Dosen Pengajar :
DISUSUN OLEH :
HARIYODANTO MUIN
17810063
FAKULTAS HUKUM
BANJARBARU
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama ﷲyang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan puji
dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kita, dan juga solawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad ﷺ
sehingga saya dapat menyelesaikan Artikel Jurnal tentang “Peran Pihak Ketiga Dalam
Intervensi Sengketa Tata Usaha Negara Di Persidangan Peradilan Tata Usaha Negara” di
Indonesia.
Penulisan Artikel Jurnal ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Hukum Acara
Peradilan Tata Usaha Negara” yang berjudul “Peran Pihak Ketiga Dalam Intervensi Sengketa
Tata Usaha Negara Di Persidangan Peradilan Tata Usaha Negara” yang saya sajikan
berdasarkan dari berbagai sumber. Artikel Jurnal ini saya susun agar pembaca lebih
memahami tentang Penyelesaian Sengketa Peradilan Tata Usaha Negara demi kebaikkan
suatu negara dan diharapkan Artikel Jurnal ini dapat memberikan informasi dan menambah
wawasan pengetahuan kepada kita semua.
Dalam penyelesaian Jurnal ini, saya mendapat bantuan serta bimbingan dari Rakhmat
Nopliardy, SH, MH selaku dosen mata kuliah Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara,
orang tua, dan sahabat terdekat saya atas dukungan serta doa nya oleh karena itu sudah
sepantasnya saya haturkan terimakasih.
Saya menyadari bahwa Artikel Jurnal ini masih jauh dari kata sempurna, sehubungan dengan
hal ini, kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun tentu kami harapkan
demi perbaikan makalah ini dimasa mendatang. Harapan saya semoga makalah ini
bermanfaat dan memenuhi harapan pembaca.
Akhir kata, saya sampaikan terimakasih. Semoga ﷲsenantiasa Meridhoi segala usaha
kita.
Hariyodanto Muin
NPM: 17810063
ABSTRACT
ABSTRAK
Peradilan Tata Usaha Negara (Selanjutnya disebut PTUN) menjadi salah satu
peradilan yang ada di Indonesia. Warga negara atau masyarakat dapat mengajukan gugatan
kepada PTUN apabila ada keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan pejabat Tata
Usaha yang merugikan kepentingan warga negaranya. Subjek atau pihak-pihak yang
berperkara di Pengadilan Tata Usaha Negara ada dua yakni Pihak Penggugat dan dan
Tergugat. Dalam proses penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara juga dikenal istilah pihak
lainnya yaitu pihak ketiga yang dimungkinkan untuk ikut serta dalam pemeriksaan sengketa
yang sedang berjalan antara penggugat dan tergugat dengan cara mengajukan gugatan
intervensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa secara teoritis terhadap kedudukan
pihak tergugat II intervensi dalam sengketa Peradilan Tata Usaha Negara. Jenis penelitian
hukum yang dilakukan adalah menggunakan penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian
yang difokuskan untuk mengkaji norma didalam hukum positif terkait dengan sengketa Tata
Usaha Negara. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaturan masuknya pihak tergugat II
Intervensi dalam sengketa Peradilan Tata Usaha Negara diatur dalam pasal 83 Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1986 Peradilan Tata Usaha Negara dan kedudukan Tergugat II
Intervensi dalam sengketa Peradilan Tata Usaha Negara apabila dikaitkan dengan asas Erga
Omnes adalah tidak tepat apabila seseorang yang bukan berkedudukan sebagai
“bestuursorganen” atau organ pemerintah didudukkan sebagai Tergugat II Intervensi dalam
sengketa yang sedang berjalan.
Namun, jika peraturan dasarnya menentukan Yang tidak termasuk ke dalam kategori
adanya upaya administatif berupa pengajuan Keputusan Tata Usaha Negara dalam UU
surat keberatan dan/atau mewajibkan 5/1986 berserta perubahannya adalah:
pengajuan surat banding administratif, maka a. Keputusan Tata Usaha Negara yang
gugatan terhadap Keputusan Tata Usaha merupakan perbuatan hukum perdata;
Negara yang telah diputus dalam tingkat
banding administratif diajukan langsung b. Keputusan Tata Usaha Negara yang
kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha merupakan pengaturan yang bersifat umum;
Negara dalam tingkat pertama yang
c. Keputusan Tata Usaha Negara yang
berwenang.
masih memerlukan persetujuan;
d. Keputusan Tata Usaha Negara yang
dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab oleh penggugat sekalipun ia telah diberi
Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau tahu dan diperingatkan;
peraturan perundang-undangan lain yang
bersifat hukum pidana; c. gugatan tersebut tidak didasarkan pada
alasan-alasan yang layak;
e. Keputusan Tata Usaha Negara yang
dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan d. apa yang dituntut dalam gugatan
badan peradilan berdasarkan ketentuan sebenarnya sudah terpenuhi oleh Keputusan
peraturan perundang-undangan yang Tata Usaha Negara yang digugat;
berlaku; e. gugatan diajukan sebelum waktunya
f. Keputusan Tata Usaha Negara atau telah lewat waktunya.
mengenai tata usaha Tentara Nasional
Indonesia
Terhadap penetapan ini dapat diajukan
g. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Perlawanan kepada Pengadilan dalam
baik di pusat maupun di daerah mengenai tenggang waktu empat belas hari setelah
hasil pemilihan umum. diucapkan. Dalam hal perlawanan tersebut
dibenarkan oleh Pengadilan, maka
penetapan gugur demi hukum dan pokok
Perlu diketahui bahwa gugatan dapat gugatan akan diperiksa, diputus dan
diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 diselesaikan menurut acara biasa. Terhadap
hari terhitung sejak saat diterimanya atau putusan mengenai perlawanan itu tidak
diumumkannya Keputusan Badan atau dapat digunakan upaya hukum.
Pejabat Tata Usaha Negara.
Pemeriksaan Persiapan
Dasar hukum: