Anda di halaman 1dari 6

KEGIATAN BELAJAR 3

PENGERTIAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan. Dalam pendidikan itu sendiri terdapat komponen-komponen yang mempengaruhi
tujuan pendidikan. Selain itu, sistem pendidikan juga berhubungan dengan sistem lain sehingga
proses pendidikan tentunya tidak akan lepas dari permasalahan. Oleh karena itu perlu adanya
pemecahan permasalahan pendidikan secara sistematis. Sebagai calon pendidik, kiranya perlu
mempelajari gambaran lebih detail terakit pendidikan sebagai sistem berikut ini.
Agar Anda dapat menguasai materi Kegiatan Belajar 3 ini dengan baik dan berhasil
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, maka Anda perlu ikuti petunjuk belajar
berikut ini:
1. Sebelum membaca materi modul dalam KB 3 ini, renungkan terlebih dahulu apa yang
menjadi capaian pembelajaran dalam modul agar terbangun rasa tanggung jawab dan
kesepenuhhatian dalam belajar.
2. Bacalah materi modul dengan cermat dan seksama, serta tambahkan catatan-catatan
seperlunya untuk membantu ingatan Anda.
3. Cermati dan kerjakan tugas yang diberikan dalam modul dengan sungguh-sungguh.
4. Jangan lupa gunakan pengetahuan dan pengalaman yang telah Anda miliki
sebelumnya.
5. Kerjakan tes formatif yang diberikan seoptimal mungkin dan gunakan rambu-rambu
jawaban untuk mengetahui seberapa tingi ketuntasan belajar Anda.
6. Jangan lupa membuat catatan khusus yang Anda pandang penting selama mempelajari
isi modul.
Selamat belajar dan semoga Anda berhasil dengan baik……!
INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran kegiatan belajar 3 dalam modul mata kuliah Ilmu
Pendidikan ini yaitu mampu mengidentifikasi komponen-komponen pendidikan sebagai
suatu system dan mengenali jenis-jenis pendidikan.

B. Materi Pokok
Adapun materi pokok yang akan disampaikan dalam kegiatan belajar 3 dalam modul
mata kuliah Ilmu Pendidikan ini antara lain:
1. Pengertian Sistem
2. Komponen dan Saling Hubungan
3. Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sistem yang lain, serta Perubahan Kedudukan dari
Sistem
4. Pemecahan Masalah Pendidikan Secara Sistemik
5. Keterkaitan antara Pengajaran dengan Pendidikan
6. Pendidikan Prajabatan dalam Pendidikan Sebagai Sebuah Sistem
7. Pendidikan Formal, Non Formal dan Informal Sebagai Sebuah Sistem

C. Uraian Materi
1. Pengertian Sistem
Sistem merupakan suatu strategi yang direncanakan komposisinya dan saling
bersinergi satu sama lain secara sistematis sehingga mempresentasikan kesatuan unit.
Ciri suatu sistem antara lain: (a) merupakan satu kesatuan yang holistik; (b) memiliki
bagian-bagian yang tersusun sistematis dan berhierarki; (c) bagian-bagian dari sistem
bereaksi antara satu dengan lainnya; (d) tiap-tiap bagian sistem konsen terhadap konteks
lingkungan; dan (e) adanya tujuan yang ingin dicapai (Hangestiningsih, Zulfiati &
Johan, 2015).
2. Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan
Komponen pendidikan merupakan bagian suatu sistem pendidikan yang memiliki
peran dalam berlangsungnya proses mencapai tujuan sistem pendidikan secara
keseluruhan. Komponen pendidikan dikelompokkan menjadi komponen pendidikan
makro dan mikro. Komponen pendidikan makro meliputi: (1) input/masukan; (2) proses;
(3) output/keluaran. Komponen pendidikan secara mikro yaitu: (a) pendidikan; (b)
bahan; (c) peserta didik; (d) tujuan; (e) proses; (f) hasil; dan (g) balikan (feed back)
(Anshory & Utami, 2018). Komponen pendidikan saling berhubungan. Maksudnya,
apabila ada salah satu komponen tidak terpenuhi maka proses pendidikan tidak berjalan
dengan maksimal atau bahkan tidak dapat dilakukan. Hubungan antar komponen
pendidikan dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Hubungan antar Komponen Pendidikan


3. Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sistem yang lain, serta Perubahan
Kedudukan dari Sistem
Hubungan sistem dengan sistem lain dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem
terbuka dan sistem tertutup. Sistem dinyatakan tertutup apabila suatu sistem itu tidak
dapat menginput sistem lain dari luar dan tidak pula mengeluarkan output, sedangkan
sistem dinyatakan terbuka apabila suatu sistem dapat menginput sistem-sistem lain ke
dalam sistemnya, memproses, dan menghasilkan output (Ahmadi, 2014). Pendidikan
sebagai sebuah sistem diarikan sebagai sistem terbuka yang mengimpor energi, materi
dan informasi dari luar, memproses aktivitas belajar dan pembelajaran serta
menghasilkan output atau mengeluarkan energi, materi dan informasi.
4. Pemecahan Masalah Pendidikan Secara Sistemik
Permasalahan-permasalahan yang timbul pada pelaksanaan proses pendidikan
dapat diatasi dengan menempuh delapan langkah pendekatan sistem pendidikan
diantaranya: (a) merumuskan kebutuhan nyata; (b) merumuskan tujuan, (c)
mengidentifikasi kendala; (d) merumuskan alternatif-alternatif; (e) memilih alternatif; (f)
mengimplementasikan pilihan; (g) mengadakan evaluasi; dan (h) mengadakan
modifikasi. Petingnya pendekatan sistem didasarkan pada dapat dikenalinya kelemahan
masing-masing komponen yang berperan dalam keseluruhan upaya pendidikan dan
kelemahan saling hubungan antar komponen tersebut sehingga dapat dilakukan
perbaikan terhadap kelemahan tersebut dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan
semaksimal mungkin.
5. Keterkaitan antara Pengajaran dengan Pendidikan
Pengajaran merupakan proses belajar yang bisa dilakukan oleh dosen, guru, ustad
atau orang yang mampu menyampaikan ilmu kepada murid yang belajar dan
menghasilkan murid yang pandai, berilmu, dll. Di sisi lain, pendidikan adalah proses
mendidik yang melibatkan penerapan nilai-nilai yang di dalamnya mengandung proses
pemahaman, penghayatan, penjiwaan dan pengamalan ilmu yang kemudian dapat
diterapkan atau diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengajaran tanpa pendidikan
akan menghasilkan masyarakat yang pandai dan berilmu tetapi rusak moralnya.
Sebaliknya, sulit dipercaya apabila ada sebuah sistem pendidikan dapat berjalan tanpa
adanya pengajaran. Maka, dapat disimpulkan bahwa keterkaitan antara pengajaran dan
pendidikan ibarat dua sisi uang koin yang satu sama lain saling memerlukan.
6. Pendidikan Prajabatan dan Pendidikan dalam Jabatan Sebagai Sebuah Sistem
Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon
pendidik dalam periode waktu tertentu, misalnya seperti belajar di jenjang SMA selama
3 tahun kemudian dilanjutkan menempuh jenjang Strata 1 jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar selama 4 tahun. Di sisi lain, pendidikan dalam jabatan diselenggarakan
untuk memberikan bekal tambahan orang-orang yang telah bekerja misalnya
diadakannya penataran, seminar-seminar, workshop atau pelatihan-pelatihan yang
menunjang karir mereka.
7. Pendidikan Formal, Non Formal dan Informal Sebagai Sebuah Sistem
Menurut Yatimah (2015), pendidikan formal merupakan pendidikan yang
diselenggarakan di sekolah mulai dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah
sampai perguruan tinggi. Pendidikan non formal merupakan pendidikan berbasis
masyarakat yang terstruktur dan berjenjang dan didirikan guna memenuhi kebutuhan
masyarakat. Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, kemudian
Taman Pendidikan Al Quran yang banyak terdapat di Masjid dan Sekolah Minggu yang
terdapat di semua Gereja, serta kursus-kursus seperti kursus musik, bimbingan belajar,
dll. Adapun pendidikan informal merupakan pendidikan yang mengkondisikan
seseorang untuk memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun bimbingan sesuai
dengan usia dan kebutuhan hidupnya untuk mencapai tujuan seperti mengembangkan
keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang berkembang.

PENUTUP
A. Rangkuman
Sistem merupakan suatu strategi yang direncanakan komposisinya dan saling
bersinergi satu sama lain secara sistematis sehingga mempresentasikan kesatuan unit.
Komponen pendidikan dikelompokkan menjadi komponen pendidikan makro dan mikro.
Hubungan sistem dengan sistem lain dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem terbuka dan
sistem tertutup. Permasalahan-permasalahan yang timbul pada pelaksanaan proses
pendidikan dapat diatasi dengan menempuh delapan langkah pendekatan sistem pendidikan.
Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan ibarat dua sisi uang koin yang satu sama lain
saling memerlukan. Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal
kepada calon pendidik dalam periode waktu tertentu, sedangkan pendidikan dalam jabatan
diselenggarakan untuk memberikan bekal tambahan orang-orang yang telah bekerja.
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah. Pendidikan non
formal merupakan pendidikan berbasis masyarakat yang terstruktur dan berjenjang dan
didirikan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Pendidikan informal merupakan
pendidikan yang mengkondisikan seseorang untuk memperoleh informasi, pengetahuan,
latihan maupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan hidupnya untuk mencapai
tujuan tertentu.

B. Daftar Pustaka
Ahmadi, R. 2014. Pengantar Pendidikan (Asas dan Filsafat Pendidikan). Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Anshory, I., & Utami, I. W. P. 2018. Pengantar Pendidikan. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang Press.
Hangestiningsih, E., Zulfiati, H. M., & Johan, A. B. 2015. Diktat Pengantar Ilmu
Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Press.
Yatimah, D. 2015. Landasan Pendidikan. Jakarta: Alumgadan Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai