Anda di halaman 1dari 2

SLIDE 1 : COVER

SLIDE 2 : TEMA

SLIDE 3 : PENDAHULUAN

Dalam Teori dan kebijakan moneter ekonomi terbuka memiliki 2 dimensi :

1. Adanya pengaruh lalu lintas devisa dari aktivitas perdagangan dan investasi internasional
yang nampak pada neraca pembayaran yang akan mempengaruhi jumlah uang beredar.
2. Adanya pengaruh nilai tukar baik factor luar negeri maupun faktor domestik terhadap harga
relatif barang dan aset finansial sehingga memengaruhi keputusan pelaku ekonomi.

Perkembangan lalu lintas devisa dan nilai tukar tersebut perlu terus di jadikan sebagai pertimbangan
bagi bank sentral dalam perumusan kebijakan moneter. Pentingnya stabilitas nilai tukar bagi
perekonomian dan telah menjadi tugas Bank Indonesia untuk menjaga stabilitasnya. Perubahan nilai
tukar yang tidak stabil akan mengganggu kestabilan kegiatan perdagangan internasional dan
berimbas pada pelarian modal internasional. Kondisi ini akhirnya akan mengganggu kinerja sector rill
domestic, baik perdagangan,produksi, daan stabilitas harga domestik.

SLIDE 4 : TRILEMA KEBIJAKAN MANAJEMEN NILAI TUKAR DAN ALIRAN MODAL ASING

Sistem nilai tukar dibagi menjadi sistem peg dan non peg. Berdasarkan studi kasus, mengkonfirmasi
bahwa trilema tetap valid sebagai pedoman bagi kerangka moneter dan ekonomi terbuka.

1. Sistem nilai tukar peg terbukti menjadi keterkaitan yang lebih erat antara suku bunga
domestik dengan suku bunga negara pembanding dari sistem nilai tukar non peg.
2. Dengan penggolongan kontrol terhadap aliran modal asing, negara peg mengalami
penurunan dalam otonomi kebijkan moneternya.
3. Negara peg pada kenyataannya tidak selalu memperhatikan nilai tukarnya benar-benar tetap
pada suatu tingkat tertentu, karena adanya devaluasi atau kisaran nilai tukar yang dijaga.

SLIDE 5 : SISTEM NILAI TUKAR DAN DEVISA

A. Nilai Tukar
Nilai tukar mata uang didefinisikan sebagai harga relatif dari suatu mata uang terhadap mata
uang lainnya. Terdapat tiga sistem nilai tukar yaitu :
1. Fixed Exchange Rate ( Sistem Nilai Tukar Tetap )
Nilai tukar atau kurs suatu mata uang terhadap mata uang ditetapkan pada nilai
tertentu. Dengan demikian nilai tukar akan menguat apabila terjadi kelebihan
penawaran valuta asing dan sebaliknya nilai tukar mata uang domestik akan melemah
apabila terjadi kelebihan permintaan valuta asing.
2. Managed Floating E

SLIDE 6 : DEVISA

SLIDE 7 : KEBIJKAN NILAI TUKAR DI INDONESIA

Penguatan pengelolaan dinamika arus modal dan nilai tukar dilakukan dengan beberapa prinsip
dasar yaitu :

1. Koordinasi penerapan baruan instrumen kebijakan menjadi bagian strategi yang penting
dalam menerapkan possible trinity yang optoimal.
2. Di sisi aliran modal dengan tetap menganut rezim devisa bebas.
3. Di sisi nilai tukar menghadapi arus modal, nilai tukar dikelola untuk tetap fleksibel dan
memberi ruang gerak untuk terapresiasi, namun tetap dijaga agar jangan sampai terlalu
melenceng jauh dari nilai tukar fundamentalnya (overvalued).

SLIDE 8 : KEBIJAKAN NILAI TUKAR

Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999, Bank Indonesia diberi kewenangan untuk melakukan
kebijakan nilai tukar sesuai dengan sistem nilai tukar yang ditetapkan pemerintah tersebut. Secara
umum kebijakan nilai tukar yang ditempuh Bank Indonesia dapat berupa :

1. Devaluasi atau revaluasi mata uang rupiah terhadap mata uang asing dalam sistem nilai
tukar tetap.
2. Penetapan nilai tukar harian dan lebar kisaran intervensi dalam sistem nilai tukar
mengembang terkendali.

SLIDE 9 : KEBIJAKAN DEVISA

Anda mungkin juga menyukai