Anda di halaman 1dari 16

EVALUASI PEMBELAJARAN

KARAKTERISTIK ,MODEL DAN

PENDEKATAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu :

Dr.Suripah, M.pd

Disusun oleh :

Mala Febrianti (196910552)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah tentang “karakteristik ,model dan pendekatan evaluasi pembelajaran ”
dapat tersusun sampai selesai. dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah EVALUASI
PEMBELAJARAN . Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya , saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

   Pekanbaru, 07 Mei 2021

                                                                                               Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................
1.3 Tujuan..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................
2.1 Karakteristik evaluasi pembelajaran ...................................................................
2.2 Jenis –jenis model evaluasi pembelajaran ...........................................................
2.3 Pendekatan dalam evaluasi..................................................................................
2.4 Pilih satu indikator/ Tujuan pembelajaran pada materi .......................................
2.5 Instrumen penilaian .............................................................................................
2.6 Tentukan menggunakan Pendekatan PAN atau PAK .........................................
2.7 Rubric penilaian ..................................................................................................
2.8 Tentukan penilaian ..............................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karakteristik evaluasi pembelajaran Secara sederhana Zainal Arifin (2011 : 69)


mengemukakan karakteristik instrumen evaluasi yang baik adalah “valid, reliabel, relevan,
representatif, praktis, deskriminatif, spesifik dan proporsional”.

Perkembangan model evaluasi termasuk suatu fenomena yang menarik.


Setelah Tyler mengemukakan model black box tahun 1949, belum terlihat ada
model lain yang muncul ke permukaan. Lebih kurang 10 tahun lamanya, orangorang yang
melakukan kegiatan evaluasi hanya menggunakan model evaluasi
tersebut. Hal ini mungkin disebabkan evaluasi belum menjadi studi tersendiri.

Secara garis besar model evaluasi pembelajaran terbagi menjadi dua yaitu kuantitatif dan
kualitatif . Pendekatan merupakan suatu cara atau sudut pandang sesorang dalam
mempelajari sesuatu. Zaenal Arifin (2009), membagi pendekatan evaluasi menjadi dua, yaitu
pendekatan tradisioanal dan pendekatan sistem. .

1.2 Rumusan Masalah

1. Memahami Karakteristik evaluasi pembelajaran


2. Menjabarkan Jenis –jenis model evaluasi pembelajaran
3. Menjeaskan Pendekatan dalam evaluasi
4. Membuat satu indikator/ Tujuan pembelajaran pada materi
5. Membuat Instrumen penilaian
6. Menentukan cara Tentukan menggunakan Pendekatan PAN atau PAK
7. Membuat Rubric penilaian
8. Cara Tentukan penilaian
1.3 Tujuan

1. Dapat memahami Karakteristik evaluasi pembelajaran


2 Dapat menjabarkan Jenis –jenis model evaluasi pembelajaran
3 Dapat menjeaskan Pendekatan dalam evaluasi
4 Dapat Membuat satu indikator/ Tujuan pembelajaran pada materi
5 Dapat Membuat Instrumen penilaian
6 Dapat Menentukan cara Tentukan menggunakan Pendekatan PAN atau PAK
7 Dapat Membuat Rubric penilaian
8 Dapat Tentukan penilaian
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik evaluasi pembelajaran.

Evaluasi sangat berguna untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
Pentingnya evaluasi dalam pembelajaran, dapat dilihat dari tujuan dan fungsi evaluasi
maupun sistem pembelajaran itu sendiri. Evaluasi tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran,
sehingga guru mau tidak mau harus melakukan evaluasi pembelajaran.

Suharsimi Arikunto (2008:57-62),menyatakan bahwa suatu tes dapat dikatakan baik


apabilamemenuhi lima persyaratan , yaitu: validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas
dan ekonomis.

1.Validitas

Alat ukur di katakan valid apabila alat ukur itu dapat dengan tepat mengukur apa
yang hendak di ukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dnegan “ketepatan” dengan alat
ukur.

