Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH METODE BELAJAR KOOPERATIF TERHADAP

PRESTASI SISWA DI SEMUA JENJANG PENDIDIKAN

Makalah diajukan sebagai syarat


pemenuhan tugas mata kuliah
“Penulisan Ilmiah”

MELYA INDRIANTI
201814501223

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2020
ABSTRAK

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode belajar kooperatif terhadap
prestasi belajar siswa di semua jenjang pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu metode (kuantitatif/kualitatif). Objek dalam penelitian ini yaitu para siswa atau peserta didik
yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif di sekolah dalam kegiatan pembelajaran di
kelas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi pertanyaan
terkait pengaruh metode pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar siswa di semua jenjang
pendidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh prestasi belajar dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif yang dibimbing oleh pengajar di kelas dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Kata Kunci : pendidikan, metode pembelajaran kooperatif, dan prestasi belajar

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 2


ABSTRACT

This paper aims to determine the effect of cooperative learning methods on student
achievement at all levels of education. The method used in this research is (quantitative /
qualitative) method. The objects in this study are students or students who use cooperative learning
methods in school in classroom learning activities. The instrument used in this study was a
questionnaire containing questions related to the influence of cooperative learning methods on
student achievement at all levels of education. The results of this study indicate there is an
influence of learning achievement using cooperative learning methods that are guided by teachers
in the classroom in achieving learning objectives.

Keywords: education, cooperative learning methods, and learning achievement

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 3


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Makalah “Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa di Semua Jenjang
Pendidikan” ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penulisan Ilmiah pada
Universitas Indraprasta PGRI Prodi pendidikan ekonomi.

Dalam proses penulisan tugas ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, saran dan
motivasi, maka dari itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis yang senantiasa memberikan dukungan berupa doa dan materi
kepada penulis untuk dapat terus berjuang menyelesaikan studinya.
2. Bapak Prof. Dr. H. Sumaryoto selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI.
3. Bapak Dr. Heru Sriyono, M.M., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Sarjana Universitas Indraprasta
PGRI.
4. Bapak H. Akhmad Saefudin, S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Indraprasta PGRI.
5. Bapak Wiriadi Sutrisno, M.M., MBA. Selaku Dosen Pembimbing Akademik Universitas
Indraprasta PGRI.
6. Bapak Nicky Rosadi, S.S., M.Pd. Selaku Dosen Pengampu mata kuliah Penulisan Ilmiah
Universitas Indraprasta PGRI.
7. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan saran dan motivasi.

Tugas ini berisi penelitian terkait “Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi
Belajar Siswa di Semua Jenjang Pendidikan”. Dalam tugas ini juga dibahas teori-teori terkait
variabel yang penulis bahas.

Penulis menyadari dalam penulisan tugas ini bukanlah karya yang sempurna karena
memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
tugas ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Jakarta, 31 Maret 2020

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 4


DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………………………………2
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….4
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………5

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………..……6
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….……8
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………….…..8

BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Teori…………………………………………………………………..9
B. Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Dalam Pendidikan…...…….13

Bab III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………………………………………….15
B. Saran………………………………………………………………………………15

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 5


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode pembelajaran adalah suatu proses penyampaian materi pendidikan kepada peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan teratur oleh tenaga pengajar atau guru. Pendapat lain
mengatakan, metode pembelajaran adalah suatu strategi atau taktik dalam melaksanakan kegiatan
belajar dan mengajar di kelas yang diaplikasikan oleh tenaga pengajar sehingga tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Seorang guru harus bisa menerapkan metode yang tepat dalam kegiatan belajar-mengajar,
sesuai dengan karakter para siswanya. Dengan begitu, proses belajar-mengajar menjadi lebih
menyenangkan dan siswa dapat menyerap pelajaran dengan lebih mudah. Macam macam metode
belajar yang terdapat di sekolah yaitu :

1. Metode ceramah
2. Metode pembelajaran diskusi/kooperatif
3. Metode demonstrasi
4. Metode pembelajaran resitasi
5. Metode eksperimen

Pada dasarnya tujuan utama metode pembelajaran adalah untuk membantu mengembangkan
kemampuan siswa secara individu sehingga mampu menyelesaikan masalahnya. Adapun beberapa
tujuan metode belajar adalah sebagai berikut:

1. Untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan individualnya sehingga dapat


mengatasi permasalahannya dengan terobosan solusi alternatif.
2. Untuk membantu proses belajar mengajar sehingga pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dapat dilakukan dengan cara terbaik.
3. Untuk membantu menemukan, menguji, dan menyusun data yang dibutuhkan dalam upaya
pengembangan disiplin suatu ilmu.
4. Untuk memudahkan proses pembelajaran dengan hasil yang baik sehingga tujuan
pengajaran dapat tercapai.
5. Untuk menghantarkan sebuah pembelajaran ke arah yang ideal dengan tepat, cepat, dan
sesuai dengan yang diharapkan.
6. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dalam suasana menyenangkan dan penuh
motivasi sehingga materi pembelajaran lebih mudah dimengerti oleh siswa.

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 6


Metode pembelajaran kooperatif di sekolah dalam Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam pembelajaran,
guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang diajarkannya dan memahami berbagai model
pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan
pengajaran yang matang oleh guru.

Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung
pembelajaran kontekstual. Sistem pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem
kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur
pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual,
interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap
atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama
yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.

Efektifkah metode pembelejaran kooperatif sebagai metode belajar di semua jenjang


pendidikan? pembelajaran kooperatif dianjurkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran
dengan alas an yaitu :

1. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran cooperative dapat


meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan
sosial. Menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain , serta dapat
meningkatkan harga diri.
2. Pembelajaran cooperative dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar
berfikir,mencegah masalah,dan menginteraksikan pengetahuan dan ketermpilan, maka
pembelajaran cooperative dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memiliki
kelemahan. (Wina Sanjaya,2007:240)

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi
akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Untuk
mencapai hasil belajar itu model pembelajaran kooperatif menuntut kerja sama dan
interdependensi peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward-nya.
Struktur tugas berhubungan dengan bagaimana tugas yang diberikan dapat diorganisir dengan baik
oleh peserta didik. Struktur tujuan dan reward mengacu pada kerja sama dalam kelompok atau
kompetisi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan maupun reward.

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 7


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut, “Apakah terdapat pengaruh prestasi belajar siswa dengan metode pembelajaran
kooperatif di semua jenjang pendidikan?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prestasi belajar siswa dengan metode
pembelajaran kooperatif di semua jenjang pendidikan

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 8


BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
1. Pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah tuntunan di dalam tumbuh
kembangnya anak-anak, yakni menuntun segala kekuatan yang ada pada anak-anak
berupa potensi agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Menurut Jhon Dewey pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-
kecakapan esensial baik secara intelektual maupun emosional.
Menurut Prof. H. Mahmud Yunus pendidikan adalah suatu usaha yang
dengan sengaja dipilih untuk memepengaruhi dan membantu anak yang bertujuan
untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara
perlahan dapat mengantarkan anak apada tujuan dan cita-cita yang paling tinggi.
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah
suatu proses atau tuntutan dalam mendidik anakanak dengan berupa potensu, dan
pembetukan kecakapan kecakapan esensial secara intelektual maupun esmosional
dalam tujuan meningkatkan ilmu pengetahuannya.

2. Pembelajaran
Menurut Sugandi, dkk (2004:9) bahwa pembelajaran terjemahan dari kata
“instruction” yang berarti self instruction (dari internal) dan eksternal instructions
(dari eksternal). Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain datang dari guru
yang disebut teacing atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal
prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip
pembelajaran.
Syaiful Sagala (61: 2009) pembelajaran adalah “membelajarkan siswa
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu
utama keberhasilan pendidikan”. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua
arah. Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik., sedangkan belajar oleh
peserta didik.
Oemar Hamalik (239: 2006) pembelajaran adalah “suatu kombinasi yang

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 9


tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran”.
Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah suatu mentransfer ilmu dengan komunikasi satu lawan banyak yaitu guru
dengan peserta didik dengan metode pembelajaran yang berlaku di sekolah untuk
tercapainya tujuan pembelajaran.
3. Metode Pembelajaran
Menurut Abdurrahman Ginting metode pembelajaran dapat diartikan cara
atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta
berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses pemblajaran
pada diri pembelajar.

Menurut Geriach Ely metode pembelajaran merupakan cara-cara yang


dipilih untuk menyampaikan pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang
meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman
belajar kepada siswa.

Menurut Nana Sudjana (2005) definisi metode pembelajaran adalah cara


yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran.

Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa metode


pembelajaran adalah cara cara atau strategi pengajar dalam mengembangkan
kegiatan pembelajaran di kelas agar terjadinya proses pembelajaran yang efektif.
4. Metode Pembelajaran Kooperatif
Menurut David W.Johnson (2010:4),pembelajaran kooperatif merupakan
proses belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil
yang memungkinkan siswa untuk bekerja bersama-sama didalamnya guna
memaksimalkan pembelajaran mereka sendiri dan pembelajaran satu sama lain.
Pembelajaran cooperative menekankan kerja sama antar peserta didik dalam
kelompok untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Melalui belajar secara
kelompok, peserta didik memperoleh kesempatan untuk saling berinteraksi dengan
teman-temannya

Menurut Wina Sanjaya (2008:241)pembelajaran cooperative adalah


rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok
tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Lalu siswa
dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 10


yang telah ditentukan.
Menurut Hamid Hasan dalam Etin Soliatin, (2007:4) kooperatif
mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam
kegiatan kooperatif, siswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan
bagi seluruh anggota kelompoknya. Jadi, belajar kooperatif adalah pemanfaatan
kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama
untuk memaksimalkan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut.
Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pemebelajaran kooperatif adalah salah satu metode pembelajaran di sekolah yang
menerapkan diskusi atau kelompok kelompok kecil yang terdiri dari peserta didik
yang diarahkan oleh pengajar untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya dengan
interaksi kelompoknya.
5. Penjelasan Prestasi Belajar Siswa
Menurut Drs. H. Abu Ahmadi menjelaskan Pengertian Prestasi
Belajar sebagai berikut: Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu
kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber penguat
belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan dapat secara
ekstrinsik (kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi).
Disamping itu siswa memerlukan/ dan harus menerima umpan balik secara
langsung derajat sukses pelaksanaan tugas (nilai raport/nilai test) (Psikologi Belajar
DRS.H Abu Ahmadi, Drs. Widodo Supriyono 151)
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar ialah
hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai
dalam bentuk nilai. Sedangkan prestasi belajar hasil usaha belajar yang berupa
nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai
seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test nilai
sumatif.
Presasi belajar terkadang disama artikan dengan dengan hasil belajar.
Berdasarkan suku kata, Presati dan belajar memiliki makna yang berbeda dan saling
berkaitan erat. Pada umumnya prestasi akan muncul setelah melakukan sebuah
pembelajaran. Setia proses pemebalajaran akan menghasilkan presati belajar hanya
saja sangat berberda dari segi kualitas dan quantitas untuk setiap individu yang
melakukan kegiatan belajar.

Prestasi sendiri memiliki makna hasil dari suatu kegiatan yang memiliki
makna, kegiatan yang dilakukan dapat beruapa usaha, upaya, menciptakan baik

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 11


dilakukan sendiri-sendiri maupun dilakukan secara berkelompok. Berdasarkan
asala katany apresatsi berasal dari bahasa belanda yakni prestatie, yang berbarti
hasil dari apa yang diupayakan.
Berdasarkan hal ini, prestasi belajar dapat dirumuskan :
1. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai ketika mengikuti, mengerjakan
tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
2. Prestasi belajar tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan
dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesa dan evaluasi.
3. Prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka dari hasil
evaluasi yang dilakukan oleh guru.

Jadi prestasi belajar berfokus pada nilai atau angka yang dicapai dalam proses
pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut dinilai dari segi kognitif karena guru sering
memakainya untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai pencapaian hasil belajar
siswa. Faktor-faktor yang menghambat prestasi belajar siswa
Menurut Kartono Kartini dalam Tulus Tu’u (2004:83), faktor-faktor yang
menghambat prestasi belajar siswa antara lain :
a. Penghambat dari dalam
1. Faktor kesehatan
2. Faktor kecerdasan
3. Faktor perhatian
4. Faktor minat
5. Faktor bakat

b. Penghambat dari luar


1. Faktor keluarga
2. Faktor sekolah
3. Faktor disiplin sekolah
4. Faktor masyarakat
5. Faktor lingkungan tetangga
6. Faktor aktivitas organisasi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar :


1. Faktor dari dalam diri siswa
2. Faktor kesehatan

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 12


3. Kesiapan
4. Perhatian
5. Bakat
6. Minat
7. Motivasi
8. Kematangan

B. Pembahasan Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Dalama Pendidikan


Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu modelpembelajaran yang
menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran (student oriented). Dengan
suasana kelas yang demokratis, yangsaling membelajarkan memberi kesempatan
peluang lebih besardalam memberdayakan potensi siswa secara maksimal
Para siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk
mempelajari materi yang telah ditentukan. Selain itu pembelajaran kooperatif untuk
mempersiapkan siswa agar memiliki orientasi untuk bekerja dalam tim. Siswa tidak
hanya mempelajari materi ,tetapi harus mempelajari keterampilan khusus yang
disebut keterampilan kooperatif.
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana sejumlah
siswa sebagai anggota kelompok kecil yang ditingkat kemampuan berbeda. Dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling
bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi yang dipelajari, belajar
dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompokmenguasai bahan
pelajaran tersebut.
Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif
1. Saling ketergantungan positif
Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang
mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan atau yang biasa disebut dengan
saling ketergantungan positif yang dapat dicapai melalui : saling ketergantungan
mencapai tujuan, saling ketergantungan menyelesaikan tugas, saling
ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran, saling
ketergantungan hadiah.
2. Interaksi tatap muka
Dengan hal ini dapat memaksa siswa saling bertatap muka sehingga mereka
akan berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru tetapi dengan teman
sebaya juga karena biasanya siswa akan lebih luwes, lebih mudah belajarnya
dengan teman sebaya.

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 13


3. Akuntabilitas individual
Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok.
Penilaian ditunjukkan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran secara individual. Hasil penilaian ini selanjutnya disampaikan oleh guru
kepada kelompok agar semua kelompok mengetahui siapa kelompok yang
memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan,maksudnya yang
dapat mengajarkan kepada temannya. Nilai kelompok tersebut harus didasarkan
pada rata-rata, karena itu anggota kelompok harus memberikan kontribusi untuk
kelompnya. Intinya yang dimaksud dengan akuntabilitas individual adalah
penilaian kelompok yang didasarkan pada rata-rata penguasaan semua anggota
secara individual.

4. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi


Keterampilan sosial dalam menjalin hubungan antar siswa harus diajarkan.
Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi akan memperoleh teguran
dari guru juga siswa lainnya.
Unsur – Unsur Model Pembelajaran Kooperatif
1. Positive interdependence ( saling ketergangtungan positif )
2. Personal responsibility ( tanggung jawab perorangan )
5. Group processing ( pemrosesan kelompok )
Tujuan Pembelajaran Kooperatif
1. Meningkatkan hasil belajar akademik
2. Penerimaan terhadap keragaman
3. Pengembangan ketrampilan social

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 14


BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung
pembelajaran kontekstual. Sistem pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem
kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur
pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual,
interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap
atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama
yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.

Keefektifan metode pembelejaran kooperatif sebagai metode belajar di semua jenjang


pendidikan? Sangatlah efektif sebab, Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran
dimana sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang ditingkat kemampuan berbeda.
Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerjasama dan
saling membantu untuk memahami materi yang dipelajari, belajar dikatakan belum selesai jika
salah satu teman dalam kelompokmenguasai bahan pelajaran tersebut.

B. Saran

Dalam proses belajar untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik sebaiknya,
pengajar menggunakan metode kooperatif atau metode diskusi secara berkelompok, karenadapat
saling membantu antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya, yang pastinya akan terjadi
interaksi komunikasi dengan peserta didik lainnya.
Namun apabila menggunakan metode kooperatif pengajar harus selalu membimbing
peserta didik dalam berdiskusi agar tecapainya tujuan pembelajaran. Dan untuk mendapatkan hasil
yang maksimal setiap peserta didik diharuskan untuk akfit dalam berdiskusi dan harus saling
menghargai setiap pendapat, ide, atau gaggasan dari anggota yang lain.

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 15


DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pendidikan Kota Bandung. 2004. Model – model Pembelajaran. Bandung: SMP
Kartika XI. https://www.maxmanroe.com/vid/umum/metode-pembelajaran

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/31/cooperative-
learning-teknik-jigsaw/

Sugandi, Achmad, dkk. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang:UPT MKK UNNES.


http://zakwaan-priaji.blogspot.com/2013/11/pengertian-pembelajaran-menurut-
para.html

Dr. H. Syarif Hidayat, M.Pd. (2013). Teori dan Prinsip Pendidikan. Tanggerang : PT
Pustaka Mandiri https://www.kompasiana.com/satrioandhikaperdana-pgsd-
2015/55d9a157a2afbd9408659727/resume-buku-teori-dan-prinsip-
pendidikan?page=all

Suprijono, Agus. 2006 . Cooperative Learning ( Teori & Aplikasi PAIKEM ).


https://www.wordpress.com/2013/05/27/model-pembelajaran-kooperatif-
cooperative-learning/

“Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa” 16

Anda mungkin juga menyukai