Anda di halaman 1dari 42

“Asuhan Keperawatan Pada Tn.

F Dengan Susp TB Paru Kasus Kambuh,


Hiponatermi, Hipokalsemi Di Ruang Kelingi 1.1 RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang”

Oleh :

Kelompok 3

Enjel Fanecha Difa (222210)


Feni Wulandari (222210)
Geryl Genoneva Frans (222210)
Gina Hartina (222210)
Elmira Putri Rama Sari (22221045)
Ersunni Anti (222210)
Es Jumiati (222210)
Gian Anggraini (222210)
Halimah (22221055)
Hermawati (222210)

Nama Pembimbing Akademik : Imardiani, S.Kep., Ns., M.Kep


Nama Pembimbing Ruangan : Novi Pampalia, S.Kep., Ns., M.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS INSTITUT ILMU


KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2022
PENGKAJIAN
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
IKesT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Tempat Praktek : RSMH


Tanggal Praktek : 21 Februari – 5 Maret 2022
Pengkajian Dilakukan Tanggal 03 Maret 2022 jam 10.00 WIB
I. Identitas Klien
Inisial Klien : Tn. F No RM : 1097462

Usia : 58 Tahun Tgl. Masuk : 02 Maret 2022


Pukul : 12.45 WIB

Jenis Kelamin : Laki-laki Tgl. Pengkajian : 03 Maret 2022

Alamat : Lr. Limas Sumber informasi : Keluarga/pasien


N0.2107-A 20
ilir IV, Kec.Ilir
Timur I
No telepon : - Keluarga terdekat : Istri

Status : Menikah Alamat & No telp : -

Agama : Islam Diagnosa Medis : TB Paruh Kasus


Kambuh,
Hiponatermi,
Hipokalsemi
Suku : Indonesia

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Swasta

Lama bekerja : -

II. Riwayat Kesehatan


A. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan Utama : Pasien mengatakan sesak nafas ± 1 minggu SMRS,

sesak dirasakan semakin memberat, nyeri dada.


Faktor Pencetus : Adanya riwayat TB Paru
Timbulnya Keluhan : Perlahan - Lahan
B. Riwayat Kesehatan Saat Ini (PQRST)
Data Subjektif : Pasien mengatakan nyeri dada sebelah kiri dan
kanan seperti ditusuk-tusuk, dengan skala nyeri 4

hilang timbul.
Data Objektif : - Pasien tampak meringis dan gelisah
Masalah keperawatan : Nyeri Akut

1. Riwayat Kesehatan Terdahulu :


Keluarga Pasien mengatakan pernah mengalami penyakit TB paruh
(thn 1996) dan dinytakan negatif setelah menjalani minum obat 6
bulan, kemudian pasien juga pernah mengalami usus buntu.
2. Penyakit yang pernah dialami :
a. Kecelakaan :
Keluarga Pasien mengatakan tidak pernah kecelakaan
b. Operasi (jenis dan waktu) :
Keluarga Pasien mengatakan pernah menjalani operasi usus buntu
saat usia 36 tahun.
c. Penyakit (kornis dan akut) :
Keluarga Pasien mengatakan pernah menderita penyakit TB paru
dan usus buntu.
d. Terakhir masuk RS :
Keluarga Pasien mengatakan pada tanggal 23 januari berobat di
klinik di dekat rumah terus dikasih obat tetapi setelah minum obat
pasien merasakan hilang suara. Pada tanggal 26 januari masuk di
RS Bhayangkara hanya 2 hari kemudian dipindahkan di RSMH
palemabang.
3. Alergi (obat, makanan, plester, dsb) :
Pasien mengatakan tidak ada alergi obat maupun makanan.
4. Kebiasaan
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
a. Merokok : Sering ± 6 batang ± 30 tahun
b. Kopi : 2 x sehari 1 gelas ±30 tahun
c. Alkohol : - - -

5. Obat-obatan yang digunakan


Jenis Lamanya Dosis
CTM
Silex
Asam Trasenamat
Rifampicin
Ethambutol
Levofloxacin
Sanfuliq

C. Riwayat Keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak ada riwayat penyakit dari
keluarga ataupun penyakit keturunan.

Genogram

D. Catatan Penanganan Kasus (Dimulai saat pasien di rawat di ruang rawat


sampai pengambilan kasus kelolaan)
Pasien mengatakan sesak nafas ± 1 minggu SMRS, sesak dirasakan
semakin berat. Nyeri dada sebelah kanan dan kiri, seperti ditusuk-tusuk
dengan skala nyeri 4 hilang timbul. Batuk kadang-kadang, sputum (-),
Pasien mengatakan pada tanggal 23 januari berobat di klinik di dekat
rumah terus dikasih obat tetapi setelah minum obat pasien merasakan
hilang suara. Pada tanggal 26 januari masuk di RS Bhayangkara hanya 2
hari kemudian dipindahkan di RSMH palemabang. Pasien datang ke ruang
kelingi 1.1 pukul 12.45wib, saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan
TD : 119/79 mmHg, P : 90x/m, RR : 24 x/m, T : 37,4°C, SPO2 : 99%.
Pasien tampak sesak dan gelisah. Pasien mengatakan pernah menderita TB
Paru (thn 1996) dan dinyatakan negatif setelah mejalankan minum obat 6
bulan.
Pengkajian Review of System dan Pemeriksaan Fisik
1. Sistem Respirasi
a. Data Subjektif : Pasien mengatakan sesak nafas
b. Data Objektif : - Pasien tampak terpasang oksigen NRM 10L
- Pasien tampak gelisah
- RR : 24 x/m
Inspeksi : Dada simetris, tidak menggunakan alat bantu napas ±
1 minggu SMRS, Sesak dirasakan semakin berat.
Frekuensi pernapasan 24x/menit
Palpasi : Tidak ada peregangan intercosta saat respirasi, tidak ada
nyeri tekan
Perkusi : suara napas vasikular
Auskultasi : tidak ada suara napas tambahan
Masalah Keperawatan : Pola Nafas Tidak Efektif

2. Sistem Kardiovaskuler
a. Data Subjektif : Pasien mengatakan tidak ada masalah di jantung
b. Data Objektif :
Inspeksi : Tidak didapatkan pembengkakan, tampak pulsasi iktus cordis
di ICS V, 1 jari medial linea midklavikula kiri
Palpasi : Batas-batas jantung normal. Tidak didapatkan pembengkakan,
tampak pulsasi iktus cordis di ICS V, 1 jari medial linea
midklavikula kiri
Perkusi : S1-S2 normal
Batas kanan : sela iga V linea parasternalis kanan
Batas kiri : sela iga V, 1 jari sebelah medial linea
midklavikula kiri
batas atas : sela iga II linea parasternalis kiri
Auskultasi : Tidak ada suara jantung tambahan
Bunyi jantung I-II murni regular, gallop tidak ada, mumur
tidak ada
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

3. Sistem Persarafan
a. Data Subjektif : Composmentis
b. Data Objektif :
XII Syaraf : 1. N. I (olfaktorius): klien memiliki penciuman yang
Cranial baik.
2. N. II (optikus): klien memiliki penglihatan yang
baik.
3. N. III (okulomotorius): klien dapat menggerakkan
kelopak mata keatas, pupil isokor.
4. N. IV (trochlearis): klien dapat menggerakkan
mata ke bawah dan ke atas.
5. N. V (trigeminus): klien dapat membuka dan
menutup mulut, dapat mengunyah.
6. N. VI (abducent): klien dapat menggerakkan mata
ke lateral.
7. N. VII (fasialis): klien dapat menggerakkan
mulutnya.
8. N. VIII (vestibulocochlearis): klien memiliki
pendengaran yang baik.
9. N. IX (glosofaringus): klien dapat merasa dengan
baik.
Refleks Fisiologis : 10. N. X (vagus) : refleks menelan klien baik.
Refleks Patologis : 11. N. XI (accesorius) : klien dapat mengangkat bahu

dengan baik.
12. XII (hioglosus) : klien dapat menjulurkan lidah.
Kemampuan motorik klien normal, tidak ada masalah
Sentuhan klien normal, dapat membedakan panas dan
dingin, tajam tumpul dan getaran yang diberikan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Sistem Perkemihan
a. Data Subjektif : Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan
BAK dan BAB nya.
b. Data Objektif : Pasien tampak menggunakan pispot untuk BAK

dan BAB
Inspeksi : Warna urin kuning jernih
Palpasi : Tidak terjadi nyeri tekan pada ginjal
Perkusi : -
Auskultasi : -
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5. Sistem Pencernaan
a. Data Subjektif : Pasien mengatakan tidak nafsu makan, hanya
menghabiskan ± 5 sendok makana yang diberikan

rumah sakit.
b. Data Objektif : - Tampak makanan masih tersisa
- Pasien tampak lemas
Inspeksi :
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : -
Auskultasi : Tidak terdengar suara abnormal
Masalah keperawatan : Defisit Nutrisi

6. Sistem Muskuloskeletal
a. Data Subjektif : Pasien mengatakan tidak bisa beraktivitas karena

sesak nafas.
b. Data Objektif : Pasien tampah lemah, lesu dan hanya berbaring di
atas bed.
Inspeksi : Tulang belakang tidak tampak kelainan tulang belakang
Palpasi : Ekstremitas teraba hangat, tidak terdapat edema

Masalah keperawatan : Intoleransi Aktivitas


7. Sistem Integumen
a. Data Subjektif : Pasien tampak tidak ada masalah
b. Data Objektif :
Inspeksi : Tidak terdapat edema
Palpasi : Turgor kulit < 2 detik

Masalah keperawatan :tidak ada masalah keperawatan


8. Sistem Endokrin
a. Data Subjektif : Pasien mengatakan tidak pernah ada masalah di
bagian endokrin
b. Data Objektif :
Inspeksi : Kuku tidak sianosis, rambut warna hitam sebagian sudah
putih
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada nyeri
tekan
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
9. Sistem Penginderaan
a. Penglihatan :
Data Subjektif : Pasien mengatakan masih bisa melihat dengan jelas
Data Objektif :
Inspeksi : Mata simetris, tidak anemis dan tidak terjadi sclera ikterik
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
b. Pendengaran
Data Subjektif :
Pasien mengatakan masih bisa mendengar dengan jelas
Data Objektif
Inspeksi : Telinga luar bersih, membrane tympani normal dan
tidak ada secret
Palpasi : terasa nyeri saat ditekan di bagian bawah telinga sebelah
kanan
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
c. Penghidung
1) Data Subjektif : Pasien mengatakan masih bisa mencium aroma

dengan baik
2) Data Objektif :
Inspeksi : Tidak ada obstruksi, simetris, tidak ada secret, tidak ada
Pernapasan cuping hidung
Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada hidung dan tidak ada lesi
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
c. Pengkajian Psikososial
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya :
Pasien ingin berobat sampai sembuh dan ingin cepat sembuh.
b. Reaksi saat interaksi
Kooperatif Tidak kooperatif

Jelaskan : Pasien dapat menjawab semua pertanyaan dari perawat.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
c. Status emosional
Tenang Cemas Marah

Menarik Diri Tidak sabar lainnya:…………..

Jelaskan : Pasien dalam keadaan tenang pada saat pengkajian

III. Pemeriksan Penunjang (Laboratorium, Radiologi, Ekg dll) :


Hasi pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan: 02 Maret 2022
Jenis Pemeriksaan Konvensional Sistem Internasional Metode
Hasil Rujukan Satuan Hasil Rujukan Satuan
HEMATOLOGI

Hemoglobin (Hb) 13.0 13.48- g/dL 130.0 134.8-174 g/dL Cell


17.40 Critical Counter
Nilai value: < Analyzer
kritis: < 5 50 or >
or > 20 200
Hematokrit 38 41 – 51 % 0.38 0.41–0.51 Cell
Counter
Analyzer

MCV 84.0 85 – 95 fL 84 85 – 95 fL

Netrofil 77 50 – 70 % 0.765 0.05- 0.07

Limfosit 13 20 – 40 % 0.13 0.20-0.40

KIMIA KLINIK
Kalsium (Ca) 7.7 8.4 – 9.7 mg/dL 1.92 2.1 – 2.4 mmol/L Cresolpht
aleinCom
plexone
pH 7.276 7.35-7.45 7.276 kPa -
Nilai
kritis: ≤
7.2 or ≥
7.6

pCO2 77.7 7.35-7.45 mmHg 77.7 mmol/L


Nilai
kritis: <
20 or >
75

pO2 289.3 83 – 108 mmHg 289.3


Nilai
kritis: <
40

ELEKTROLIT
Natrium (Na) 132 135-155 mEq/L 132 135 – 155 mmol/L ISE
Nilai Critical
kritis: < value:
2.5 or > <120 or
6.2 >160

IMUNOSEROL
OGI
hsCRP 34.6 <5 mg/L 34.6 CMIA

Hasil pemeriksaan Radiologi :


Tanggal pemeriksaan : 03 Maret 2022
Tindakan : Rontgen Thorax PA / AP
Pemeriksaan foto toraks didapatkan besar dan bentuk jantung normal.
Mediastrium superior tidak melebar, trakea di tengah, hilus kanan kiri tidak
menebal, corakan bronkovaskular meningkat, tampak fibroinfiltrat pada
parahilar kanan, apikal paru kanan kir, diafragma – Sinus costofrenlikus
kanan terselubung, kiri baik tulang-tulang baik.
Kesan : TB Paru lama dengan fibrosis pleura kanan.

EKG
Tanggal Pemeriksaan : 04 Maret 2022

IV.
Terapi

Dosis Frekuensi Cara Indikasi


Nama Obat Pemberian
Lansoprazol 30 mg 24 / Jam PO Untuk menurunkan
produksi asam lambung
yang berlebih
Na Setilsistein 200 mg 8 / Jam PO Unutuk Mengencerkan
dahak
Vit B1, B6, B12 1 tablet 24 / Jam PO Untuk pengoptimalkan
kinerja tubuh.
Kapsul Garam 1 Kapsul 8 / Jam PO Untuk mengatasi atau
mencegah kehilangan
sodium yang
disebabkan dehidrasi,
keringat yang berlebih
atau penyebab lainnya.
CaCo2 1 Tablet 8 / Jam PO Untuk mengatasi gejala
asam lambung berlebih
Nacl 500 8 / Jam IVFD Untuk mengembalikan
keseimbangan elektrolit
pada dehidrasi.
Pronalges Supos 1 Tube 1 x order IVTP Untuk mengatasi nyeri.
Nebu Pulmicort 1 Flash 8 / Jam Nebulizer Untuk Pereda serangan
& Pentolin sesak dan untuk
melebarkan saluran
pernafasan.

ANALISA DATA

DATA / PROBLEM ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN


DS : Pasien mengatakan sesak nafas Pola Nafas Tidak Efektif
± 1 minggu SMRS, Sesak dirasakan
semakin berat.

DO : KU: Lemah
Kesadaran : CM
TD : 119/79 mmHg
P : 90x/m
RR : 24 x/m
T : 37,4°C
SPO2 : 99%.
- Pasien tampak gelisah
- Tampak terpasang
oksigen NRM 10L
DS : Pasien mengatakan nyeri dada Nyeri Akut
sebelah kiri dan kanan seperti
ditusuk-tusuk, dengan skala nyeri 4
hilang timbul.

DO : KU: Lemah
Kesadaran : CM
TD : 119/79 mmHg
P : 90x/m
RR : 24 x/m
T : 37,4°C
SPO2 : 99%
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak meringis

DS : Pasien mengatakan tidak bisa Intoleransi Aktivtias


beraktivitas karena sesak.

DO : KU: Lemah
Kesadaran : CM
TD : 119/79 mmHg
P : 90x/m
RR : 24 x/m
T : 37,4°C
SPO2 : 99%
- Pasien tampak hanya
berbaring di atas bed
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak lesu
DS : Pasien mengatakan tidak nafsu Defisit Nutrisi
makan, hanyamenghabiskan ± ¼
porsi makanana yang diberikan
rumah sakit.
DO : KU: Lemah
Kesadaran : CM
TD : 119/79 mmHg
P : 90x/m
RR : 24 x/m
T : 37,4°C
SPO2 : 99%
- Tampak makanan masih
tersisa
- Pasien Tampak lemas

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Pola Nafas Tidak Efektif
2. Nyeri Akut
3. Intoleransi Aktivitas
4. Devisit Nutrisi

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


1. Pola Nafas Tidak Efektif
2. Nyeri Akut
3. Intoleransi Aktivitas
4. Devisit Nutrisi

DIAGNOSA KEPERAWATAN (PES)


1. Pola Nafas Tidak Efektif b.d Hambatan upaya napas d.d Mengeluh Sesak
2. Nyeri Akut b.d Agen Cidera Fisiologis d.d Meringis
3. Intoleransi Aktivitas b.d Ketidakseimbangan antar suplai dan kebutuhan
O2 d.d Merasa lemas
4. Defisit Nutrisi b.d Faktor Psikologi d.d Berat Badan menurun
RENCANA KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. F


Umur : 58 Tahun
Jenis kelamin: Laki-laki

No Diagnosa Rencana Keperawatan


Tanda dan gejala
Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Pola Nafas Tidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas, a. Mayor
keperawatan selama 3 x 24 jam, pemantauan respirasi  Dyspnea
Efektif - Observasi  Penggunaan otot
diharapakan pola nafas membaik
No Kriteria Awal Tujuan 1. Monitor pola napas (Frekuensi, bantu pernafasan
kedalaman dan usaha napas)  Mengeluh sesak
1. Dyspnea 3 5
2. Monitro bunyi napas tambahan  Fase ekspirasi
menurun
3. Monitor sputum (Jumlah, memanjang
2. Tidak ada 3 5
warna, bau)  Pola napas abnormal
penggunaa
n otot (takipnea, bradipnea,
- Terapi hiperventilasi,
bantu
1. Pertahankan kepatenan jalan kussmaul, cheyne-
pernafasan
napas dengan head tilt chin lift stokes)
3. Tidak ada 3 5
2. Posisikan semifowler atau b. Minor
pernafasan
fowler  Orthopnea
pursed lip
3. Berikan minum hangat
4. Frekuensi 3 5  Pernapasan pursed
4. Lakukan fisioterapi dada bila
napas 16- lip
perlu
20 x/m  Pernapasan cuping
Keterangan: hidung
- Edukasi
1. Meningkat 1. Anjurkan asupan caitan 2000  Diameter thoraks
2. Cukup meningkat ml/hari, jika tidakk ada anterior dan
3. Sedang kontraindikasi posterior meningkat
4. Cukup menurun 2. Ajarkan relaksasi napas dalam  Ventilasi semenit
5. Menurun 3. Ajarkan teknik batuk efektif menurun
 Kapasitas vital
-Kolaborasi menurun
Kolaborasi pemberian  Tekanan ekspirasi
bronkodilator, ekspektoran, menurun
muskolitik jika perlu  Tekanan inspirasi
menurun
 Ekskurasi dada
berubah
2. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri a. Mayor
keperawatan 3x24 jam, diharapkan - Observasi  Mengeluh nyeri
Nyeri akut membaik 1. Identifikasi lokasi,  Tampak meringis
N Kriteria Awal Tujuan karakteristik, durasi,  Bersikap proaktif
o frekuensi, kualitas dan (waspada)
1. Dapat 3 5 intensitas nyeri  Gelisah
melakukan 2. Kaji nyeri secara  Frekuensi nadi
aktivitas komprehensif (PQRST) meningkat
sehari-hari 3. Identifikasi faktor yangf  Sulit tidur
2. Gpasien 3 5 memperberat dan
tampak meringankan nyeri b. Minor
tenang
4. Monitor efek samping  Tekanan darah
3. Pasien 3 5
pengguaan analgetik meningkat
dapat
melakukan  Pola napas berubah
- Terapi  Nafsu makan
teknik non
1. Berikan teknik non berubah
farmakolo
farmakologi untuk  Proses berfikir
gi untuk
mengontrol nyeri (terapi terganggu
mengontro
relaksasi, terapi musik,  Menarik diri
l nyeri
hipnosis, pijat, terapi  Diaforesis
4. Skala nyeri 3 5
bermain, kompres hangat 
yang
atau dingin)
dirasakan
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
0 -1
5. Frekuensi 3 5 3. Kontrol faktor lingkungan
nadi 60 – yang memperberat nyeri
100 x/m (Kebisingan)
6. Pola napas 3 5
normal - Edukasi
7. Tidak 3 5 1. Jelaskan penyebab dan
mengalami pemicu nyeri
gangguan 2. Jelaskan strategi meredakan
tidur nyeri
Keterangan : 3. Ajarkan teknik non
1. Meningkat farmakologi untuk mengontrol
2. Cukup meningkat nyeri
3. Sedang - Kolaborasi
4. Cukup menurun Kolaborasi pemberian analgesik
5. Menurun
3 Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi a. Mayor
keperawatan 3x24 jam, diharapkan - Observasi  Mengeluh lelah
Intoleransi Aktivitas membaik 1. Identifikasi gangguan funsi  Frekuensi jantung
No Kriteria Awal Tujuan tubuh yang mengakibatkan meningkat > 20%
1. Kemudahan 3 5 kelelahan dari kondisi istirahat
unutk 2. Monitor kelelahan fisik dan
melakukan emosional b. Minor
aktivtias  Dyspnea saat /
3. Monitor pola dan jam tidur
sehari-hari setelah aktivitas
4. Monitor ketidaknyamanan
2. Tidak ada 3 5  Merasa tidak nyaman
perubahan selama beraktivitas
setelah beraktivitas
irama  Merasa lemah
jantung - Terapi
1. Sediakan lingkungan yang  Tekanan darah
dantekanan berubah > 20% dari
darah nyaman dan rendah stimulais
(misalnya cahaya, suara, kondisi istirahat
sebelum,  Gambaran EKG
saat maupun kunjungan)
2. Lakukan rentang gerak aktif menunjukkan aritmia
setelah
beraktivitas maupun pasif saat / setelah
3. Tidak ada 3 5 3. Berikan aktivitas distraksi yang aktivitas
keluhan  Sianosis
dyspnea menenangkan
selama
beraktivitas - Edukasi 
4. Saturasi 3 5 1. Anjurkan tirah baring 
oksigen > 2. Anjurkan mobilisasi secara 
90% bertahap 
5. Pasien daapt 3 5 3. Anjurkan menguhubngi
beraktivitas perawat jika
sesuai tanda dan gejala kelemahan
toleransi tidak berkurang
Keterangan : 4. Anjurkan beraktivtas sesuai
1. Meningkat toleransi
2. Cukup meningkat
3. Sedang - Kolaborasi
4. Cukup menurun Kolaborasi dengan ahli gizi
5. Menurun tentang cara meningkatkan asupan
makanan guna peningkatan energi
4 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi a. Mayor
keperawatan 3x24 jam, diharapkan - Observasi Berat badan menurun
Status nurtisi membaik 1. Identifikasi status nutrisi minimal 10% di bawah
No Kriteria Awal Tujuan 2. Identifikasi alergi dan rentang ideal
1. Pasien 3 5 intoleransi terhadap
menghabiska makaanan b. Minor
n makanan 2. Identifikasi makanan yang  Cepat kenyang
yang disukai setelah makan
disediakan 4. Identifikasi kebutuhan kalori  Kram / nyeri
dari rumah dan jenis nutrein abdomen
sakit 5. Identifikasi perlunya  Nafsu makan
2. Berat badan 3 5 penggunaan selang NGT menuurn
meningkat 6. Monitor asupan makanan
3. Indeks 3 5 7. Monitor berat badan  Bising usu hiperaktif
massa tubuh 8. Moniot hasil pemeriksaan  Otot pengunyah
sesuai laboratorium lemah
dengan berat  Membrane mukosa
badan ideal - Terapi pucat
berdasarkan 1. Lakukan oral hygiene sebelum  Sariawan
tinggi badan makan  Serum albumin turun
dan berat 2. Berikan makanan selagi hangat  Rambut rontok
badan 3. Berikan makan tinggi serat berlebih
4. Nafsu makan 3 5 untuk mencegah konstipasi  Diare
meningkat 4. Berikan makanan tinggi kalori
5. Bising usus 3 5 dan tinggi protein
dalam 5. Berikan suplemen makanan
rentang 6. Hentikan pemberian makanan
normal (5 – melalui NGT jika asupan oral
30 x/m) dapat ditoleran
6. Tidak ada 3 5
nyeri - Edukasi
abdomen 1. Anjurkan posisi duduk ketika
7. Pasien tidak 3 5 makan
mengeluh 2. Ajurkan diet yang
kesulitan diprogramkan
menelan
Keterangan : - Kolaborasi
1. Meningkat Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
2. Cukup meningkat penentuan diet
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
IMPELENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. F


Umur : 58 Tahun

No DIAGNOSA Hari, Tgl Implementasi Hari, Tgl EVALUASI PARAF


& Jam & Jam
1. DS : Pasien mengatakan Kamis, 03 Manajemen jalan nafas, Kamis, 03 S : Pasien mengatakan Sesak napas
- 03 – 22 pemantauan respirasi - 03 – 22
sesak nafas ± 1 minggu - Observasi O : KU: Lemah
SMRS, Sesak dirasakan 10.00 wib 1. Memonitor pola napas 13.00 wib
R/ Pasien tampak masih sesak Kesadaran : CM
semakin berat. nafas, RR : 24x/m, SPO2 : 99%
TD : 119/79 mmHg
- Terapi P : 90x/m
10.20 wib 2. Memposisikan semifowler atau
DO : KU: Lemah
fowler RR : 24 x/m
Kesadaran : CM R/ Pasien tampak gelisah
T : 37,4°C
TD : 119/79 mmHg - Edukasi SPO2 : 99%.
P : 90x/m 10.25 wib 3. Mengajarkan relaksasi napas
dalam - Pasien tampak gelisah
RR : 24 x/m R/ Pasien tampak mengikuti - Tampak terpasang oksigen
T : 37,4°C
4. Mengajarkan teknik batuk NRM 10L
10.40 wib efektif
SPO2 : 99%.
R/ Pasien tampak mengikuti A : Masalah belum teratasi
- Pasien tampak
-Kolaborasi No Kriteria Aw Tujua Hasil
al n
gelisah 12.00 wib 5. Kolaborasi pemberian 1. Dyspnea 3 5 3
menurun
- Tampak terpasang Nebulizer 2. Tidak ada 3 5 3
oksigen NRM 10L R/ Pasien tampak tenang saat penggunaa
diberi nebu n otot
bantu
12.10 wib 6. Kooaborasi pemberian obat (Na pernafasan
Setilsistein, Kapsul garam, 3. Tidak ada 3 5 3
CaCo2) 8Jam /hari pernafasan
R/ Pasien tampak meminum pursed lip
obat yang diberikam 4. Frekuensi 3 5 3
napas 16-
7. Followup Rotgen Thorax 20 x/m
R/ belum ada hasil dari
radiologi P : Intervensi di lanjutkan (1,5,6,7,9)
8. Followup Lab IGD
R/Terlampir di buku status
pasien

9. Rencana cek Gene expert dan


Kultur Sputum
R/ Pasien tampak belum bisa
mengeluarkan dahak

2. DS : Pasien mengatakan Kamis, 03 Manajemen Nyeri Kamis, 03 S : Pasien mengatakan nyeri dada
- 03 - 2022 - Observasi - 03 - 2022 sebelah kiri dan kanan seperti
nyeri dada sebelah kiri dan 1. Kaji nyeri secara ditusuk-tusuk, dengan skala nyeri 4
kanan seperti ditusuk-tusuk, 10.00 wib komprehensif (PQRST) 13.00 wib hilang timbul.
R/ P : Nyeri dada
dengan skala nyeri 4 hilang Q : ditusuk - tusuk O : KU: Lemah
R : dada kiri dan kanan
timbul. S:4
T : hilang timbul Kesadaran : CM
DO : KU: Lemah - Pasien tampak meringis
- Terapi TD : 119/79 mmHg
Kesadaran : CM 2. Memberikan teknik non P : 90x/m
farmakologi untuk mengontrol
TD : 119/79 mmHg 10.10 wib
nyeri (pijat punggung / dada) RR : 24 x/m
P : 90x/m R/ Keluarga pasien tampak
mengelus punggung dan dada T : 37,4°C
RR : 24 x/m pasien SPO2 : 99%
T : 37,4°C
- Edukasi - Pasien tampak gelisah
SPO2 : 99% 3. Ajarkan teknik non
farmakologi untuk mengontrol
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak nyeri
10.25 wib A : Masalah belum teratasi
gelisah R/ Pasien tampak menarik No Kriteria Aw Tuju Hasil
nafas saat merasa nyeri al an
- Pasien tampak 1. Dapat 3 5 3
- Kolaborasi melakukan
meringis 4. Kolaborasi pemberian aktivitas
analgesik (Pronalges suppos 1x sehari-hari
/ hari) 2. Gpasien 3 5 3
12.00 wib R/ Pasien tampak lebih tenang tampak
setelah diberi obat tenang
3. Pasien 3 5 3
dapat
melakukan
teknik non
farmakolo
gi untuk
mengontro
l nyeri
4. Skala nyeri 3 5 3
yang
dirasakan
0 -1
5. Frekuensi 3 5 5
nadi 60 –
100 x/m
6. Pola napas 3 5 3
normal
7. Tidak 3 5 3
mengalami
gangguan
tidur

P : Intervensi dilanjutkan (1,3 dan 4)

