Anda di halaman 1dari 13

Bagaimana Cara Membuat Strategi Bisnis

Untuk Beradaptasi di Era New Normal


Pendahuluan

Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan dasar yang dibutuhkan
untuk membuat strategi bisnis di era new normal

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu membuat strategi bisnis di era new
normal

B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Pelatihan Dasar Strategi Bisnis
di Era new normal ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan
memiliki kemampuan dalam membuat strategi bisnis di era new normal

Latar belakang

Pandemik telah mengubah beberapa aspek dalam kehidupan, salah satunya adalah aspek dalam
berinteraksi dan juga bekerja. Kini kedua hal tersebut yang awalnya sangat dekat sekali dengan
pertemuan langsung harus berubah menjadi pertemuan secara daring / online. Bukan hanya
interaksi antara manusia, namun cara bekerja masyarakat dunia pun berubah, pekerjaan sekarang
sangat bergantung kepada dunia digital. Dan kini kebutuhan akan kapasitas kemampuan digital
sangatlah menjadi fundamental penting bagi masyarakat.

Karena perubahan inilah, kemampuan digital kini wajib dimiliki oleh seluruh individu, baik untuk
menunjang interaksi maupun dalam peningkatan performansi pekerjaan. Tidak terlepas bagi teman-
teman disabilitas bagaimana cara kita dalam beradaptasi terhadap digital sangatlah penting.
Walaupun terbatas terhadap aksesibilitas yang menjadi tantangan bagi teman-teman disabilitas, hal
ini tidak membatasi kita untuk terus berusaha meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sebagai
seorang disabilitas yang mampu berdaya dan beradaptasi.

Pelatihan Digital Skill Online untuk Disabilitas merupakan program pelatihan inisiasi dari Yayasan
Menembus Batas dan didukung oleh PLN Peduli berharap agar para penerima manfaat yang terdiri
dari 250 penyandang disabilitas di seluruh Indonesia akan mendapatkan peluang baru untuk
memiliki kemampuan literasi digital dan teknologi sebagai awal mengembangkan kapasitas dan
kapabilitas dirinya sebagai seorang disabilitas untuk mempersiapkan diri sebagai bagian masyarakat
digital ekonomi Indonesia. Pada modul ini, kita akan mempelajari bagaimana cara membuat strategi
bisnis di era new normal

Deskripsi Pelatihan

Materi ini berisi penjelasan mengenai bagaimana cara membuat strategi bisnis di era new normal

Tujuan Pembelajaran

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu membuat strategi bisnis di era new
normal
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Pelatihan ini guna
memfasilitasi peserta, sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1. Memahami cara membuat strategi bisnis di era new normal
2. membuat strategi bisnis di era new normal

Kompetensi Dasar

Mampu memahami cara membuat strategi bisnis di era new normal


Mampu membuat strategi bisnis di era new normal

Indikator Hasil Belajar

Dapat memahami cara membuat strategi bisnis di era new normal dan mampu membuat strategi
bisnis di era new normal

INFORMASI PELATIHAN

Program Pelatihan Pelatihan Digital Skill Online untuk Disabilitas


Penyelenggara Yayasan Menembus Batas, PLN Peduli
Persyaratan Sarana Peserta/spesifikasi device Handphone dan/atau Laptop dengan koneksi
Tools/media ajar yang akan digunakan internet yang baik.
Aplikasi yang akan di gunakan selama pelatihan Grup WhatsApp, Zoom, Menembus Batas E-
Learning System
Tim Penyusun ● Tim Yayasan Menembus Batas

INFORMASI PEMBELAJARAN

Sumber
Materi Kegiatan Durasi Rasio
Unit Kompetensi pembela
pembelajaran pembelajaran Pelatihan Praktek : Teori
jaran
Mampu memahami Modul dan Slide Daring/Online
cara membuat cara membuat
strategi bisnis di era strategi bisnis di
new normal era new normal

Materi Pokok

Bagaimana cara membuat strategi bisnis di era new normal

Sub Materi Pokok

- Cara Menyesuaikan Bisnis di Era New Normal


- Cara Menentukan Strategi Bisnis yang Tepat
- Cara Mempertahankan Bisnis yang Sudah Ada
Bagaimana Cara Membuat Strategi Bisnis
Untuk Beradaptasi di Era New Normal

I. LATAR BELAKANG
Semenjak diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar(PSBB) dan sekarang berubah menjadi
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sektor bisnis mau tidak mau harus bergeser
ke arah digital. Beberapa diantaranya masih sanggup menyesuaikan diri dengan perubahan model
bisnis yang terjadi, tak sedikit pula yang terpaksa menutup usahanya karena kesulitan beradaptasi.
New normal bagi pelaku bisnis merupakan sebuah tantangan yang harus dilalui dengan menyusun
strategi bertahan yang tepat namun tetap berpegangan pada protokol kesehatan yang berlaku.
Pelaku bisnis harus lebih fleksibel dan realistis agar usahanya bisa tetap beroperasi. Untuk bisa
beradaptasi, berikut poin-poin penting yang membahas strategi bisnis Anda di fase new normal.
II. PEMBAHASAN
A. Cara Menyesuaikan Bisnis Di Era New Normal
Berikut ini merupakan cara atau tips dan trik yang dapat dilakukan dalam menyesuaikan
bisnis di era new normal :

1. Berinovasi
Hadirkan inovasi dengan melibatkan semua karyawan ataupun pelanggan. Cari tahu
perspektif baru dari berbagai sudut pandang, ajak semua lini di perusahaan Anda untuk
lebih aktif menyuarakan pendapatnya. Apa yang bisa diubah, dikembangkan, atau
dipertahankan dari bisnis yang dijalankan sekarang.

2. Membaca Perilaku Konsumen


New normal bukan kembali ke keadaan normal, melainkan hidup dengan segala
penyesuaian mengingat pandemi ini masih menjadi ancaman terbesar. Sejak
kemunculan wabah covid-19, terjadi pergeseran gaya belanja konsumen. Jika
sebelumnya, gaya hidup dan prestise menjadi alasan dalam membeli barang, sekarang
ini konsumen lebih mengutamakan kebutuhan primer dan kesehatan untuk bisa
bertahan. Kebiasaan ini masih terus berlanjut di masa new normal, sampai masyarakat
merasa benar-benar aman dengan ditemukannya vaksin yang tepat. Bisnis Anda harus
lebih peka melihat perubahan perilaku dan kebiasaan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan mereka di masa new normal. Hal ini bukan hanya ditujukan untuk
menghasilkan produk yang dapat dijual ke konsumen namun juga untuk melakukan
perubahan model bisnis, transaksi, pendekatan, sampai strategi pemasaran yang lebih
sesuai dengan kaidah waktu dan keadaan.
3. Menyerap Ilmu-Ilmu Baru
Pandemi covid-19 merupakan wabah yang datang secara tiba-tiba, beberapa negara
bahkan minim antisipasi. Karenanya bisnis kebanyakan juga tidak punya cara yang tepat
untuk melawan dampaknya. Semua dilakukan dengan perencanaan yang mendadak,
namun bukan berarti tanpa pertimbangan. Sudah banyak pebisnis yang mampu melalui
masa pandemi sampai tibanya new normal dengan perubahan strategi yang mereka
punya. Ini semua bisa dilalui dengan cara belajar, membuka mata dan melihat hal-hal
baru. Anda juga bisa belajar dan menyerap ilmu dari pebisnis lain yang mampu survive
di masa krisis akibat pandemi. Cari mentor, belajar dari platform online, webinar dan
beragam pelatihan juga tersedia untuk diikuti. Dengan belajar, Anda akan menemukan
referensi, insight dan ide-ide baru untuk memahami kondisi dan mencari jalan keluar
terbaik demi menyelamatkan bisnis.

4. Memperhatikan Protokol Kesehatan


Sumber daya manusia di perusahan merupakan jantung yang menghidupkan kegiatan
bisnis. Keamanan dan kesehatan menjadi prioritas utama ketika bisnis harus kembali
beroperasi di fase new normal. Untuk itu perlu diterapkan berbagai kebijakan untuk
mengantisipasi penyebaran virus di lingkungan kerja. Mulai dari peraturan yang
mengharuskan karyawan mencuci tangan ketika datang, memakai masker, menjaga
jarak aman.

B. Cara Menentukan Strategi Bisnis Yang Tepat


1. Dampak Pandemi
Semua perusahaan dan bisnis memang sudah dipengaruhi oleh pandemi virus corona,
terlepas dari kekuatan dan jenis industri mereka. Dengan seluruh sektor bisnis hampir
macet (dan juga lockdown), semua industri yang bergantung juga sangat menderita.
Efek pandemi corona ini dirasakan dimana-mana, terutama para pebisnis yang
mengalami banyak shift di era ini. Nah berikut ada beberapa dampak pandemi yang
dirasakan oleh para sektor usaha yang sudah dirangkum yakni :

a. Perubahan Perilaku Konsumen


Daya beli dan kepercayaan diri pembeli ketika ingin membeli suatu barang semakin
menurun. Pembeli saat ini akan mengesampingkan keinginannya dan akan
memprioritaskan kebutuhan. Perilaku konsumen yang berubah dengan cepat ini
membuat mereka juga mengurangi membeli hal tidak penting dan menurunkan
aktivitas jual-beli kebutuhan tersier, seperti telepon genggam baru dan pariwisata.
Namun, dalam artikel yang diterbitkan McKinsey, pembeli di era ini juga cenderung
akan mengabaikan harga dan lebih memperhatikan kebutuhan primer mereka.
McKinsey mengatakan ini ada hubungannya sama teori permintaan, dimana semakin
sedikit barang (langka) maka semakin tinggi harga yang diberikan. Hal ini membuat
konsumen udah nggak peduli lagi sama harga. Mereka akan lebih mementingkan
kebutuhannya, seperti contohnya mass buying yang dilakukan oleh konsumen pada
makanan dan produk kesehatan, seperti vitamin, hand sanitizer dan masker dan hal
hal ini sifatnya penting dan wajib sehingga konsumen tidak lagi pusing memikirkan
harganya. Contoh lainnya perilaku konsumen yang dapat kita lihat yaitu saat ini
orang akan lebih menahan pembelian handphone, liburan, atau barang-barang hobi,
lebih mengedepankan pembelian kebutuhan pokok seperti sembako.

b. Transformasi Digital
Semenjak pandemi dan anjuran social distancing serta karantina di rumah, banyak
konsumen dari berbagai kalangan beralih ke digital. Dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari, banyak orang berbondong-bondong memilih untuk menggunakan online
shop dibandingkan pergi ke toko offline dikarenakan banyaknya resiko yang akan
terjadi di luar sana. Belanja online juga pastinya membuat semua orang beralih ke
transaksi online. Hal ini juga didukung oleh pernyataan WHO yang menyatakan
bahwa uang tunai bisa menyebarkan berbagai virus. Nah, hal ini bikin orang orang
lebih memilih untuk pindah ke pembayaran non-tunai dalam aktivitas sehari-hari
mereka, contohnya belanja di supermarket sampai membayar parkir, nih. Bank
Indonesia (BI) sendiri juga turut mengajak masyarakat untuk go cashless untuk
mencegah penyebaran virus corona.
Bukan hanya kegiatan jual beli saja, kegiatan belajar mengajar juga sekarang sudah
beralih ke digital,Dikarenakan era ini, sekolah belum bisa beroperasi seperti biasa,
maka kegiatan belajar mengajar harus bisa secara virtual. Hampir semua sekolah
sekarang menerapkan ini untuk kegiatan belajar mengajarnya agar para siswa tetap
bisa mendapatkan ilmu tanpa harus bertatap muka secara langsung di sekolah.
Di tambah lagi beberapa pekerja kantoran juga sudah ber-transform untuk
mengerjakan seluruh pekerjaannya dari rumah aja. Lebih repot dalam
mengkoordinasikan semua hal tanpa tatap muka secara langsung, tapi udah banyak
banget kok aplikasi dan management tools yang bisa digunakan agar kamu bisa
connect dengan banyak orang dan untuk work from home.
Pembahasan di atas merupakan beberapa perubahan dan dampak yang dirasakan oleh
pebisnis di era pandemi ini. Setelah mengenal dampak dan menganalisa masalah yang
terjadi pada bisnis di era ini, tentu akan mudah untuk mencari strategi dalam menghadapi
tantangannya.

2. Strategi Menghadapi New Normal


Pandemi virus corona memang mendatangkan banyak masalah dan juga kerugian,
namun di sisi bisa juga kita dapatkan sisi positifnya. Di era new normal, bisa membuka
peluang untuk para pebisnis, membuka usaha lain, mereview ulang visi dan misi
perusahaan serta menghadapi tantangan dan mencari solusi yang tepat untuk
perusahaan. Banyak yang mengatakan bahwa “the new normal requires a new
mindset”, jadi kita nggak bisa santai dan diam di area nyaman kita, Bisnis di era new
normal ini harus adaptif dan optimis. Kondisi seperti saat ini bisa membuat sebuah
bisnis menjadi semakin besar apabila kita dapat mengoptimalkannya seperti apa yang
akan di bahas di bawah ini.
a. Inovasi Yang Relevan
Dalam melakukan inovasi untuk bisnis tetap harus selaras dengan sektor industri
bisnis. Inovasi yang digunakan juga sebaiknya memperhatikan kebutuhan target
market bisnis, bukan hanya yang terlihat sedang ngetrend, jadi tetap harus
melakukan riset apa saja inovasi yang bisa berguna dan cocok untuk bisnis masing-
masing orang.Salah satu contohnya adalah bisnis fashion online yang semakin dilirik
di era new normal. Selain cukup mudah, Anda bisa melakukannya di rumah. Anda
bisa memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk jualan.
Gunakan juga fitur live Instagram dan Facebook untuk mempromosikan produk
jualan. Para pembeli bisa berinteraksi dan melihat produk secara daring.

b. Mengoptimalkan Sistem Online


Efek social distancing dan menyempitnya ruang jual beli antara penjual dan pembeli
di toko offline menjadikan sistem online ini salah satu cara ampuh untuk survive di
tengah pandemi. Meskipun sudah “new normal” dan toko-toko offline sudah
kembali dibuka, tetap saja perilaku dan aktivitas masyarakat belum sepenuhnya
kembali seperti biasa. Orang orang akan tetap terus mengandalkan sistem online
karena selain mudah, hal ini juga minim resiko. Perlu ditekankan ke para pelaku
bisnis, mereka harus mulai meraba situs online sebagai salah satu wadah untuk
membuka bisnis karena di zaman ini, apapun udah serba online. Peluang tersebut
bisa digunakan untuk memulai bisnis saat pandemi di bidang kuliner. Ada banyak hal
yang bisa dilakukan, mulai menyediakan masakan rumah hingga kue atau minuman
ringan.
c. Digital Marketing
Digital marketing memang suatu hal yang nggak bisa dipisahin. Jadi, salah satu
strategi untuk menghadapi new normal adalah coba untuk memanfaatkan digital
marketing untuk mempromosikan bisnis. Iklan di media digital itu low budget kok,
apabila dibandingkan dengan channel marketing yang lainnya, contohnya billboard.
Selain low budget, ini juga memberikan hasil yang tinggi bisa membantu bisnis untuk
menggunakan strategi pemasaran yang tepat sambil menghemat budget biaya
pemasaran. Salah satunya membuat iklan online di media sosial seperti Facebook,
Instagram, dan Twitter.
Media sosial menjadi tempat strategis di dunia maya untuk meletakkan iklan online
Anda. Berdasarkan riset APJII, 87,13 persen pengguna internet di Indonesia
mengakses layanan media sosial.
Selain itu, iklan online di media sosial memungkinkan Anda untuk menargetkan
secara spesifik calon-calon pelanggan berdasarkan kategori tertentu seperti tingkat
pendidikan, umur, lokasi, minat, hobi, gender, dan penghasilan.

d. Melakukan Kolaborasi
Saat ini, promosi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satu contohnya adalah
melalui kolaborasi. Tetap berkaitan kok sama dua poin diatas, kolaborasi antara
brand yang kamu miliki sama influencer bisa meluaskan jaringan promosi yang tepat
sasaran. Perlu diingat juga, kolaborasi jangan sembarangan memilih influencer yang
lagi terkenal aja. Pilihlah orang dan komunitas yang sesuai dengan target market,
sehingga strategi ini bisa membawa segudang manfaat untuk bisnis. Disarankan
untuk mencoba menggunakan influencer nano, seseorang yang memiliki followers
banyak di sosial media namun jumlahnya tidak sampai 10 ribu followers. Selain
murah harganya, strategi ini efektif juga kok kalau bisnis bisa pintar memilih
komunitas yang tepat. Influencer ini efektif karena dengan followers yang lebih
sedikit, ia bisa dekat dengan pengikutnya.

e. Bangun Hubungan dengan Customer


Selama pandemi bahkan saat era new normal, aktivitas manusia cenderung stay at
home untuk menghindari resiko terkena virus corona. Jadi, perusahaan dan bisnis
harus memutar otak gimana cara dan langkah terbaik untuk tetap menjalin
komunikasi yang baik dengan konsumennya. Contohnya, bisnis bisa meningkatkan
pelayanan customer service, dengan merambah ke berbagai sosial media yang
mudah dihubungi selama 24 jam. Dengan memanfaatkan sosial media ini juga, bisnis
bisa gencar update soal produk dan jasa yang ditawarkan bahkan sampai promosi
dan kampanye.
Selain memanfaatkan media sosial hal yang penting untuk kita gunakan adalah
Database Pelanggan. Database pelanggan penting untuk kita simpan, karena
berguna untuk petunjuk arah agar aktivitas penjualan akan berjalan secara cepat dan
efisien. Database tersebut biasanya berisi nama pelanggan, data demografis dan
psikografis, alamat, dan informasi lain yang berkaitan dengan pelanggan. Ketika data
tersebut sudah kita miliki, maka anda bisa meningkatkan pelayanan setelah
penjualan produk dengan menghubungi kembali konsumen yang lama untuk dapat
membeli kembali produk anda.

f. Manajemen Risiko
Bisnis harus melakukan manajemen risiko guna untuk merumuskan strategi mana
yang sekiranya sesuai dengan perusahaan sampai strategi mana yang menghadapi
potensi kerugian sehingga perusahaan bisa berhenti menggunakan strategi itu dan
memikirkan alternatif lain. Lakukan analisis resiko apa saja yang akan terjadi di bisnis
kamu pada new normal ini. Dengan ini bisnis lebih mudah untuk menghindari resiko,
mengurangi potensi resiko sampai bahkan menanggung dan mencari solusi dengan
cepat atas kerugian yang dialami. Contoh manajemen resiko dalam mengidentifikasi
resiko yang akan terjadi yaitu dengan menerapkan protokol Kesehatan dan social
distancing.
g. Nilai Produk
Nilai sangatlah penting dibentuk untuk dapat menarik dan membandingkan produk
kita dengan produk para kompetitor kita. Nilai bukan hanya berupa perhitungan
angka, nilai juga dapat berupa tatapan pertama pada sebuah produk. Hal tersebut
bisa berupa bentuk, rasa, ukuran, warna, ataupun harga. Saat kita ingin memberikan
nilai tambah pada produk yang kita ciptakan dan kita jual, kita harus tahu terlebih
dahulu apa yang membuat produk kita pantas mendapatkan nilai tambah lebih dari
yang lain. Contohnya saat Anda menjual produk kue, dipasaran sangat banyak yang
menjual produk yang sama dengan apa yang anda jual. Jika tidak memberikan nilai
tambah seperti, kemasan yang berbeda dan unik, rasa yang lebih enak, pelayanan
yang nyaman dan friendly, serta tempat atau toko yang didesain berbeda daripada
yang lain, tentu saja tidak akan mampu menyaingi para kompetitor di pasaran.
Menurut pakar pemasaran dunia Philip Kotler perbedaan produk dapat dilakukan
melalui 5 cara, yaitu :
● Perbedaan sisi produk
● Perbedaan dari sisi pelayanan
● Perbedaan dari sisi saluran distribusi
● Perbedaan dari sisi sumber daya manusia
● Diferensiasi produk sisi citra perusahaan

Dari 5 cara melakukan perbedaan produk di atas bisa saja salah satunya dapat
memberikan dampak positif pada orang lain. Misalnya melakukan pembedaan
produk dari sisi pelayanan yang di lakukan oleh H&M (Industri Retail) dan Kopi Sunyi
(F&B) dengan menempatkan teman-teman penyandang disabilitas Tuli untuk
menjadi garda terdepan dalam melayani konsumen yang akan membeli produk. Hal
ini dapat memberikan dampak sosial dengan memberikan kesempatan kerja bagi
penyandang disabilitas sekaligus membangun citra perusahaan yang sangat baik.
C. Cara Mempertahankan Bisnis Yang Sudah Ada
Berbagai kegiatan menjadi terhambat dengan adanya wabah Corona. Namun, tidak perlu
khawatir karena hal tersebut bisa diatasi. Beruntung, teknologi yang semakin mutakhir
memudahkan para pelaku usaha untuk tetap menjalankan usaha tanpa harus keluar rumah.
Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para pebisnis untuk tetap mendapatkan
keuntungan tanpa harus merasa ketakutan.
1. Menjaga Komunikasi yang Intens dengan Pelanggan atau Klien
Komunikasi adalah salah satu kunci penting bagi para pebisnis untuk memahami apa
yang diinginkan oleh setiap pelanggan. Di era saat ini, faktor komunikasi pun
mendapatkan kemudahan dengan adanya teknologi yang canggih dan internet sehingga
mampu menjalin komunikasi tanpa harus bertemu langsung. Terlebih dengan database
pelanggan yang sebelumnya sudah di jelaskan, kita dapat menggunakannya pada tahap
ini. Cobalah untuk memanfaatkan aplikasi serta software yang ada, seperti aplikasi
messenger yang sudah dilengkapi dengan teknologi voice call atau video call dengan
menyapa atau mengirimkan pesan terkait program-program promosi yang ada. Hal ini
akan membantu menjaga komunikasi antara Anda dan pelanggan tetap terjalin dengan
baik
2. Melakukan Review Proses Bisnis
Sebagai pelaku usaha, harus selalu mereview proses bisnis yang sudah dijalankan. Jika
biasanya tidak memiliki waktu, maka ini adalah saat yang tepat untuk melakukan
evaluasi terhadap pertumbuhan bisnis. Untuk mereview bisnis bisa dengan beberapa
cara berikut ini :
a. Bicara dengan orang-orang atau rekan dekat anda yang memiliki usaha. Tanyakan
tindakan-tindakan, masukan, identifikasi, dan saran serta alasan yang dapat
mengatasi masalah dari alur bisnis yang berjalan.

b. Buat flowchart bisnis untuk tiap proses. Flowchart proses dapat membantu
menggambarkan proses bisnis. Anda dapat menggunakan dokumentasi dari
diskusi proses Anda untuk membuat flowchart. Flowchart ini harus memiliki
semua langkah yang diperlukan untuk melengkapi bisnis proses tertentu. Contoh
Flowchart bisnis penjualan makanan :

c. Lakukan sesi curah pendapat (brainstorm) untuk menemukan perbaikan proses.


Hal ini akan mengidentifikasi inefisiensi proses yang berdampak pada lebih dari
satu kegiatan. Sesi ini dapat pula mengesahkan informasi yang diberikan ketika
wawancara pribadi dengan partisipan.

3. Memanfaatkan Media Sosial untuk Memasarkan Bisnis.


Keberadaan media sosial memang sangat membantu banyak aspek kehidupan, salah
satunya dalam memasarkan bisnis. Jika Anda ingin bisnis yang dijalankan tetap
bertahan, manfaatkanlah media sosial semaksimal mungkin. Social media menjadi
wadah yang terbilang efektif untuk memasarkan bisnis. Misalnya yang paling efektif
saat ini media sosial yang digunakan untuk melakukan promosi yaitu
Facebook,Instagram, dan Tiktok. Menawarkan biaya yang terjangkau dengan jangkau
yang luas, maka bisnis Anda pun tetap bisa dipasarkan dengan baik dan tepat sasaran.

4. Mengubah Business Model


Saat ini banyak sesuai dengan perubahan perilaku konsumen yang ingin mendapatkan
produk berkualitas yang terjaga kebersihan dan keamanannya tanpa keluar rumah,
anda dapat mengubah bisnis model dengan berjualan secara online. Anda juga bisa
memanfaatkan layanan pengiriman makanan dan barang agar tetap bisa menjangkau
konsumen. Intinya, pantau terus perilaku dan keinginan konsumen dan sesuaikan model
bisnis jika dibutuhkan.

5. Selalu Monitor Transaksi Bisnis


Para pebisnis tentunya tidak terlepas dari aktivitas transaksi perbankan. Namun, dengan
situasi social distancing saat ini demi mengurangi risiko terkena Virus Corona di ruang
publik, sebaiknya hindari sementara waktu untuk berkunjung ke kantor cabang
perbankan secara langsung. Sebagai alternatif, bisa melakukan transaksi via online
seperti software akuntansi dan keuangan.

III. KESIMPULAN
Pandemi memang menjadi sebuah musibah dan banyak sekali sector bisnis/usaha mengalami
kesulitan. Namun bukan berarti tidak ada jalan atau cara untuk tetap bertahan dan berkembang.
Untuk memulai bisnis anda dapat memanfaatkan fasilitas teknologi dan platform digital seperti
marketplace serta media social sebagai alat pemasaran. Untuk yang sudah memulai usaha agar bisa
bertahan anda bisa menerapkan strategi bisnis dengan cara menjaga komunikasi dengan pelanggan,
melakukan review proses, juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi, mengubah
bisnis model, dan juga selalu memonitor transaksi bisnis.
Lalu anda juga dapat memperhatikan 5C berikut ini :
Content, menjadi sangat penting dalam dunia marketing online. Konten adalah apa saja yang bisa
menyampaikan sebuah pesan kepada audiens atau konsumen. Tanpa konten, baik social media
marketing maupun usaha, tidak akan membuahkan hasil apa-apa.
Connected, yang artinya adalah berhubungan baik dengan konsumen maupun mitra usaha. Memiliki
hubungan yang baik dengan mitra usaha (supplier) dan konsumen maka bisnis akan berjalan dengan
baik dan efisien.
Creative, memiliki ide-ide baru yang relevan dengan kebutuhan dan keadaan pasar, sehingga bisnis
terus berkembang dan dapat bersaing dengan kompetitor lainnya.
Collaboration, kerjasama juga sangat penting di lakukan, dari sisi pemasaran dapat bekerjasama
dengan influencer untuk meningkatkan branding produk agar semakin di kenal dan mendapatkan
jangkauan yang semakin luas.
Competitive, mengetahui persaingan pasar dan membangun value produk yang baik agar dapat
berdampak positif bagi orang banyak.

Anda mungkin juga menyukai