Tes sebagai salah satu alat ukur hasil belajar dapat di katakan valid apabila tes itu
dapat tepat mewngukur hasil belajar yang hendak di ukur. Dengan tes yang valid akan
menghasilkan data hasil belajar yang valid pula.

Contoh:

Untuk mengukur tingkat partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, bukan di ukur
melalui skor nilai yang di peroleh pada waktu ulangan, tetapi di lihat melalui:

-Kehadiran

-Terpusatnya perhatian

-Ketepaan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan guru dalam arti relevan


pada permasalahannya.

Nilai yang di peroleh pada waktu ulangan, bukan menggambarkan partisipasi, tetapi
menggambarkan prestasi belajar. Ada beberapa macam validitas, yaitu validitas logis (logical
validity), validitas isi (contentvalidity), validitas konstruk (conctruct validity), validitas
ramalan (predicetive validity).
Untuk tes hasil belajar, aspek validitas yang paling penting adalah validitas isi. Yang
di maksud dengan validitas isi adalah ukuran yang menunjukan sejauh manaskor dalam tes
berhubungan dengan penguasaan peserta tes dalam bidang studi yang di uji melalui perangkat
tes tersebut.

Untuk mengetahui tingkat validitas isi tes, di perlukan adanaya penilaian ahli yang
menguasai bidang studi tersebut. Jadi bersifat analisis kualitatif. Orang yang tidak menguasai
isi bidang studi yang di tes tentu saja tidak dapat melakukan penilaian tentang tes isi tes.

2.Reliabilitas

Kata realibilitas dalam bahasa indonesia di ambil dari kata reliabilitydalam bahasa
inggris , berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat di percaya.

Seorang di katakan dapat di percaya jika orang tersebut selalu bicara ajek (konsisten),
tidak berubah-ubah pembicaraannya dari waktu ke waktu.

Demikian halnya juga dengan tes. tes tersebut di katakan dapat di percaya (reliable),
anatara lain, dicirikan:

1)Jika memberikan hasil yang tetap atau ajek (konsisten) apabila di teskan berkali-kali.

2)Jika kepada siswa di berikan tes yang sama yang pada waktu yang berlainan , maka setiap
siswa akan tetap beradadalam urutan (rangking) yang sama atau ajek dalam kelompoknya.

Ajek atau tetap tidak selalu harus sama, tetapi mengikuti perubahan secara ajek. Jika
keadaan A mula-mula berada lebih rendah di bandingkan dengan B, maka jika di adakan
pengukuran ulang, si A tetap berada lebih rendah dari B. Itulah yang di katakan ajek atau
tetap, yaitu tetap dalam kedudukan siswa di antara anggota kelompok yang lain. Jika di
hubungkan dengan validitas maka validitas berhubungan dengan ketepatan sedangkan
reliabilitas berhubungan dengan ketetapan atau keajekan.

3.Objektivitas

Objektif berarti tidak adanya unsur pribadi yang memengaruhinya. Lawan dari
objektif adaalah subjektif, artinya terdapat uunsur pribadi yang masuk memengaruhi. Sebuah
tes di katakan memiliki objektivitasapabila dalam melaksanakan tes tidak ada faktor subjektif
yang memengaruhi terutama dalam sistem skoringnya.

Ada dua faktor yang memengaruhi subjektivitas dari suatu tes, yaitu bentuk tes dan
penilai.
1)Bentuk tes uraian akan memberi banyak kemungkinan kepada penilai untuk
memberikan penilaian menurut caranya sendiri. Dengan demikian maka hasil dari seorang
siswa yang mengerjakan soal dari sebuah tes ,akan memperoleh skor yang berbeda apabila di
nilai oleh dua orang. Itulah sebabnya pada waktu sekarang ini ada kecenderungan
penggunaan tes objektif di brerbagai bidang. Untuk menghindari masuknya unsur
subjektivitas dari penilai, maka sistem skoringnya dapat di lakukan dengan sebaik-baiknya,
antara lain dengan membuat pedoman skoring terlebih dahulu.

2)Subjektivitas dari penilai akan dapat masuk secara lebih leluasa terutama bentuk tes
uraian. Faktor-faktor yang memengaruhi subjektivitas penilai antara lain : kesan penilai
terhadap siswa (hallo effect), bentuk tulisan, gaya bahasa yang di gunakan peserta tes, waktu
mengadakan penilaiann, kelelahan dan sebagainya.

Untuk menghindari atau mengurangi masuknya unsur subjektivitas dalam penilaian


maka penilaian harus di laksanakan:

(a)Secara kontinu (terus menerus) sehingga akan di peroleh gambaran yang lebih jelas
tentang keadaan siswa. Tes yang di adakan secara on the spot dan hanya satu kali (on shoot)
atau dua kali, tidak akan memberikan hasil yang objektif tentang keadaan siswa. Kalau
misalnya ada seorang anak yang sebetulnya pandai, tetapi pada waktu guru ,mengadakan tes
dia sedang dalam kondisi yang jelek. Hal ini tidak menggambarkan kemampuan anak yang
sebenarnya.

(b)Secara komprehensif (menyeluruh) yaitu mencakup keseluruhan materi, mencakup


berbagai aspek berpikir (ingatan,pemahaman,analisis,aplikasi dan sebagainya), dan melalui
berbagai cara yaitu tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan,pengamatan dan sebagainya.

4. Praktikabilitas

Sebuah tes di katakan memilki praktikabilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis,
mudah pengadministrasiannya.

Tes yang praktis adalah tes meliputi:

a.Mudah di laksanakan, artinya tidak menuntut peralatan yang banyak dan memberi
kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian yang di anggap mudah
oleh siswa.

b.Mudah pemeriksaannya, artinya bahwa tes itu di lengkapi dengan kunci jawaban maupun
pedoman skoringnya. Untuk soal bentuk objektif, pemeriksaan akan lebih mudah di lakukan
jika dimkerjakan oleh siswa dalam lembar jawaban.

c.Di lengkapi dengan petunjuk-petunjuk sehingga dapat di berikan oleh orang lain.

5. Ekonomis

Yang di maksud ekonomis di sini adalah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak
membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama.
2.2 Jenis –jenis model evaluasi pembelajaran.

Perkembangan model evaluasi termasuk suatu fenomena yang menarik.


Setelah Tyler mengemukakan model black box tahun 1949, belum terlihat ada
model lain yang muncul ke permukaan. Lebih kurang 10 tahun lamanya, orangorang yang
melakukan kegiatan evaluasi hanya menggunakan model evaluasi
tersebut. Hal ini mungkin disebabkan evaluasi belum menjadi studi tersendiri.

Secara garis besar model evaluasi pembelajaran terbagi menjadi dua yaitu kuantitatif
dan kualitatif .

Kuantitatif ( tyler ,model pendekatan system alkin, model countenance stake,model


CIPP, model ekonomi mikro )

Kualiatif ( model study kasus , model iluminatif , dan model responsif )

1. Model tyler : model evaluasi yang dibangun berdasarkan pada tingkah laku peserta
didik dan evaluasi harus dilakukan pada awal tingkah laku peserta didik sebelum
melakukan kegiatan pembelajaran dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran.
2. Model alkin : model dengan beberapa ttahapa seperti : sistem asessment,
perencanaan ,implementasi dan peningkatan .
3. Model CIIP : Model CIPP (Context, Input, Process, dan Product) merupakan model
evaluasi di mana evaluasi dilakukan secara keseluruhan sebagai suatu sistem.
Evaluasi model
CIPP merupakan konsep yang ditawarkan oleh Stufflebeam dengan pandangan bahwa
tujuan penting evaluasi adalah bukan membuktikan tetapi untuk memperbaiki
(Stufflebeam, H McKee and B McKee, 2003:118).
4. Model iluminatif : menekankan pada evaluasi secara open-ended ( terbuka )
5. Model responsif : menekankan pada evaluasi secara kualitatif naturaalistik
6. Model study kasus : model yang di dasarkan pada suatu kejadian.

2.3 Pendekatan dalam evaluasi.

Konsep Model Pendekatan Evaluasi


Pendekatan merupakan suatu cara atau sudut pandang sesorang dalam mempelajari
sesuatu. Zaenal Arifin (2009), membagi pendekatan evaluasi menjadi dua, yaitu pendekatan
tradisional dan pendekatan sistem.
E Dilihat dari penafsiran hasil evaluasi, pendekatan evaluasi dibagi menjadi dua, yaitu
criterion-referenced evaluation dan norm-referenced evaluation.

1. Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional merupakan pendekatan yang lebih mengedepankan komponen
evaluasi produk daripada komponen proses, dalam pendekatan ini, peserta didik lebih
dituntut untuk menguasai suatu jenis keahlian dan terkesan mengenyampingkan aspek
keterampilan dan sikap.

2. Pendekatan Sistem
Zaenal Arifin (2009), menyatakan bahwa; “Sistem adalah totalitas dari berbagai
komponen yang saling berhubungan dan ketergantungan”.
Pendekatan sistem berarti evaluasi di sini lebih mengedepankan kepada proses,
sehingga komponen yang termasuk dari proses harus di evaluasi, baik itu dari konteks,
input, proses, serta produk.

3. Pendekatan Menafsirkan Hasil Evaluasi


Dalam literatur modern tentang penilaian, terdapat dua pendekatan yang dapat
digunakan untuk menafsirkan hasil evaluasi, yaitu penilaian acuan patokan
(criterionreferenced evaluation) dan penilaian acuan norma (norm-referenced evaluation).
a. Penilaian Acuan Patokan
Pendekatan ini digunakan jika ingin mengetahui keberhasilan peserta didik dalam
mencapai standar acuan patokan yang telah mutlak ditetapkan.
b. Penilaian Acuan Norma
Pendekatan ini membandingkan skor setiap peserta didik dengan skor peserta didik
lainnya.
Zaenal Arifin (2009), menyatakan “makna nilai dalam bentuk angka maupun
kualifikasi memiliki sifat relatif”.

2.4 Pilih satu indikator/ Tujuan pembelajaran pada materi


Kelas/Semester : IV / 1
Tema : 1. Indahnya Kebersamaan
Sub tema : 1.Keberagaman Budaya Bangsaku.
3.2 Memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat
sebagai identitas bangsa Indonesia.

Indikator:

3.2.1 Mengidentifikasi Keragaman budaya, etnis dan agama dari teman-teman dikelassebagai
identitas bangsa Indonesia.

Tujuan Pembelajaran:

1. Setelah membaca teks tentang keragaman budaya, siswa mampu mengidentifikasi


gagasan pokok dan gagasan pendukung disetiap paragraf dari teks tersebut dengan
mandiri.
2. Setelah membaca teks tentang keragaman budaya, siswa mampu menyajikan
gagasan pokok dan gagasan pendukung disetiap paragraf dari teks tersebut dalam
bentuk peta pikiran dengan tepat.
3. Setelah wawancara sederhana, siswa mampu menyebutkan keragaman budaya,
etnis dan agama dari teman-teman dikelas sebagai identitas bangsa Indonesia
dengan lengkap.
4. Setelah diskusi, siswa mampu mengomunikasikan keragaman budaya, etnis dan
agama teman dikelas sebagai identitas bangsa Indonesia secara lisan dan tulisan
secara sistematis.

2.5 Instrumen penilaian .

A. PENILAIAN

1. Penilaian Sikap

a. Jenis/teknik penilaian: Pengamatan/Observasi

2. Penilaian Pengetahuan

a. Jenis/teknik penilaian: Tes Tertulis

3. Keterampilan:Unjuk kerja kemudian dinilai menggunakan instrumen rubrik


penilaian.

a. Jenis/teknik penilaian: Pengamatan/Observasi

2.6 Tentukan menggunakan Pendekatan PAN atau PAK.

Penilaian Acuan Norma (PAN)


yaitu Pendekatan ini membandingkan skor setiap peserta didik dengan skor peserta didik
lainnya.

2.7 Rubric penilaian.


PENILAIAN.
1. Penilain Sikap
a. Jenis /teknik penilaian :Pengamatan/observasi
b. Bentuk instrumen
Lebar pengamatan siswa
No Aspek Skor(1-4)
1 Tanggung jawab
Berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan
.
Menggunakan waktu secara efisien untuk
mengerjakan seluruh tugas.
Meleporkan setiap peristiwa yang
memerulkan penanganan guru.
2 Disiplin
Hadir tepat waktu
Mengikuti seluruh proses pembelajaran.
Selesai tepat waktu
3 Kerja sama
Tidak mengganggu siswa lain
Membentu mempersiapkan dan merapikan
peralatan pembelajaran.
Total skor

2. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/teknik penilaian : tes tertulis
b. Bentuk instumen :
Soal tes tertulis
No Aspek dan soal Jawaban
1
2
3
4
5

3. Keterampilan : unjuk kerja kemudian dinilai menggunakan instrumen rubrik


penilaian.
a. Jenis /teknik penilaian : Pengamatan/observasi
b. Bentuk instrumen
No Aspek keterampilan S
k
or
1 2 3 4
1
Dapat menyajikan jenis hewan yang
hidup meneyediri
2 Dapat menyajikan bentuk hewan yang
hidup berkelompk
3 Dapat menyajikan macam macam cara
adaptasi Hewan

2.8 Tentukan penilaian

1. Penilain Sikap
a. Jenis /teknik penilaian :Pengamatan/observasi
b. Bentuk instrumen
Lebar pengamatan siswa
No Aspek Skor(1-4)
1 2 3 4
1 Tanggung jawab 
Berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan
.
Menggunakan waktu secara efisien untuk
mengerjakan seluruh tugas.
Meleporkan setiap peristiwa yang
memerulkan penanganan guru.
2 Disiplin 
Hadir tepat waktu
Mengikuti seluruh proses pembelajaran.
Selesai tepat waktu
3 Kerja sama 
Tidak mengganggu siswa lain
Membentu mempersiapkan dan merapikan
peralatan pembelajaran.
Total skor 11

c. Pedoman penskoran.
1). Penskoran.
Skor 4, tiga indikator yang nampak
Skor 3, dua indikator yang nampak
Skor 2 , satu indikator yang nampak
Skor 1, Tak satupun indikator yang nampak
2). Pengolahan skor
Nilai = skor total X 100
3x4
= 11 X 100 / 12
= 91,70
2. Penilaian Pengetahuan
c. Jenis/teknik penilaian : tes tertulis
d. Bentuk instumen :
Soal tes tertulis
No Aspek dan soal Jawaban
1 Hewan yang memiliki sengat untuk menyengat Lebah
musuh saat diserang adalah ?
2 Sistem adaptasi dari semut adalah ? Memiliki antena untuk
berkomunikasi saat
bekerja sama mencari
makanan.
3 Bebek merupakan salah satu hewan yang Berkelompok
memiliki cara hidup ?
4 Hewan yang memiliki cara hidup solitaire Ayam dan harimau
( menyendiri adalah )
5 Sistem adaptasi atau petahanan diri dari Memiliki gigi tajam dan
harimau adalah ? cakar untuk berburu
dan mencabik mangsa
3. Keterampilan : unjuk kerja kemudian dinilai menggunakan instrumen rubrik
penilaian.
c. Jenis /teknik penilaian : Pengamatan/observasi
d. Bentuk instrumen
No Aspek keterampilan S
k
or
1 2 3 4
1 
Dapat menyajikan jenis hewan yang
hidup meneyediri
2 Dapat menyajikan bentuk hewan yang 
hidup berkelompk
3 Dapat menyajikan macam macam cara 
adaptasi Hewan

Skor 4, tiga indikator yang nampak


Skor 3, dua indikator yang nampak
Skor 2 , satu indikator yang nampak
Skor 1, Tak satupun indikator yang nampak
2). Pengolahan skor
Nilai = skor total X 100
3x4
= 12 X 100 / 12
= 100.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikunto. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Bumi Aksara

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai