Kondisi Masyarakat Jepang Masa Edo

Pada zaman Edo dengan jumlah penduduk sekitar 29 juta orang, yang terdiri atas 4 kelas,
yaitu kelas Militer dan samurai (Bushi), petani (Noomin), pekerja (Shokkoo), dan kaum pedagang
(Shoonin). Keempat kelas social ini dikenal dengan singkatan Shi-Noo-Koo-Shoo
 Golongan Samurai (Bushi)
Prajurit pengikut para Shogun dan Daimyo yang bekerja di bidang militer dan ikut
mengurus administrasi dalam pemerintahan.
 Kaum Petani (Noomin)
Kaum petani berperan penting sebagai penopang hidup para Buke dan Kuge di bidang
pangan dan pasokan beras. Namun pada kenyataannya kaum petani yang paling
menderita karena hasil panen mereka yang harus disetorkan pada penguasa sebagai
pajak..
 Golongan pekerja dan Pedagang (Shoonin)
Apabila dilihat dari kelas sosial, golongan pekerja dan pedagang berada di bawah kaum
petani dan militer, akan tetapi dari segi ekonomi kehidupan mereka jauh lebih makmur.
Ditambah dengan dikeluarkannya kebijakan moneter yang menggantikan sistem barter ke
sistem tukar berupa uang yang menyebabkan kaum pedagang menguasai perdagangan
sehingga pengaruhnya semakin kuat di masyarakat.
Pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan dalam bidang moneter yaitu dengan
diberlakukannya system ekonomi baru yang menggantikan sistem barter beras atau padi dengan
sistem pertukaran berupa uang. Kaum pedagang menguasai perdagangan yang paling berdampak
di masyarakat. Sementara itu kaum Samurai sebagai prajurit semakin terpurukkarena lilitan
utang kepada kaum pedagang. Kaum petani juga hidpunya semakin menderita dengan
diterapkannya pajak berupa beras yang jauh lebih memberatkan para petani.
Nilai positif dari diberlakukannya Sankinkotai adalah terjadinya dinamika kehidupan
masyarakat Jepang, seperti
1. Pada bidang transportasi yang semakin ramai.
2. Adanya perkawinan campuran antara kaum pedagang dan bangsawan maupun kaum
militer.
3. Kemajuan diberbagai sektor, seperti terbentuknya pasar nasional, perbaikan pada
bidang komunikasi, majunya sektor pendidikan dan ekonomi.