Anda di halaman 1dari 9

‫ وأش ه ُد َأ ْن ال إل هَ إال‬،‫ائر‬

ِ ‫ق أولي البص‬
ِ ‫القلب الح ائ َر إلى طري‬
َ ‫ فهدى‬،‫ ونقّى السرائ َر‬،‫الحمد هلل الذي أصل َح الضمائ َر‬ Al-Hakim dalam Mustadraknya yang disetujui oleh Imam Adz-dzahabi akan
kesahihannya, menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
‫ (وعلى‬،ً‫ أنقى العالمينَ سريرةً وأزكاهم س يرة‬،‫ وأشه ُد أن سيِّدَنا ونبينا محمداً عب ُد هللاِ ورسولُه‬،‫ك له‬
َ ‫هللاُ وحدَه ال شري‬
‫الى يُب ِْغضُ ُك َّل عَالِ ٍم بِال ُّد ْنيَا َجا ِه ٍل بِاآْل ِخ َرة‬
َ ‫ِإ َّن هللاَ تَ َع‬
ِ ‫آله وصحبِه و َم ْن سا َر على هدي ِه إلى‬
.‫يوم الدي ِن‬
“Sesungguhnya Allah ta’ala membenci orang yang pandai dalam urusan dunia namun
َ‫ق تُقَاتِ ِه َوال تَ ُموتُ َّن ِإال َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون‬ َّ ‫يَاَأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬ bodoh dalam perkara akhirat”.
Orang seperti itu mirip dengan orang kafir yang Allah sebut dalam surat Ar-Rum:
َ ‫ث ِم ْنهُ َم ا ِر َج اال َكثِ يرًا َونِ َس ا ًء َواتَّقُ وا هَّللا‬
َّ َ‫ق ِم ْنهَ ا َزوْ َجهَ ا َوب‬ َ َ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخل‬ ٍ ‫يَاَأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي خَ لَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف‬ َ‫يَ ْعلَ ُمونَ ظَا ِهرًا ِمنَ ْال َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا َوهُ ْم ع َِن اَآْل ِخ َر ِة هُ ْم غَافِلُون‬
‫الَّ ِذي تَ َسا َءلُونَ بِ ِه َواألرْ َحا َم ِإ َّن هَّللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka
‫يَاَأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ ال َس ِديدًا * يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَ ا َز‬ tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (Ar-Rum: 7)
Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah
‫فَوْ ًزا َع ِظي ًما‬
Lantas apa ciri-ciri orang yang dicintai Allah? Pertama, dia dibimbing oleh Allah.
Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah Ketika Allah mencintai seorang hamba, maka hamba tersebut akan berada dalam
Marilah kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah ta’ala. Bertakwalah tuntunan Allah Ta’ala. Allah Arahkan dia dalam kebaikan. Allah tidak ridho
kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, dengan senantiasa mengingat Allah langkahnya menuju hal yang dibenci Allah. Allah tidak Ridho matanya melihat apa
dalam banyak kesempatan. yang dibenci oleh Allah. Allah tidak Ridha pendengarannya mendengar apa yang
Di dalam sebuah hadits yang shahih diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiallahu dibenci Allah ta’ala. Apakah artinya dia maksum?
anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan bahwa Allah subhanahu Dia tidak maksum. Dosa adalah sebuah keniscayaan, tetapi orang yang dicintai oleh
wa ta’ala berfirman: Allah ketika melakukan perbuatan dosa, dengan tuntunan Allah yang baik, kepadanya
‫ َوالَ يَ زَ ا ُل َع ْب ِدي‬،‫ض تُهُ َعلَ ْي ِه‬ َّ َ‫ي َع ْب ِدي بِ َش ْي ٍء َأ َحبَّ ِإل‬
ْ ‫ي ِم َّما ا ْفتَ َر‬ َّ َ‫َّب ِإل‬
َ ‫ َو َما تَقَ ر‬،‫ب‬ ِ ْ‫َم ْن عَادَى لِي َولِيًّا فَقَ ْد آ َذ ْنتُهُ بِ ْال َحر‬ diarahkan kepada kebaikan, maka dia dipercepat. Dia akan dibimbing oleh Allah untuk
ُ ‫ فَِإ َذا َأحْ بَ ْبتُهُ ُك ْن‬،ُ‫ي بِالنَّ َوافِ ِل َحتَّى ُأ ِحبَّه‬ mudah sadar dan kembali kepada-Nya dengan bertobat.
،‫ َويَ َدهُ الَّتِي يَ ْب ِطشُ بِهَ ا‬،‫ص ُر بِ ِه‬ِ ‫ص َرهُ الَّ ِذي يُ ْب‬ َ َ‫ت َس ْم َعهُ الَّ ِذي يَ ْس َم ُع بِ ِه َوب‬ َّ َ‫يَتَقَرَّبُ ِإل‬ Lihatlah Bagaimana Allah ta’ala menjaga sahabat Ma’iz radiallahu anhu, sahabat yang
ُ‫ َولَِئ ِن ا ْستَ َعا َذنِي ُأل ِع ْي َذنَّه‬،ُ‫ َولَِئ ْن َسَألَنِي ُأل ْع ِطيَنَّه‬،‫َو ِرجْ لَهُ الَّتِي يَ ْم ِشي بِهَا‬ dia datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Ia mengatakan, “Ya
Rasulullah sucikan aku!” Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menanyakan
“Siapa yang memusuhi wali-Ku maka telah Aku umumkan perang terhadapnya. Tidak
kepada para sahabat apakah sahabat Maiz sudah gila? Para sahabat mengatakan, “Tidak
ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai kecuali beribadah
wahai Rasulullah! Sesungguhnya dia dalam keadaan waras.”
dengan apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan hamba-Ku yang selalu
Ma’iz disuruh pulang, namun hari berikutnya datang kembali kepada Rasulullah seraya
mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah diluar yang
mengatakan “Ya Rasulullah, sucikan aku.” Ia berkata begitu karena telah melakukan
fardhu) maka Aku akan mencintainya. Dan jika Aku telah mencintainya maka Aku
perbuatan zina. Rasulullah masih belum yakin dan memastikan apakah ia berbicara
adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia
secara sadar.
gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya
Setelah tiga kali datang dan dipastikan, maka Ma’iz dihukum rajam. Setelah
yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan
kematiannya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi.” (Riwayat
‫لقد تاب توبة لو قسمت بين أمة لوسعتهم‬
Bukhari).
Hadits ini menunjukkan kecintaan Allah ta’ala kepada hamba-Nya. Lantas bagaimana “Maiz betul-betul telah bertaubat yang sempurna. Seandainya taubat Maiz dapat
Allah mencintai hamba-Nya? Adakalanya, seseorang sering melakukan kemaksiatan, dibagi-bagikan di tengah-tengah ummat niscaya mencukupi buat mereka”.
namun rezekinya lapang. Ia lalu beranggapan bahwa Allah tidak murka kepadanya, Jadi, ciri pertama adalah dibimbing oleh Allah pada kebaikan. Ketika berbuat dosa, ia
Allah tidak marah kepadanya. Allah masih mencintainya karena Allah masih tidak kebablasan, tetapi dibimbing untuk sadar dan bertobat kepada-Nya.
melapangkan rezekinya. Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah 
Kemudian ciri yang kedua dari orang yang dicintai Allah ta’ala adalah Allah Ta’ala Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam telah menyatakan kepada para sahabat bahwa
akan mengumpulkannya dengan orang yang mencintai dirinya karena Allah dan dia beliau adalah orang yang paling besar ujiannya di antara mereka.
mencintai mereka karena Allah Ta’ala ِ ‫ ِإنَّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر الر‬،ُ‫ فَا ْستَ ْغفِرُوْ ه‬. َ‫َأقُوْ ُل قَوْ لِ ْي هَ َذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ْال ُم ْسلِ ِم ْين‬
‫َّح ْي ُم‬
Cinta karena Allah Ta’ala adalah faktor yang menyebabkan kecintaan Allah kepada
Khutbah Kedua:
seseorang. Oleh karena itu hati yang dipadu cinta bersama saudaranya karena Allah
ُ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَ هُ َوَأ ْش هَ ُد َأ َّن ُم َح ِّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس وْ لُه‬.‫ اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َح ْمدًا َكثِ ْيرًا َك َما َأ َم َر‬,ِ ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل‬
Ta’ala, akan mudah melekat. Seiring dengan berjalannya waktu dia akan tetap melekat.
berbeda dengan kecintaan yang dibangun bukan atas dasar Allah ta’ala. Oleh karena itu ‫ق‬َّ ‫ فَ اتَّقُوا هللاَ َح‬،ِ‫َّاي بِتَ ْق َوى هللا‬ ِ ْ‫ ُأو‬،ِ‫ َأ َّما بَ ْعدُ؛ ِعبَا َد هللا‬،‫ان ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬
َ ‫ص ْي ُك ْم َوِإي‬ ٍ ‫َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس‬
dalam sebuah hadits sahih yang diriwayatkan oleh imam muslim Rasulullah bersabda:
َ‫تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ ن‬
ِ‫ َو ْالحُبُّ فِي هللاِ َو ْالبُ ْغضُ فِي هللا‬،ِ‫ق ع َُرى اِإْل ي َما ِن ْال ُم َوااَل ةُ فِي هللاِ َو ْال ُم َعادَاةُ فِي هللا‬
ُ َ‫َأوْ ث‬
Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah
“Ikatan iman yang paling kuat adalah loyalitas karena Allah dan antipati karena
Di khutbah kedua ini, marilah kita berdoa kepada Allah, agar selalu diberi kesadaran
Allah, serta cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. Ath-Thabarani)
atas setiap dosa, sehingga kita menjadi orang yang bersegera untuk bertobat kepada-
Contoh dalam masalah ini adalah Saad bin Muadz Radiallahu anhu. Ibnu Al Jauzi
Nya. Semoga kita didekatkan dengan orang-orang yang saleh dan berteman dengan
mengisahkan ketika Saad bin Muadz sedang menderita sakit, maka beliau menangis
mereka, sehingga kita kelak dibangkitkan bersama mereka. Dan semoga kita senantiasa
karena melihat banyak temannya yang dekat dengan dirinya tidak menjenguk, sehingga
diberikan kekuatan untuk sabar menghadapi setiap ujian, sehingga kita tetap di jalan-
kemudian dia bertanya kepada pembantunya, “Ada apa dengan teman-temanku ini?
Nya dan menjadi orang-orang yang dicintai-Nya.
kenapa mereka tidak menjengukku?”
Maka pembantunya diminta untuk mencari sebabnya. Kemudian diketahui bahwa
mereka tidak menjenguk Saad bin Muadz Karena mereka malu akibat memiliki hutang َ ‫صلُّوْ نَ َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا‬
.‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬ َ ُ‫ِإ َّن هللاَ َو َمالَِئ َكتَهُ ي‬
kepadanya. Maka Saad bin Muadz mengatakan, “Sungguh dunia telah memisahkan ِ َ‫ َوب‬،‫ص لَّيْتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬
‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل‬ َ ‫ َك َم ا‬،‫آل ُم َح َّم ٍد‬ ِ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ َ ‫اللَّهُ َّم‬
antara diriku dan para sahabatku yang membangun cinta karena Allah Ta’ala.”
، َ‫ض اللَّهُ َّم ع َْن ُخلَفَاِئ ِه الرَّا ِش ِد ْين‬َ ْ‫ َوار‬،‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ ِ ‫ار ْكتَ َعلَى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى‬
َ َّ‫ فِي ال َعالَ ِم ْينَ ِإن‬،‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‬ َ َ‫ َك َما ب‬،‫ُم َح َّم ٍد‬
Saat kemudian memerintahkan pembantunya untuk mengumpulkan kantong sebanyak
orang yang berhutang kepadanya, kemudian kantong itu diisi dinar dan dirham. ‫ َو َعنَّا َم َعهُ ْم‬،‫ت ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬ ِ ‫ َوع َْن ال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َوال ُمْؤ ِمنَا‬، َ‫َّحابَ ِة َأجْ َم ِع ْين‬
َ ‫ َوع َْن َساِئ ِر الص‬، َ‫ت ال ُمْؤ ِمنِ ْين‬ ِ ‫اج ِه ُأ َّمهَا‬
ِ ‫َوع َْن َأ ْز َو‬
Kantong-kantong itu kemudian dibagikan kepada orang yang berhutang kepadanya dan
dia mengatakan semua utang mereka bebas karena Allah Ta’ala. ِ ‫ك يَا َأرْ َح َم الر‬
. َ‫َّاح ِم ْين‬ َ ِ‫بِ َرحْ َمت‬
Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah ِ ‫ اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا‬،‫ت‬
َ َّ‫ ِإن‬،‫ت‬
.‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال ُّدعَا ِء‬ ِ ‫ َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬،‫ت‬
ِ ‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬
Kecintaan karena Allah Ta’ala tidak akan pudar dan sesungguhnya kecintaan kepada
.‫اللَّهُ َّم ِإنَّا نَ ْسَألُكَ ْالهُدَى َوالتُّقَى َوال َعفَافَ َوال ِغنَى‬
Allah Ta’ala akan menyebabkan kecintaan dari Allah Azza wa Jalla. Kemudian ciri
berikutnya di antara tanda cinta Allah kepada hamba, yaitu diberi ujian oleh Allah. .‫ار‬ َ ‫َربَّنَا آتِنَا في ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفي اآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬
ِ َّ‫اب الن‬
Jangan memandang ujian sebagai hal yang negatif, karena ada di antara ujian yang
. ُ‫ ِإنَّكَ َأ ْنتَ ال َوهَّاب‬،ً‫ َوهَبْ لَنَا ِم ْن لَ ُد ْنكَ َرحْ َمة‬،‫َربَّنَا ال تُ ِز ْغ قُلُوْ بَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا‬
Allah berikan kepada hamba-Nya itu baik untuk dirinya. Ujian yang Allah berikan
kepada hamba-Nya merupakan bagian dari cara Allah menunjukkan rasa cintanya. . َ‫َربَّنَا ظَلَ ْمنَا َأ ْنفُ َسنَا َوِإ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ال َخا ِس ِر ْين‬
Oleh karena itu Ibnu Qayyim menyebutkan sesungguhnya dari sifat Allah Subhanahu
Wa Ta’ala adalah cinta dan cemburu. Allah cemburu jika hambanya sibuk jangan dunia
‫ان َوِإ ْيتَ ا ِء ِذي القُ رْ بَى َويَ ْنهَى ع َِن ْالفَحْ َش ا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬ ِ ‫ (( ِإ َّن هللاَ يَ ْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواِإل حْ َس‬: ِ‫ِعبَ ا َد هللا‬
sehingga fokusnya hanya pada dunia saja, dan lupa kepada Allah ta’ala. Kecemburuan )) َ‫تَ َذ َّكرُوْ ن‬
Allah ini ditunjukkan dengan Allah memberikan ujian kepada-Nya, agar dia tahu ke
mana dia pulang.
