Akuntansi Murabahah
Murabahah
Akad Jual Beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati
dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut ke pembeli.
Ketentuan Murabahah
Jenis Murabahah :
- Tanpa Pesanan
- Berdasar Pesanan
o Mengikat
o Tidak Mengikat
Saat akad, barang harus sudah ada dan diserahkan pada saat akad. Pembayaran bisa dengan kredit
(cicilan atau tunai).
Murabahah : Bank menyediakan barang untuk dilakukan jual beli dengan nasabah
KKB : Bank menyediakan uang dipinjamkan nasabah untuk beli barang (motor).
Harga Perolehan + Keuntungan (Margin Murabahah Tangguhan) = Harga jual (Piutang Murabahah)
atau Nilai tangguh dari hutang pembeli atas hutang barang.
Pengakuan Murabahah sebagai persediaan sebesar biaya perolehan saat sudah diterima.
Harga pokok barang -> jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh suatu asset
sampai dengan asset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap digunakan untuk dijual atau
digunakan.
6. Diskon Murabahah
- Sebelum Akad – Pengurang biaya perolehan
- Setelah akad
o Diperjanjikan
Hak Pembeli (Kewajiban Lembaga Keuangan Syariah)
Hak Penjual (+ Keuntungan Murabahah)
o Tidak diperjanjiakan (Pendapatan operasi lainnya)
7. Pengakuan Diskon Pembelian Aset :
- Sebelum akad (pengurang biaya perolehan asset murabahah)
- Setelah akad :
o Sesuai akad yang disepakati ->
o Tidak diperjanjikan -> Pendapatan operasi lain
8. Kategori Diskon Murabahah dari Pemasok
Bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat mendatangan kesepakatan
awal pemesanan
- Nasabah memberikan ganti rugi kepada LKS dari uang muka tersebut
- Apabila uang muka lebih kecil dari kerugian > LKS dapat meminta tambahan kepada nasabah
- Apabila uang muka lebih besar dari kerugian > LKS harus mengembalikan kelebihannya
kepada nasabah
- Keuntungan murabahah didasarkan pada porsi harga barang yang dibiayai oleh bank
- Menjadi bagian pelunasan piutang murabahah (tidak diperkenankan sebagai pembayaran
angsuran).
Akad Murabahah
Dr. Piutang Murabahah 145,2 juta
Cr. Margin Murabahah ditangguhkan 25,2 juta
Cr. Persediaan 120 juta
Ketentuan Sanksi (Denda)
Nasabah yang tidak mampu disebabkan force majeur tidak boleh
dikenakan sanksi
Nasabah Mampu -> tidak mempunyai kemauan dan itikad baik ->
boleh dikenakan sanksi
Tujuan sanksi -> agar nasabah lebih disiplin dalam melaksanakan
kewajibannya
Sanksi -> besarnya ditentukan atas dasar kesepakatan dan dibuat
saat akad ditandatangani
Dana berasal dari denda diperuntukkan sebagai dana social.
Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya
sesuai dengan akad -> diakui sebagai bagian dana kebajikan.
Penjajian
Piutang Murabahah = Nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu
saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.
Margin Murabahah tanguhan disajikan sebagai pengurang (contra
account) piutang murabahah.
Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra
account) hutang murabahah.
Pengungkapan
Penjual mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan transaksi
murabahah, tetapi tidak terbatas pada :
o Harga perolehan asset murabahah
o Janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan pesanan
sebagai kewajiban atau bukan
o Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101
Pembeli mengungkapan hal-hal yang terkait transaksi murabahah,
tetapi tidak berbatas pada :
o Nilai tunai asset yang diperoleh dari transaksi murabahah
o Jangka waktu murabahah tangguh
o Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101
o
-
12.
Akuntansi Salam
PSAK 103
Definisi Salam
Akad jual beli muslam fiih (barang pesanan) dengan pengiriman di kemudian hari oleh muslam illaihi
(penjual) dan pelunasannya dilakuakn oleh pembeli pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-
syarat tertentu.
Ketentuan Pembayaran
1. Harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang, barang atau manfaat
2. Harus dilakukan pada saat kontrak disepakati
3. Tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang
Ketentuan Barang
Karakteristik
e.
9. AKUNTANSI PENJUAL
a. Laporan posisi keuangan (Neraca)
i. Hutang salam (kewajiban salam)
ii. Persediaan (asset salam)
iii. Hutang kepada LKS
b. L/R
i. Keuntungan Penyerahan Aktiva
ii. Kerugian Penyerahan Aktiva
iii. Kerugian salam
iv. Keuntungan salam
10. Kewajiban Salam
a. Diakui pada saat penjual menerima modal usaha salam sebesar modal usaha salam yang
diterima.
b. Dihentikan-pengakuannya pada saat penyerahan barang kepada pembeli
c. Salam Paralel
i. Keuntungan atau kerugian diakui saat penyerahan barang pesanan oleh penjual
ke pembeli akhir.
11. Modal Usaha
a. Berupa : Kas diukur sebesar jumlah yang diterima atau asset nonkas diukur sebesar nilai
wajar.
b. Kewajiban Salam -> kewajiban atas penyerahan barang “bukan kewajiban atau hutang
uang”
12. Penyajian
a. Pembeli menyajikan modal usaha salam yang diberikan sebagai piutang salam.
b. Piutang yang harus dilunasi oleh penjual karena tidak dapat memenuhi kewajibannya
dalam transaksi salam disajikan secara terpisah dari piutang salam.
c. Penjual menyajikan modal usaha salam yang diterima sebagai kewajiban salam .
13. Pengungkapan