topik atau masalah penelitian. Pustaka yang akan dibahas yaitu disiplin kerja,
kompetensi, motivasi dan kinerja pegawai. Maka dari itu penulis dalam meneliti
akan diteliti dan juga penulis menggunakan hasil penelitian yang dianggap
relevan.
manage. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari
fungsi-fungsi manajemen..
Hal yang sama diungkapkan oleh Malayu S.P. Hasibuan (2016:9), bahwa
manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
21
22
manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Kemudian, Mary Parker Follet yang dikutip oleh Handoko
dari organisasi tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien. Efektif menurut
Peter F. Drucker adalah mengerjakan pekerjaan yang benar (doing the right
secara efektif dan efisien. Agar manajemen yang dilakukan mengarah kepada
kegiatan bisnis secara efektif dan efisien, maka manajemen perlu dijelaskan
agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang lebih besar dari presentase
dengan harga yang wajar dan selalu tersedia di pasar, sedang pemerintah selalu
mendapat pajak.
manajemen adalah :
1. Planning
2. Organizing
alam, sumber daya fisik, dan sumber daya modal dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan.
3. Commanding
dilakukan agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai pada
4. Coordinating
24
yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.
5. Controlling
(kekayaan) utama instansi, sehingga harus dipelihara dengan baik. Faktor yang
menjadi perhatian dalam sumber daya manusia adalah manusia itu sendiri.
kebijakan dan praktik menentukan aspek “manusia” atau sumber daya manusia
1. Sumber daya manusia adalah harta/aset paling berharga dan penting yang
sumber daya manusia merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dengan cara
pengendalian yang baik, juga disertai dengan berbagai cara dalam menjaga,
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dengan arti lain, manajemen juga
kerja dalam suatu organisasi untuk memberikan kontribusi lebih pada orgnanisasi
dengan cara yang bertanggung jawab secara stretegis, etis dan sosial. Menurut
ingin dicapai seperti yang dijabarkan ke dalam 6 tujuan yang lebih operasional,
yaitu:
3. Mengatasi krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pegawai agar tidak
organisasi.
asas the right man on the right place and on the right job.
pemberhentian.
seefektif mungkin, agar dapat memperoleh suatu kesatuan sumber daya manusia
a. Perencanaan (Planning)
progwamkepegawaian.Programkepegawaianmeliputi
b. Pengorganisasian (Organization)
c. Pengarahaan (Directing)
bekerja sama dan bekerja secara efektif serta efisien dalam membantu
d. Pengendalian (Controlling)
a. Pengadaan (Procurement)
terwujudnya tujuan.
30
b. Pengembangan (Development)
c. Kompensasi (Compensation)
adalah layak dan adil. Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya,
d. Pengintegrasian (Integration)
e. Pemeliharaan (Maintenance)
kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau
konsistensi.
31
f. Kedisiplinan (Dicipline)
g. Pemberhentian (Reparation)
sebab-sebab lainnya.
kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Menurut
sebagai berikut:
standardari perilaku yang dapat diterima organisasi (De Cenzo dan Robbins dalam
perilakuseseorang yang sesuai dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau
disiplinadalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan
merupakan praktek secara nyata dari para pegawai terhadap perangkat peraturan
yang terdapat dalam suatu organisasi. Disiplin tidak hanya dalam bentuk ketaatan
saja melainkan juga tanggung jawab yang diberikan oleh instansi, berdasarkan
pada hal tersebut diharapkan efektifitas pegawai akan meningkat dan bersikap
seperti:
dengan motif perusahaan, yang bersangkutan, baik hari ini maupun hari esok.
berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, serta melaksanakan
perintah manajer.
3) Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa
pada perusahaan.
pendek.
kerja tersebut dalam dua macam, yang mana diutarakan oleh Keith Davis 1985
Mangkunegara(2013:129)sebagai berikut:
a. Disiplin Preventif
perusahaan.
dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian system yang ada dalam
b. Disiplin Korektif
mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang
tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan
Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada
karyawan akan merasa terlindungi, dan dalam hatinya berjanji tidak akan
ini tidak perlu, tetapi bagi karyawan lainnya, tegaknya disiplin masih perlu
yang satu dengan yang lain. Seorang karyawan tidak hanya puas dengan
lain:
mereka.
Konteks disiplin, makna keadilan harus dirawat dengan konsisten. Pegawai yang
bahwa pegawai yang terlibat dalam kelakuan yang tidak patut dihukum. Menurut
a. Standar Disiplin
besar atau kecil, semua tindakan disipliner perlu mengikuti prosedur minimum,
aturan komunikasi dan ukuran capaian, tiap pegawai dan penyelia perlu
3) Kedua hal diatas akan berakibat pemutusan hubungan kerja dan pegawai
pegawai yang melanggar peraturan disiplin yang telah diatur oleh pimpinan
disiplin yang telah diatur pimpinan organisasi. Menurut Veithzal Rivai (2011:450)
ada beberapa tingkat dan jenis pelanggaran kerja yang umumnya berlaku dalam
1. Pembicaraan informal
kali, misalnya :
2. Peringatan lisan
terhadap pegawai.
3. Peringatan tertulis
4. Pengrumahan sementara
5. Demosi
6. Pemecatan
masukan dari pegawai dengan maksud keikut sertaan mereka dalam penyusunan
41
untuk menghukum pegawai tidak melakukan kesalahan yang sama dimasa datang.
Disiplin kerja dapat terlihat apabila pegawai datang ke kantor teratur dan
tepat waktu, jika pegawai berpakaian rapi ditempat kerja dan pegawai
cara kerja yang ditentukan oleh instansi. Bejo Siswanto (2013:291) berpendapat
1. Frekuensi Kehadiran
2. Tingkat Kewaspadaan
standar kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan aturan dan pedoman
42
5. Etika Kerja
menghargai.
Motivasi berasal dari bahasa latin, “mavere” yang berarti dorongan atau
dan potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara produktif berhasil mencapai
mempunyai keinginan untuk bekerja lebih giat dan antusias mencapai hasil yang
kepada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan tertegrasi kepada tujuan
yang diinginkan.
Berikut adalah beberapa pengertian motivasi menurut para ahli diantaranya yaitu,
diarahkan dan berkelanjutan menuju tercapainya suatu tujuan. Hal ini diperkuat
bahwa:
berpendapat bahwa:
kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan
bahwa:
bahwa motivasi kerja merupakan suatu perangsang suatu keinginan dan daya
suatu tujuan yang dikehendaki. Motivasi kerja yang tinggi yang diberikan
oleh seorang pimpinan terhadap bawahannya untuk mencapai tujuan dan sasaran
sebagai berikut:
1. Prinsip partisipasi
2. Prinsip Komunikasi
dicapai. Bawahan akan bekerja keras dan rajin bila mereka terus menerus
hasil yang kita inginkan, sejauh kita menaruh minat terhadap hasil-hasil
46
yang mereka inginkan. Prinsip ini menyatakan bahwa kita akan hanya
perilaku. Teori motivasi merupakan hal penting karena teori motivasi dapat
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada para karyawan. Berikut ini
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
Kita tidak akan bisa memotivasi karyawan jika kebutuhan karyawan belum bisa
yang diinginkan oleh karyawan. A.H Maslow melihat adanya kebutuhan yang
terpenuhi.
lingkungan hidup.
48
berkelompok.
bahwa teori dua faktor atau Hezberg’s Two factors Motivation Theory atau sering
kesehatan badaniah.
baik.
tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi seta peluang
yang tersedia.
sangat ditentukan oleh “virus mental” yang ada pada dirinya. Virus mental adalah
kemampuan, yaitu:
50
sosial yang tinggi. Orang-orang dengan Need Affliation yang tinggi ialah
1. Menyukai persahabatan.
51
berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak
akan berperrilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk
merealisasi tujuan.
52
dilakukan.
diprogramkan.
memenuhi kebutuhan makan dan minum saja, akan tetapi orang juga
bahagia. Semakin tinggi status seserang dalam perusahaan, maka motivasi mereka
semakin tinggi dan hanya pemenuhian jasmaniah saja. Semakin ada kesempatan
untuk memperoleh kepuasan material dan non material dari hasil kerjanya.
yang dimilikinya.
dievaluasi apakah tujuan tersebut tercapai atau tidak, jika tercapai maka karyawan
motivasi mencakup tiga elemen yang berinteraksi dan saling tergantung sehingga
1. Kebutuhan
Tercipta saat tidak adanya keseimbangan fisiologis atau psikologis.
Misalnya, kebutuhan muncul saat sel dalam tubuh kehilangan makanan
atau air atau ketika tidak ada orang lain yang bertindak sebagai teman atau
sahabat.
2. Dorongan
53
3. Intensif
Semua yang akan mengurangi sebuah kebutuhan dan dorongan dengan
berikut:
Drives
Unsatisfied Tension
Reduction of
Search Satisfied tension
Gambar 2.3 Proses Motivasi
Sumber Robbins (2010:206)
upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut tidak selalu berhasil, kondisi ini dapat
untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan
tertentu. Makin jelas tujuan yang diharapkan, makin jelas pula bagaimana
tindakan motivasi itu dilakukan. Setiap orang harus benar-benar memahami apa
pekerjaan.
