Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam Di Indonesia”

Di Susun Oleh:

NAMA: IDRUS FITRIYADI THALIB

KELAS: XII IPS 2

SMAN 1 TELAGA

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka

kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Strategi Dakwah dan
Perkembangan Islam di Indonesia”

Penulisan makalah ini adalah salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di SMAN 1 TELAGA

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkandemi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
takterhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
pembuatanmakalah ini, khususnya kepada semua pihak yang terlibat langsung dalam
pembuatan makalah ini.

Gorontalo, 23 Februari 2022


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.............................................................................. 1

B. RUMUSAN MASALAH......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA................................................ 2

B. STRATEGI DAKWAH ISLAM DI INDONESIA................................. 2-3

C. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA………………….......….... 3-4

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN......................................................................................... 4-5

B. SARAN-SARAN....................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 5
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagiorang-orang yang


berakal…” (QS. Yusuf ayat 111). Sangat penting mempelajari sejarah dakwah Islam di
Indonesia. Sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an ayat 111 bahwa mempelajari
sejarah terdapat ibrah (pelajaran). Dengan memepelajari sejarah di masa lampau, kita
dapatmengambil pelajaran untuk di masa yang akan datang dibuat perencanaanatau
konsep yang lebih baik khususnya untuk dakwah di tanah air kita,Indonesia. Sesuai
dengan hadist Rasulullah “Hari ini harus lebih baik darihari kemarin dan hari esok
harus lebih baik dari hari ini “. Bahasa merupakan nilai tertinggi dari suatu peradaban.
Suatu bangsa dipengaruhi nilai tertentu jika bahasanya dipengaruhi oleh nilai tersebut.
Bahasa Indonesia banyakdipengaruhi oleh bahasa Arab (bahasa Al-Qur’an) contohnya
kata ibarat yang kata dasarnya dari ibrah ini yang bermakna pelajaran dan masih
banyak lagi Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab. Ini membuktikan bahwa
budaya Indonesia sudah dipengaruhi oleh budaya lain.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana masuknya Islam di Indonesia?

2. Bagaimana perkembangan dakwah Islam di Indonesia?

3. Bagaimana periode dakwah masa penjajahan?

4. Bagaimana periode pra kemerdekaan?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Awal Masuknya Islam ke Indonesia

Suatu kenyataan bahwa islam datang ke indonesia dilakukan secara damai. Berbeda
dengan penyebatran islam di timur tengah yang dalam beberapa kasus. Disertai dengan
pendudukan wilayah oleh militer muslim. Islam dalam batas tertentu  disebarkan oleh
pedagang, kemudin dilanjutkan oleh para guru agama (da’i) dan pengembara sufi. Oleh
kaena itu, wajar kalau terjadi perbedaan pendapat tentang kpan, dari mana, dan dimana
pertama kali islam datang ke Nusantara. Namun, secara garis besar perbedaan pendapat
itu dapat dibagi menjadi sebagai berikut :

1. Islam datang keindonesia pada abad ke- 13 M dari Gujarat (bukan dari arab
langsung)dengan bukti ditemukannya makam sultan yang beragama islam pertama
malik as-Sholeh, raja pertama kerajaan smudraoleh, raja pertama kerajaan Smudra
pasai yang dikatakan berasal dari Gujarat.

2. Islam datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah ( abad ke-7 sampai 8) langsung
dari arab dengan bukti jalur pelayaran yang ramai dan bersifat itetrnasional sudah
dimulai jauh sebelum abad ke-13 (yaitu sudah ada sejak abad ke-7 M) melalui selat
Malaka yang menghubungkan Dnasti Tang di Cina ( Asia Timur), Sriwijaya di Asia
Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat.

3. Sarjana Muslim kontemporer seperti Taufiq Abdullah mengkompromikan kedua


pendapat tersebut. Menurut pendapatnya memang benar Islam sudah datang ke
Indonesia sejak abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 atau ke-8 Masehi, tetapi baru
dianut oleh para pedagang Timur Tengah dipelabuhan-pelabuhan. Barulah islam masuk
secara besar-besaran dan mempunyai kekuatan politik pada abad ke-13 dengan
berdirinya kerajaan Samudra Pasai.

B. Strategi Dakwah Islam di Indonesia

Bersamaan dengan para pedagang datang pula para da’i-da’i dan musafir-musafir sufi.
Melalui jalur pelayaran itu pula mereka dapat berhubungan dengan pedagang dari
negeri-negeri di ketiga bagian benua asia itu. Hal itu memungkinkanterjadinya
hubungan timbale balik, sehingga terbentuklah perkampungan masyarakat muslim.
Pertumbuhan perkampungan ini makin meluas sehingga perkampungan itu tidak hanya
bersifat ekonomis, tetapi membentuk struktur pemerintahan engan mengangkat Meurah
Silu, kepala suku Gampung Samudra menjadi Sultan Malik as-sholeh.

Dari keterangan diatas dapat dijelaskan bahwa tersebarnya Islam keindonesia adalah
melalui salura-saluran sebagai berikut:

1. Perdagangan dan Perkawinan

Dengan menunggu angin muson (6 bulan), pedagang mengadakan perkawinan dengan


penduduk asli. Dari perkawinan itulah terjadi interaksi sosial yang menghantarkan
Islam berkembang (masyarakat Islam).

2. Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat ‘bawah’ dari rakyat lapisan bawah,
kemudian berpengaruh ke kaum birokrat.

3. Gerakan Dakwah, melalui dua jalur yaitu:

a.) Ulama keliling menyebarkan agama Islam (dengan pendekatan Akulturasi dan
Sinkretisasi/lambang- lambang budaya).

b). Pendidikan pesantren (ngangsu ilmu/perigi/sumur), melalui lembaga/sisitem


pendidikan Pondok Pesantren, Kyai sebagai pemimpin, dan santri sebagai murid.

4. Pendidikan, setelah kedudukan para pedagang menetap, mereka menguasai kekuatan


ekonomi dibandar-bandar seperti Gresik. Selain menjadi pusat-pusat pendidikan, yang
disebut pesantren, di Jawa juga merupakan markas penggemblengan kader-kader
politik. Misalnya, Raden Fatah, Raja Islam pertama Demak, adalah santri pesantren
Ampel Denta; Sunan Gunung Jati, Sultan Cirebon pertama adalah didikan pesantren
Gunung Jati dengan syaikh Dzatu Kahfi; Maulana Hasanuddin yang diasuh ayahnya
Sunan Gunung Jati yang kelak menjadi Sultan Banten pertama.

5. Tasawuf dan Tarekat, sudah diterangkan pula bahwa bersamaan dengan pedagang,
datang pula para ulama, da’I, dan sufi pengembara. Kemudian mereka diangkat menjadi
penasihat dan atau pejabat agama di kerajaan. Seperti  di Aceh ada Syaikh Hamzah
Fansuri, Syamsuddin Sumatrani, Nurudin ar-Raniri, Abd. Rauf Singkel.Demikian pula
kerajaan-kerajaan di Jawa mempunyai penasuhat yang mempunyaigelar wali, yang
terkenal adalah Wali Songo.

6. Kesenian, saluran yang banyak sekali dipakai untuk penyebaran Islam terutama
diJawa adalah seni. Wali Songo, terutama Sunan Kali Jaga, juga mempergunakan banyak
cabang seni untuk Islamisasi, seni arsitektur, gamelan, wayang, nyanyian,dan seni
busana.
Penyebaran Islam secara kasar dapat dibgi dalam tiga tahap:

Pertama, dimulaidengan kedatangan Islam, yang diikuti oleh kemorosotan kemudian


keruntuhanMajapahit pada abad ke-14 sampai ke-15. Kedua, sejak datang dan
mapannyakekuaaan colonial Belanda di Indonesia sampai abad ke-19. Ketiga, bermula
padaawal abad ke-20 dengan terjadinya “liberalisasi” kebijaksanaan pemerintah
Colonial Belanda di Indonesia.

C. Perkembangan Islam di Indonesia

1. Sumatra 

Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah Sumatra bagian
Utara seperti Pasai dan Perlak. Para pedagang dari India yakni bangsa Arab, Persi, dan
Gujarat yang juga mubalig Islam banyak yang menetap dibandar-bandar sepanjang
Sumut. Mereka menikah dengan wanita-wanita pribumi yang sebelumnya telah di
Islamkan, sehingga terbentuklah keluarga-keluarga Muslim. 

Para mubalig Islam pada waktu itu, tidak hanya bedakwah kepada para penduduk biasa
tetapi juga kepada raja-raja kecil hingga akhirnya berdiri kerajaan Islam pertama yaitu
Samudra Pasai 

2. Jawa

Islam mulai masuk kepulau jawa tidak dapat diketahui dengan pasti.

Namun, nisan makam Siti Fatimah Binti Maemun dapatlah dijadikan tonggak awal
kedatangan Islam di Jawa. 

Pertumbuhan masyarakat Muslim disekitar Majapahit sangat erat kaitannya dengan


perkembangan hubungan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan perdagangan
Islam yang telah memiliki kekuatan politik dan ekonomi di kerajaan Samudra Pasai dan
Malaka. Untuk masa-masa selanjutnya perkembangan Islam di tanah jawa dilakukan
oleh para ulama dan mubaligh yang kemudian terkenal dengan sebuatan Wali Sanga
atau sembilan wali yaitu :

1. Maulana Malik Ibrahim/Sunan Gersik 

2. Sunan Ampel

3. Sunan Bonang

4. Sunan Giri
5. Sunan Derajat

6. Sunan Gunung Jati 

7. Sunan Kudus 

8. Sunan Kalijaga 

9. Sunan Muria 

3. Sulawesi

Pulau Sulawesi sejak abad ke-15 M sudah didatangi oleh para pedagang muslim dari
sumatra, Malaka, dan Jawa. Sebagian Sulawesi terdapat kerjaan-kerajaan yang masih
memeluk kepercayaan animisme dan dinamisme, kerajaan yang paling besar adalah
kerajaan Gowa Talo, Bone, dan Sopang. 

4. Kalimantan

Kalimantan, yang letaknya lebih dekat dengan pulau Sumatra dan Jawa, ternyata
menerima kedatangan Islam lebih belakangan dibanding Sulawesi dan Maluku sebelum
Islam masuk ke Kalimantan terdapat kerajaan-kerajaan Hindu yang berpusat di negara
Dipa, Daha dan Kahuripan yang terletak disungai nagara dan Amuntai Kimi. 

5. Maluku dan sekitarnya

Antara tahun 1400 – 1500 M Islam telah masuk dan berkembang di Maluku. Mereka yang
sudah beragama Islam banyak yang pergi ke pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk
mempelajari Islam. 

a. Raja-raja Maluku yang masuk Islam diantaranya:

b. Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum

c. Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin

d. Raja Jailolo, yang berganti nama dengan sultan Hasanudin

e. Raja Bacan, yang masuk Islam pada tahun 1520 M dan bergelar Sultan Zaenal Abidin. 

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Islam masuk ke Indonesia melalui beberapa cara, seperti perdagangan, kultural,


pendidikan dan kekuasaan politik. Islam menyebar di Nusantara diawali dari beberapa
pulau seperti: Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Prorinsi Maluku.
Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh para Wali
Sanga, yaitu : 

a. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik;

b. Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel;)

c. Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku);

d. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim);

e. Sunan Kalijaga (Raden Syahid);

f. Sunan Drajat;

g. Syarif Hidayatullah;

h. Sunan Kudus; dan

i. Sunan Muria.

B. SARAN

Kami yakin dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangannya. Untuk itu kami
mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan saran, kritikan, atau mungkin
komentarnya demi kelancaran tugas ini. 

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik (Ed.), Sejarah Umat Islam Indonesia, (Jakarta: Majelis Ulama Indonesia),
(Jakarta: Majelis ulama Indonesia, 1992).

Sunanto, Musyrifah, Sejarah Peradaban Islam Indonesia,(Jakarta: Rajawali Pers, 2012)

Tjandrasasmita, Uka(Ed.), Sejarah Nasional III, (Jakarta:Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan, 1976).

Anda mungkin juga menyukai