MELYA INDRIANTI
201814501223
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode belajar kooperatif terhadap
prestasi belajar siswa di semua jenjang pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu metode (kuantitatif/kualitatif). Objek dalam penelitian ini yaitu para siswa atau peserta didik
yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif di sekolah dalam kegiatan pembelajaran di
kelas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi pertanyaan
terkait pengaruh metode pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar siswa di semua jenjang
pendidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh prestasi belajar dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif yang dibimbing oleh pengajar di kelas dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Kata Kunci : pendidikan, metode pembelajaran kooperatif, dan prestasi belajar
This paper aims to determine the effect of cooperative learning methods on student
achievement at all levels of education. The method used in this research is (quantitative /
qualitative) method. The objects in this study are students or students who use cooperative learning
methods in school in classroom learning activities. The instrument used in this study was a
questionnaire containing questions related to the influence of cooperative learning methods on
student achievement at all levels of education. The results of this study indicate there is an
influence of learning achievement using cooperative learning methods that are guided by teachers
in the classroom in achieving learning objectives.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Makalah “Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa di Semua Jenjang
Pendidikan” ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penulisan Ilmiah pada
Universitas Indraprasta PGRI Prodi pendidikan ekonomi.
Dalam proses penulisan tugas ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, saran dan
motivasi, maka dari itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang senantiasa memberikan dukungan berupa doa dan materi
kepada penulis untuk dapat terus berjuang menyelesaikan studinya.
2. Bapak Prof. Dr. H. Sumaryoto selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI.
3. Bapak Dr. Heru Sriyono, M.M., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Sarjana Universitas Indraprasta
PGRI.
4. Bapak H. Akhmad Saefudin, S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Indraprasta PGRI.
5. Bapak Wiriadi Sutrisno, M.M., MBA. Selaku Dosen Pembimbing Akademik Universitas
Indraprasta PGRI.
6. Bapak Nicky Rosadi, S.S., M.Pd. Selaku Dosen Pengampu mata kuliah Penulisan Ilmiah
Universitas Indraprasta PGRI.
7. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan saran dan motivasi.
Tugas ini berisi penelitian terkait “Pengaruh Metode Belajar Kooperatif terhadap Prestasi
Belajar Siswa di Semua Jenjang Pendidikan”. Dalam tugas ini juga dibahas teori-teori terkait
variabel yang penulis bahas.
Penulis menyadari dalam penulisan tugas ini bukanlah karya yang sempurna karena
memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
tugas ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
ABSTRAK……………………………………………………………………………………2
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….4
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………5
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………..……6
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….……8
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………….…..8
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Teori…………………………………………………………………..9
B. Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Dalam Pendidikan…...…….13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16
A. Latar Belakang
Metode pembelajaran adalah suatu proses penyampaian materi pendidikan kepada peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan teratur oleh tenaga pengajar atau guru. Pendapat lain
mengatakan, metode pembelajaran adalah suatu strategi atau taktik dalam melaksanakan kegiatan
belajar dan mengajar di kelas yang diaplikasikan oleh tenaga pengajar sehingga tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Seorang guru harus bisa menerapkan metode yang tepat dalam kegiatan belajar-mengajar,
sesuai dengan karakter para siswanya. Dengan begitu, proses belajar-mengajar menjadi lebih
menyenangkan dan siswa dapat menyerap pelajaran dengan lebih mudah. Macam macam metode
belajar yang terdapat di sekolah yaitu :
1. Metode ceramah
2. Metode pembelajaran diskusi/kooperatif
3. Metode demonstrasi
4. Metode pembelajaran resitasi
5. Metode eksperimen
Pada dasarnya tujuan utama metode pembelajaran adalah untuk membantu mengembangkan
kemampuan siswa secara individu sehingga mampu menyelesaikan masalahnya. Adapun beberapa
tujuan metode belajar adalah sebagai berikut:
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung
pembelajaran kontekstual. Sistem pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem
kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur
pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual,
interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap
atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama
yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi
akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Untuk
mencapai hasil belajar itu model pembelajaran kooperatif menuntut kerja sama dan
interdependensi peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward-nya.
Struktur tugas berhubungan dengan bagaimana tugas yang diberikan dapat diorganisir dengan baik
oleh peserta didik. Struktur tujuan dan reward mengacu pada kerja sama dalam kelompok atau
kompetisi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan maupun reward.
A. Landasan Teori
1. Pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah tuntunan di dalam tumbuh
kembangnya anak-anak, yakni menuntun segala kekuatan yang ada pada anak-anak
berupa potensi agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Menurut Jhon Dewey pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-
kecakapan esensial baik secara intelektual maupun emosional.
Menurut Prof. H. Mahmud Yunus pendidikan adalah suatu usaha yang
dengan sengaja dipilih untuk memepengaruhi dan membantu anak yang bertujuan
untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara
perlahan dapat mengantarkan anak apada tujuan dan cita-cita yang paling tinggi.
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah
suatu proses atau tuntutan dalam mendidik anakanak dengan berupa potensu, dan
pembetukan kecakapan kecakapan esensial secara intelektual maupun esmosional
dalam tujuan meningkatkan ilmu pengetahuannya.
2. Pembelajaran
Menurut Sugandi, dkk (2004:9) bahwa pembelajaran terjemahan dari kata
“instruction” yang berarti self instruction (dari internal) dan eksternal instructions
(dari eksternal). Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain datang dari guru
yang disebut teacing atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal
prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip
pembelajaran.
Syaiful Sagala (61: 2009) pembelajaran adalah “membelajarkan siswa
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu
utama keberhasilan pendidikan”. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua
arah. Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik., sedangkan belajar oleh
peserta didik.
Oemar Hamalik (239: 2006) pembelajaran adalah “suatu kombinasi yang
Prestasi sendiri memiliki makna hasil dari suatu kegiatan yang memiliki
makna, kegiatan yang dilakukan dapat beruapa usaha, upaya, menciptakan baik
Jadi prestasi belajar berfokus pada nilai atau angka yang dicapai dalam proses
pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut dinilai dari segi kognitif karena guru sering
memakainya untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai pencapaian hasil belajar
siswa. Faktor-faktor yang menghambat prestasi belajar siswa
Menurut Kartono Kartini dalam Tulus Tu’u (2004:83), faktor-faktor yang
menghambat prestasi belajar siswa antara lain :
a. Penghambat dari dalam
1. Faktor kesehatan
2. Faktor kecerdasan
3. Faktor perhatian
4. Faktor minat
5. Faktor bakat
A. Simpulan
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung
pembelajaran kontekstual. Sistem pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem
kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur
pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual,
interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap
atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama
yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
B. Saran
Dalam proses belajar untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik sebaiknya,
pengajar menggunakan metode kooperatif atau metode diskusi secara berkelompok, karenadapat
saling membantu antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya, yang pastinya akan terjadi
interaksi komunikasi dengan peserta didik lainnya.
Namun apabila menggunakan metode kooperatif pengajar harus selalu membimbing
peserta didik dalam berdiskusi agar tecapainya tujuan pembelajaran. Dan untuk mendapatkan hasil
yang maksimal setiap peserta didik diharuskan untuk akfit dalam berdiskusi dan harus saling
menghargai setiap pendapat, ide, atau gaggasan dari anggota yang lain.
Dinas Pendidikan Kota Bandung. 2004. Model – model Pembelajaran. Bandung: SMP
Kartika XI. https://www.maxmanroe.com/vid/umum/metode-pembelajaran
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/31/cooperative-
learning-teknik-jigsaw/
Dr. H. Syarif Hidayat, M.Pd. (2013). Teori dan Prinsip Pendidikan. Tanggerang : PT
Pustaka Mandiri https://www.kompasiana.com/satrioandhikaperdana-pgsd-
2015/55d9a157a2afbd9408659727/resume-buku-teori-dan-prinsip-
pendidikan?page=all