Anda di halaman 1dari 5

Manajemen Keuangan Internasional

Eksposur Ekonomi

EKSPOSUR OPERASI

A. Pengertian Ekposur Operasi

Eksposur operasi mengukur setiap perubahan pada nilai sekarang perusahaan yang disebabkan oleh
perubahan aliran kas operasi, karena perubahan yang tak terduga pada kurs valuta asing. Analisis eksposur
operasi bertujuan untuk mengetahui dampak dari perubahan kurs valuta asing (yang tak terduga) terhadap
kegiatan operasi dan posisi bersaing perusahaan. Melalui analisis tersebut akan dapat dirumuskan langkah-
langkah strategis atau teknik-teknik operasi yang mungkin ditempuh untuk mempertahankan atau bahkan
mempertinggi nilai perusahaan.

Perusahaan kurs valuta asing dapat mempengaruhi seluruh kegiatan operasi perusahaan, seperti
aktivitas pemasaran, keuangan, produksi, dan pembelian. Oleh karena itu, besarnya dampak dari eksposur
operasi akan ditentukan oleh kepekaan masing-masing fungsi operasi perusahaan terhadap perubahan kurs
valuta asing. Hal ini pada akhirnya akan menentukan kemampuan bersaing dan nilai perusahaan. Di sini yang
diperhitungkan adalah perubahan kurs valuta asing yang tak terduga, bukan yang sudah diperkirakan
sebelumnya. Perubahan kurs valuta asing yang sudah diduga telah dimasukkan dalam perencanaan perusahaan.

B. Manajemen Eksposur Operasi

1. Strategi Pemasaran

Seleksi pasar menentukan pasar mana yang akan dimasuk i dan menggunakan stragtegi
yang bagaimana. Negara dengan mata uang yang menguat merupakan target yang cukup menarik
diamsuki karena harga menjadi relative lebih mahal dibandingkan dengan harga produk impor .

Manajer bisa melakukan segmentasi pasar untuk mengurangi sensitive pasar terhadap


perubahan harga. Perubahan kurs terutama akan meneybabkan daya saing harga akan berubah.
Jika suatu perusahaan tidak mampu dalam persaingan harga, maka yang dilakukan adalah
memfokuskan pada segn yang tidak begitu sensitiv terhadap harga. Segmen tersebut biasanya
segmen pasar yang memiliki pendapatan tinggi (misal eksekutive atau manajer). Jadi produk-
produk yang ditawarkan lebih ditekankan pada barang mewah dan untuk golongan menengah ke
atas.

Strategi Bauran Pasar :

a. Produk

Untuk sensitivitas pasar terhadap harga, perusahaan bisa mengembangkan lini produk
yang beragam, tidak hanya tergantung apada produk yang menggunakan harga sebagai
alat persaingan. Untuk mengembangkan produk, kegiatan riset dan pengembangan
merupakan hal yang penting. Inovasi produk yang terus menerus bisa mendorong
munculnya produk baru yang sekaligus memperkuat daya saing perusahaan,dan
mengurangi sensitivitas harga pada pasar yang dihadapi oleh perusahaan.

b. Harga

Jika kurs berubah ada dua tujuan yang tidak selalu konsisten:

pangsa pasar dan marjin keuntungan (profit margin). Jika mata uanga negara mengalami
devaluasi/depresiasi, produk yang dihasilkan oleh perusahaan di negara tersebut akan
relatif menjadi murah. Perusahaan mempunyai dua pilihan:

1. Harga berubah.

Jika terjadi depresiasi mata uang suatu negara, biasanya barang impor akan
naik, dan kemungkinan harga barang impor akan ikut naik.

2. Harga tetap

Jika harga tidak berubah, perusahaan mempunyai kesempatan untuk


meningkatkan pangsa pasar. Tetapi strategi tersebut tidak akan meningkatkan
marjin keuntungan.

c. Promosi

Untuk menghadapi perubahan kurs, promosi dilakukan konsisten dengan strategi produk
harga.

d. Distribusi

Strategi distribusi mengikuti strategi pasar dan produk.

2. Strategi Keuangan

Beberapa teknik dalam keuangan bisa dipakai untuk mengelola eksposur operasi, antara lain :

a. Hedging alami dengan menyesuaikan aliran kas masuk dengan aliran kas keluar.

b. Back to back loan

c. Swap

d. Lead dan lag

Hedging alamiah. Melalui hedging alamiah, perusahaan multinasional berusaha


menyeimbangkan denominasi aliran kas masuk dengan denominasi aliran kas keluar. Ada
beberapa cara untuk melakukan natural hedging. Pertama, perusahaan di Indonesia dapat
mencari pinjaman dalam US$. Kedua, menjalin kerja sama dengan pemasok dari
Amerika Serikat, di mana pembayaran dilakukan dalam US$. Ketiga,
melakukan currency switching, yaitu mencari mitra bisnis dari negara non Amerika
Serikat, yang mau menerima pembayaran dalam US$.

Back to back loan. Perusahaan multinasional induk memberikan pinjaman dalam bentuk


mata uang negara tersebut kepada cabang yang berada di negara lain. Perusahaan induk
tidak perlu memasok dana secara langsung. Jika memasok dana secara langsung, akan
terjadi eksposur valuta asing. Jadi, perusahaan induk memberikan dana dalam bentuk
mata uang negara induk, kemudian dikonversikan ke dalam mata uang negara anak
perusahaan, kemudian diberikan ke anak perusahaan tersebut.

Swap. Swap  mata uang dilakukan dengan menukar aliran kas dengan denominasi yang
berbedadi mana terdapat dua pihak saling mempertukarkan suatu aliran arus kas dengan
aliran arus kas lainnya. Untuk memudahkan pertukaran swap, dealer (bank swap) bisa
digunakan dalam hal ini.

Leading dan Lagging. Leading berarti mempercepat aliran pembayaran, sedangkan


lagging berarti memperlambat pembayaran. Jika mata uang suatu negara diperkirakan
akan mengalami depresiasi yang signifikan, maka aliran kas masuk dengan denominasi
mata uang tersebut lebih dipercepat. Jika aliran kas masuk tersebut dibayar pada waktu
mata uang sudah terdepresiasi, maka nilai aliran kas tersebut akan berkurang. Sedangkan
aliran kas keluar dengan denominasi mata uang tersebut akan lebih jika diperlambat
(lagging)

Strategi Produksi

1. Komposisi Input

Salah sayu perubahan yang ringan sebagai akibat perubahan kurs adalah mengubah
komposisi input. Prusahaan multinasional mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam hal
ini. Perusahaan biasa menggunakan input yang lebih banyak dari negara yang mata
uangnya mengalami depresiasi, dan mengurangi input dari negara dengan mata uang
yang menguat.

2. Pemindahan Fasilitas Produk

Perusahaan multinasional yang mempunyai peroduk di beberapa negara, tingkat


produksinya bisa diubah. Tngkat produksi akan ditingkatkan di pabrik di negara yang
mata uangnya lemah. Sebaliknya, jika mata uang suatu negara menuat tigjat produksi di
pabrik di negara tersebut akan diperkecil.

3. Lokasi pabrik

Dalam jangka pendek, kebijakan produksi seperti mengubah komposisi input atau
memindahkan fasilitas produksi bisa dilakukan dalam jangka pendek. Perusahaan
multinasional juga bisa memindahkan lokasi pabriknya, yang biasanya ke negara yang
tenaga kerjanya lebih murah. Sehingga bisa menekan biaya produksi bisa ditekan.

4. Meningkatkan produktivitas

Salah satu cara mengatsi masalah eksposur ekonomi yang cukup fundamental adalah
dengan meningkatkan produktifitas. Pabrik yang tidak efisien ditutup, otomatisasi bisa
lebih diperbanyak hubungan manajemen dengan pekerja lebih dipererat, hubungan
dengan pemasok dan pihak lain yang terkait lebih dipererat, kualitas ditingkatkan.
Dengan meningkatkan produktivitas, kebutuhan relokasi pabrik menjadi lebih berkurang
karena perusahaan multinasional bisa mengkompensasi eksposur mata uang asing dengan
kenaikan produktivitas.

C. Mengukur Dampak Eksposur Ekonomi

Perubahan yang tidak diharapkan dalam nilai tukar memberikan dampak terhadap cash flow harapan pada
empat tingkat yaitu:

1. Jangka pendek

Dampak pertama terhadap cash flow yang diharapkan terdapat dalam anggaran operasi
satu tahun. Laba atau rugi tergantung pada mata uang denominasi dari cash flowmata
uang yang diharapkan. Mata uang denominasi tidak dapat diubah untuk berbagai
kewajiban yang ada sekarang. Maka dari itu, cash flow yang terealisasikan akan berbeda
dari cash flow yang diharapkan dalam anggaran. Namun, dengan berlalunya waktu, harga
dan biaya akan berubah sehingga mencerminkan berbagai kenyataan kompetitif baru yang
disebabkan perubahan dalam nilai tukar.

2. Jangka Menengah: Kasus Keseimbangan

Dampak tingkat kedua terhadap cash flow jangka menengah yaitu dalam kondisi
keseimbangan, perusahaan harus mampu menyesuaikan harga dan factor cost dalam
perjalanan waktu untuk mempertahankan tingkat cash flow yang diharapkan. Dalam hal
ini mata uang denominasi dari cash flow yang diharapkan tidak sepenting seperti di
negara-negara dimana cash flow itu berasal. Bila keseimbangan terjadi secara terus
menerus, dan sebuah perusahaan bebas menyesuaikan harga dan biayanya untuk
mempertahankan posisi kompetitif yang diharapkanya, operating exposurenya mungkin
sama dengan nol. Akibatnya, nilai pasarnya mungkin juga akan berubah.

3. Jangka Menengah: Kasus Ketidakseimbangan

Dalam hal ini, perusahaan mungkin tidak mampu menyesuaikan harga dan biaya untuk
mencerminkan berbagai realitas kompetitif baru yang disebabkan oleh perubahan dari
nilai tukar. Cash flow perusahaan yang terealisasi akan berbeda dari cash flow yang
diharapkan.
4. Jangka panjang

Dalam hal ini, cash flow perusahaan akan dipengaruhi oleh reaksi-reaksi dari kompetitor
yang ada dan calon kompetitor terhadap perubahan nilai tukar dalam kondisi
ketidakseimbangan. Perusahaan yang terkena kompetisi internasional, akan ter-exposed
terhadap operating exposure valuta asing dalam jangka panjang dimana pasar valuta asing
tidak terus berada dalam keseimbangan.

Anda mungkin juga menyukai