1. Pemilik (owner) Pemilik adalah orang yang membangun dan memodali usaha serta mengembangkan dan memajukannya sampai terkenal dan menghasilkan keuntungan yang sangat banyak. pemilik juga bisa berupa pemegang saham, yaitu orang yang menginvestasikan uangnya dengan membeli saham dari perusahaan tersebut dibursa efek yang mempunyai nilai nominal dan mendapat keuntungan dari keuntungan perusahaan. SOLE PROPRIETORSHIP Adalah Kepemilikan Tunggal yaitu bentuk kepemilikan perusahaan yang secara mutlak dimiliki dan dikendalikan secara keseluruhan oleh satu orang; di Indonesia dikenal dengan perusahaan dalam bentuk firma atau perseroan komanditer (CV); pada Undang-Undang No.1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, kepemilikan tunggal atas suatu perusahaan. PEMEGANG SAHAM Pengertian pemegang saham adalah orang yang telah membeli saham atau telah mengambil bagian kepemilikan perusahaan. Saham biasa merupakan surat berharga yang menyatakan kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan. dikenal sebagai pemegang saham. Adapun jenis pemegang saham menjadi pemilik bagian sebuah perusahaan berdasarkan persentase saham yang mereka miliki. PEMEGANG SAHAM Shareholder atau pemegang saham adalah orang perseorangan, perusahaan atau lembaga yang memiliki sekurang-kurangnya satu saham di suatu perusahaan dan yang namanya diterbitkan surat saham. Perusahaan publik dan swasta dapat menerbitkan saham kepada investor. PEMEGANG SAHAM Pemegang saham yang memiliki lebih dari setengah saham perusahaan mengendalikan perusahaan dan dikenal sebagai pemegang saham mayoritas.
Sedangkan pemegang saham yang memiliki kurang dari 50%
saham perusahaan dikenal sebagai pemegang saham minoritas dan memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap operasi harian perusahaan.
Adapun persentase kepemilikan saham mereka juga
menentukan hak mereka untuk memberikan suara (RUPS) dalam urusan bisnis dan untuk duduk di dewan direksi. Karena mereka adalah pemilik perusahaan, mereka menuai keuntungan finansial dan menanggung risiko. 2. Karyawan/Employed karyawan adalah bagian penting dari usaha suatu perusahaan. tanpa adanya karyawan perusahaan tidak akan berjalan lancar dan tidak dapat meraih kesuksesan yang diharapkan. karyawan bekerja untuk perusahaan setiap hari dan membantu mengembangkan perusahaan dengan sangat luar biasa. 3. Kreditor Adalah badan atau orang tempat kita memenuhi segala keuangan jika kita kekurangan modal dalam mengembangkan usaha. apabila kekurangan modal perusahaan bisa menambah modal dari luar seperti kreditur ini yang dapat menjamin keberlangsungan hidup perusahaan. kredit dapat diperoleh dari mana saja tetapi yang sangat umum perusahaan meminjam kreditnya ke bank. Analisis Kredit Tujuan utama analisis permohonan kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai dengan kesepakatan dengan bank. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian kredit nasabah, terlebih dahulu harus terpenuhinya Prinsip 6 C’s Analysis 1 CHARACTER Character adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay) sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon nasabah tersebut, dapat ditempuh melalui upaya antara lain: a. Meneliti riwayat hidup calon nasabah; b. Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usahanya; c. Meminta bank to bank information (Sistem Informasi Debitur); d. Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon nasabah berada; e. Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi; f. Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi berfoya-foya. 2 CAPITAL Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Semakin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit. Modal sendiri juga diperlukan bank sebagai alat kesungguhan dan tangung jawab nasabah dalam menjalankan usahanya karena ikut menanngung resiko terhadap gagalnya usaha. Dalam praktik, kemampuan capital ini dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk menyediakan self- financing, yang sebaiknya jumlahnya lebih besar daripada kredit yang dimintakan kepada bank. 3 CAPACITY Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-utangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya. Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan berikut ini: a. Pendekatan historis, yaitu menilai past performance, apakah menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu. b. Pendekatan education & financial, yaitu menilai latar belakang pendidikan dan keuangan para pengurus c. Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon nasabah mempunyai kapasitas untuk mewakili badan usaha yang diwakilinya untuk mengadakan perjanjian kredit dengan bank. d. Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana kemampuan dan keterampilan nasabah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan. e. Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan calon nasabah mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan-peralatan, administrasi dan keuangan, industrial relation sampai pada kemampuan merebut pasar. 4 COLLATERAL Collateral adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauh mana resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank. Pada hakikatnya bentuk collateral tidak hanya berbentuk kebendaan tetapi juga collateral yang tidak berwujud seperti jaminan pribadi (borgtocht), letter of guarantee, letter of comfort, rekomendasi dan avalis. 5 CONDITION OF ECONOMY Condition of Economy, yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya memengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. Untuk mendapat gambaran mengenai hal tersebut, perlu diadakan penelitian mengenai hal-hal antara lain: a. Keadaan konjungtur b. Peraturan-peraturan pemerintah c. Situasi, politik dan perekonomian dunia d. Keadaan lain yang memengaruhi pemasaran 6 CONSTRAINT Constraint adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu bata. Dari keenam prinsip di atas, yang paling perlu mendapatkan perhatian account officer adalah character, dan apabila prinsip ini tidak terpenuhi, prinsip lainnya tidak berarti. Dengan perkataan lain, permohonannya harus ditolak. 4. Pemasok Merupakan tempat kita mendatangkan barang-barang yang dibutuhkan perusahaan bisa berbentuk bahan baku dan bisa berbentuk barang jadi. semua tergantung pada usaha yang kita jalani, pemasok membantu kita dalam mempercepat dan memajukan usaha. tanpa pemasok perusahaan tiada arti dan tidak bisa sukses. karena pemasok merupakan bagian penting dalam suatu usaha perusahaan. 5. Pelanggan Pelanggan adalah orang-orang yang memakai produk yang di hasilkan perusahaan kita baik berupa barang maupun jasa. pelanggan adalah raja. aspek yang paling penting juga merupakan raja. raja dalam usaha yaitu pelanggan harus dilayani dengan sebaik mungkin. jadi pelanggan juga merupakan bagian terpenting dari usaha suatu perusahaan. FUNGSI UTAMA MANAGERIAL BISNIS 1. Manajemen, keputusan manajemen menentukan bagaimana sumber daya perusahaan dialokasikan. 2. Pemasaran, keputusan pemasaran menentukan produk dijual, harga, distribusi dan informasi. 3. Keuangan, menentukan bagaimana mendapatkan dan menanamkan modal. 4. Akuntansi, memonitor kinerja dan menditeksi penggunaan sumber daya agar sesuai dengan rencana perusahaan. 5. Sistem informasi, memberikan informasi kepada karyawan yang memungkinkan mereka memperbaiki keputusan bisnis.