Dalam hal ini, para Nabi adalah orang-orang yang paling dicintai oleh Allah subhanahu
wa ta’ala karena mereka diberikan banyak ujian oleh Allah ta’ala. Nabi kita
Jama’ah sholat jum’at ingkang minulyo. Nalikane mpon saget melaksanakan kewajiban dan diikuti sunnah mongko, Allah bakal
Syukur Alhamdulillah, monggo bersyukur dateng Allah swt atas sedoyo nikmat, mencintai hamba tersebut.
rahmat lan hidayah. Sehinggo kalian nikmat, rahmat lan hidayah sehinggo kito saget Jama’ah, wonten beberapa ciri orang yang mendapatkan kencintaan Allah.
ngelampahi ibadah lan kewajiban sehinggo mudah-mudahan kito kelebet dateng tiang- 1. Hamba tersebut akan dibimbing oleh Allah selalu berada ing ndalem kebaikan.
tiang kang beruntung. Amergi bersyukur mboten cekap kalean mengucapkan kalimat Allah akan selalu mengarahkan langkah2 menuju hal-hal yang mulya. Allah tuntun
alhamdulillah kemawon, tetapi kito dituntut supados saget membuktikan roso syukur ing ndalem kesaenan. Allah mboten ridho penglihatanya ningali yang haram,
kito kalean ngelampahi sedoyo perintah lan meninggalkan sedoyo larangan dengan pendengaranya mirengaken yang haram, badannya memakan makanan dan
sekuat tenogo piyambak2. minuman yang haram. Hamba tersebut selalu mendapatkan bimbingan didalam
Sholawat lan salam. Monggo kito sampaikan dateng Rosulullah SAW, usaha lan kebaikan, ketika berbuat dosa dan maksiat maka tidak kebablasan dan berlama-
perjuangan beliau patut kita hargai dengan kita mencitai beliau. Dan bukti cinta lamaan berbuat dosa dan maksiat tersebut, tetapi akan dibimbing dan kembali
tersebut adalah dengan kita ngelampahi sunnah2nya lan meninggalkan larangan2nya. sadar serta taubat.
Lan ugi dateng sedoyo keluarga, sahabat serta sedoyo umat beliau. 2. Ciri yang kedua adalah dikumpulkan dengan orang yang mencintai dirinya karena
Jama’ah jum’ah rohimani wa rohimakumullah. Allah dan dia mencintai mereka karena Allah. Amergi sedoyo manusia bakal
Monggo kito menjaga ketaqwaan lan iman kito dateng Allah. Lebih2 kito saget dikempalaken sareng tiang yang saling mencintai kerono Allah. Nabi bersabda
meningkatkan kadar taqwa lan iman kito dengan ngelampahi ketaatan marang Allah. ‫ت‬
َ ‫َأحبَْب‬ َ ‫ِإن‬
ْ ‫َّك َم َع َم ْن‬
Semakin kito taat dalam ngelampahi ibadah, mongko kadar taqwa lan iman kito bakal
Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.
bertambah. Jama’ah jum’ah.
3. Berikutnya bahwa tanda cinta Allah kepada hambanya adalah diberi ujian.
             Jama’ah. Mpon ngantos kito nggadai anggapan bahwa ujian niku adalah suatu hal
   negatif. Amergi wonten diantara ujian2 tersebut Allah pareng kesaenan. Ujian yang
Katakanlah wahai Muhammad, jika kalian mengaku mencintai Allah, maka ikuti Allah berikan merupakan bagian cari cara Allah menunjukkan rasa cintanya
petunjukku (Muhammad). Maka Allah akan mengampunimu atas dosa-dosamu. Dan terhadap hambanya.
sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang. Dalam hal ini, contoh hamba yang dicintai Allah tetapi mendapatkan banyak ujian
Ing ndalem sebuah hadits, rasulullah nate bersabda, bahwa Allah berfirman. Berarti ini adalah para nabi-nabi Allah.
adalah hadits Qudsi. Jama’ah
ِ ِ ‫ب ِإيَل َّ بِالن ََّواف‬ ِ ِ ‫وم ا تق رب ِإيَل عب ِدي بِش ي ٍء َأح َّ مِم‬
ْ ‫ فَِإذَا‬،ُ‫ِل َحىَّت ُأحبَّه‬
ُ‫َأحبَْبتُ ه‬ ْ ‫ب ِإيَل َّ َّا ا ْفَتَر‬
ُ ‫ َوالَ َي َز ُال َعْب دي َيَت َق َّر‬،‫ض تُهُ َعلَْي ه‬ َ َْ ْ َ َّ َ َّ َ َ َ َ Kita memohon dateng Allah supados kito diparingi kesadaran atas dosa lan maksiat
ِ ِ kita, sehinggo kito dados manusia yang bersegera untuk bertobat kepada Allah.
‫ َو ِر ْجلَهُ الَّيِت مَيْ ِشي هِبَا‬،‫ش هِبَا‬ ِ ِ ِ
ُ ‫ َويَ َدهُ الَّيِت َيْبط‬،‫صَرهُ الَّذي يُْبص ُر بِه‬
ِ
َ َ‫ت مَسْ َعهُ الَّذي يَ ْس َم ُع بِه َوب‬
ُ ‫ُكْن‬ Semoga kito ugi berdekatan kalean orang sholeh lan saget berteman kalean mereka,
Allah berfirman, Mboten enten ibadah seorang hamba yang paling aku cintai kejobo sehinggo kito kelak dibangkitkan sareng kalean tiang sholeh tersebut. Dan yang
beribadah kalean sedoyo kewajiban2. Lan hambaku yang beribadah marang aku kalean terakhir, kita senantiasa diberikan kekuatan lan kesabaran dalam menghadapi setiap
ibadah2 sunnah. Mongko bakal aku mencintainya. Lan nalikane aku sudah mencintai ujian, sehinggo kito termasuk orang yang dicintai Allah.
hamba tersebut mongko pendengaran hamba tersebut adalah pendenganranku, mongko
penglihatan hamba tersebut adalah penglihatanku.
Hadits ini maringi semerap dateng kito bahwa Allah saget mencintai hambanya jika
hamba tersebut mau ngelampahi sedoyo kewajiban lan perintah Allah, serta menambah
kewajiban tersebut kalean sunnah Rasulullah. Mongko saking firman lan hadis qudsi
niku nggadai kesamaan, artosipun nalikane kito mencintai Allah yaitu kalean
nglampahi kewajiban, mongko ikuti kewajiban itu kalean mengikuti sunnah 2 Rasul.
‫ َم ْن َي ْه ِد ِه‬،‫َأع َمالِنَ ا‬
ْ ‫ات‬ ِ ِّ‫اهلل ِمن ُش رو ِر َأْن ُف ِس نَا و ِمن س ي‬
‫َ ْ َ َئ‬ ِ ِ ِ ِ ِِ
ْ ُ ْ ‫ َو َنعُ ْوذُ ب‬،ُ‫َّن احْلَ ْم َد للَّه حَنْ َم ُدهُ َونَ ْس تَعْينُهُ َونَ ْس َت ْغفُره‬
‫ِإ‬ ِ ‫اعب ُد‬
‫ون‬ ‫ِإٰ ِإ‬ ِ ‫ٍ ِإ ِ ِإ‬ ِ َ ِ‫وما َأرس ْلنَا ِمن َقبل‬
ُ ْ َ‫ك م ْن َر ُسول اَّل نُوحي لَْيه َأنَّهُ اَل لَهَ اَّل َأنَا ف‬ ْ ْ َ ْ ََ
ِ ِ ْ ‫ ومن ي‬،‫ض َّل لَ ه‬ ِ ‫اهلل فَاَل م‬
َّ ‫َأش َه ُد‬ َ ْ‫َأش َه ُد َأ ْن اَل ِإلَ هَ ِإاَّل اهللُ َو ْح َدهُ اَل َش ِري‬
‫َأن‬ Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan
ْ ‫ َو‬،ُ‫ك لَ ه‬ ْ ‫ َو‬،ُ‫ي لَ ه‬ َ ‫ض ل ْل فَاَل َه اد‬ ُ ْ ََ ُ ُ ُ kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah
ِ ِ ِ
 ‫ين َآمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َح َّق ُت َقاته َواَل مَتُوتُ َّن ِإاَّل َوَأْنتُ ْم ُم ْسل ُمو َن‬ ِ َّ
َ ‫ يَا َأيُّ َها الذ‬.ُ‫حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬
olehmu sekalian akan Aku”. (QS:Al-Anbiyaa | Ayat: 25).
Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk mentauhidkan-Nya. Dia menjadikan tauhid
ِ ‫ ي‬,‫يدا‬ ِ ِ َّ
‫َأع َم الَ ُك ْم َو َي ْغف ِْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُطِ ِع‬
ْ ‫ص ل ْح لَ ُك ْم‬ ْ ُ ً ‫ين َآمنُ وا َّات ُق وا اللَّهَ َوقُولُوا َق ْواًل َس د‬ َ ‫يَا َأيُّ َه ا الذ‬ sebagai pondasi agama. Maka tidak akan diterima suatu kebaikan kecuali disertai dengan
tauhid. Tanpa tauhid amal akan terhapus. Walaupun amalan tersebut sebesar gunung.
ِ
ً ‫اللَّهَ َو َر ُسولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َعظ‬
‫يما ََّأما َب ْع ُد‬
َ ِ‫َولَ ْو َأ ْشَر ُكوا حَلَب‬
‫ط َعْن ُه ْم َما َكانُوا َي ْع َملُو َن‬
Ma’asyiral muslimin, Khotib wasiatkan kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian agar
senantiasa bertakwa kepada Allah ‫ﷻ‬. “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang
telah mereka kerjakan.” (QS:Al-An’am | Ayat: 88).
‫ب‬ ِ ُ ‫) َو َي ْر ُزقْهُ ِم ْن َحْي‬2( ‫ َو َم ْن َيت َِّق اللَّهَ جَيْ َع ْل لَهُ خَمَْر ًجا‬ ،-
ُ ‫ث اَل حَيْتَس‬ Laa ilaaha illallaah, karena inilah Allah utus rasul-rasul-Nya. Dia turunkan kitab-kitab-Nya.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia ciptakan surga dan neraka. Dia kelompokkan makhluk ini menjadi golongan orang yang
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS:Ath-Thalaaq | Ayat: 2-3). beriman dan orang yang kafir. Laa ilaaha illallaah adalah kebaikan yang paling utama.
ِ ِِ
ْ ُ‫َو َم ْن َيت َِّق اللَّهَ يُ َكف ِّْر َعْنهُ َسيَِّئاته َويُ ْعظ ْم لَه‬
‫َأجًرا‬ Sebesar-besar perkara yang bisa menghapus dosa. Jika terkumpul tauhid, yakin, dan ikhlas.
Betapa agungnya kalimat laa ilaaha illallaah. Kalimat ini adalah sebaik-baik kalimat. Amalan
“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan- yang paling utama. Cabang keimanan yang paling tinggi. Sesuatu yang paling berat di
kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.” (QS:Ath-Thalaaq | Ayat: 5). timbangan. Kalimat ini adalah sebaik-baik bekal yang dipersiapkan untuk berjumpa dengan
Kaum muslimin, Sungguh Allah telah menciptakan Adam ‘alaihissalam dengan tangan-Nya. Dia Allah ‫ﷻ‬. Karena itu para nabi berwasiat dengan kalimat ini tatkala mereka hendak meninggal.
tiupkan ruh-Nya kepadanya. Dia ciptakan Adam di atas tauhid. Kemudian Allah mengambil
perjanjian kepada keturunan-keturunannya agar mereka hanya menyembah Allah semata dan ‫ِّين فَاَل مَتُوتُ َّن ِإاَّل َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬ ْ َ‫وب يَا بَيِن َّ ِإ َّن اللَّه‬
َ ‫اصطََفى لَ ُك ُم الد‬
ِ ِ ‫صى هِب ا ِإبر ِاه‬
ُ ‫يم بَنيه َو َي ْع ُق‬
ُ َ ْ َ َّ ‫َو َو‬
tidak menyekutukannya. (QS:Al-A’raf | Ayat: 172). Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya´qub.
ۛ ‫بِربِّ ُك ْم ۖ قَ الُوا َبلَ ٰى‬
َ ‫ت‬
ِ ْ ‫آد َم ِم ْن ظُ ُه و ِر ِه ْم ذُِّريََّت ُه ْم َو‬
ُ ‫َأش َه َد ُه ْم َعلَ ٰى َأْن ُفس ِه ْم َألَ ْس‬
ِ َ ُّ‫وِإ ْذ َأخ َذ رب‬
َ ‫ك م ْن بَيِن‬ َ َ َ
(Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu,
maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”. (QS:Al-Baqarah |132).
ِِ ِ ِ
َ ‫َش ِه ْدنَا ۛ َأ ْن َت ُقولُوا َي ْو َم الْقيَ َامة ِإنَّا ُكنَّا َع ْن َٰه َذا َغافل‬
‫ني‬ Siapa yang kalimat terakhir yang ia ucapkan di dunia adalah laa ilaaha illallaah, maka ia akan
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka masuk surga. Ibadallah, Orang yang bertauhid adalah orang yang paling berbahagia dengan
dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini syafaat Nabi ‫ ﷺ‬di hari kiamat. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata,
Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami ‫اعيِت َي ْو َم الْ ِقيَ َام ِة َم ْن قَ َال اَل ِإلَهَ ِإاَّل‬
َ ‫َّاس بِ َش َف‬
ِ ‫َأس َع ُد الن‬ ِ ِ َ ِ‫اعت‬
ْ ‫ك َي ْو َم الْقيَ َامة‬ َ ‫َّاس بِ َش َف‬
ِ ‫َأس َع ُد الن‬ ِ َ ‫يا ر س‬
ْ ‫ول اللَّه َم ْن‬ َُ َ
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami
‫صا ِم ْن َق ْلبِ ِه َْأو َن ْف ِس ِه‬ ِ
(bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”. ً ‫اللَّهُ َخال‬
Setelah Nabi Adam wafat, manusia hidup di muka bumi selama 10 abad tanpa menyekutukan “Wahai Rasulullah, Siapakah orang yang paling bahagia dengan mendapatkan syafaatmu pada
Allah ‫ﷻ‬. Hingga terjadi kesyirikan pada kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam. Lalu Allah ‫ﷻ‬ hari kiamat?” Maka Nabi ‫ ﷺ‬menjawab : “Orang yang paling bahagia dengan mendapatkan
mengutus Nabi Nuh dengan membawa risalah tauhid. Al A’raf : 59 syafaatku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan laa ilaaha illallaah (tiada Ilah
ٍٰ ِ ِ
ُ‫يَا َق ْوم ْاعبُ ُدوا اللَّهَ َما لَ ُك ْم م ْن ِإلَه َغْيُره‬ yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah) secara ikhlas dari dalam hatinya.” (HR. al-
Bukhari).
“Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya.”
Semua nabi dan rasul diutus kepada kaum mereka dengan membawa ajaran tauhid, Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Semakin besar tauhid seseorang, maka semakin
mengesakan Rabb mereka. sempurna ampunan Allah untuknya. Siapa yang berjumpa dengan Allah tanpa menyekutukan
sesuatu apapun dengan-Nya, Allah akan mengampuni semua dosanya.”
Dalam Shahih Muslim, Allah ‫ ﷻ‬berfirman dalam hadits qudsi, kemunafikan, dan riya’ adalah pohon yang berada di dalam hati. Buahnya di dunia adalah rasa
‫ض َخ ِطيَئةً اَل يُ ْش ِر ُك يِب َشْيًئا لَِقيتُهُ مِبِثْلِ َها َم ْغ ِفَر ًة‬
ِ ‫اَأْلر‬ ِ ِ ِ
ْ ‫َم ْن لَقيَيِن ب ُقَراب‬
takut, bingung, cemas, dada yang sempit, dan hati yang gelap. Buahnya di akhirat adalah
Zaqqum dan adzab yang abadi.
“Barangsiapa menjumpai-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi sedangkan dia tidak ِ ِ ِ ِّ ِ ِ ِ ِ ‫مِب‬ ِ ِ َ ‫آن‬ ِ ‫ب ار َك اهلل يِل ولَ ُكم يِف ال ُق ر‬
menyekutukan-Ku sedikit pun, maka Aku akan menjumpainya dengan ampunan sepenuh ْ ‫ َأُق ْو ُل َق ْويِل‬،‫ َونَ َف َعيِن َوإيَّا ُك ْم َ ا فْي ه م َن اآليَ ات َوال ذ ْكر احلَكْيم‬،‫العظْيم‬ ْ ْ َ ُ ََ
.‫الر ِحْي ُم‬ ‫ِإ‬ ِ ٍ ْ‫َأسَت ْغ ِفر اهللَ يِل ولَ ُكم ِم ْن ُك ِّل ذَن‬
َ ‫اسَت ْغفُر ْوهُ؛ نَّهُ ُه َو الغَ ُف ْو ُر‬
ْ َ‫ ف‬،‫ب‬ ُ ْ ‫ َو‬،‫َه َذا‬
bumi.” (HR. Muslim).
Ibadallah, Oleh karena itu, Nabi ‫ ﷺ‬melandasi dakwahnya dengan kalimat ini. Kehidupan ْ َْ
beliau ‫ ﷺ‬semuanya adalah realisasi dari tauhid. Baik saat beliau berada di Mekah atau Khutbah Kedua:
sesudah hijrah ke Madinah. Baik saat beliau tinggal atau sedang bersafar. Baik saat damai atau ُ‫َأش َه ُد َأ ْن اَل ِإلَ هَ ِإاَّل اهلل‬
ْ ‫ َو‬،‫ض ى‬ ُّ ِ‫ اَحْلَ ْم ُد لِلَّ ِه مَحْ ًدا َكثِْي ًرا طَيِّبً ا ُمبَ َار ًك ا فِْي ِه َك َم ا حُي‬،‫اَحْلَ ْم ُد لِلَّ ِه‬
َ ‫ب َربُّنَ ا َو َي ْر‬
berperang.
‫ َو َم ْن‬، َ ‫َأص َحابِِه َوالتَّابِعِنْي‬ ِِ ِ
ِِ ِ َ ِ‫يك لَه وبِ َذل‬ ِ ِّ ‫قُل ِإ َّن صاَل يِت ونُس ِكي وحَمْياي ومَمَايِت لِلَّ ِه ر‬ ْ ‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َعلَى آله َو‬ َّ ‫ َوَأ ْش َه ُد‬،ُ‫ك لَه‬
َ ،ُ‫َأن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬ َ ْ‫َو ْح َدهُ اَل َش ِري‬
َ ‫ت َوَأنَا ََّأو ُل الْ ُم ْسلم‬
‫ني‬ ُ ‫ك ُأم ْر‬ َ ُ َ ‫ اَل َش ِر‬,‫ني‬
َ ‫ب الْ َعالَم‬ َ ََ َ َ ُ َ َ ْ
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk .‫ان ِإىَل َي ْوِم الدِّيْ ِن‬
ٍ ‫تَبِعهم بِِإحس‬
َ ْ ْ َُ
Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS:Al-
: َ ‫اشَر املْؤ ِمنِنْي‬
ِ ‫ مع‬.. ‫ََّأما بع ُد‬
ََ َْ
An’am | Ayat: 162-163). Nash-nash syariat yang menjelaskan tentang keutamaan kalimat tauhid ( laa ilaaha illallaah)
ُ
Allahu Akbar! Sebuah wasiat yang agung. Menanamkan tauhid di dalam hati. Demi Allah, menunjukkan betapa agung dan mulia kalimat ini.
،‫َّك مَحِ ْي ٌد جَمِ ْي ٌد‬ ِ ِ ٍ ِ ٍ
َ ‫ ِإن‬،‫ت َعلَى ِإْب َراهْي َم َو َعلَى ِآل ِإْب َراهْي َم‬ َ ‫ص لَّْي‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
Dialah yang menciptakan segala perkara. Di tangan-Nya perbendaharaan langit dan bumi.
Dialah yang memenuhi kebutuhan. Yang menjawab doa-doa. Semua makhluk itu miskin dan َ ‫ َك َم ا‬،‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّمد َو َعلَى آل حُمَ َّمد‬
،‫َّك مَحِ ْي ٌد جَمِ ْي ٌد‬ ِ ِ ٍ ِ ٍ
membutuhkannya. Sangat butuh pada karunia dan kedermawanan-Nya. Sangat butuh pada
kasih sayang dan pemberian dari-Nya.
َ ‫ ِإن‬،‫ت َعلَى ِإْب َراهْي َم َو َعلَى ِآل ِإْب َراهْي َم‬ َ ‫ َك َم ا بَ َار ْك‬،‫اَللَّ ُه َّم بَ ا ِر ْك َعلَى حُمَ َّمد َو َعلَى آل حُمَ َّمد‬
، ْ ‫الص َحابَِة َوالتَّابِعْنَي‬ ‫ِئ‬ ِ ِ ِ َّ ‫وارض اللَّه َّم ع ِن اخللَ َف ِاء‬
‫ض َأِإلَهٌ َم َع اللَّ ِه قَلِياًل َما تَ َذ َّكُرو َن‬
ِ ‫اَأْلر‬
ْ َ‫السوءَ َوجَيْ َعلُ ُك ْم ُخلَ َفاء‬
ُّ ‫ف‬ ِ
ُ ‫ضطََّر ِإ َذا َد َعاهُ َويَكْش‬
ْ ‫يب الْ ُم‬ ِ
ُ ‫ََّأم ْن جُي‬ َ ‫ َو َع ْن َس ا ِر‬،‫ َو َعل ٍّي‬،‫ َوعُثْ َم ا َن‬،‫ َوعُ َم َر‬،‫ َأيِب ْ بَ ْك ٍر‬:‫الراش ديْ َن‬ ُ َ ُ َ َْ
‫مِح‬ ِ
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa ‫ِز‬ َّ ‫ِك َو ُج ْو ِد َك يَا َْأر َح َم‬
َّ ‫ اَللَّ ُه َّم َأع‬. َ ‫الرا ِ نْي‬ َ ‫ َو َعنَّا َم َع ُه ْم بِ َع ْف ِو َك َو َكَرم‬،‫ان ِإىَل َي ْوم الدِّيْ ِن‬ ٍ ‫ومن تَبِعهم بِِإحس‬
َ ْ ْ َُ ْ َ َ
kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia)
‫البلَ َد ِآمنً ا ُمطْ َمِئنًّا‬ ِ ِ َّ ‫ اَللَّ ُه َّم َأع‬، َ ‫اِإل ْس اَل َم َوامل ْس لِ ِمنْي‬
sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah َ ‫اج َع ْل َه َذا‬ْ ‫ َو‬،‫اح ِم َح ْو َزةَ الدِّيْ ِن‬
ْ ‫ َو‬، َ ‫ِز اِإل ْس اَل َم َواملُ ْس لمنْي‬ ُ
kamu mengingati(Nya).” (QS:An-Naml | Ayat: 62).
