Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas segala limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya berupa islam, iman, ilmu, dan kesehatan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah “Penyakit Menular Dalam Masyarakat” ini.
Penulis telah maksimal dalam menyempurnakan makalah ini, namun sebagai
manusia yang tidak luput dari kesalahan, penulis menerima setiap kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat menambah
hasanah ilmu pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Landasan Teori.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................................3
D. Manfaat..............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................4
A. Kesimpulan......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
1
penularan dan penyebab serta bagaimana penanggulangan penyakit wabah
tersebut. Kemudian tahap berikutnya, berkembang lagi menyangkut penyakit
yang infeksi non wabah. Lalu setelah itu, dengan mempelajari penyakit
penyakit non infeksi seperti jantung, karsinoma, hipertensi, dan lain
sebagainya. Pergeseran ini pula yang menyebabkan pergeseran definisi dalam
epidemiologi, yang tadinya hanya menekan pada penyakit-penyakit menular,
yang meliputi pencegahan, pemberantasan penyakit menular ke arah
mempelajari masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat atau
sekelompok manusia yang menyangkut frekuensi, distribusi masalah
kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kelompok utama penyakit menular ?
2. Bagaimana aspek penularan penyakit dari orang ke orang ?
2
C. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kelompok utama dari penyakit menular
2. Untuk mengetahui aspek penularan penyakit dari orang ke orang
D. Manfaat
Dapat menambah pengetahuan mengenai kelompok utama dari
penyakit menular serta aspek penularan penyakit dari orang ke orang,
factor penyebab penyakit menular, jenis jenis penyakit menular
kemudian manisfestasi klinik dari penyakit menular, penyebaran
karakteristik manisfestasi klinik dari tiga jenis penyakit menular dan
komponen proses penyakit menular dan juga rantai penularan dari
penyakit menular
3
BAB II
PEMBAHASAN
PENGANTAR
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang
kedokteran mendorong para tenaga ahli selalu mengadakan riset terhadap
berbagai penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit menular demi
mengatasi kejadian penderitaan dan kematian akibat penyakit
.
A. TIGA KELOMPOK UTAMA PENYAKIT MENULAR
4
2. Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
Adalah tingkat kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk
tertentu terhadap serangan atau penyebaran unsur penyebab penyakit
menular tertentu berdasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu
anggota kelompok tersebut. Herd Immunity merupakan faktor utama
dalam proses kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan
penyakit pada suatu kelompok penduduk tertentu. Wabah terjadi karena
2 keadaan :
Keadaan kekebalan populasi yakni suatu wabah besar dapat
terjadi jika agent penyakit infeksi masuk ke dalam suatu
populasi yang tidak pernah terpapar oleh agen tersebut atau
kemasukan suatu agen penyakit menular yang sudah lama absen
dalam populasi tersebut.
Bila suatu populasi tertutup seperti asrama, barak dimana
keadaan sangat tertutup dan mudah terjadi kontak langsung,
masuknya sejumlah orang- orang yang peka terhadap penyakit
tertentu dalam populasi tsb. Ex: Asrama mahasiswa/tentara.
3. Angka Serangan (Attack Rate)
Adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu
satuan waktu tertentu di kalangan anggota kelompok yang mengalami
kontak serta memiliki risiko atau kerentanan terhadap penyakit tersebut.
Formula angak serangan ini adalah banyaknya kasus baru (tidak
termasuk kasus pertama) dibagi dengan banyaknya orang yang peka
dalam satu jangka waktu tertentu. Angka serangan ini bertujuan untuk
menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancamam dalam
keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, sistem hubungan
keluarga dengan masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan
sehari-hari pada kelompok populasi tertentu merupakan unit
epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung.
5
C. MANIFESTASI KLINIK SECARA UMUM
1. Spektrum Penyakit Menular
Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai berbagai
manifestasi klinik, mulai dari gejala klinik yang tidak tampak sampai
keadaan yang berat disertai komplikasi dan berakhir cacat atau
meninggal dunia. Akhir dari proses penyakit adalah sembuh, cacat atau
meninggal. Penyembuhan dapat lengkap atau dapat berlangsung jinak
(mild) atau dapat pula dengan gejala sisa yang berat (serve sequele).
2. Infeksi Terselubung (Tanpa Gejala Klinis)
Adalah keadaan suatu penyakit yang tidak menampakkan diri secara
jelas dan nyata dalam bentuk gejala klinis yang jelas sehingga tidak
dapat didiagnosa tanpa cara tertentu seperti test tuberkulin, kultur
tenggorokan, pemeriksaan antibodi dalam tubuh dll. Untuk
mendapatkan perkiraan besar dan luasnya infeksi terselubung dalam
masyarakat maka perlu dilakukan pengamatan atau survai epidemiologis
dan tes tertentu pada populasi. Hasil survai ini dapat digunakauntuk
pelaksanaan program, keterangan untuk kepentingan pendidikan.
6
3. Penyakit yang umumnya berakhir dengan kematian
Kelompok penyakit yang menunjukkan proses kejadian yang umumnya
berakhir dengan kelainan atau berakhirnya dengan kematian, Contoh:
Rabies
Sumber Penularan
1) Penderita
2) Pembawa kuman
3) Binatang sakit
4) Tumbuhan/benda
7
Cara Penularan
1) Kontak langsung
2) Melalui udara
3) Melalui makanan atau minuman
4) Melalui vector
Keadaan Pejamu
1) Keadaan umum
2) Kekebalan
3) Status gizi
4) Keturunan
8
Imunogenisitas adalah suatu kemampuan menghasilkan kekebalan
atau Imunitas
3. Mekanisme Patogenesis
a. Invasi jaringan secara langsung
b. Produksi toksin
c. Rangsangan imunologis atau reaksi alergi yang menyebabkan
kerusakan pada tubuh pejamu
d. Infeksi yang menetap (infeksi laten)
e. Merangsang kerentanan pejamu terhadap obat dalam menetralisasi
toksisitas
f. Ketidakmampuan membentuk daya tangkal (immuno supression).
4. Sumber penularan
a. Manusia sebagai reservoir
Kelompok penyakit menular yang hanya dijumpai atau lebih sering
hanya dijumpai pada manusia. Penyakit ini umumnya berpindah dari
manusia ke manusia dan hanya dapat menimbulkan penyakit pada
manusia saja.
b. Reservoir binatang atau benda lain
Selain dari manusia sebagai reservoir maka penyakit menular yang
mengenai manusia dapat berasal dari binatang terutama yang
termasuk dalam kelompok penyakit zoonosis. Beberapa penyakit
Zoonosis utama dan reservoir utamanya
1) Pes (plaque) Tikus
2) Rabies (penyakit anjing gila) Anjing
3) Bovine Tuberculosis Sapi
4) Thypus, Scrub & Murine Tikus
5) Leptospirosis Tikus
6) Virus Encephlitides Kuda
7) Trichinosis Babi
9
8) Hidatosis Anjing
9) Brocellossis Sapi, kambing
F. RANTAI PENULARAN
Melihat Perjalanan penyakit pada pejamu, bentuk pembawa kuman (carrier)
dapat dibagi dalam beberapa jenis :
1. Healthy carrier (inapparent), “Mereka yang dalam sejarahnya tidak
pernah menampakkan menderita penyakit tersebut secara klinis akan
tetapi mengandung unsur penyebab yang dapat menular kepada orang
lain”.
2. Incubatory carrier (masa tunas), “Mereka yang masih dalam masa tunas
tetapi telah mempunyai potensi untuk menularkan penyakit”.
3. Convalescent carrier (baru sembuh klinis), “Mereka yang baru sembuh
dari penyakit menular tertentu tetapi masih merupakan sumber
penularan penyakit tersebut untuk masa tertentu”.
4. Chronis carrier (menahun), “Merupakan sumber penularan yang cukup
lama”.
10
berdarah, HIV/AIDS, dan gastroenteritis. Sedangkan penyakit infeksi
virus yang terbilang lebih jarang ditemukan termasuk flu burung, flu
singapura, chikungunya, dan SARS.
b. Infeksi bakteri
Infeksi bakteri juga termasuk penyakit infeksi yang masih banyak
ditemukan di Indonesia. Beberapa contoh penyakit infeksi bakteri yang
dimaksud adalah: Demam tifoid Tuberkulosis ( TB ) Pneumonia
Meningitis Infeksi saluran kemih Difteri Batuk rejan (pertusis) Sepsis
c. Infeksi jamur
Jamur mudah tumbuh subur di daerah beriklim tropis dan hangat dengan
kelembapan yang tinggi, salah satunya Indonesia. Hal ini membuat penyakit
infeksi jamur cukup banyak ditemukan di Indonesia. Beberapa contoh penyakit
jamur yang sering terjadi adalah a thlete’s foot atau infeksi jamur kaki, infeksi
jamur kulit, kuku, dan infeksi jamur pada vagina, histoplasmosis,
blastomycosis, candidiasis, dan aspergillosis. Sebagian jenis jamur juga dapat
menyebabkan meningitis dan pneumonia.
d. Infeksi parasit
Infeksi parasit bisa disebabkan oleh berbagai jenis makhluk hidup,
seperti cacing dan amuba. Contoh penyakit parasit ini adalah cacingan, malaria,
giardiasis, amebiasis, dan toksoplasmosis.
11
disebabkan oleh infeksi virus biasanya akan membaik dalam waktu 3 –
14 hari. ISPA dapat dicegah dengan berperilaku hidup bersih dan sehat,
membiasakan cuci tangan. Perhatikan pula etika batuk dan bersin, serta
gunakan masker agar virus dan bakteri tidak menular ke orang lain.
2) Diare
Diare merupakan gangguan buang air besar (BAB). Penyakit ini
ditandai dengan BAB lebih dari tiga kali sehari, disertai rasa mulas,
dengan konsistensi tinja cair, dan dapat disertai dengan darah dan atau
lendir. Diare mungkin dianggap sepele padahal dapat berpotensi
kematian, terutama pada balita. Diare menular melalui air, tanah, atau
makanan yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.
3) TB
TB (tuberkulosis) masih menjadi pembunuh terbanyak di antara
penyakit menular. Berdasarkan data WHO tahun 2017, diperkirakan ada
1 juta kasus TB di Indonesia. TB disebabkan oleh bakteri yang
menyerang paru-paru, namun bakteri tersebut bisa juga menyerang
bagian tubuh lain seperti tulang dan sendi, selaput otak (meningitis TB),
kelenjar getah bening (TB kelenjar), dan selaput jantung. Bakteri ini
ditularkan melalui udara saat penderita batuk atau bersin. TB dapat
dicegah melalui pemberian vaksin BCG.
4) Demam dengue
Demam dengue merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi virus dengue. Virus ini menginfeksi manusia melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Demam dengue
merupakan penyakit musiman yang umum terjadi di negara beriklim
tropis. Di Indonesia, penyakit menular ini lebih banyak terjadi di saat
musim hujan. Demam dengue dapat berkembang menjadi kondisi yang
lebih berat yaitu demam berdarah dengue (DBD).
12
5) Cacingan
Cacingan disebabkan oleh cacing tambang, cacing pita, dan
cacing kremi yang menginfeksi usus. Cacingan dapat mengakibatkan
anemia (kurang darah), lemas, dan mengantuk, sehingga produktivitas
menurun. Hal ini karena cacing menyerap nutrisi yang dibutuhkan tubuh
seperti karbohidrat dan protein. Pada wanita hamil, cacingan dapat
mengakibatkan berat bayi lahir rendah dan masalah pada persalinan.
Cacingan menular melalui kontak langsung, misalnya saat tangan yang
kotor dimasukkan ke dalam mulut, atau secara tidak langsung saat Anda
menyentuh makanan atau benda yang mengandung telur cacing.
6) Penyakit kulit
Kudis dan kurap menjadi penyakit kulit menular yang banyak
diderita oleh masyarakat Indonesia. Penularan penyakit ini terkait
dengan kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu, kusta juga masih
diderita oleh sebagian masyarakat Indonesia. Gejalanya berupa bercak
putih atau merah di kulit yang mati rasa. Kusta dapat menular melalui
percikan air liur, bersin, maupun kontak melalui kulit yang luka.
Penyakit ini dapat menyebabkan cacat permanen jika tidak diobati sejak
dini.
7) Malaria
Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit
dan juga ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penderita malaria umumnya
menunjukkan gejala demam, menggigil, sakit kepala, berkeringat, nyeri
otot, disertai mual dan muntah. Malaria termasuk penyakit endemik dengan
daerah yang masih memiliki kasus yang tinggi berada di wilayah Indonesia
timur. Penduduk yang tinggal di wilayah endemik malaria memiliki risiko
tertinggi tertular penyakit ini.
13
8) Difteri
Difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri.
Gejalanya berupa demam dan peradangan pada selaput saluran
pernapasan bagian atas, hidung, serta kulit. Pada tahun 2017, difteri
pernah menjadi kasus luar biasa di Indonesia. Kondisi ini terjadi karena
diduga terdapat kelompok yang mudah tertular difteri akibat tidak
mendapatkan vaksinasi atau status vaksinasinya tidak lengkap.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penyakit menular adalah penyakit yang sangat berbahaya karena
angka kematian cukup tinggi yang dapat menimbulkan kematian dan
cacat walaupun akibatnya lebih ringan dari yang pertama dan juga
penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi
dapat mewabah yang menimbulkan kerugian materi.
15
DAFTAR PUSTAKA
iii
Tugas Soal :
1. Sifat utama aspek penularan penyakit dari orang ke orang dibawah ini adalah ...
a. Waktu Generasi
b. Kekebalan Tubuh
c. Waktu penularan
d. Kriteria Penularan
e. Cara Penularan
Jawaban : a. Waktu Generasi
Jawaban : a. Penderita
4. Faktor penyebab penyakit menular di bawah ini kecuali…..
a. Infeksi virus
b. Infeksi Parasit
c. Infeksi Jamur
d. Infeksi Bakteri
e. Infeksi Flu Burung
Jawaban : e. Infeksi Flu Burung