Anda di halaman 1dari 7

Tugas Manajemen BK

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Munawir Yusuf, M.Psi.


Ma’rifatin Indah Kholili, M.Pd

Anggota Kelompok 3:

1) Lusia Intan Pratiwi (K3120035)


2) Muhammad Rofiq Afifi (K3120041)
3) Rani Fitrotunnisa (K3120049)
4) Ummu Nur Hidayah (K3120071)

1. Kenali 8 standar pendidikan!

Jawab:

Standar Nasional Pendidikan merupakan acuan utama yang mengatur tentang standar
minimal yang harus terpenuhi dalam pengelolaan sekolah oleh segenap penyelenggara
sekolah, yaitu guru dan kepala sekolah.

8 Standar Pendidikan Nasional dan Komponennya, antara lain:

1. Standar Isi
adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi memuat kerangka dasar struktur
kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender akademik.
Kurikulum pendidikan dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu isi (content) dan
proses (Tuckman, p. 228). Kurikulum sebagai proses pendidikan terkait dengan
independensi materi yang disajikan guru (bagaimana disampaikan) kepada peserta
didik. Kurikulum bukan hanya isi dan materi namun tujuan dan sasaran sekolah serta
strategi penilaian bagaimana mencapainya. Kurikulum mencakup juga, teknik dan
strategi mengajar, kegiatan belajar berupa pemanfaatan ruang dan waktu atau
keseluruhan aktivitas siswa yang direncanakan, komponen standar isi terdiri dari:
 Kurikulum sudah sesuai dan relevan.
 Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.

2. Standar Proses
adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan. Proses pendidikan merupakan kunci berlangsungnya proses belajar, dimana
program pendidikan diimplementasikan. Bryk dan Hermanson menjelaskan “inti dari
persekolahan adalah peningkatan akademik serta proses yang secara instrumental
terkait di dalamnya.” (1993, p. 455), mutu proses pembelajaran sangat tergantung
pada berbagai aspek terutama fasilitas pendukung termasuk gedung, dan fasilitas
peralatan, dan yang terutama adalah guru dan suasana pembelajaran. Selain itu, proses
pendidikan juga sangat ditentukan oleh variabel-variabel atau indikator pendidikan
lainnya seperti: daya dukung fasilitas, suasana atau iklim belajar yang kondusif, juga
oleh faktor kompetensi dan sikap guru. Komponen standar proses terdiri dari:
 Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar.
 RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
 Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat.
 Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik.
 Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan
berkelanjutan.
3. Standar Kompetensi Lulusan
adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Mutu pendidikan turut ditentukan dan diukur melalui kualitas
lulusan yang dihasilkan oleh institusi pendidikan tertentu, dan kualitas lembaga
pendidikan sebaliknya dinilai pula dari
kualitas lulusan yang dihasilkannya. Komponen Standar Kompetensi Lulusan terdiri
dari:
 Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan.
 Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota
masyarakat.
4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta
pendidikan dalam jabatan. Komponen Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidika
terdiri dari:
 Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai.
 Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai.
 Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai.
5. Standar Sarana dan Prasarana
adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal
tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, dan
sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, serta fasilitas belajar-mengajar
lainnya. Komponen Standar Sarana dan Prasarana terdiri dari:
 Sarana sekolah sudah memadai.
 Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik.
6. Standar Pengelolaan
adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan. Komponen Standar Pengelolaan terdiri dari:
 Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat
dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak.
 Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program
peningkatan dan perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik.
 Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap
peningkatan hasil belajar.
 Pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan valid.
 Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para
pendidik dan tenaga kependidikan.
 Masyarakat mengambil bagian dalam kehidupan sekolah.
7. Standar Pembiayaan
adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Komponen Standar Pembiayaan terdiri
dari:
 Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar.
 Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya.
 Sekolah menjamin kesetaraan akses.
8. Standar Penilaian Pendidikan
adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur,
dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Komponen Standar Penilaian
Pendidikan terdiri dari:
 Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang
akademik maupun non-akademik.
 Penilaian berdampak pada proses belajar.
 Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka.

2. Kenali standar pengelolaan pendidikan!

Jawab:

Standar Pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan


perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab I Pasal 1
butir 9). Dalam standar ini, pendidikan dikelola oleh satuan pendidikan, pemerintah daerah,
dan pemerintah. Menurut Permendiknas No.19 tahun 2007 ada enam hal yang harus
diperhatikan dalam pengelolaan pendidikan yang dilaksanakan di satuan pendidikan dasar
dan menengah. Enam hal tersebut yaitu: Perencanaan program, pelaksanaan program,
pengawasan dan evaluasi program, kepemimpinan sekolah, sistem informasi manajemen, dan
penilaian khusus.

Adanya standar pengelolaan ini bertujuan untuk mengarahkan sekolah/madrasah agar


memiliki tata kelola yang efektif, efisien, akuntabel, dan sistematis guna mendukung kegiatan
belajar mengajar di dalamnya. Standar pengelolaan pendidikan juga memiliki manfaat agar
dapat menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan terstruktur karena semua bisa
dikelola sesuai bidangnya masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. adapun, fungsi standar pengelolaan yaitu:

a) Sebagai acuan untuk mengelola sistem pendidikan di tingkat sekolah/madrasah, baik


dari bidang kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana, pembiayaan, dan sebagainya.
b) Memudahkan sekolah/madrasah dalam mengembangkan rencana kerja tahunan.
c) Sebagai pedoman seluruh warga sekolah/madrasah dalam mengemban tugas dan
tanggung jawabnya.

Isi standar pengelolaan pendidikan diatur di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Berdasarkan Permendiknas tersebut, isi standar pendidikan meliputi,
hal-hal berikut:

1. Perencanaan Program

Perencanaan program unit satuan pendidikan dapat diuraikan ke dalam bentuk visi
sekolah/madrasah, misi sekolah/madrasah, tujuan sekolah/madrasah, dan rencana kerja
sekolah/madrasah. Visi sekolah adalah rumusan yang berisi cita-cita bersama warga sekolah
dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang. Sedangkan, Misi
sekolah adalah pernyataan yang berkaitan dengan program sekolah untuk mewujudkan visi
sekolah dalam kurun waktu tertentu.

2. Pelaksanaan Rencana Kerja

Pelaksanaan rencana kerja mencakup komponen-komponen yaitu pedoman sekolah, struktur


organisasi sekolah, pelaksanaan kegiatan sekolah, kegiatan bidang kesiswaan, kegiatan
bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran, kegiatan bidang pendidik dan tenaga
kependidikan, kegiatan bidang sarana prasarana, kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan,
pengembangan budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat dan kemitraan
sekolah.

3. Pengawasan dan Evaluasi

Pengawasan dan evaluasi dilakukan untuk memantau sistem pengelolaan di


sekolah/madrasah. Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Sedangkan, evaluasi dalam standar
pengelolaan meliputi evaluasi diri terhadap kinerja sekolah, evaluasi dan pengembangan
KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, dan Akreditasi Sekolah.

4. Kepemimpinan Sekolah/Madrasah

Kepemimpinan di sekolah merupakan tanggung jawab seorang kepala sekolah.


 Di tingkat SMP/MTs, seorang kepala sekolah akan dibantu oleh satu wakil kepala
sekolah/madrasah.
 Di tingkat SMA/MA, seorang kepala sekolah akan dibantu tiga wakil kepala
sekolah/madrasah.
 Di tingkat SMK, seorang kepala sekolah akan dibantu oleh empat wakil kepala
sekolah/madrasah.
 Wakil kepala sekolah/madrasah dipilih melalui rapat dewan pendidik.

5. Sistem Informasi dan Manajemen

Sistem informasi manajemen adalah fasilitas informasi yang efesien, efektif, dan mudah
diakses untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien, dan akuntabel. Suatu
sekolah/madrasah harus mampu mengelola sistem informasi dan manajemen guna
peningkatan administrasi pendidikan agar dapat berjalan secara efektif, efisien, dan
akuntabel.

6. Penilaian Khusus

Penilaian khusus ini ditujukan bagi sekolah/madrasah yang berpedoman selain Standar
Pendidikan Nasional. Syarat untuk mendapatkan pengakuan dari pemerintah adalah sekolah
tersebut harus direkomendasikan BSNP.

Implementasi dari permendiknas ini tentunya memerlukan pengawasan serta


pembinaan yang efektif dari berbagai pihak. Sehingga cita-cita standarisasi pengelolaan
pendidkan di Indonesia bisa tercapai. Saat ini standardisasi yang diharapkan baru sekedar
harapan, pada kenyataannya memang belum semua lembaga bisa melaksanakan peraturan ini
secara baik dan benar. Oleh karena itu perlu pengawasan dan penbinaan dari berbagai pihak.
Solusi dari pemerataan standarisasi ini bisa melalui intensnya pembinaan dari
pemerintah dan juga pihak-pihak yang peduli terhadap kemajuan pendidikan Indonesia.
Keikutsertaan para ahli dalam bidang administrasi dan manajemen pendidikan bisa menjadi
salah satu solusi yang bisa ditempuh untuk kemajuan pengeloaan pendidikan, karena pada
dasarnya keilmuan administrasi/manajemen pendidikan mempelajari pengelolaan pendidikan
baik secara makro maupun mikro.

3. Apa Isi Permendikbud nomor 111/2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah?
Referensi

https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/standar-pengelolaan/

Lubis, A. (n.d.). PELAKSANAAN STANDAR NASIONAL DALAM DUNIA PENDIDIKAN.

Rahayu, M. (2015). PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH. Jurnal


Penelitian Ilmu Pendidikan, 63.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan.

Haq, Muhammad Faishal. "Analisis Standar Pengelolaan Pendidikan Dasar Dan

Menengah." Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 1.1 (2017): 26-41.

Anda mungkin juga menyukai