55
lingkungan hidup.
berkelompok.
memuaskan.
56
2.1.7 Kinerja
Kinerja merupakan hasil dari kerja karyawan yang dilakukan dengan batas
waktu tertentu. Kinerja inilah yang akan memberikan suatu hasil bagi perusahaan.
Kinerja pegawai merupakan aspek penting bagi suatu perusahaan, karena akan
menjadi penentu maju atau mundurnya suatu perusahaan. Kinerja pegawai ini
akan tercapai apabila didukung oleh atribut karyawan, upaya kerja (work effort)
mengungkapkan:
“Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya yang diperoleh selama periode
waktu tertentu. Hal tersebut didukung dengan pendapat dari Syamsir Torang
“Kinerja adalah kuantitas dan atau kualitas hasil kerja individu atau
sekelompok di dalam organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi yang berpedoman pada norma, standar operasional prosedur,
kriteria dan ukuran yang telah ditetapkan atau berlaku dalam organisasi”.
57
keberhasilan menyelesaikan tugas oleh individu yang telah diatur oleh organisasi
untuk standar yang telah ditetapkan.” Kinerja yang baik merupakan suatu langkah
untuk menuju tercapainya tujuan organisasi. Oleh karena itu perlu ditetapkan
ukuran sebagai standar kinerja yang baik. Hal ini didukung dengan pernyataan
dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
atausasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakatibersama.
adalah suatu hasil yang di capai oleh seorang pegawai sesuai dengan standar dan
1. Faktor Kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya, karyawan yang
lebih mudah mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh karena it, pegawai
perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right man
2. Faktor Motivasi
kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri karyawan yang terarah
untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap mental merupakan kondisi
mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja
secara maksimal. Sikap mental seorang pegawai harus sikap mental yang siap
secara psikofisik (sikap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan
target kerja yang akan dicapai serta mampu memanfaatkan dan menciptakan
situasi kerja. Oleh karena itu motivasi dari diri pegawai akan timbul apabila
yang tinggi. Menurut Winardi (2015) motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh
a. Faktor Internal
berprestasi.
dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan
b. Faktor Eksternal
1. Jenis dan sifat pekerjaan, dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat
yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengaruhi oleh sejauh
dari suatu objek ke objek lain yang mempunyai imbalan yang lebih
perusahaan terdiri dari dua kelompok yaitu orang yang memimpin (manajemen)
dengan sifat motivasi bahwa motivasi adalah rangsangan bagi motif perbuatan
1. Motivasi positif
dan semacamya.
2. Motivasi negatif
62
hakikatnya setiap individu adalah berbeda satu dengan yang lainnya. Suatu
dorongan mungkin efektif bagi individu, tetapi mungkin tidak efektif bagi
1. Materil
Misalnya uang kertas, kertas berharga, barang atau benda apa saja yang
dapat menjadi daya taris. Barang-barang yang bersifat materil seperti dala
menjadi intensif popular dalam bentuk misalnya gaji, upah, premi, bonus,
jasa produksi, tunjungan, dan sederetan nama lain yang wujudya adalah
uang.
2. Non-Materil
Seringali motivasi non-materil mempunyai daya tarik lebih besar dari pada
sehingga tanpa berfikir keduniaan (pujian, bala jasa, pemberian uang atau
barang) orang berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain dengan
1. Kualitas kerja
2. Kuantitas kerja
3. Tanggung jawab
4. Kerja sama
5. Inisiatif
telah mengkaji masalah disiplin kerja dan komitmen organsasi terhadap kinerja
pegawai, dan beberapa penelitian lain yang masih memiliki kaitan dengan variabel
mengetahui bangunan keilmuan yang sudah dilakukan oleh orang lain, sehingga
penelitian yang akan dilakukan benar-benar baru dan belum pernah diteliti oleh
orang lain.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
pada PT.
Amanah
Finance di
Manado.
4 Johanes E. Pengaruh Terdapat Variabel Tempat
Ayer, Motivasi dan pengaruh bebas: objek
Lyndon Disiplin Kerja secara Motivasi penelitian
R.J. terhadap parsialatauterpi dan Disiplin
Pangemana Kinerja sahdari Kerja
n dan Pegawai pada variabelMotiva
Yolanda Dinas si dan Disiplin
P.I. Rori. Pertanian Kerja terhadap Variabel
Jurnal Kabupaten Kinerja terikat:
SosioEkono Supiori. Pegawaipada Kinerja
mi Unsrat Dinas Pegawai
Vol. 12 No. Pertanian
3A Kabupaten
November Supiori.
2016.
5 Margareth Pengaruh Gaya Terdapat Variabel Variabel
a Tamara. Kepemimpinan pengaruh bebas: bebas: Gaya
Jurnal dan Motivasi secara Motivasi Kepemimpi
Agora Vol. Kerja simultan atau nan
4 No. 1 Terhadap bersama-sama Variabel
2016. Kinerja dari variabel terikat:
Karyawan di Gaya Kinerja
Kantor Pusat Kepemimpinan Karyawan
PDAM Kota dan Motivasi
Samarinda. Kerja terhadap
Kinerja
Karyawan di
Kantor Pusat
PDAM Kota
Surakarta.
6 Novelisa P. Pengaruh Terdapat Variabel Variabel
Budiman, Kompetensi, pengaruh bebas: bebas:
Ivonne S. Motivasidan secara Motivasi Kompetensi
Saerang, Disiplin Kerja simultan dan dan Disiplin
dan Greis Terhadap parsial dari Kerja
M. Kinerja variabel
67
dirumuskan atau dengan kata lain dasar pemikiran yang disintesiskan dengan
himpunan dari beberapa konsep serta hubungan dari beberapa konsep tersebut.
Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri
peraturan atau ketetapan yang ada dalam perusahaan itu diabaikan atau sering
dilanggar maka pegawai mempunyai disiplin kerja yang buruk. Disiplin kerja
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Disiplin kerja
merupakan suatu sikap taat dan patuh serta tunduk pada aturan yang dilandasi
oleh kesadaran dari diri pribadi tanpa ada paksaan dari luar. Sikap semacam ini
tidak hanya dituntut dari pegawai sebagai individu, tetapi juga dari kelompok
waktu, dalam hal ini yaitu jam kerja. Apabila waktu tersebut sering dilanggar,
disiplin kerja pegawai dapat lebih bertanggung jawab terhadap tugasnya sehingga
kinerjanya akan lebih baik, pegawai yang memiliki disiplin akan memiliki kinerja
yang lebih baik yang dapat membangun produktivitas pegawai tersebut disiplin
tujuan organisasi dapat dicapai secara maksimal. Disiplin kerja dapat dilihat
71
sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun
hasil yang optimal. Adapun bagi pegawai akan diperoleh suasana kerja yang
perkerjaannya.
terhadap kinerja karyawan karena dengan memiliki disiplin kerja yang tinggi
maka seorang pegawai akan melaksanakan tugas atau pekerjaannya dengan tertib
dan lancar sehingga hasil kerja (kinerja) akan meningkat serta akan berdampak
menunjukkan bahwa disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan atau
antara sikap, kebutuhan, prespsi dan keputusan yang terjadi dalam diri seseorang.
sehingga dapat memberikan dorongan agar pegawai dapat bekerja dengan giat dan
72
para karyawan sehingga mereka bersedia bekerja sama dengan rela dan tanpa
paksa.
dihargai. Mengikuti model harapan dari motivasi, jika sasaran yang diharapkan
tidak jelas, jika kriteria pengukuran sasaran samar-samar dan jika pegawai
yang memuaskan oleh organisasi bila sasaran kinerja tercapai, maka dapat
mencapai suatu tujuan. Motivasi sangat penting artinya bagi perusahaan, karena
pada diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu
diri mereka sendiri. Pemimpin perlu memerlukan alasan kepada pekerja untuk
percaya pada diri mereka sendiri dan organisasi tempat mereka bekerja. Motivasi
membentuk kinerja.
Agora Vol. 4 No. 1 2016 dengan judul penelitian Pengaruh Gaya Kepemimpinan
dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Kantor Pusat PDAM Kota
dalam penelitian yang dilakukan oleh Rigita Ria T. (2015), Sonny H dan Iwan S
Dimensi:
Kinerja Pegawai (Y)
1. Kehadiran
2. Kewaspadaan “Kinerja adalah hasil
3. Standar kerja Rigita Ria T. (2015) kerja secara kualitas dan
4. Ketaatan terhadap Sonny H dan Iwan S kuantitas yang dicapai
peraturan oleh seorang pegawai
5. Etika kerja (2017) dalam melaksanakan
Novelisa P, Ivonne S tugasnya sesuai dengan
Bejo Siswanto (2013:291) tanggung jawab yang
dan Greis M (2016) diberikan kepadanya”
Dimensi:
paradigma yang tertera pada gambar maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai
berikut:
1. Secara Parsial:
Kota Bandung.
2. Secara Simultan:
Bandung”.