Eksposur Ekonomi
EKSPOSUR OPERASI
Eksposur operasi mengukur setiap perubahan pada nilai sekarang perusahaan yang disebabkan oleh
perubahan aliran kas operasi, karena perubahan yang tak terduga pada kurs valuta asing. Analisis eksposur
operasi bertujuan untuk mengetahui dampak dari perubahan kurs valuta asing (yang tak terduga) terhadap
kegiatan operasi dan posisi bersaing perusahaan. Melalui analisis tersebut akan dapat dirumuskan langkah-
langkah strategis atau teknik-teknik operasi yang mungkin ditempuh untuk mempertahankan atau bahkan
mempertinggi nilai perusahaan.
Perusahaan kurs valuta asing dapat mempengaruhi seluruh kegiatan operasi perusahaan, seperti
aktivitas pemasaran, keuangan, produksi, dan pembelian. Oleh karena itu, besarnya dampak dari eksposur
operasi akan ditentukan oleh kepekaan masing-masing fungsi operasi perusahaan terhadap perubahan kurs
valuta asing. Hal ini pada akhirnya akan menentukan kemampuan bersaing dan nilai perusahaan. Di sini yang
diperhitungkan adalah perubahan kurs valuta asing yang tak terduga, bukan yang sudah diperkirakan
sebelumnya. Perubahan kurs valuta asing yang sudah diduga telah dimasukkan dalam perencanaan perusahaan.
1. Strategi Pemasaran
Seleksi pasar menentukan pasar mana yang akan dimasuk i dan menggunakan stragtegi
yang bagaimana. Negara dengan mata uang yang menguat merupakan target yang cukup menarik
diamsuki karena harga menjadi relative lebih mahal dibandingkan dengan harga produk impor .
a. Produk
Untuk sensitivitas pasar terhadap harga, perusahaan bisa mengembangkan lini produk
yang beragam, tidak hanya tergantung apada produk yang menggunakan harga sebagai
alat persaingan. Untuk mengembangkan produk, kegiatan riset dan pengembangan
merupakan hal yang penting. Inovasi produk yang terus menerus bisa mendorong
munculnya produk baru yang sekaligus memperkuat daya saing perusahaan,dan
mengurangi sensitivitas harga pada pasar yang dihadapi oleh perusahaan.
b. Harga
Jika kurs berubah ada dua tujuan yang tidak selalu konsisten:
pangsa pasar dan marjin keuntungan (profit margin). Jika mata uanga negara mengalami
devaluasi/depresiasi, produk yang dihasilkan oleh perusahaan di negara tersebut akan
relatif menjadi murah. Perusahaan mempunyai dua pilihan:
1. Harga berubah.
Jika terjadi depresiasi mata uang suatu negara, biasanya barang impor akan
naik, dan kemungkinan harga barang impor akan ikut naik.
2. Harga tetap
c. Promosi
Untuk menghadapi perubahan kurs, promosi dilakukan konsisten dengan strategi produk
harga.
d. Distribusi
2. Strategi Keuangan
Beberapa teknik dalam keuangan bisa dipakai untuk mengelola eksposur operasi, antara lain :
a. Hedging alami dengan menyesuaikan aliran kas masuk dengan aliran kas keluar.
c. Swap
d. Lead dan lag
Swap. Swap mata uang dilakukan dengan menukar aliran kas dengan denominasi yang
berbedadi mana terdapat dua pihak saling mempertukarkan suatu aliran arus kas dengan
aliran arus kas lainnya. Untuk memudahkan pertukaran swap, dealer (bank swap) bisa
digunakan dalam hal ini.
Strategi Produksi
1. Komposisi Input
Salah sayu perubahan yang ringan sebagai akibat perubahan kurs adalah mengubah
komposisi input. Prusahaan multinasional mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam hal
ini. Perusahaan biasa menggunakan input yang lebih banyak dari negara yang mata
uangnya mengalami depresiasi, dan mengurangi input dari negara dengan mata uang
yang menguat.
3. Lokasi pabrik
Dalam jangka pendek, kebijakan produksi seperti mengubah komposisi input atau
memindahkan fasilitas produksi bisa dilakukan dalam jangka pendek. Perusahaan
multinasional juga bisa memindahkan lokasi pabriknya, yang biasanya ke negara yang
tenaga kerjanya lebih murah. Sehingga bisa menekan biaya produksi bisa ditekan.
4. Meningkatkan produktivitas
Salah satu cara mengatsi masalah eksposur ekonomi yang cukup fundamental adalah
dengan meningkatkan produktifitas. Pabrik yang tidak efisien ditutup, otomatisasi bisa
lebih diperbanyak hubungan manajemen dengan pekerja lebih dipererat, hubungan
dengan pemasok dan pihak lain yang terkait lebih dipererat, kualitas ditingkatkan.
Dengan meningkatkan produktivitas, kebutuhan relokasi pabrik menjadi lebih berkurang
karena perusahaan multinasional bisa mengkompensasi eksposur mata uang asing dengan
kenaikan produktivitas.
Perubahan yang tidak diharapkan dalam nilai tukar memberikan dampak terhadap cash flow harapan pada
empat tingkat yaitu:
1. Jangka pendek
Dampak pertama terhadap cash flow yang diharapkan terdapat dalam anggaran operasi
satu tahun. Laba atau rugi tergantung pada mata uang denominasi dari cash flowmata
uang yang diharapkan. Mata uang denominasi tidak dapat diubah untuk berbagai
kewajiban yang ada sekarang. Maka dari itu, cash flow yang terealisasikan akan berbeda
dari cash flow yang diharapkan dalam anggaran. Namun, dengan berlalunya waktu, harga
dan biaya akan berubah sehingga mencerminkan berbagai kenyataan kompetitif baru yang
disebabkan perubahan dalam nilai tukar.
Dampak tingkat kedua terhadap cash flow jangka menengah yaitu dalam kondisi
keseimbangan, perusahaan harus mampu menyesuaikan harga dan factor cost dalam
perjalanan waktu untuk mempertahankan tingkat cash flow yang diharapkan. Dalam hal
ini mata uang denominasi dari cash flow yang diharapkan tidak sepenting seperti di
negara-negara dimana cash flow itu berasal. Bila keseimbangan terjadi secara terus
menerus, dan sebuah perusahaan bebas menyesuaikan harga dan biayanya untuk
mempertahankan posisi kompetitif yang diharapkanya, operating exposurenya mungkin
sama dengan nol. Akibatnya, nilai pasarnya mungkin juga akan berubah.
Dalam hal ini, perusahaan mungkin tidak mampu menyesuaikan harga dan biaya untuk
mencerminkan berbagai realitas kompetitif baru yang disebabkan oleh perubahan dari
nilai tukar. Cash flow perusahaan yang terealisasi akan berbeda dari cash flow yang
diharapkan.
4. Jangka panjang
Dalam hal ini, cash flow perusahaan akan dipengaruhi oleh reaksi-reaksi dari kompetitor
yang ada dan calon kompetitor terhadap perubahan nilai tukar dalam kondisi
ketidakseimbangan. Perusahaan yang terkena kompetisi internasional, akan ter-exposed
terhadap operating exposure valuta asing dalam jangka panjang dimana pasar valuta asing
tidak terus berada dalam keseimbangan.