Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PENGANTAR ANTROPOLOGI

Nama : Juneri Rehan Kurniawan


NIM : 203030703117
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Angkatan : 2020
Soal
1. Jelaskan 4 fase perkembangan antropologi dan berikan contoh
2. Jelaskan yang dimaksud : Ethnography, Ethnology, Volkerkunde, dan Kulturkunde
3. Istilah Antropology di Eropa Barat dan Tengah diartikan sebagai
Jawaban

1. Fase perkembangan Antropologi

Fase Pertama (Sebelum 1800)

Akhir abad 15 orang Eropa mulai menjelajah dan mendatangi suku-suku bangsa di benua
Afrika, Asia, dan Amerika. Penjelajahan itu menghasilkan kisah-kisah perjalanan dan
laporan, yang berupa tulisan para musafir, pelaut, pendeta, penerjemah, dan pegawai
kolonial. Kisah & laporan tersebut. menarik perhatian orang Eropa krn. perbedaan adat,
susunan masy., dan ciri-ciri fisiknya. Bahan pengetahuan ini merupakan bahan etnografi,
yang umumnya tidak teliti, kabur, dan hanya mendeskripsikan hal-hal yg. aneh saja.
Akhir abad 18, bahan etnografi yg. “aneh” tersebut menarik perhatian ilmuwan Eropa,
shg. ada usaha mengintegrasikan bahan-bahan etnografi di seluruh dunia menjadi satu.

Fase Kedua (pertengahan abad ke 19)

Muncul beberapa hasil penelitian tentang sejarah penyebaran kebudayaan-kebudayaan


bangsa-bangsa di muka bumi. Di sinipun, kebudayaan bangsa-bangsa di luar Eropa itu
dianggap sebagai sisa-sisa dan conto9h-contoh dari kebudayaan manusia kuno sehingga
dengan meneliti kebudayaan bangsa-bangsa di luar Eropa, orang dapat menambah
pengetahuan tentang sejarah penyebaran kebudayaan manusia. Dapat disimpulkan bahwa
pada fase ini antropologi merupakan suatu ilmu yang akademikal, dengan tujuan untuk
mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitive untuk dapat memahami dan mengerti
tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan
manusia.

Fase Ketiga (permulaan abad ke 20)

Pada permulaan abad ke 20, sebagian Negara penjajah di Eropa berhasil untuk mencapai
kemantapan kekuasaannya di daerah-daerah jajahan di luar Eropa. Untuk keperluan
pemerintah jajahan tersebut, yang waktu itu mulai berhadapan langsung dengan bangsa-
bangsa yang justru mempelajari bangsa-bangsa di daerah-daerah di luar Eropa itu,
menjadi sangat penting. Pada fase ketiga ini ilmu antropologi menjadi suatu ilmu yang
praktis dan tujuan keilmuannya adalah untuk mempelajari masayarakat dan kebudayaan
suku-suku bangsa di luar Eropa guna kepentingan pemerintah colonial dan guna
mendapat suatu pemahaman tentang masyarakat masa kini yang lebih kompleks.

Fase Keempat (sesudah 1930)

Pada fase ini ilmu antropologi mengalami masa perkembangannya yang paling luas, baik
mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh lebih teliti, maupun mengenai
ketajaman dari metode-metode ilmiahnya. Pada masa ini terdapat dua hal yang sangat
signifikan dan merubah kondisi dunia pada saat itu;

1. Timbulnya antipasti terhadap kolonialisme sesudah perang dunia kedua


2. epat hilangnya bangsa-bangsa primitive (bangsa-bangsa asli yang terpencil dari
pengaruh kebudayaan Eropa dan Amerika).

Dua hal ini menyebabkan ilmu antropologi seperti kehilangan lapangan, dan dengan
demikian terdorong untuk mengembangkan lapangan-lapangan penelitian dengan pokok
dan tujuan baru.

Warisan dari fase-fase perkembangan sebelumnya berupa bahan etnografi, dan banyak
metode ilmiah tetap dipakai sebaagai landasan bagi perkembangannya yang baru.

2. Sampai saai ini di berberapa Negara masih digunakan beberapa istilah yang berbeda
untuk menyatakan antropologi, sehingga perlu dipahami dimana istilah-istilah ini lazim
digunakan dan apa arti istilah-istilah tersebut. Adapun istilah yang lebih dikenal adalah:
Ethnography, Ethnology, Volkerkunde, Kulturkunde.
Ethnography berarti pelukisan tentang bangsa-bangsa. Stilah ini dipakai umum di Eropa
Barat untuk menyebyut bahan keterangan yang termaktub dalam karangan-karangan
tentang masyarakat dan kebudayaan suku bangsa di luar Eropa, serta segala metode untuk
mengumpulkan dan mengumumkan bahan itu.
Ethnology, yang berarti ilmu bangsa-bangsa. Istilah ini masih digunakan di Amerika dan
Inggris untuk menyebut satu bagian dari Antropologi yang khusus mempelajari masalah-
masalah yang berhubungan dengan sejarah perkembangan manusia.
Volkerkunde, (Volkenkunde) berarti Ilmu bangsa-bangsa. Istilah ini tetap digunakan di
Negara-negara Eropa Tengah sampai dengan sekarang.
Kulturkunde, berarti ilmu kebudayaan. Istilah ini pernah digunakan oleh seorang sarjana
antropologi dari Jerman, L.Frobenius, dalam arti yang sama dengan pemakaian
ethnografi di Amerika. Istilah ini juga pernah digunakan di Indonesia, yang artinya ilmu
kebudayaan.
3. Antropology di Eropa Barat dan Tengah diartikan sebagai :
Hingga awal 1970-an Ilmu Antropologi masih bertujuan mempelajari Bangsa-Bangsa di
luar Eropa untung mempelajari tentang sejarah penyebaran kebudayaan seluruh umat
manusia dimuka bumi. Jadi sifatnya masih dalam tahap yang ke dua.
Di Eropa Barat dan Tengah istilah Anthropology dipakai dalam arti khusus yaitu ilmu
tentang Ras-Ras manusia dipandang dari ciri-ciri fisiknya.

Anda mungkin juga menyukai