengan ketelitian rendah.
Fungsi :
Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan ke wadah / tempat
yang mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.
Sebagai alat bantu dalam melakukan penyaringan, yaitu sebagai tempat
meletakkan kertas saring.
11. Pengaduk Kaca
Fungsi :
Untuk membantu menghomogenkan larutan. Alat bantu mengalirkan larutan
kedalam corong ketika memindah atau ketika menyaring larutan.
Fungsi :
Membantu mengambil larutan kimia yang berbahaya dengan cara
disambungkan dengan pipet ukur atau pipet volume.
14. Pipet Ukur
Fungsi :
Mengambil larutan dan mengukur volume larutan pada berbagai skala /
ukuran dengan ketelitian tinggi.
Fungsi :
Mengambil bahan dan mengukur volume larutan hanya satu skala ukuran
dengan ketelitian tinggi ( ketelitian lebih tinggi dibanding pipet ukur ).
16. Pipet Tetes/Droping
Fungsi :
Mengambil bahan dalam jumlah sedikit / tetesan tidak ada skala
ukuran volume pada alat ini.
17. Elenmeyer
Fungsi :
Mengukur volum bahan kimia cair dengan ketelitian rendah, Sebagai tempat
menampung bahan kimia untuk sementara, Tempat menghomogenkan larutan
atau media. Tempat untuk menyimpan media pada pengujian mikro digunakan
untuk menampung titran pada saat tetrasi Tempat menyimpan media pada
analisa mikrobiologi.
18. Rak Tabung Reaksi
II. KESIMPULAN
Pada praktikum pengenalan alat-alat laboratorium mahasiswa dapat
mengetahui alat-alat laboratorium, fungsinya dan cara menggunakannya
Agar ketika praktikum di dalam laboratorium mengerti cara menggunakannya
dan mengetahui fungsinya, agar tidak terjadi insiden saat praktikum di dalam
laboratorium.