Kaum muslimin, Rasulullah ‫ ﷺ‬benar-benar bersemangat dalam menjaga tauhid agar nilai-
. َ ‫َر َخاءً َو َساِئَر بِاَل ِد امل ْسلِ ِمنْي‬
ُ
nilai tauhid itu tidak berkurang. Baik nilai-nilai tersebut terdapat pada niat, ucapan, maupun ‫ا‬
perbuatan. Dalam Musnad Imam Ahmad, Rasulullah ‫ ﷺ‬mendengar seseorang yang
mengatakan, “Masya Allahu wa syi’ta (artinya: atas kehendak Allah dan kehendakmu)” Nabi
‫ ﷺ‬berkata padanya,

ُ‫َأج َع ْلتَىِن َواللَّهَ َع ْدالً بَ ْل َما َشاءَ اللَّهُ َو ْح َده‬


َ
“Apakah engkau ingin menjadikanku dan Allah itu semisal (sejajar), cukuplah katakan masya
Allahu wahdah (artinya: atas kehendak Allah saja).” (HR. Ahmad),
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Ikhlas dan tauhid adalah sebuah pohon yang berada
di dalam hati. Cabang-cabangnya adalah amalan. Buahnya adalah baiknya kehidupan dunia
dan kenikmatan yang abadi di akhirat. Sebagaimana buah surga, tidak pernah berhenti dan
tak sulit mengambilnya. Seperti inilah buah ikhlas dan tauhid. Demikian juga syirik,
Jama’ah, kito diciptakan oleh Allah tujuanipun kangge beribadah. Nopo niku ibadah ? ibadah “Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-
nggeh niku nggadai artos merendahkan diri dateng Allah kalean kerendahan diri. Seng perlu kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.” (QS:Ath-Thalaaq | Ayat: 5).
dados perhatosan kulo lan panjenengan sami selaku tiang Muslim adalah bagaimana ibadah Jama’ah, sak samponipun kito menyatakan beriman kepada Allah mongko kito berharap saget
yang kita lakukan kepada Allah ? Apakah ibadah seng sampon kito lampahi niku sampon leres menjaga keimanan kito supados tetap berada dalam ketaatan kepada Allah.
menurut syari’at Islam. Apakah ibadah seng sampon kito lampahi niki sampon benar mados Allah berfirman ing ndalem fussilat 30
ridhanipun Allah atau ibadah kita namong hanya kangge menggugurkan kewajiban mawon ?           
Namong kito mawon seng nyemerapi kualitas ibadah kita kepada Allah. Mongko saking niku,         
monggo kita memperbaiki ibadah kito dengan menambah pengetahuan kita tentang agama Sesungguhnya orang yang mengatakan Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka
Islam kalean mengikuti kajian keislaman. Monggo kita gunakan kesempatan gesang meniko meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan berkata
lan ugi njagi ibadah kita supados ibadah kita selalu istiqomah ing dalem ketaatan kepada “janganlah kamu takut, dan janganlah merasa sedih, dan berilah kabar gembira dengan surga
Allah. Ibadah harus kito lampahi ngantos datang kematian kepada kita. Allah berfirman ing al yang telah dijanjikan.
Hijr 99 Sak samponipun orang berikrar lan beriman bahwa tuhan kami adalah Allah, kemudian tiang
      tersebut istiqomah (berpegang teguh) ing ndalem keimanan tersebut, ngantos datang/turun
Dan sembahlah RabbMu (Beribadah) sampai datang al Yaqin (ajal). malaikat maut kalean mbetoh berita saking Allah.
Saking ayat niki saget dados penjelasan dateng kito bahwa beribadah niku diwajibaken dateng 1. Malaikat mengatakan jangan takut
umat manusia selagi sehat akal lan jiwa. Meskipun badanipun sakit, sedangkan akal lan Takut ten mriki adalah takut dengan apa yang terjadi sak samponipun kematian, balesan
jiwanya sehat maka tetap wajib ngelampahi ibadah. Kulo pundot setunggal contoh ibadah pahala yang besar pasti akan didapatkan amergi sampon beriman dateng Allah lan saget
sholat. Menurut syariat bahwa ibadah sholat itu harus dilampahi kalean berdiri. Namun ing istiqomah kepada Allah. Allah sampon ridho terhadapnya.
ndalem kondisi lintune, wonten sebab yang menjadikan sholatnya mboten saget kalean 2. Malaikat mengatakan jangan sedih
berdiri, mongko saget kale lenggah lak sak lajengipun. Niki merupakan keringanan sakeng Lan mpon kito bersedih kalean nopo kito tilaraken. Baik niku anak kito, istri kito, orang tua
Allah lan ugi pareng semerap dateng kito bahwa ibadah harus tetap dilaksanakan sampai ajal kito lan lintunipun. Amergi Allah bakal pareng taufik lan membimbing hamba yang beriman.
menghapairi kito meskipun kito dalam keadaan sakit. Mongko saking niku kito harus menjaga 3. malaikat mengatakan kabar tentang surga
lan berusaha berada ing ndalem ketaatan ing ndalem ibadah kepada Allah ngantos datang Lan kabar gembira niku disampaikan kepada tiang yang beriman lan istiqomah ing ndalem
kematian. Ing dalem surat lintunipun al imron 102 keimanan bahwa bakal dilebetaken surga. Surga seng sampon diupayakan dikehidupan dunia
            dengan cara ketaatan dan beribadah yang benar.

Wahai orang beriman, bertaqwalah kepada Allah kalean taqwa yang benar, dan jangan sekali-
kali mati melainkan dalam keadaan muslim.
Jama’ah, Wahai orang beriman, bertaqwalah kepada Allah kalean taqwa yang benar yaitu
dengan taat kepadanya, dan tidak bermaksiat terhadapnya, selalu mengingatnya dan tidak
lupa terhadapnya, dan selalu bersyukur kepadanya dan tidak ingkar terhadap nikmatnya.
Kalean bertaqwa wonten beberapa yang akan kita dapatkan
‫ب‬ ِ ُ ‫) َو َي ْر ُزقْهُ ِم ْن َحْي‬2( ‫ َو َم ْن َيت َِّق اللَّهَ جَيْ َع ْل لَهُ خَمَْر ًجا‬ 
ُ ‫ث اَل حَيْتَس‬
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS:Ath-Thalaaq | Ayat: 2-3).
Didalam ayat lintunipun
ِ ِِ
ْ ُ‫َو َم ْن َيت َِّق اللَّهَ يُ َكف ِّْر َعْنهُ َسيَِّئاته َويُ ْعظ ْم لَه‬
‫َأجًرا‬
ِِ ِ ‫ات‬ ِ ِ‫ِإ َّن احْل م َد لِ ِله حَنْم ُده ونَستَعِينُه ونَسَت ْغ ِفره ونَعوذُ ب‬
ْ ِ ‫اهلل ِم ْن ُشُر ْو ِر َأْن ُف ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئ‬
Allah Subhanahu wa Ta’ala yang disampaikan kepada Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa
ُ‫َأع َمالنَا َم ْن َي ْه ده اهلل‬ ُْ َ ُ ُ ْ َ ُ ْ ْ َ ُ َ َْ sallam melalui malaikat Jibril. Maka, tidak mungkin kita akan mengetahui ajaran Islam kecuali
ِ ِ ِ ‫فَالَ م‬
َّ ‫َأش َه ُد‬
‫َأن حُمَ َّم ًدا‬ ْ ‫ َو‬،ُ‫ك لَ ه‬ َ ْ‫َأش َه ُد َأ ْن الَ ِإلَ هَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬
ْ ،ُ‫ي لَ ه‬
َ ‫ض ل ْل فَالَ َه اد‬
ْ ُ‫ض َّل لَ هُ َو َم ْن ي‬ dengan mempelajari wahyu tersebut. Dan wahyu yang Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan
ُ tersebut adalah berupa Alquran dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh
ِ ِ
:‫ ََّأما َب ْع ُد‬،‫ان َو َس لَّ َم تَ ْس لْي ًما َكثْي ًرا‬ ِ ِ ِ
ٍ ‫عب ُده ورس ولُه ص لَّى اهلل علَي ه وعلَى آلِه وَأص حابِه ومن تَبِعهم بِِإحس‬ karena itu, tidak boleh bagi kita untuk berpaling dari keduanya dan tidak mempelajarinya.
َ ْ ْ َُ ْ َ َ َ ْ َ ََ َْ ُ َ ُ ْ ُ َ َ ُ َْ Karena kalau demikian, sungguh di akhirat kelak dia akan menjadi orang yang menyesal.
ِ‫ َّات ُقوا اهلل َتعاىَل و ُقوموا مِب َا َأوجب اهلل علَي ُكم ِمن حق ِِّه وح ُقو ِق ِعب ِاده‬،‫َأيُّها النَّاس‬ Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan tentang penyesalan orang-orang kafir kelak
َ ْ ُ َ َ ْ ْ َْ ُ َ َ ْ ُْ ْ َ َ َ ْ ُ َ di akhirat di dalam firman-Nya,
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
‫السعِ ِري‬ ِ ‫َأصح‬ ِ
Mengawali khutbah ini, kami berwasiat kepada diri kami pribadi dan seluruh hadirin untuk َّ ‫اب‬ َ ْ ‫َوقَالُوا لَ ْو ُكنَّا نَ ْس َم ُع َْأو َن ْعق ُل َما ُكنَّا يِف‬
bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yaitu dengan menjaga diri-diri kita dari murka Dan mereka (orang-orang kafir) berkata, “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan
Allah Subhanahu wa Ta’ala, serta azab-Nya. Dan hal ini tentu saja tidak akan terwujud kecuali (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka Sa’ir.” (Al-Mulk:
dengan kita menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Oleh 10)
karena itu untuk melaksanakan perintah bertakwa ini, kita harus memulainya dengan menuntut Begitu pula sudah seharusnya, ayat-ayat Alquran dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa
ilmu. Yaitu dengan bersemangat dalam mempelajari ajaran Islam, agar kita mengetahui sallam yang telah sampai kepada kita dan telah kita pelajari tersebut bisa mengubah keadaan
perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kemudian berusaha sekuat kemampuan kita kita. Sehingga menjadikan kita menjadi orang yang senantiasa ikhlas dan mencontoh
untuk mengamalkannya. Begitu pula agar kita mengetahui larangan-larangan-Nya untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
kemudian kita menjauhi semuanya. Sesungguhnya dengan bertakwa kepada-Nya, Menjadikan kita sebagai orang yang menjalankan shalat lima waktu, puasa Ramadan, dan
Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan pertolongan pada musibah yang menimpa kita rukun Islam lainnya. Juga menjadikan kita sebagai orang yang berakhlak mulia seperti berbakti
dan akan memberikan jalan keluar dari kesulitan-kesulitan yang ada di hadapan kita. kepada orang tua, menghormati tetangga, dan yang lainnya. Begitu pula mengubah diri kita
Hadirin rahimakumullah, Di antara nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala paling besar yang telah sehingga menjadi orang yang menjauhi riba, judi, dan perbuatan maksiat lainnya. Karena kalau
dikaruniakan kepada kita adalah nikmat Islam. Maka, sudah semestinya bagi kita untuk tidak demikian, maka justru ayat dan hadits yang kita dengar dan pelajari akan
mensyukuri nikmat ini. Yaitu dengan senantiasa berpegang teguh dengan ajaran yang ada di menjadi hujjah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengazab kita –wal ‘iyadzubilllah.
dalam agama ini. Tidaklah bermanfaat pengakuan seseorang yang mengaku dirinya sebagai Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
muslim sementara akidahnya adalah akidah jahiliyah. Begitu pula tidak semestinya bagi
seorang yang mengaku dirinya muslim, namun dia mengada-adakan amalan ibadah baru atau ‫َأمَلْ تَ ُك ْن ءَايَايِت ُتْتلَى َعلَْي ُك ْم فَ ُكنتُم هِبَا تُ َك ِّذبُو َن‬
menambah-nambahi tata cara ibadah yang tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu Bukankah telah dibacakan kepada kamu sekalian ayat-ayat-Ku, akan tetapi kalian selalu
‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, wajib bagi kaum muslimin untuk benar-benar mengenal mendustakannya? (Al-Mukminun: 105) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dan
agamanya. Yaitu dengan mempelajarinya dari ahlinya, dan tidak menjadikan mayoritas orang, Alquran itu adalah hujjah bagimu atau hujjah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk
terlebih mereka adalah orang-orang awam, sebagai tolok ukur untuk menilai benar dan (mengazab) kamu.” (H.R. Muslim) Hadirin rahimakumullah,
tidaknya Islam seseorang. Akan tetapi kita harus memahami agama Islam sebagaimana yang Sebagaimana bumi ini akan tandus dan tidak bisa ditanami jika tidak tersirami air, maka begitu
telah disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabatnya. pula hati kita akan sakit atau bahkan mati –wal ’iyadzubillah (kita berlindung kepada Allah)-
Bukan memahami Islam dengan pemahaman-pemahaman baru yang menyimpang dari apabila tidak ditundukkan untuk menerima dan menjalankan perintah-perintah
pemahaman para sahabat. Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu,
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, Telah begitu banyak ayat Alquran dan hadits-hadits semestinya kita harus berusaha untuk memenuhi setiap panggilan Allah Subhanahu wa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sampai kepada kita. Baik dengan kita membacanya Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sampai kepada kita melalui ayat-
maupun mendengarkan dari bacaan saudara kita. Ini berarti telah banyak perintah-perintah ayat-Nya dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena yang demikian itu akan
Allah Subhanahu wa Ta’ala dan larangan-larangan-Nya yang telah sampai kepada kita. menjadikan hidupnya hati kita sehingga akan senantiasa mendapat petunjuk dan kemudahan
Namun, sudahkah kalam Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa dalam mengamalkan syariat-Nya. Dan yang demikian ini akan mengantarkan kita pada
sallam yang telah sampai kepada kita itu berpengaruh pada kepribadian kita? Sudahkah hal itu kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat. Hal ini sebagaimana firman-Nya,
mengubah dan memperbaiki diri-diri kita? Hadirin rahimakumullah,
Sudah semestinya kita membaca dan mempelajari ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
hadits-hadits Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena agama Islam adalah wahyu dari
ِ ‫هلل ولِ َّلرس‬
‫ول ِإذَا َد َعا ُك ْم لِ َما حُيْيِي ُك ْم‬ ِ ِ ‫ياَأيُّها الَّ ِذين ءامنوا‬ ِ ِ ‫مِم‬ ِ
ُ َ ‫استَجيبُوا‬ْ َُ َ َ َ َ َ‫َأض ُّل َّ ِن اتَّبَ َع َه َواهُ بغَرْيِ ُه ًدى ِّم َن اهلل ِإ َّن اهلل‬
َ ‫اعلَ ْم َأمَّنَ ا َيتَّبِعُ و َن َْأه َوآءَ ُه ْم َو َم ْن‬
ْ َ‫ك ف‬َ َ‫فَ ِإن مَّلْ يَ ْس تَجيبُوا ل‬
ِِ ِ
َ ‫الََي ْهدى الْ َق ْو َم الظَّالم‬
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul
menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu. (Al-Anfal: 24)
‫ني‬
Dan sebaliknya, janganlah kita menyerupai orang-orang kafir yang tidak mau mendengarkan Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak
panggilan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam atau mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya, Allah tidak memberi petunjuk kepada
menyerupai orang-orang munafik yang mendengarkan dengan telinganya, namun hatinya tidak orang-orang yang zalim. (Al-Qashash: 50)
mau menerima. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan mereka adalah sejelek-jelek orang di Hadirin rahimakumullah. Di antara perkara yang juga menghalangi seseorang dari menerima
muka bumi ini, dalam firman-Nya, kebenaran adalah taklid atau fanatik buta terhadap pendapat seseorang ataupun mazhab tertentu
‫ين‬ ِ َّ ‫الص ُّم الْبك‬ ِ ِ ِّ ‫} ِإ َّن َش َّر ال دَّو‬21{ ‫والَتَ ُكونُ وا َكالَّ ِذين قَ الُوا مَسِ عنَا وهم الَيس معو َن‬ meskipun dia tahu bahwa pendapat tersebut bertentangan dengan petunjuk Allah Subhanahu
َ ‫ْم الذ‬ُ ُ ُّ ‫اب عن َد اهلل‬ َ َُ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Begitu pula fanatik buta terhadap kebiasaan nenek moyangnya,
‫الََي ْع ِقلُو َن‬ sehingga dia tidak mau menerima petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya karena
menyelisihi kebiasaan masyarakatnya. Yang demikian ini sesungguhnya merupakan sifat dan
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) yang berkata, “Kami perbuatan orang-orang musyirikin dahulu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
َ‫ِع َمآَألْ َفْينَ ا َعلَْي ِه ءَابَآءَنَآ ََأولَ ْو َك ا َن ءَابَآُؤ ُه ْم الَ َي ْع ِقلُو َن َش ْيًئا َوال‬ َ ‫يل هَلُ ُم اتَّبِعُوا َم‬
ِ ‫ِإ‬
mendengarkan, padahal mereka tidak mendengarkan.” Sesungguhnya, sejelek-jelek makhluk di
sisi Allah ialah orang-orang memiliki pendengaran namun seperti orang yang tuli, yang ُ ‫آَأنز َل اهللُ قَالُوا بَ ْل َنتَّب‬ َ ‫َو َذا ق‬
memiliki lisan namun seperti orang yang bisu, yang tidak mengerti apa-apa. (Al-Anfal: 21-22)
Saudara-saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah, Di hadapan kita ada ajaran yang
‫َي ْهتَ ُدو َن‬
sempurna dan mulia. Yaitu ajaran Islam yang berisi aturan-aturan yang akan mengantarkan kita Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka
pada kehidupan yang penuh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Maka, karena alasan apa menjawab, “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan)
seseorang berpaling darinya? nenek moyang kami.” (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka
Sungguh, barang siapa ingin mencari aturan lainnya maka dia tidak akan dapatkan, kecuali itu tidak mengetahui sesuatupun dan tidak mendapat petunjuk? (Al-Baqarah: 170)
aturan yang hina dan penuh kekurangan. Oleh karena itu, marilah kita menjadi orang-orang
yang senantiasa menerima dan mengamalkan setiap kebenaran yang sampai kepada kita. ْ ، َ ‫ب الْ َعالَ ِمنْي َ َوالْ َعاقِبَ ةُ لِْل ُمت َِّقنْي َ َوالَ عُ ْد َوا َن ِإالَّ َعلَى الظَّالِ ِمنْي‬
َ‫َأش َه ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ ال‬ ِ ‫احْل م ُد لِ ِله ر‬
َ َْ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ َّ ‫َأن حُم َّمداً عب ُده ورس ولُه‬
Karena, orang yang menolak kebenaran yang telah sampai kepadanya akan terkena ancaman
Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu akan dipalingkan hatinya dari menerima kebenaran َ ‫َأص َحابِه والتَّابِعنْي‬
ْ ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ه َو َعلَى آلِه َو‬ َ ، ُ ‫الص اد ُق اَأْلمنْي‬ ُ ْ ُ َ َ ُ َْ َ َّ ‫َأش َه ُد‬ ْ ‫ك لَهُ َو‬ َ ْ‫َش ِري‬
berikutnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‫ ََّأما َب ْعد‬،‫ان ِإىَل َي ْوِم الدِّيْ ِن‬ ٍ ‫هَل م بِِإحس‬
َ ْ ُْ
‫وب ُه ْم‬
َ ُ‫غ اهللُ ُقل‬
َ ‫َفلَ َّما َزاغُوا ََأزا‬ Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Pada khutbah yang kedua ini kembali kami
Maka, tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka. (Ash-Shaf: mengingatkan untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan marilah kita berusaha
5) menghindari hal-hal yang akan menjauhkan dan mencegah kita dari menerima ajaran-ajaran
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Ada beberapa hal yang bisa mencegah seseorang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
،‫َّك مَحِ ي ٌد جَمِي ٌد‬ ِ ‫ِ ِإ‬ ِ ‫ِإ‬ ٍ ِ ٍ
mendapatkan hidayah, serta petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di antaranya adalah
kesombongan. Hal ini sebagaimana terjadi pada Iblis ketika diperintah oleh Allah Subhanahu
َ ‫يم ِإن‬ َ ‫يم َو َعلَى آل ْب َراه‬ َ ‫ت َعلَى ْب َراه‬ َ ‫ص لَّْي‬
َ ‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّمد َو َعلَى آل حُمَ َّمد َك َم ا‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬
‫َّك مَحِ ي ٌد‬ ِ ِ ‫ِ ِإ‬ ِ ‫ِإ‬ ٍ ِ ٍ
wa Ta’ala untuk sujud kepada Nabi Adam‘alaihissalam, namun karena kesombongannya dia َ ‫ني ِإن‬ َ ‫يم يِف الْ َع الَم‬ َ ‫يم َو َعلَى آل ْب َراه‬ َ ‫ت َعلَى ْب َراه‬ َ ‫َوبَ ا ِر ْك َعلَى حُمَ َّمد َو َعلَى آل حُمَ َّمد َك َم ا بَ َار ْك‬
menolak seraya mengatakan, “Aku lebih baik dari Adam.” Oleh karena itu, semestinya kita
berusaha menghilangkan sifat ini, yaitu dengan berupaya melembutkan hati agar tunduk kepada .‫ٌد‬ ‫جَمِ ي‬
kebenaran. Sungguh terkadang seseorang sangat lembut sikapnya ketika bergaul dengan orang
ٍ ‫ اللَّه َّم َأص لِح َأح و َال الْمس لِمني يِف ُك ِّل م َك‬. ِ‫الش ر َك والْم ْش ِرك‬ ِ ِِ ِ
lain namun sangat keras hatinya untuk menerima kebenaran. .‫ان‬ َ َ ْ ُ َ ْ ْ ْ ُ َ ‫اللَّ ُه َّم َأعَّز اِإْل ْسالَ َم َوالْ ُم ْس لمنْي َ َوَأذ َّل ِّ ْ َ ُ نْي‬
َّ ‫ يَا َر‬،ً‫اج َع ْل َه َذا الَْبلَ َد ِآمنً ا ُمطْ َمِئنًّا َو َس اِئَر بِالَ ِد الْ ُم ْس لِ ِمنْي َ َع َّامة‬
،‫ اللَّ ُه َّم ِآمنَّا يِف ْ َْأوطَانِنَ ا‬. َ ‫ب الْ َع الَ ِمنْي‬
Hadirin rahimakumullah, Di antara perkara yang akan mencegah seseorang dari menerima
ajaran Islam adalah mengikuti hawa nafsu. Yaitu lebih mendahulukan hawa nafsu dari ْ ‫اللَّ ُه َّم‬
mengikuti perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Padahal
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan di dalam firman-Nya,
‫ب الْ َع الَ ِمنْي َ ‪.‬‬ ‫و ِ ِئ‬
‫اك يَ ا َر َّ‬
‫ض َ‬‫اك َواتَّبَ َع ِر َ‬
‫ك َو َّات َق َ‬ ‫َأص ل ْح َأ َّمَتنَ ا َو ُوالَةَ ُُأم ْو ِرنَ ا‪َ ،‬و ْ‬
‫اج َع ْل ِوالََيَتنَ ا يِف ْ َم ْن َخافَ َ‬ ‫َ ْ‬
‫ني‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ُفو َن وساَل م علَى الْمرسلني واحْل م ُد ل ِله ر ِّ ِ‬ ‫ب الْعَِّز ِة ع َّما ي ِ‬
‫ب الْ َعالَم َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ٌ َ ُْ َ َ َ َْ‬ ‫َ َ‬ ‫ك َر ِّ‬ ‫ُسْب َحا َن َربِّ َ‬

Anda mungkin juga menyukai