3 DS : Pasien mengatakan Kamis, 03 Manajemen Energi Kamis, 03 S : Pasien mengatakan tidak bisa
- 03 - 2022 - Terapi - 03 - 2022 beraktivitas karena sesak.
tidak bisa beraktivitas 1. Menyediakan lingkungan yang O : KU: Lemah
karena sesak. 08.00 wib nyaman dan rendah stimulais
(misalnya cahaya, suara, Kesadaran : CM
kunjungan)
R/ Pasien tampak nyaman
TD : 119/79 mmHg
DO : KU: Lemah dengan lingkungan kamar P : 90x/m
Kesadaran : CM
- Edukasi RR : 24 x/m
TD : 119/79 mmHg 09.00 wib 2. Menganjurkan tirah baring T : 37,4°C
R/ Pasien tampak hanya
P : 90x/m
berbaring di atas bed SPO2 : 99%
RR : 24 x/m
3. Anjurkan mobilisasi secara
- Pasien tampak hanya berbaring
09.10 wib
T : 37,4°C bertahap di atas bed
SPO2 : 99% R/ Pasien tampak sekali-sekali
duduk dan merubah posisi tidur - Pasien tampak lemah
- Pasien tampak hanya
berbaring di atas bed - Pasien tampak lesu
09.20 wib 4. Menganjurkan keluarga pasien
- Pasien tampak lemah unutk membantu kebutuhan A : Masalah belum teratasi
- Pasien tampak lesu Pasien
R/ Keluarga tmpak memabntu No Kriteria Aw Tuju Hasil
kebutuhan pasien al an
1. Kemudaha 3 5 3
n untuk
mnelakuka
n aktivitas
sehari-hari
2. Tidak ada 3 5 3
perubahan
irama
jantung
dan
tekanan
darah
sebelum,
saat
maupun
setelah
beraktivita
3. Tidak ada 3 5 3
keluhan
dypnea
selama
beraktivita
4. Saturasi 3 5 5
oksigen >
90%
5. Pasien 3 5 3
dapat
beraktivita
s sesuai
toleransi

P: Intervensi dilanjutkan (3 dan 4)

4 DS : Pasien mengatakan Kamis, 03 Manajemen Nutrisi Kamis, 03 S : Pasien mengatakan tidak nafsu
- 03 - 2022 - Observasi - 03 - 2022 makan, hanyamenghabiskan ± 5
tidak nafsu makan, 1. Identifikasi alergi dan sendok makan yang diberikan rumah
hanyamenghabiskan ± 5 09.30 wib intoleransi terhadap 13.00 wib sakit.
makaanan
sendo makan yang diberikan R/ Pasein mengatakan tidak ada
O : KU: Lemah
rumah sakit. alergi apapun terhadap makanan Kesadaran : CM
- Terapi TD : 119/79 mmHg
12.00 wib 2. Berikan suplemen makanan (
DO : KU: Lemah Vit B1, B6, B12) 1 x/hari P : 90x/m
Kesadaran : CM R/ Pasien tampak meminum obat RR : 24 x/m
yang diberikan
TD : 119/79 mmHg T : 37,4°C
- Edukasi
P : 90x/m SPO2 : 99%
3. Menganjurkan makan dikit tapi
12.10 wib sering
RR : 24 x/m - Tampak makanan
R/ Pasien tampak tidak nafsu
T : 37,4°C makan masih tersisa
SPO2 : 99% - Pasien tampak lemas
- Kolaborasi
- Tampak makanan 4. Kolaborasi dengan ahli gizi A : Masalah belum teratasi
dalam penentuan diet
masih tersisa R/ Pasien mendapatkan diet No Kriteria Aw Tujua Hasil
- Pasien tampak lemas Cair Tktp al n
1. Pasien 3 5 3
menghabis
kan
makanan
yang
disediakan
dari rumah
sakit
2. Berat 3 5 3
badan
meningkat
3. Indeks 3 5 3
massa
tubuh
sesuai
dengan
berat
badan
ideal
berdasarka
n tinggi
badan dan
berat
badan
4. Nafsu 3 5 3
makan
meningkat
5 Bising 3 5 4
usus dalam
rentang
normal (5
– 30 x/m)
6 Tidak ada 3 5 4
nyeri
abdomen
7 Pasien 3 5 4
tidak
mengeluh
kesakitan
menelan

P : Intervensi Dilanjutkan (2 dan 3)

1 DS : Pasien mengatakan Jumat, 04- pemantauan respirasi Jumat, 04 S : Pasien mengatakan Sesak mulai
03 - 2022 - Observasi - 03 - 2022 berkurang, hilang timbul
sesak mulai berkurang, 1. Memonitor pola napas
hilang timbul 10.00 wib R/ Pasien tampak masih sesak 12. 00 wib O : KU: Sedang
nafas, RR : 22x/m, SPO2 : 99%
Kesadaran : CM
- Kolaborasi
DO : KU: Sedang 5. Kolaborasi pemberian TD : 100/70 mmHg
10.10 wib
Kesadaran : CM P : 102x/m
Nebulizer
TD : 100/70 mmHg R/ Pasien tampak tenang saat RR : 22 x/m
diberi nebu
P : 102x/m T : 36,2°C
10.15 wib 6. Kooaborasi pemberian obat (Na
RR : 22 x/m SPO2 : 98%.
Setilsistein, Kapsul garam,
T : 36,2°C CaCo2) 8Jam /hari - Pasien tampak sedikit lebih
R/ Pasien tampak meminum
SPO2 : 98%. obat yang diberikam
tenang
12.00 wib
- Pasien tampak - Tampak terpasang oksigen
7. Followup Rotgen Thorax
sedikit lebih tenang R/ belum ada hasil dari nasal 5L
radiologi
- Tampak terpasang A : Masalah teratasi sebagian
12.05 wib
oksigen nasal 5L No Kriteria Aw Tujua Hasil
9. Rencana cek Gene expert dan al n
Kultur Sputum
1. Dyspnea 3 5 4
R/ Pasien tampak belum bisa
menurun
mengeluarkan dahak
2. Tidak ada 3 5 4
penggunaa
n otot
bantu
pernafasan
3. Tidak ada 3 5 4
pernafasan
pursed lip
4. Frekuensi 3 5 4
napas 16-
20 x/m

P : Intervensi dilanjutkan (5,,6,7,9)``


2 DS : Pasien mengatakan Jumat, 04 Manajemen Nyeri Jumat, 04- S : Pasien mengatakan nyeri dada
– 03 – - Observasi 03-2022 sebelah kiri dan kanan seperti
nyeri dada sebelah kiri dan 1. Kaji nyeri secara
2022 12.00wib ditusuk-tusuk, dengan skala nyeri 2
kanan seperti ditusuk-tusuk, komprehensif (PQRST) hilang timbul.
10.00 wib R/ P : Nyeri dada
dengan skala nyeri 2 hilang Q : ditusuk - tusuk O : KU: Sedang
R : dada kiri dan kanan
timbul. S:2 Kesadaran : CM
T : hilang timbul
- Pasien tampak lebih TD : 100/70 mmHg
DO : KU: Sedang
tenang P : 102x/m
Kesadaran : CM
- Edukasi RR : 22 x/m
TD : 100/70 mmHg
10.10 wib 3. Ajarkan teknik non
T : 36,2°C
P : 102x/m farmakologi untuk mengontrol
nyeri SPO2 : 98%.
RR : 22 x/m R/ Pasien tampak menarik
nafas saat merasa nyeri - Pasien tampak lebih tenang
T : 36,2°C
SPO2 : 98%. - Kolaborasi
4. Kolaborasi pemberian A : Masalah teratasi sebagian
- Pasien tampak lebih 12.00 wib analgesik (Pronalges suppos 1x No Kriteria Aw Tuju Hasil
tenang / hari) al an
R/ Pasien tampak lebih tenang 1. Dapat 3 5 3
Pas setelah diberi obat melakukan
aktivitas
ien sehari-hari
tam 2. pasien 3 5 4
tampak
pak tenang
me 3. Pasien 3 5 4
dapat
rin melakukan
gis teknik non
farmakolo
gi untuk
mengontro
l nyeri
4. Skala nyeri 3 5 3
yang
dirasakan
0 -1
5. Frekuensi 3 5 5
nadi 60 –
100 x/m
6. Pola napas 3 5 4
normal
7. Tidak 3 5 4
mengalami
gangguan
tidur

P : Intervensi dilanjutkan (1 dan 4)


3 DS : Pasien mengatakan Jumat, 04 Manajemen Energi Jumat, 04 S : Pasien mengatakan sudah muali
- 03 - 2022 - Edukasi - 03 - 2022 bisa duduk tapi belum bisa beraktivitas
sudah muali bisa duduk tapi 3. Menganjurkan mobilisasi O : KU: Sedang
belum bisa beraktivitas secara bertahap 12.00 wib
R/ Pasien tampak sekali-sekali Kesadaran : CM
09.00 wib
duduk dan merubah posisi tidur
TD : 100/70 mmHg
DO : KU: Sedang 4. Menganjurkan keluarga pasien P : 102x/m
09.10 wib unutk membantu kebutuhan
Kesadaran : CM
Pasien
TD : 100/70 mmHg R/ Keluarga tmpak memabntu RR : 22 x/m
kebutuhan pasien
P : 102x/m T : 36,2°C
RR : 22 x/m SPO2 : 98%.
T : 36,2°C - Pasien tampak mulai bisa
SPO2 : 98%. duduk tapi belum bisa berdiri
- Pasien tampak mulai dan beraktivias
bisa duduk tapi
belum bisa berdiri A : Masalah teratasi sebagian

dan beraktivias No Kriteria Aw Tuju Hasil


al an
1. Kemudaha 3 5 4
n untuk
mnelakuka
n aktivitas
sehari-hari
2. Tidak ada 3 5 5
perubahan
irama
jantung
dan
tekanan
darah
sebelum,
saat
maupun
setelah
beraktivita
3. Tidak ada 3 5 4
keluhan
dypnea
selama
beraktivita
4. Saturasi 3 5 5
oksigen >
90%
5. Pasien 3 5 4
dapat
beraktivita
s sesuai
toleransi

P: Intervensi dilanjutkan (4)

4 DS : Pasien mengatakan Jumat, 04 Manajemen Nutrisi Jumat, 04 S : Pasien mengatakan tidak nafsu
- 03 - 2022 - Terapi - 03 - 2022 makan, hanyamenghabiskan ± ¼ porsi
tidak nafsu makan, 2. Berikan suplemen makanan ( makanana yang diberikan rumah
hanyamenghabiskan ± 1/4 09.30 wib Vit B1, B6, B12) 1 x/hari 13.00 wib sakit.
R/ Pasien tampak meminum obat
porsi makanana yang yang diberikan O : KU: Sedang
diberikan rumah sakit.
- Edukasi Kesadaran : CM
3. Menganjurkan makan dikit tapi
sering TD : 100/70 mmHg
DO : KU: Sedang 12.00 wib R/ Pasien tampak tidak nafsu P : 102x/m
Kesadaran : CM makan
RR : 22 x/m
TD : 100/70 mmHg
P : 102x/m T : 36,2°C
RR : 22 x/m SPO2 : 98%
12.10 wib
T : 36,2°C - Pasien tampak lebih sehat
SPO2 : 98%. A : Masalah belum teratasi
- Pasien tampak lebih No Kriteria Aw Tujua Hasil
sehat al n
1. Pasien 3 5 4
menghabis
kan
makanan
yang
disediakan
dari rumah
sakit
2. Berat 3 5 3
badan
meningkat
3. Indeks 3 5 3
massa
tubuh
sesuai
dengan
berat
badan
ideal
berdasarka
n tinggi
badan dan
berat
badan
4. Nafsu 3 5 4
makan
meningkat
5 Bising 3 5 4
usus dalam
rentang
normal (5
– 30 x/m)
6 Tidak ada 3 5 4
nyeri
abdomen
7 Pasien 3 5 4
tidak
mengeluh
kesakitan
menelan

P : Intervensi Dilanjutkan (2)

1 DS : Pasien mengatakan Sabtu, 05- pemantauan respirasi Sabtu, 05 - S : Pasien mengatakan Sesak sudah
03 - 2022 - Kolaborasi 03 - 2022 berkurang, hilang timbul
sesak sudah 5. Kolaborasi pemberian
berkurang, hilang timbul 10.00 wib Nebulizer 12. 00 wib O : KU: Baik
R/ Pasien tampak tenang saat
diberi nebu Kesadaran : CM
DO : KU: Baik 6. Kooaborasi pemberian obat (Na TD : 110/90 mmHg
10.10 wib Setilsistein, Kapsul garam,
Kesadaran : CM P : 95x/m
CaCo2) 8Jam /hari
TD : 110/90 mmHg R/ Pasien tampak meminum RR : 21 x/m
obat yang diberikam
P : 95x/m T : 36,24°C
7. Followup Rotgen Thorax
RR : 21 x/m 10.15 wib R/ belum ada hasil dari SPO2 : 98%.
radiologi
T : 36,4°C - Pasien tampak lebih tenang
SPO2 : 98%. Tampak terpasang oksigen nasal 5L
9. Rencana cek Gene expert dan
12.00 wib
- Pasien tampak Kultur Sputum A : Masalah teratasi sebagian
R/ Pasien tampak belum bisa
lebih tenang mengeluarkan dahak No Kriteria Aw Tujua Hasil
- Tampak terpasang al n
1. Dyspnea 3 5 4
oksigen nasal 5L 12.05 wib menurun
2. Tidak ada 3 5 5
penggunaa
n otot
bantu
pernafasan
3. Tidak ada 3 5 5
pernafasan
pursed lip
4. Frekuensi 3 5 4
napas 16-
20 x/m

P : Intervensi dilanjutkan (5,,6,7,9)`


2. DS : Pasien mengatakan Sabtu, 05 Manajemen Nyeri Sabtu, 05- S : Pasien mengatakan nyeri dada
– 03 – - Observasi 03-2022 sudah tidak dirasakan lagi
nyeri dada sudah tidak
2022 2. Kaji nyeri secara 12.00wib
dirasakan lagi. komprehensif (PQRST) O : KU: Baik
10.00 wib R/ Pasien mengatakan
Kesadaran : CM
sudah tidak merasakan
DO : KU: Baik
nyeri lagi. TD : 110/90 mmHg
Kesadaran : CM - Kolaborasi P : 95x/m
4. Kolaborasi pemberian
TD : 110/90 mmHg RR : 21 x/m
10.10 wib analgesik (Pronalges suppos
P : 95x/m 1x / hari) T : 36,4°C
R/ Pasien tampak lebih
RR : 21 x/m SPO2 : 98%.
tenang setelah diberi obat
T : 36,4°C -Pasien tampak tenang
SPO2 : 98%.
- Pasien tampak A : Masalah teratasi
No Kriteria Aw Tuju Hasil
tenang al an
1. Dapat 3 5 4
melakukan
aktivitas
sehari-hari
2. pasien 3 5 5
tampak
tenang
3. Pasien 3 5 4
dapat
melakukan
teknik non
farmakolo
gi untuk
mengontro
l nyeri
4. Skala nyeri 3 5 5
yang
dirasakan
0 -1
5. Frekuensi 3 5 5
nadi 60 –
100 x/m
6. Pola napas 3 5 4
normal
7. Tidak 3 5 5
mengalami
gangguan
tidur

P : Intervensi dihentikan
3 DS : Pasien mengatakan Sabtu, 05- Manajemen Energi Sabtu, 05 - S : Pasien mengatakan sudah muali
03 - 2022 - Edukasi 03 - 2022 bisa duduk tapi belum bisa beraktivitas
sudah bisa duduk dan 4. Menganjurkan keluarga pasien O : KU: Sedang
sedikti mulai bisa unutk membantu kebutuhan 12.00 wib
Pasien Kesadaran : CM
09.00 wib
beraktivitas R/ Keluarga tmpak memabntu
TD : 100/70 mmHg
kebutuhan pasien
P : 102x/m
DO : KU: Baik
RR : 22 x/m
Kesadaran : CM
T : 36,2°C
TD : 110/90 mmHg
SPO2 : 98%.
P : 95x/m
- Pasien tampak mulai bisa
RR : 21 x/m
duduk tapi belum bisa berdiri
T : 36,4°C
dan beraktivias
SPO2 : 98%.
- Pasien tampak mulai bisa A : Masalah teratasi sebagian
duduk tapi belum bisa
No Kriteria Aw Tuju Hasil
berdiri dan beraktivias al an
1. Kemudaha 3 5 4
n untuk
mnelakuka
n aktivitas
sehari-hari
2. Tidak ada 3 5 5
perubahan
irama
jantung
dan
tekanan
darah
sebelum,
saat
maupun
setelah
beraktivita
3. Tidak ada 3 5 4
keluhan
dypnea
selama
beraktivita
4. Saturasi 3 5 5
oksigen >
90%
5. Pasien 3 5 4
dapat
beraktivita
s sesuai
toleransi
P: Intervensi dihentikan

4 DS : Pasien mengatakan Sabtu, 05- Manajemen Nutrisi Sabtu, 05- S : Pasien mengatakan tidak nafsu
03 - 2022 - Terapi 03 - 2022 makan, hanyamenghabiskan ± ¼ porsi
mulai ada nafsu makan, dan 2. Berikan suplemen makanan ( makanana yang diberikan rumah
menghabiskan ½ porsi. 09.30 wib Vit B1, B6, B12) 1 x/hari 13.00 wib sakit.
R/ Pasien tampak meminum obat
yang diberikan
O : KU: Baik
DO : KU: Baik
Kesadaran : CM
Kesadaran : CM
TD : 110/90 mmHg
TD : 110/90 mmHg
P : 95x/m
P : 95x/m
RR : 21 x/m
RR : 21 x/m
T : 36,4°C
T : 36,4°C
SPO2 : 98%.
SPO2 : 98%.
- Pasien tampak
- Pasien tampak
sehat
sehat
A : Masalah teratasi

No Kriteria Aw Tujua Hasil


al n
1. Pasien 3 5 4
menghabis
kan
makanan
yang
disediakan
dari rumah
sakit
2. Berat 3 5 4
badan
meningkat
3. Indeks 3 5 5
massa
tubuh
sesuai
dengan
berat
badan
ideal
berdasarka
n tinggi
badan dan
berat
badan
4. Nafsu 3 5 4
makan
meningkat
5 Bising 3 5 5
usus dalam
rentang
normal (5
– 30 x/m)
6 Tidak ada 3 5 5
nyeri
abdomen
7 Pasien 3 5 5
tidak
mengeluh
kesakitan
menelan

P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai