Anda di halaman 1dari 23

MODUL PEMBELAJARAN

MENGKLASIFIKASI PRINSIP KERJA SISTEM REM HIDROLIK

Oleh:
Maulana Pasaribu, S.Pd

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA UTARA


SMK NEGERI 2 PANYABUNGAN
T.A. 2020/2021

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia sehingga dapat menyelesaikan penyusunan bahan ajar ini, dengan harapan dapat
digunakan sebagai modul pembelajaran untuk peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Bidang Studi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.
Penerapan kurikulum 2013 yang mengacu pada pengajaran (teaching) menjadi
BELAJAR (learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers-centered)
menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (student-centered).
Seperti layaknya sebuah modul, maka pembahasan dimulai dengan menjelaskan
tujuan yang hendak dicapai dan disertai dengan soal yang mengukur tingkat penguasaan
materi setiap topik. Dengan demikian pengguna modul ini secara mandiri dapat
mengukur tingkat ketuntasan yang dicapainya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa modul ini tentu punya banyak kekurangan.
Untuk itu penulis berharap akan adanya masukan dan kritikan konstruktif dari berbagai
pihak demi kesempurnaannya di masa yang akan datang. Akhirnya kepada Allah jualah
penulis bermohon semoga semua ini menjadi amal saleh bagi penulis dan bermanfaat bagi
pembaca.

Panyabungan, Juli 2020


Penulis,

Maulana Pasaribu, S.Pd

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi....................................................................................................4
B. Prasyarat ................................................................................................... 4
C.Petunjuk Penggunaan Modul ..................................................................... 4
D. Tujuan Akhir ............................................................................................ 5
E. Cek Kemampuan........................................................................................ 6

BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Belajar 1 : Mengklasifikasi Prinsip Kerja Sistem Rem Hidrolik............ 7
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................ 7
B. Uraian Materi............................................................................................. 7
C. Rangkuman ............................................................................................... 20
D. Tugas......................................................................................................... 21
E. Ulangan/Tes ............................................................................................ 21
F. Kunci Jawaban Ulangan/Tes..................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI
Modul “Sistem Pendingin ” membahas tentang Menerapkan metode
pendempulan”. Tujuan dari modul ini agar peserta didik memiliki kompetensi dan dapat
Mengklasifikasi dan Merawat berkala sistem rem hidrolik.

B. PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, anda harus sudah menyelesaikan modul-modul yang
harus dipelajari lebih awal sebelumnya.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


1. Petunjuk Bagi Siswa
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan bahan ajar ini
maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-
masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, pesrta didik dapat
bertanya pada guru pengampu kegiatan belajar.
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap
kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal
berikut ini :
1). Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2). Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3). Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan
bahan yang diperlukan dengan cermat.
4). Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5). Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta
ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.
6). Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan
belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instruktur yang mengampu
kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

4
2. Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru berperan untuk :
a. Membantu peserta didik dalam merencanakan proses belajar
b. Membimbing pesrta didik melalui tugas-tugas latihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar
c. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktek baru, dan
menjawab pertanyaan pesrta didik mengenai proses belajar pesrta didik.
d. Membantu pesrta didik untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja (DU/ DI) untuk
membantu jika diperlukan.

D. TUJUAN AKHIR
1. Ranah Pengetahuan
Setelah membaca dan mempelajari modul bahan ajar ini peserta didik dapat:
3.1.1 Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja rem
3.1.2 Menjelaskan prinsip kerja sistem rem hidrolik
3.1.3 Menjelaskan fungsi komponen-komponen sistem rem hidrolik
3.1.4 Menjelaskan cara kerja sistem rem hidrolik
3.1.5 Mengurutkan cara perawatan sistem rem hidrolik

2. RanahKeterampilan
4.1.1 Mengidentifikasi komponen sistem rem hidrolik
4.1.2 Merawat berkala sistem rem hidrolik

5
E. CEK KEMAMPUAN
Sebelum mempelajari modul ini, isilah dengan tanda cek (√) kemampuan yang telah dimiliki siswa
dengan sikap jujur dan dapat dipertanggungjawabkan.
Jawaban Bila jawaban ‘Ya’,
Kompetensi Dasar Pernyataan
Ya Tidak kerjakan

3.1 Mengklasifikasi
prinsip kerja Saya mampu
sistem rem hidrolik melaksanakan Soal Tes Formatif
perawatan berkala
4.1 Merawat berkala sistem rem hidrolik.
sistem rem hidrolik
5

Apabila siswa menjawab Tidak, pelajari modul ini.

6
BAB II
MODUL SISTEM REM HIDROLIK

A. Tujuan Pembelajaran
 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan fungsi
dan prinsip kerja rem dengan benar dan percaya diri.
 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan prinsip
kerja sistem rem hidrolik dengan benar dan percaya diri.
 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan fungsi
komponen-komponen sistem rem hidrolik dengan benar dan percaya diri.
 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan cara kerja
sistem rem hidrolik dengan benar dan percaya diri.
 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan cara
perawatan sistem rem hidrolik dengan benar dan percaya diri.

B. Uraian Materi
1. Pengertian Rem
Sistem rem dalam suatu kendaraan sepeda motor termasuk sistem yang sangat
penting karena berkaitan dengan faktor keselamatan berkendara. Sistem rem berfungsi
untuk memperlambat dan atau menghentikan sepeda motor dengan cara mengubah
tenaga kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi tenaga panas. Perubahan tenaga
tersebut diperoleh dari gesekan antara komponen bergerak yang dipasangkan pada
roda sepeda motor dengan suatu bahan yang dirancang khusus tahan terhadap gesekan.
Gesekan (friction) merupakan faktor utama dalam pengereman. Oleh karena
itu, komponen yang dibuat untuk sistem rem harus mempunyai sifat bahan yang tidak
hanya menghasilkan jumlah gesekan yang besar, tetapi juga harus tahan terhadap
gesekan dan tidak menghasilkan panas yang dapat menyebabkan bahan tersebut
meleleh atau berubah bentuk. Bahan-bahan yang tahan terhadap gesekan tersebut
biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan yang disatukan dengan melakukan
perlakuan tertentu. Sejumlah bahan tersebut antara lain: tembaga, kuningan, timah,
grafit, karbon, kevlar, resin/damar, fiber dan bahan-bahan aditif/tambahan lainnya.

2. Macam-Macam  Rem
Terdapat dua tipe sistem rem yang digunakan pada sepeda motor, yaitu:
a. Rem tromol (drum brake) dan
b. Rem cakram/piringan (discbrake).
Cara pengoperasian sistem rem-nya juga terbagi dua, yaitu:
a. secara mekanik dengan memakai kabel baja, dan\
b. secara hidrolik dengan menggunakan fluida/cairan.
Cara pengoperasian sistem rem tipe tromol umumnya secara mekanik, sedangkan tipe
cakram secara hidrolik.

7
3. Fungsi Rem
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa rem merupakan bagian penting dari
sebuah kendaraan baik sepeda, sepeda motor, maupun mobil, sehingga setiap
kendaraan selalu dilengkapi dengan sistem rem.
Rem dalam kendaraan memiliki fungsi :
a. Untuk mengurangi atau memperlambat laju kendaraan.
b. Menghentikan kendaraan.
c. Sebagai alat keselamatan dan menjamin keamanan bagi pengendaranya.
Mengingat rem demikian penting peranannya dan selau berhubungan dengan
keselamatn pengendara dan orang lain, maka tidak berlebihan kiranya jika kondisi rem
selalu diperhatikan, dirawat, serta mendapat pemeliharaan yang baik.

4. Prinsip Kerja Rem
Prinsip kerja rem adalah berlawanan dengan prinsip kerja mesin. Mengubah
energi panas menjadi energi gerak (kinetik) untuk menggerakkan kendaraan
sedangkan pada perinsip kerja rem berlaku sebaliknya yaitu: Mengubah energi gerak
(kinetik) menjadi energi panas untuk menghentikan laju kendaraan,
Prinsip kerja rem hidrolik :
Untuk sistem rem hidroik bekerja berdasarkan hukum pascal. Dimana material
berupa fluida dijadikan alat untuk meneruskan gaya pengereman dari pedal rem.
Fluida digunakan karena material ini tidak memiliki sifat kompresi sehingga cocok
untuk menyalurkan tekanan.

Sesuai namanya rem hydraulic/hidrolik merupakan sistem penyalur rem yang


menggunakan cairan (Hydro). Cairan yang digunakan adalah sejenis fluida yang
memiliki ketahanan tinggi. Sistem pengereman hidrolik bekerja berdasarkan hukum
pascal yang berbunyi “Tekanan yang diberikan pada zat cair didalam ruang tertutup
akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar dan sama rata”.
Hal menunjukan ketika pedal rem ditekan, tekanan itu akan diteruskan ke
aktuator rem dengan besar sesuai gaya penekanan pengguna terhadap pedal rem. Hal
inilah yang menjadi dasar prinsip kerja rem hidraulik.

5. Jenis Rem
a. Rem Tromol
Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode standar yang
digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa tahun belakangan ini.
Alasannya adalah karena rem tromol sederhana dan murah.
1) Komponen rem tromol
Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti:
a) Sepatu rem (brake shoe) berfungsi sebagai bidang pengereman dengan cara
bergesekan dengan tromol yang mengakibatkan terjadinya pengereman.

8
b) Tromol (drum) sebagai bidang pengereman dengan cara bergesekan dengan
kanvas rem yang mengakibatkan terjadinya pengereman.
c) Pegas pengembali (return springs) Sebagai daya pengembali setelah
pengereman.
d) Tuas penggerak (lever) untuk menggerakkan cam sehingga kanvas
merenggang dan bersentuhan dengan tromol dan terjadilah pengereman.
e) Dudukan rem tromol (backplate) sebagai tempat dudukan rem tromol.
f) Cam berfungsi untuk menggerakkan kamvas rem agar bersentuhan dengan
tromol sehingga terjadi pengereman.
g) Seal untuk pelindung antara lever dengan backplate agar tidak cepat aus.
h) Washer berfungsi untuk pengunci cam agar tidak bergerak kemana-mana

2) Cara kerja
Cara pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang
terdiri dari, pedal rem (brakepedal) dan batang (rod) penggerak. Konstruksi
dan cara kerja rem tromol seperti terlihat pada gambar3.2 dan 3.3 di bawah ini.

Konstruksi Rem Tromol

Keterangan :
(1) Brake pedal (pedal rem),
(2) Operating rod (batang penghubung),
(3) Brake lever (tuas rem),
(4) Brake shoe (sepatu rem), dan
(5) Drum (tromol)

Pada saat kabel atau batang penghubung tidak ditarik, sepatu rem dan
tromol tidak saling kontak gambar 3.2. Tromol rem berputar bebas mengikuti
putaran roda. Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik, lengan
rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem
menjadi mengembang dan kanvas rem pirodonya bergesekan dengan tromol.
Akibatnya putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga
berarti menahan atau menghentikan putaran roda.
Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem
digunakan sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake
lining dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu rem dengan lining yang
berputar berlawanan dengan putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda
dengan gesekan.  Pada sistem ini terjadi gesekan-gesekan sepatu rem dengan
tromol yang akan memberikan hasil energi panas sehingga bisa menghentikan
putaran tromol tersebut.
Rem jenis tromol disebut internal expansion lining brake. Permukaan
luar dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat
dari aluminium alloy (paduan aluminium) yang mempunyai daya penyalur
9
panas yang sangat baik. Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air
dan debu kerena tromol mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang
masuk dengan cara mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran.
       
b. Tipe Rem Cakram
Menurut mekanisme penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi dua
tipe, yaitu rem cakram mekanis dan rem cakram hidrolis. Pada umumnya yang
digunakan adalah rem cakram hidrolis

Gambar  Rem Cakram Hidrolis

Pada rem cakram tipe hidrolis sebagai pemindah gerak handel menjadi


gerak pad, maka digunakanlah minyak rem. Ketika handel rem ditarik, piston di
dalam silinder master akan terdorong dan menekan minyak rem keluar
silinder.             Melalui selang rem tekanan ini diteruskan oleh minyak rem untuk
mendorong piston yang berada di dalam silinder caliper. Akibatnya piston
pada caliper ini mendorong pad untuk mencengkram cakram, sehingga terjadilah
aksi pengereman.
1) Komponen Rem Cakram

Gambar Komponen Rem Cakram

Keterangan :
1 Reservoir cover                        7 Brake lever                     12 piston assembl
2 Diaphragm plate                      8 Lever pivot bolt               13 spring
3 Rubber diaphragm                   9 Pivot bolt locknut            14 rubber boot
4 Protector                                  10 Dust boot                      15 sealing washer
5 Clamp                                      11 Circlip                           16 banyo bolt
6 Brake light switch
10
Fungsi Komoponen-Komponen Rem Cakram:
1) Handel rem, berfungsi sebagai tuas pendorong piston master silinder.
2) Piston master silinder, berfungsi menekan oli dari reservoir untuk disalurkan
kerumah piston.
3) Reservoir, berfungsi untuk tempat penampungan oli rem.
4) Selang, berfungsi sebagai saluran oli rem dari master silinder ke rumah
piston.
5) Piston breake, berfungsi untuk mendorong kampas rem saat proses
pengereman.
6) Kampas, media gesek dengan disc pad.
7) Disc pad (piringan cakram), berfungsi sebagai media gesek dengan kampas.
8) Kaliper tempat piston rem.
9) Seal perapat cairan fluid.

2) Cara kerja rem cakram


Saat tangkai rem atau pedal digerakkan, master silinder mengubah gaya
yang digunakan kedalam tekanan cairan. Master silinder ini terdiri dari
sebuah reservoir yang berisi cairan minyak rem dan sebuahsilinder yang mana
tekanan cair diperoleh. Reservoir biasanya dibuat dari plastik atau besi tuang
ataualuminium alloy dan tergabung dengan silinder. Ujung dari pada master
silinder di pasang tutup karet untukmemberikan seal yang baik dengan
silindernya, dan pada ujung yang lain juga diberikan tutup karet untuk mencegah
kebocoran cairan.
Dimana pada saat tuas rem ditekan (1) maka komponen pada master
cylinder akan menekan cairan fluida/minyak rem (2) pada saat minyak rem ini
tertekan sehingga brake pad akan menekan rotor (disc brake), untuk terjadi
proses pengereman kondisi tersebut bergantung juga terhadap gaya tekan yang
diberikan pengendara terhadap tuas rem, semakin keras maka gaya pengereman
akan tinggi.
Cara kerjanya:
       Saat  tangkai rem ditekan, piston mengatasi kembalinya spring dan begerak
lebih jauh. Tutup piston pada ujung piston menutup port kembali dan piston
bergerak lebih jauh. Tekanan cairan dalam master silinder meningkat dan cairan
akan memaksa caliper lewat hose dari rem (brake hose). Menekan piston dan
piston menekan brake shoe (kampas rem), kemudian kampas rem akan
menjepit disc brake (piringan).
       Saat tangkai rem dilepaskan/dibebaskan, piston tertekan kembali
ke reservoir lewat  lubang kembali, kemudian seal akan mendorong piston
kembali ke tempat semula, sehingga disc brake (piringan) menjadi bebas.
Sebelum bekerja
- Tekanan minyak rem = 0
- Pad tidak menyentuh piringan
Mulai bekerja
- Tekanan minyak rem bertambah
- Pad menyentuh piringan dengan ringan
- Gesekan kecil
- Tenaga pengeremen – kecil

11
Pada saat bekerja
- Tekanan minyak rem besar
- Tekanan pad pada disk besar
- Gesekan  besar
- Gaya pengereman besar
Bebas pengereman
- Tekanan minyak rem = 0
- Pad kembali pada posisi semula
- Gaya pengeremen = 0

Adapun keuntungan dari menggunakan rem cakram (Disk Brake) adalah sebagai


berikut:
a) Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan
menghilang pada saat disk dibuka. Sehingga pengaruh rem yang stabil dapat
terjamin.
b) Tidak akan ada kekuatan tersendiri seperti rem sepatu yang utama pada saat
dua buah rem cakram digunakan, tidak akan ada perbedaan tenaga
pengereman pada kedua sisi kanan dan kiri dari rem. Sehingga sepeda motor
tidak mengalami kesulitan untuk tertarik kesatu sisi.
c) Sama jika rem harus memindahkan panas, Clearence antara rem dan bantalan
akan sedikit berubah. Kerena itu tangkai rem dan pedal dapat beroperasi
dengan normal.
d) Jika rem basah, maka air tersebut akan akan dipercikkan keluar dengan
gaya Sentrifugal.

       Dari beberapa keuntungan di atas rem cakram terutama digunakan untuk


rem depan. Karena pada saat rem digunakan sebagian besar beban dibebankan
kebagian depan maka perlu menempatkan rem cakram pada rem depan. Baru-
baru ini untuk meningkatkan tenaga pengereman digunakan double disc
brake sistem(rem cakram untuk rem depan dan belakang).

c. Cairan Minyak Rem (Brake Fluid)


Cairan minyak rem harus memenuhi syarat tidak merusak karet, dingin, dan
mamiliki titik didih yang tinggi dan tidak bersifat korosi terhadap part. Cairan
minyak rem biasanya menyerap uap air dalam udara sehingga titik didih lebih
rendah akibatnya kekurangan uap air. Karena itu cairan minyak rem harus diganti
secara berkala.

d. Sumber–Sumber Kerusakan Rem


Gambar di bawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem rem
yang umum terjadi pada sepeda motor, untuk diketahui kemungkinan penyebabnya
dan menentukan jalan keluarnya atau penanganannya atau  solusinya.

12
Gambar 3.8 kerusakan rem cakram dan romol

e. Cara Pengecekan Rem Cakram


1) Jarak  main bebas handel rem depan
Ukur jarak main bebas handel rem depan pada ujung handel. Jarak main bebas:
10–20 mm. Jika diperlukan penyetelan ulang, putar mur penyetelan rem depan
sampai diperoleh jarak main bebas yang tepat.
Catatan :
Pastikan bahwa potongan pada mur penyetel duduk dengan benar pada pin
lengan rem, setelah melakukan penyetelan terakhir jarak main bebas.

2) Jarak main bebas handel rem belakang


Ukur jarak main bebas pedal rem belakang pada ujung pedal rem.Jarak main
bebas: 20-30 mm.Jika perlu disetel ulang, putar mur penyetel rem belakang
sampai diperoleh jarak main bebas yang ditentukan.
Catatan:
Pastikan bahwa potongan pada mur penyetel duduk dengan benar pada pin
lengan rem, setelah melakukan penyetelan terakhir jarak main bebas.

3) Mengeluarkan Udara dari Saluran Minyak Rem


Udara yang terkurung pada saluran minyak rem dapat menjadi penghalang yang
menyerap sebagaian besar tekanan yang berasal dari master cylinder, berarti
mengganggu kemampuan pengereman daridisc brake. Keberadaan udara
ditandai dengan kekosongan pada saat menarik tuas rem dan juga lemahnya daya
pengereman. Mengingat bahaya yang mungkin terjadi terhadap mesin dan
pengemudi akibat udara yang terkurung tersebut, sangat diperlukan
mengeluarkan udara saluran minyak rem setelah pemasangan kembali sistem
pengereman dengan cara sebagai berikut:
a) Isi tabung reservoir master cylinder hingga mencapai tepi batas lubang
pemeriksaan. Ganti tutup reservoiragar tidak kemasukan kotoran.
b) Pasang selang pada katup pembuangan caliper, dan masukan ujung yang
satunya pada tempat penampungan.
c) Tarik dan lepas tuas rem beberapa kali dengan cepat dan kemudian tarik
tuas rem tersebut dan jangan dilepas. Longgarakan klep pembuangan udara
dengan memutarnya seperempat putaran agar minyak rem mengalir
ketempat penampungan, hal ini akan menghilangkan ketegangan dari
tuas rem sehingga dapat menyentuh handel gas. Kemudian tutup
13
klep pembungan udara, pompa dan mainkan tuas, dan buka
klep pembuangan udara. Ulangi proses ini beberapa kali sampai  kemudian
minyak rem mengalir dengan gelembung-gelembung udara ke tempat
penampungannya.
d) Tutup katup pembuangan dan lepaskan sambungan selang.
Isi tabung reservoir di atas garis lower limit.

6. Perawatan dan pemeliharaan Rem


Perawatan dan pemeliharaan sistem rem sepeda motor memerlukan kecermatan
dan ketelitian,  mengingat  rem demikian penting perannya dan selalu berhubungan
dengan soal keselamatan pengendara dan orang lain, sehingga  bukanlah hal yang
berlebihan apabila setiap pengendara sepeda motor mampu melakukan perawatan dan
pemeliharaan sistem rem sepeda motor, sehingga gangguan sekecil apapun dapat
segera diperbaiki.

a. Perawatan dan pemeliharaan rem tromol.


Tindakan perawatan serta pemeliharaan rem tromol (drum brake) dapat dilakukan
dengan cara atau langkah sebagai berikut:
1) Mengusahakan keadaan tromol rem bersih dari kotoranm debu atau lumpur,
karena adanya kotoran tersebut akan membuat licin tekanan kanvas dan
pendinginan sekitar tromol menjadi berkurang, selama temperatur masih tinggi
maka kemampuan rem akan berkurang walaupun telah dibebankan tekanan
yang cukup.
2) Menggunakan kanvas rem dengan kulitas yang baik, tidak cepat aus. Kanvas
rem yang berkurang tipis kerjanya sudah kurang dan harus segera diganti yang
baru.
3) Menyetel unit rem sesuai anjuran atau buku petunjuk.
4) Selalu memeriksa unit-unit rem, seperti kabel dan kawat penarik, karena
setelah dipakai cukup lama akan terjadi keausan, sehingga kanvas terasa
menjadi tipis.

b. Perawatan dan pemeliharaan rem cakram


Sepeda motor yang menggunakan sistem rem cakram (disc brake) tetap harus
mendapat perawatan dan pemeliharaan agar tetap dapat bekerja maksimal dan
memuaskan. Untuk perawatan rem cakram dapat dilakukan dengan cara atau
langkah sebagai berikut:
1) Mengusahakan keadaan piringan disc brake bersih dari berbagai kotoran (debu,
lumpur dan sebagainya).
2) Memeriksa permukaan minyak rem dan kondisi minyka rem, apabila perlu
menambah atau mengganti minyak rem gunakanlah minyka rem dengan tipe
dengan jenis yang sama, dan tidak menimbulkan kerusakan pada pipa. Tidak
merusak karet-karet dan tidak mudah menguap.
3) Menggunakan pad rem yang berkualitas.
4) Periksa bagian piringan dari goresan.
5) Penggantian minyak rem
 Putar handle bar sampai posisi permukaan minyak rem mendatar
 Buka cover dan diafragma, simpan di tempat yang aman
14
 Lindungi bagian-bagian dari kemungkinan terkena minyak rem
 Siapkan air untuk mengantisipasi jika ada yang terkena minyak
rem
 Untuk membuang minyak rem, ada dua cara:

(i) Tanpa alat khusus, yaitu dengan menggunakan selang pembuangan


(ii) Menggunakan alat khusus (Brake Air Bleeder)

(i) Penggantian minyak rem tanpa alat khusus:

(ii) Penggantian minyak rem dengan alat khusus:

6) Proses membuka master rem


 Keluarkan minyak rem
 Buka rubber boot
 Lepaskan circlip dengan menggunakan
tang circlip
 Keluarkan piston dan pegasnya
 Cuci komponen dengan air bersih

15
7) Pemeriksaan master rem
 Periksa silinder master dari goresan
 Lakukan pengukuran dengan menggunakan bore gauge
 Ganti master jika rusak

8) Pemeriksaan piston master rem


 Periksa piston dari goresan
 Ukur diameter luarnya
 Ganti piston jika rusak

16
9) roses membuka brake caliper
 Lepas baut selang minyak rem
 Buka baut slide kampas rem
 Buka baut caliper
 Lepas caliper
 Lepas kampas rem
 Lepas piston kaliper dengan tekanan udara
 Untuk mencegah piston terlempar, bagian sisi luar piston
 diberi penahan dari benda lunak (busa/kain lap)

10) Proses pemeriksaan piston caliper dan brake caliper


 Periksa permukaan dinding silinder brake caliper
 Ukur diameter dalam silindernya
 Ganti jika brake caliper rusak
 Periksa dinding piston
 Ukur diameter luar piston
 Ganti jika piston rusak

Menentukan kelonggaran piston dan silinder caliper adalah hasil diameter


silinder dikurangi dengan diameter piston.

11) Proses pemasangan brake caliper


 Bersihkan komponen dari kotoran
 Lapisi sel dengan minyak rem
 Lapisi piston dengan minyak rem
 Pin slide harus diberi pelumasan dengan gemuk
silikon

17
12) Proses pemeriksaan disc brake
 Periksa disc brake dari kerusakan permukaan pengereman
 Ukur ketebalan disc brake dengan menggunakan micrometer
(batas service = 3mm)
 Ganti jika brake caliper rusak

13) Combi Brake System (CBS)

a) Komponen Combi Brake System

18
b) Cara penyetelan Combi Brake System
 Pastikan knocker pin harus ditengah dengan cara memutar locknut

 Setting free play handle rem belakang (10-20 mm) dengan


memutar adjusting nut

 Kembalikan k n o c k e r pin ke posisi semula, dengan cara


memutar lock nut kemudian kencangkan

19
 Posisi knocker dengan master silinder harus bersentuhan

C. Rangkuman
1. Pengertian Rem
Sistem rem dalam suatu kendaraan sepeda motor termasuk sistem yang sangat
penting karena berkaitan dengan faktor keselamatan berkendara. Sistem rem berfungsi
untuk memperlambat dan atau menghentikan sepeda motor dengan cara mengubah
tenaga kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi tenaga panas. Perubahan tenaga
tersebut diperoleh dari gesekan antara komponen bergerak yang dipasangkan pada
roda sepeda motor dengan suatu bahan yang dirancang khusus tahan terhadap gesekan.
2. Macam-Macam  Rem
Terdapat dua tipe sistem rem yang digunakan pada sepeda motor, yaitu:
a. Rem tromol (drum brake) dan
b. Rem cakram/piringan (discbrake).
Cara pengoperasian sistem rem-nya juga terbagi dua, yaitu:
c. secara mekanik dengan memakai kabel baja, dan\
d. secara hidrolik dengan menggunakan fluida/cairan.
Cara pengoperasian sistem rem tipe tromol umumnya secara mekanik, sedangkan tipe
cakram secara hidrolik.
3. Fungsi Rem
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa rem merupakan bagian penting dari
sebuah kendaraan baik sepeda, sepeda motor, maupun mobil, sehingga setiap
kendaraan selalu dilengkapi dengan sistem rem.
Rem dalam kendaraan memiliki fungsi :
a. Untuk mengurangi atau memperlambat laju kendaraan.
b. Menghentikan kendaraan.
c. Sebagai alat keselamatan dan menjamin keamanan bagi pengendaranya.
20
4. Prinsip Kerja Rem
Prinsip kerja rem adalah berlawanan dengan prinsip kerja mesin. Mengubah
energi panas menjadi energi gerak (kinetik) untuk menggerakkan kendaraan
sedangkan pada perinsip kerja rem berlaku sebaliknya yaitu: Mengubah energi gerak
(kinetik) menjadi energi panas untuk menghentikan laju kendaraan
5. Jenis Rem
a. Rem Tromol
b. Tipe Rem Cakram
c. Cairan Minyak Rem (Brake Fluid)
Cairan minyak rem harus memenuhi syarat tidak merusak karet, dingin, dan
mamiliki titik didih yang tinggi dan tidak bersifat korosi terhadap part. Cairan
minyak rem biasanya menyerap uap air dalam udara sehingga titik didih lebih
rendah akibatnya kekurangan uap air. Karena itu cairan minyak rem harus diganti
secara berkala.
d. Sumber–Sumber Kerusakan Rem
Gambar di bawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem rem
yang umum terjadi pada sepeda motor, untuk diketahui kemungkinan penyebabnya
dan menentukan jalan keluarnya atau penanganannya atau  solusinya.
e. Cara Pengecekan Rem Cakram
4) Jarak  main bebas handel rem depan
5) Jarak main bebas handel rem belakang
6. Perawatan dan pemeliharaan Rem
Perawatan dan pemeliharaan sistem rem sepeda motor memerlukan kecermatan
dan ketelitian,  mengingat  rem demikian penting perannya dan selalu berhubungan
dengan soal keselamatan pengendara dan orang lain, sehingga  bukanlah hal yang
berlebihan apabila setiap pengendara sepeda motor mampu melakukan perawatan dan
pemeliharaan sistem rem sepeda motor, sehingga gangguan sekecil apapun dapat
segera diperbaiki.
a. Perawatan dan pemeliharaan rem tromol.
b. Perawatan dan pemeliharaan rem cakram

D. Tugas
1. Laksanakanlah observasi ke bengkel terkait masalah yang dihadapi teknisi mengenai
perawatan rem hidrolik?
2. Buatlah laporan kegiatan observasi mengenai perawatan rem hidrolik yang telah
dilaksanakan!
E. Ulangan / Tes
1. Jelaskan fungsi komponen rem cakram?
2. Jelaskan cara kerja sistem rem cakram?
F. Kunci Jawaban
1. Fungsi Komoponen-Komponen Rem Cakram:
a. Handel rem, berfungsi sebagai tuas pendorong piston master silinder.
b. Piston master silinder, berfungsi menekan oli dari reservoir untuk disalurkan kerumah
piston.
c. Reservoir, berfungsi untuk tempat penampungan oli rem.

21
d. Selang, berfungsi sebagai saluran oli rem dari master silinder ke rumah piston.
e. Piston breake, berfungsi untuk mendorong kampas rem saat proses pengereman.
f. Kampas, media gesek dengan disc pad.
g. Disc pad (piringan cakram), berfungsi sebagai media gesek dengan kampas.
h. Kaliper tempat piston rem.
i. Seal perapat cairan fluid.

2. Saat tangkai rem ditekan, piston mengatasi kembalinya spring dan begerak lebih jauh. Tutup
piston pada ujung piston menutup port kembali dan piston bergerak lebih jauh. Tekanan cairan
dalam master silinder meningkat dan cairan akan memaksa caliper lewat hose dari rem (brake
hose). Menekan piston dan piston menekan brake shoe (kampas rem), kemudian kampas rem
akan menjepit disc brake (piringan).
Saat tangkai rem dilepaskan/dibebaskan, piston tertekan kembali ke reservoir lewat lubang
kembali, kemudian seal akan mendorong piston kembali ke tempat semula, sehingga disc
brake (piringan) menjadi bebas.

22
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (t.th.). Manual Training Teknik Sepeda Motor : Toyota Servise Training
Agus Wahyudi. Buku BSE. Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor, Direktorat Pembinaan SMK.

23

Anda mungkin juga menyukai