Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


MITRAL REGURGITASI (MR)

Tanggal 07 Maret - 13 Maret 2022

Oleh:

NOVITA DEWI KARTIKA INDAH, S.Kep


NIM. 2130913720002

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
MITRAL REGURGITASI (MR)

Tanggal 07 Maret – 13 Maret 2022

Oleh :
NOVITA DEWI KARTIKA INDAH, S. Kep
NIM. 2130913720002

Banjarbaru, Maret 2022


Mengetahui,

Clinical Teacher (CT) Clinical Instructor (CI)

Maulidya Septiany, S.Kep,Ns, M.Kep M. Sandi Suwardi, S.Kep, Ns, M.Kes


NIP. NIP. 19750214 199402 1 001
MITRAL REGURGITASI (MR)

Definisi
Regurgitasi mitral adalah insufisiensi katup mitral yang tidak dapat menutup dengan sempurna panda saat sistolik, sehingga menyebabkan aliran balik ke
atrium kiri. Insufisiensi katup jantung atau regurgitasi umumnya dikenal dengan istilah katup jantung bocor, adalah kondisi katup jantung yang tidak dapat
menutup dengan baik atau tidak kembali ke posisi semula.

Penatalaksanaan
Etiologi 1. Valvuloplasti
1. AKUT 2. Penggantian katup
a. Gangguan annulus Pemeriksaan Penunjang 3. Perbaikan septum
b. degenerasi myxomatous - Rontgen
- EKG
c. Gangguan otot papiler: pengelolaan medikamentosa yang dapat dilakukan
- Echokardiografi
d. Kelainan prostetik katup mitral primer: - Radio nuklir 1. Vasodilator
2. Kronis - Kateterisasi jantung 2. Diuretik
a. Radang 3. Antiaritmia
b. Bersifat merosot 4. Suplemen elektrolit
c. Struktural 5. Antikoagulan
d. Bawaan 6. Pengobatan infark miokard akut pada rupture chorda/muskulus
papilaris sebagai komplikasi
7. Pengobatan syok kardiogenik

Tanda dan Gejala Komplikasi


1. Akut : sesak nafas, oedem
pulmo, orthopnea, paroksimal 1. Fibrilasii atrium
nocturnal, dispnoe, sampai syok 2. Hipertensi paru.
kardiogenik 3. Stroke pasca operasi
2. Kronik : mungkin tidak ada keluhan tetapi 4. Disfungsi LV dan CHF
5. MR berulang atau regurgitasi perivalvular setelah katup
individu ini sensitive terhadap perubahan
penggantian
volume intravaskuler
6. Disfungsi prosthesis setelah penggantian katup Endokarditis
pasca operasi
Pathway

Prolaps katup mitral, rupture


chordatendinae, rupture muskulus
papilaris

Kelebihan volume di Insufisiensi katup mitral Hipertrofi


ventrikel kiri ventrikel kiri

Penurunan kontraktilitas
Overload ventrikel Penatalaksanaan: jantung Peningkatan
kiri penggantian katup volume
diastolik
Kongesti vena pulmonalis
Stroke volume Pembedahan
ventrikel kiri Kelebihan
meningkat volume atrium
Edema pulmonal kiri
Aliran darah dari paru
Ansietas
yang melalui vena
pulmonalis terhambat Nyeri Hipertensi
pulmonalis

Penurunan curah Sesak napas


jantung
Peningkatan
beban tekanan
Ketidakefektifan ventrikel kanan
Cepat lelah dan lemah
pola nafas

Gagal jantung
Intoleransi aktivitas
kanan

ketidakseimbangan
Mual, muntah, Peningkatan
nutrisi kurang dari
anoreksia tekanan vena
kebutuhan
sistemik

Bendungan vena Ventrikel kanan tidak


Tekanan Hepatomegali Hati mampu
hepatikan
diafragma mengosongkan
volume darah dengan
Kelebihan volume Edema
ekstremitas adekuat
cairan tungkai
Pengkajian Diagnosa
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Mitral Regurgitasi (MR)

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan


Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Penurunan curah jantung b/d gangguan NOC : NIC :


irama jantung, pre load dan afterload,
kontraktilitas jantung.  Cardiac Pump effectiveness  Evaluasi adanya nyeri dada
 Catat adanya disritmia jantung
 Circulation Status  Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac
putput
Faktor resiko  Vital Sign Status
 Monitor status pernafasan yang menandakan
 perubahan afterload  Tissue perfusion: perifer gagal jantung
 perubahan frekuensi jantung  Monitor balance cairan
Setelah dilakukan asuhan selama………  Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan
 perubahan irama jantung
penurunan kardiak output klien teratasi antiaritmia
 perubahan kontraktilitas
dengan kriteria hasil:  Atur periode latihan dan istirahat untuk
 perubahan preload
 perubahan volume sekuncup menghindari kelelahan
 Tanda Vital dalam rentang normal
 Monitor toleransi aktivitas pasien
(Tekanan darah, Nadi, respirasi)
 Dapat mentoleransi aktivitas, tidak  Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan
ada kelelahan ortopneu
 Tidak ada edema paru, perifer, dan  Anjurkan untuk menurunkan stress
tidak ada asites  Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
 Tidak ada penurunan kesadaran  Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau
 AGD dalam batas normal berdiri
 Tidak ada distensi vena leher  Auskultasi TD pada kedua lengan dan
bandingkan
 Warna kulit normal
 Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
 Monitor jumlah, bunyi dan irama jantung
 Monitor frekuensi dan irama pernapasan
 Monitor pola pernapasan abnormal
 Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
 Monitor sianosis perifer
 Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi
yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
 Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
 Jelaskan pada pasien tujuan dari pemberian
oksigen
 Sediakan informasi untuk mengurangi stress
 Kelola pemberian obat anti aritmia, inotropik,
nitrogliserin dan vasodilator untuk
mempertahankan kontraktilitas jantung
 Kelola pemberian antikoagulan untuk mencegah
trombus perifer
 Minimalkan stress lingkungan

Nyeri dada berhubungan dengan: NOC : NIC :


Ketidakseimbangan kebutuhan oksigen  Pain Level,  Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan suplai darah miokardium akibat  pain control, komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
sekunder dari aliran darah yang menurun  comfort level durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
pada arteri koroner presipitasi
Setelah dilakukan tinfakan keperawatan  Observasi reaksi nonverbal dari
selama …. Pasien tidak mengalami ketidaknyamanan
nyeri, dengan kriteria hasil:  Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
Batasan karakteristik:
menemukan dukungan
 Mampu mengontrol nyeri (tahu
 Posisi untuk menahan nyeri  Kontrol lingkungan yang dapat
penyebab nyeri, mampu menggunakan
 Tingkah laku berhati-hati mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
tehnik nonfarmakologi untuk
 Gangguan tidur (mata sayu, tampak pencahayaan dan kebisingan
mengurangi nyeri, mencari bantuan)
capek, sulit atau gerakan kacau,  Kurangi faktor presipitasi nyeri
menyeringai)  Melaporkan bahwa nyeri berkurang  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
 Terfokus pada diri sendiri dengan menggunakan manajemen intervensi
 Fokus menyempit (penurunan persepsi nyeri  Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
waktu, kerusakan proses berpikir, napas dala, relaksasi, distraksi, kompres
penurunan interaksi dengan orang dan  Mampu mengenali nyeri (skala, hangat/ dingin
lingkungan) intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)  Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri:
 Tingkah laku distraksi, contoh : jalan- ……...
 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
jalan, menemui orang lain dan/atau  Tingkatkan istirahat
berkurang
aktivitas, aktivitas berulang-ulang)  Berikan informasi tentang nyeri seperti
 Respon autonom (seperti diaphoresis,  Tanda vital dalam rentang normal penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
perubahan tekanan darah, perubahan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan
nafas, nadi dan dilatasi pupil)  Tidak mengalami gangguan tidur dari prosedur
 Perubahan autonomic dalam tonus otot  Monitor vital sign sebelum dan sesudah
(mungkin dalam rentang dari lemah ke pemberian analgesik pertama kal
kaku)
 Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah,
merintih, menangis, waspada, iritabel,
nafas panjang/berkeluh kesah)
 Perubahan dalam nafsu makan dan
minum

Ketidakefektifan pola nafas berhubungan NOC NIC


dengan hipoventilasi Status pernafasan : Kepatenan jalan Monitor Pernafasan
nafas 1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan
kesulitan bernafas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Monitor suara tambahan
selama 1x24 jam pasien menunjukkan 3. Monitor pola nafas
keefektifan jalan nafas dibuktikan 4. Monitor saturasi oksigen pada pasien yang
dengan kriteria hasil : tersedia
 Frekuensi pernafasan normal
 Irama pernafasan normal
Intoleransi aktivitas NOC : NIC :
Berhubungan dengan :  Self Care : ADLs  Observasi adanya pembatasan klien dalam
 Toleransi aktivitas melakukan aktivitas
 Tirah Baring atau imobilisasi  Konservasi energi  Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
 Kelemahan menyeluruh  Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan
selama …. Pasien bertoleransi terhadap emosi secara berlebihan
 Ketidakseimbangan antara suplei
aktivitas dengan Kriteria Hasil :  Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas
oksigen dengan kebutuhan Gaya hidup
yang dipertahankan.  Berpartisipasi dalam aktivitas fisik (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis,
tanpa disertai peningkatan tekanan pucat, perubahan hemodinamik)
Batasan karakteristik  Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
darah, nadi dan RR
 Mampu melakukan aktivitas sehari pasien
 Respon abnormal dari tekanan darah atau
hari (ADLs) secara mandiri  Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi
nadi terhadap aktifitas
 Keseimbangan aktivitas dan Medik dalam merencanakan progran terapi yang
 Perubahan ECG : aritmia, iskemia istirahat tepat.
 Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
 Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang
sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan
sosial
 Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan
sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
 Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas
seperti kursi roda, krek
 Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
 Bantu klien untuk membuat jadwal latihan
diwaktu luang
 Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas
 Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas
 Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
 Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual

Ansietas berhubungan dengan ancaman NOC NIC


kematian
Setelah dilakukan intervensi selama 2 x Pengurangan kecemasan :
24 jam diharapkan
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
Tingkat kecemasan teratasi : meyakinkan
 Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
 Pasien dapat beristirahat dengan baik perilaku klien
 Pasien tidak gelisah  Berikan informasi faktual terkait diagnosis,
 Rasa cemas berkurang perawatan dan prognosis
Memiliki Koping yang Efektif :  Dorong keluarga untuk mendampingi pasien
dengan cara yang tepat
 Pasien mampu menyatakan perasaan  Lakukan usapan pada punggung dengan cara
penerimaan terhadap situasi yang tepat
 Pasien mampu beradaptasi dengan  Dengarkan klien
perubahan  Bantu klien untuk mengidentiifikasi situasi yang
 Pasien dapat menghindari situasi memicu kecemasan
stress yang terlalu banyak  Dukung penggunaan mekanisme koping yang
 Terhindar dari perasaan negatif sesuai
 Instruksikan klien untuk menggunakan teknik
relaksasi
Terapi Musik(Murotal)
 Pertimbangkan minat klien pada musik
 Identifikasi musik yang disukai klien
 Infromasikan individu mengenai tujuan
 Pilih musik-musik tertentu yang disukai pasien
 Pastikan volume musik tidak terlalu keras
 Hindari menghidupkan musik dalam waktu yang
lama

Kelebihan volume cairan berhubungan NOC : NIC :


dengan gangguan mekanisme regulasi.  Electrolit and acid base balance  Pertahankan catatan intake dan output yang
 Fluid balance akurat
 Hydration  Pasang urin kateter jika diperlukan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi
selama …. Kelebihan volume cairan cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )
teratasi dengan kriteria:  Monitor vital sign
 Terbebas dari edema, efusi,  Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan
anaskara (cracles, CVP , edema, distensi vena leher,
 Bunyi nafas bersih, tidak ada asites)
dyspneu/ortopneu  Kaji lokasi dan luas edema
 Terbebas dari distensi vena  Monitor masukan makanan / cairan
jugularis,  Monitor status nutrisi
 Memelihara tekanan vena sentral,  Berikan diuretik sesuai interuksi
tekanan kapiler paru, output jantung  Kolaborasi pemberian obat:
dan vital sign DBN ....................................
 Terbebas dari kelelahan, kecemasan  Monitor berat badan
atau bingung  Monitor elektrolit
 Monitor tanda dan gejala dari odema

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari NOC:  Kaji adanya alergi makanan


kebutuhan tubuh berhubungan kurang a. Nutritional status: Adequacy of  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
asupan makanan. nutrient jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
b. Nutritional Status : food and Fluid  Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
Intake serat untuk mencegah konstipasi
c. Weight Control  Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan makanan harian.
selama….nutrisi kurang teratasi dengan  Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
indikator:  Monitor lingkungan selama makan
 Albumin serum  Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama
 Pre albumin serum jam makan
 Hematokrit  Monitor turgor kulit
 Hemoglobin  Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein,
 Total iron binding capacity Hb dan kadar Ht
 Jumlah limfosit  Monitor mual dan muntah
 Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva
 Monitor intake nuntrisi
 Informasikan pada klien dan keluarga tentang
manfaat nutrisi
 Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan
suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga
intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.
 Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama
makan
 Kelola pemberan anti emetik:.....
 Anjurkan banyak minum
 Pertahankan terapi IV line
 Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oval
DAFTAR PUSTAKA

Bertrand, J., & Marie. (2015). Mitral regurgitation. MD Msc, 1-6.

Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Kritis untuk
Hasil yang Diharapkan. Singapore: Elsevier.

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing
Intervention Classification (NIC). United Kingdom: 2013.

Indonesia, P. D. (2016). Panduan Praktik Klinik (PPK) dan Clinical Pathway (CP) Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah. In P. D. Indonesia.

Marlina, A. (2017). Public Health. Retrieved from Asuhan keperawatan mitral insufisiensi:
https://www.academia.edu/8338486/Asuhan_Keperawatan_Mitral_Insufisiensi

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcome
Classification (NOC). United Kingdom: Elsevier.

Nanda International. (2018). Diagnosis Keperawatan definisi dan klasifilasi 2018-2020. (T.
H.

Punjabi, P., Rodriguez, L., & Falik, R. (2019, February). BMJ Best Practice. Retrieved
from Mitral regurgitation: https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/322

Ramli, D., & Karani, Y. (2018). Anatomi dan fisiologi kompleks mitral. Jurnal Kesehatan
Andalas, 103-112.

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed.8 Vol.2.
Jakarta: EGC.

Tidy, D. (2015, October 28). Patient. Retrieved from Cardiovasculer desease: Miral
regurgiaion: https://patient.info/doctor/mitral-regurgitation-pro

Willy, T. (2016). INFORMASI KESEHATAN TERLENGKAP DAN TERPERCAYA.


Retrieved April 15, 2018, from ALODOKTER:
https://www.alodokter.com/penyakit-katup-jantung

Anda mungkin juga menyukai